Middle Income Trap : Saat Penghasilan Anda Stagnan dan Tidak Bergerak Kemana-mana

Saat ini pendapatan per kapita penduduk Indonesia adalah USD 3400 atau sekitar Rp 37 juta per tahun. Artinya, jika di rata-rata pendapatan per penduduk Indonesia adalah sebesar Rp 37 juta/tahun atau sekitar Rp 3 juta/bulan.

Jika penghasilan Anda diatas itu, good, berarti kemakmuran Anda diatas rata-rata pendapatan per kapita nasional. Jika masih dibawah angka itu, berarti Anda masuk golongan miskin. Sorry.

Namun yang mencemaskan adalah ini : jika kelak pendapatan per kapita Indonesia mengalami “middle income trap” atau terperangkap dan tidak bergerak kemana-mana.

Artinya, penghasilan Anda sebagai penduduk Indonesia juga akan termehek-mehek. Stagnan. Continue reading

3 Cara Ampuh dan Powerful untuk Mengasah Kecerdasan Spiritual Anda

Selain kecerdasan emosional dan kecerdasan finansial , maka sukses hidup yang hakiki mungkin hanya bisa didekap saat kita juga bisa mengolah kecerdasan spiritual.

Di awal bulan Ramadhan yang penuh barokah ini, mungkin layak bagi kita mencoba menelisik jejak kecerdasaran spiritual yang telah kita telusuri. Mencoba menjelajah perjalanan agar kita bisa menjadi insan yang membawa rakhmat bagi semesta.

Maka di pagi yang cerah ini, kita akan mengulik 3 cara ampuh nan krusial untuk mengasah kecerdasan spiritual kita. Agar kelak kita bisa meraih sukses sejati : sukses finansial, sukses sosial dan sukses spiritual. Continue reading

Kenapa Kampanye Capres Kali ini Bersifat Destruktif terhadap Kesehatan Otak Anda?

Dalam literatur mengenai “brain healing management” ada sebuah premis yang layak kita kenang : informasi yang Anda terima dan kunyah akan sangat berdampak pada bagaimana sel-sel otak Anda tumbuh berkembang. Ke arah mana sel-sel otak itu tumbuh, akan juga sangat menentukan kekuatan mental dan fisik Anda.

Para ahli neurologi pernah menulis dengan nada muram : jangan pernah under-estimate potensi destruktif informasi yang Anda terima, terhadap kesehatan sel otak Anda.

Dan gemuruh kampanye capres yang bising ini, sayangnya, merupakan arena yang nyaris sempurna untuk menghancurkan kesehatan sel otak Anda.

Silakan diminum dulu teh hangatnya, sebelum otak Anda terguncang-guncang dengan tulisan ini. Continue reading

3 Alasan Kenapa Saya akan Memilih Jokowi dan 3 Alasan Kenapa Saya akan Memilih Prabowo

Dari sudut pandang bisnis, pemilihan presiden sebuah negeri adalah faktor krusial yang layak di-cermati. Salah pilih presiden, ekonomi bangsa bisa kolaps, dan bisnismu akan termehek-mehek.

Ditengah gemuruh proses kampanye dua calon presiden kita, saya akan mencoba mendedahkan 3 alasan kunci kenapa kita harus memilih Jokowi; dan juga 3 alasan kunci kenapa kita harus memilih Prabowo.

Sebelum lanjut membaca, sebaiknya Anda minum secangkir teh hangat dulu. Supaya kepala adem. Sukur-sukur sembari ditemani sepotong pisang goreng kriuk-kriuk. Continue reading

Kenapa Produktivitas Karyawan Indonesia hanya SeperSepuluh Karyawan Singapore?

Produktivitas karyawan sebuah perusahaan merupakan salah satu indikasi penting untuk melacak masa depan bisnis dan ekonomi. Produktivitas karyawan yang buruk dan termehek-mehek bisa membuat sebuah organisasi bisnis kian ketinggalan dalam deru pertumbuhan ekonomi global.

Dan data terbaru tentang produktivitas karyawan sedunia menunjukkan angka yang muram : secara rata-rata produktivitas karyawan Indonesia hanya 1/10 dari produktivitas karyawan Singapore.

Kenapa bisa demikian tinggi gap-nya? Dan apa yang kudu dilakoni untuk menipiskan gap tersebut? Di Senin pagi yang cerah ini, kita mau mengulik tema sentral tersebut. Sambil ditemani segelas air putih atau secangkir cappucino. Continue reading

Kenapa Lulusan SMP Bisa Lebih Kaya dan Lebih Makmur dibanding Lulusan S1 dan S2?

Sudah dua kali blog ini menampilkan profil anak ingusan yang cuma lulusan SMP, namun hidupnya relatif makmur dan melimpah.

Yang pertama, anak ndeso lulusan SMP bernama Darmanto, yang kini jadi national internet expert dan berkantor dari rumahnya di desa Kranggil, Pemalang.

Yang kedua, Afidz, lulusan SMP yang jadi juragan soto Lamongan dan bertekad segera mengumrohkan orang tuanya ke tanah suci.

Di sisi lain, kita acap melihat anak muda lulusan S1 bahkan S2 yang masih menganggur. Atau juga sudah bekerja namun dengan penghasilan pas-pasan. Bulan masih tanggal 9, gaji sudah habis. Pening deh kepala.

Pertanyaannya : kenapa bisa begitu? Kenapa anak lulusan SMP bisa lebih makmur dibanding lulusan S2? Sajian pagi ini akan menelisiknya dengan gurih dan merenyahkan. Continue reading

Kenapa Perusahaan Selalu Ragu “Me-Moyes-Kan” Karyawan Abal-abal?

Dunia bisnis manajemen mungkin layak belajar dari dunia sepakbola tentang satu tema krusial : key performance indicators.

Dalam dunia sepakbola, key performance indicator amat lugas dan terukur. Berapa skormu dalam klasemen. Performance scorecard yang sangat elegan, powerful dan mudah diukur. Saat skormu termehek-mehek, kamu akan terpelanting keluar arena. Kamu akan “di-Moyes-kan”.

Pertanyaannya : kenapa perusahaan selalu ragu untuk “me-Moyes-kan” karyawan abal-abal? Kenapa kisah pahit David Moyes yang di-pecat oleh sang raksasa yang terluka, Manchester United, jarang terjadi dalam dunia bisnis manajemen perusahaan? Continue reading