5 Cara Ampuh Atasi Decision Fatigue

Pernah merasa kelelahan hanya karena harus membuat banyak keputusan dalam sehari?

Itulah yang disebut decision fatigue—kelelahan mental akibat terus-menerus membuat keputusan, mulai dari yang remeh seperti sarapan apa, hingga yang besar seperti strategi bisnis atau keuangan keluarga.

Akibatnya, kita bisa jadi lamban berpikir, impulsif, bahkan menunda keputusan penting. Berikut lima cara ampuh untuk mengatasinya:

1. SIMPLIFIKASI RUTINITAS HARIAN

Semakin sedikit keputusan kecil yang Anda buat, semakin banyak energi mental yang bisa disimpan untuk keputusan besar. Itulah mengapa banyak tokoh sukses seperti Steve Jobs atau Barack Obama memilih memakai pakaian yang hampir selalu sama—mereka ingin mengurangi jumlah keputusan remeh tiap hari.

Coba mulai dari hal sederhana: sarapan yang sama tiap hari, jadwal olahraga yang tetap, atau menyusun pakaian kerja seminggu sekaligus. Saat rutinitas berjalan otomatis, otak Anda bisa fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.

Continue reading

Kenapa Orang yang Keuangannya Terbatas Menjadi Mudah Marah dan Tersinggung?

Sensitivitas emosional pada individu dengan keterbatasan keuangan telah menjadi topik yang menarik untuk dipelajari dalam bidang psikologi. Orang-orang dengan keterbatasan keuangan cenderung lebih mudah tersinggung atau sensitif terhadap peristiwa sehari-hari.

Faktor-faktor sosial, psikologis, dan budaya memainkan peran penting dalam fenomena ini. Artikel ini akan membahas mengapa orang yang keuangannya terbatas memiliki tingkat sensitivitas emosional yang lebih tinggi dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.

Continue reading

Kenapa Orang yang Penghasilannya Kecil maka Otaknya akan Makin Tulalit

Dalam sajian pagi ini saya akan menyajikan video ringkas yang saya upload di Youtube. Isi video saya ini membahas sebuah buku bagus berjudul Scarcity : Why Having Too Little Means So Much.

Buku tersebut ditulis oleh dua profesor ekonomi dari Yale dan Harvard University. Isi buku itu mengulas tentang berbagai dampak kekurangan (bisa kekurangan uang, kekurangan waktu, atau kekurangan keahlian) pada kehidupan kebanyakan orang.

Salah satu kesimpulan dalam buku itu kelam, utamanya tentang dampak kekurangan uang bagi kehidupan seseorang.

Dari riset yang dilakukan oleh kedua penulisnya terungkap : orang yang penghasilannya pas-pasan, maka pelan-pelan daya kognisi atau kecakapan otak orang ini akan makin nyungsep. Dengan kata lain, orang yang kondisi keuangannya serba kekurangan, maka kecerdasan otaknya lama-lama akan makin tulalit.

Continue reading