Ranking Perusahaan Paling MAHAL di Dunia

Gemerlap pendaran lampu meyeruak di setiap sudut gedung pencakar langit : tempat kantor pusat perusahaan-perusahaan raksasa bernaung. Dalam derap gemuruh ekonomi global saat ini, barisan perusahaan raksasa berskala mondial memang telah menjadi pembawa obor paling depan : nyalanya melenting indah dimana-mana.

Sejarah terus melaju, dan revenue perusahaan-perusahaan raksasa itu terus meningkat secara impresif. Dan dengan itu, profit dengan skala mega trilyunan terus masuk ke laci kas perusahaan. Ujungnya : harga saham atau market value korporasi perusahaan global itu menjadi makin tajir. Dengan kata lain, kalau perusahaan itu hendak dijual secara total, maka harganya kian mahal.

Pada sajian kali ini, kita akan coba melacak peringkat atau ranking perusahaan – perusahaan paling mahal di dunia. The Most Expensive Company on Earth. Continue reading

Mengapa Apple dan Samsung Suatu Saat juga akan Roboh?

Tulisan saya minggu lalu yang berjudul The Death of Samurai : Robohnya Sony, Panasonic, Sharp, Toshiba dan Sanyo mendapatkan reaksi luas. Puluhan milis mengangkat tema itu sebagai bahan diskusi, mulai dari milis manajemen, milis komunitas, hingga milis humor (ajaib, apa hubungannya humor dengan kejatuhan Pansonic yaks?).

Beberapa manajer yang bekerja di perusahaan elektronik Jepang (dan pabriknya ada di Indonesia) merasa sangat terusik dengan tulisan itu. Mereka bilang tulisan itu tendensius, provokatif dan hanya mengabarkan informasi palsu. Doh.

Pesan tulisan itu sejatinya amat sederhana : di dunia ini sungguh tidak pernah ada keabadian. Perubahan bisnis berlangsung dengan dramatis, sehingga satu-satunya yang abadi adalah perubahan itu sendiri (the only permanent is change itself).

Apple dan Samsung yang kini menjadi dewa dalam panggung elektronika global, suatu saat niscaya juga akan terpelanting. Lalu apa saja elemen yang membuat sebuah perusahaan – sedahsyat Apple sekalipun — bisa roboh, dan apa yang kudu dihindari; akan kita racik sebagai sajian renyah di Senin pagi ini. Continue reading

The Death of Samurai : Robohnya Sony, Panasonic, Sharp, Toshiba dan Sanyo

Hari-hari ini, langit diatas kota Tokyo terasa begitu kelabu. Ada kegetiran yang mencekam dibalik gedung-gedung raksasa yang menjulang disana. Industri elektronika mereka yang begitu digdaya 20 tahun silam, pelan-pelan memasuki lorong kegelapan yang terasa begitu perih.

Bulan lalu, Sony diikuti Panasonic dan Sharp mengumumkan angka kerugian trilyunan rupiah. Harga-harga saham mereka roboh berkeping-keping. Sanyo bahkan harus rela menjual dirinya lantaran sudah hampir kolaps. Sharp berencana menutup divisi AC dan TV Aquos-nya. Sony dan Panasonic akan mem-PHK ribuan karyawan mereka. Dan Toshiba? Sebentar lagi divisi notebook-nya mungkin akan bangkrut (setelah produk televisi mereka juga mati).

Adakah ini pertanda salam sayonara harus dikumandangkan? Mengapa kegagalan demi kegagalan terus menghujam industri elektronika raksasa Jepang itu? Di Senin pagi ini, kita akan coba menelisiknya. Continue reading

Ranking 10 Perusahaan Terbesar di Dunia tahun 2012

Perusahaan atau organisasi bisnis, tak pelak telah menjadi institusi paling penting dalam era kapitalisme global seperti saat ini. Setiap hari, selama 24 jam tanpa henti, seribu satu jenis produk dari beragam perusahaan hadir menyapa dan menemani kita.

Derap bisnis mereka-lah yang mungkin terus menjaga roda peradaban modern terus menapak maju. Jutaan orang bekerja didalamnya, temasuk Anda dan saya juga. Jutaan orang merajut kinerja bisnis, memastikan bahwa sirkulasi ekonomis terus berputar.

Lalu, perusahaan raksasa manakah yang telah menjadi dewa dalam panggung kapitalisme global itu? Di hari Senin terakhir menjelang bulan Ramadhan ini, saya mau mengajak Anda semua untuk menjelajah lansekap bisnis mondial : menerawarng peringkat 10 perusahaan paling besar sejagat di tahun 2012 ini. Continue reading

Kenapa Nokia dan Blackberry di Ambang Kehancuran?

Empat minggu lalu, Nokia mengumumkan akan mem-PHK 10 ribu karyawannya di berbagai belahan dunia. Nokia Lumia yang digadang-gadang akan menyelamatkan mereka, ternyata termehek-mehek dalam lorong kekalahan. Asap dupa dan kemenyan kematian pelan-pelan meruap : Nokia mungkin akan segera beristirahat panjang dalam taman kuburan.

Lalu, RIM produsen Blackberry dua hari lalu membentangkan berita kelam : mereka juga akan mem-PHK 5000 karyawannya. Penjualan mereka anjlok 50 % dibanding tahun lalu. Jika sebuah bisnis mengalami penurunan penjualan hingga 50%, itu artinya harus segera masuk ruang ICU. Dan jika tak tertolong, Blackberry juga akan wafat dalam taman kesunyian yang menyakitkan.

Nokia dan Blackberry. Dua raksasa yang tampak begitu perkasa itu tengah limbung. Tertatih-tatih menapak jalan terjal kompetisi yang begitu brutal. What went wrong? Dan pelajaran bisnis apa yang bisa dipetik dari drama robohnya dua legenda ini? Continue reading

Pelajaran Manajemen dari Tim Der Panzer dan Espanola La Furia Roja

Hari-hari ini dihadapan kita tengah dibentangkan sebuah festival sepakbola Eropa yang acap penuh dengan drama dan parade keindahan.

Demikianlah, kita melihat bagaimana David Silva terus menari-nari di lapangan bak seorang pebalet kelas dunia. Disana pula kita menyaksikan, sang veteran Andre Pirlo terus berusaha menjadi jendral tua yang tak kenal lelah. Dan lihat, anak imigran Turki bernama Mesut Oezil itu selalu menjadi inspirator untuk membuktikan kebenaran kalimat : Deutschland Uber Alles.

Pada akhirnya, permainan sepakbola sungguh memiliki ke-senyawa-an yang kuat dengan strategi bisnis : disitu kita mengenal spirit kerjasama, leadership, taktik menghadapi kompetitor, dan tentu saja racikan strategi yang cemerlang untuk memenangkan sebuah pertempuran.

Di Senin yang cerah ini, ditengah rasa kantuk karena semalam begadang, kita mau mengulik sebuah tema tentang management lessons yang mungkin bisa direngkuh dari soccerland. Supaya ndak ngantuk, monggo di-seruput dulu kopi-nya. Continue reading

Top Global Brand : Pelajaran tentang Brand Strategy dan Brand Management

Brand (branding) atau merk tak pelak merupakan salah satu elemen penting untuk menentukan apakah sebuah bisnis bisa terus menjulang, atau harus terpelanting dan kemudian lenyap ditelan roda zaman. Sebuah merk yang kuat (strong brand) akan membuat kinerja bisnis bisa terus meliuk-liuk, dan profit akan terus mengalir tanpa henti.

Toyota Inova. Teh Botol Sosro. Simpati. Matahari. KFC. Blackberry. Zyrex. Cap Kapak. Joger. Cap Kaki Tiga. Pepsodent. Berderat nama brand tanpa terasa terus hadir dalam keseharian kita. Semuanya berjibaku agar terus menancap dalam benak kita, benak semua konsumennya.

Pada tema kali ini, kita akan mencoba berbicara tentang brand strategy. Setelah menampilkan peringkat top global brand value, kita kemudian akan menelisik empat elemen kunci manakala kita mau meracik sebuah brand yang mencorong.

Sebelum melanjutkan blog yang renyah ini, silakan minum dulu : bisa kopi hangat dari merk Kapal Api, secangkir teh dari Sariwangi atau seteguk air dari Aqua. Continue reading