3 Powerful Gadgets in My Professional Life

Gadget lifestyle. Itulah kini sebuah jargon yang menyeruak di setiap sudut perbincangan masyarakat kontemporer. Kata demi kata yang semerbak dengan aroma digital kemudian menelisip dalam relung hidup kita – deretan kata seperti : Smartphone. Android. Netbook. Tablet. LED TV. Kamera DSLR (terus terang saya ndak tahu apa artinya kamera jenis ini).

Sejatinya, kehidupan digital memang kian menanjak. Beragam model smartphone terus dihadirkan. Beragam jenis gadget juga terus bermunculan. Dan banyak profesional muda — entah pria atau wanita – yang kemudian menjadi addict dengan beragam gadget itu.

Kita mungkin juga menjadi bagian dari gadget lifetsyle itu. Lalu jenis gadget apa saja yang saat ini telah Anda miliki? Dan gadget apa yang kira-kira paling penting perannya dalam kehidupan profesional Anda yang terus berjalan? Kita akan menguliknya dalam tulisan kali ini.

Jika saya yang harus menjawabnya, maka mungkin jawabannya simpel : saya hanya punya 3 gadget yang rasanya begitu besar perannya dalam kehidupan profesional saya.

Gadget # 1 : Handhone merk Sony Ericsson tipe Elm (gambar ada di sebelah). Saya bukan termasuk gadget addict. Hingga hari ini, saya juga tidak bisa memakai ponsel dengan model keyboard QWERTY atau juga touch screen. Ketika membeli ponsel, saya juga lebih peduli dengan  fungsionalitas serta simplicity. Saya ndak begitu suka dengan beragam fitur semacam push email (hanya bikin distraction), FB/Twitter connection, dan beragam aplikasi yang canggih itu. No, that’s not my world. I just want a simple cell phone.

Itulah kenapa saya memiliki ponsel Sony Ericsson yang relatif sederhana ini; dan bukan membeli BB Torch, iPhone seri 4, ataupun Samsung Galaxy S. Ponsel-ponsel ini terlalu canggih buat saya.

Gadget # 2 : Laptop/Notebook merk Dell Vostro 1088 warna merah maroon. Laptop tak pelak merupakan life blood saya. My laptop is my office. My laptop is my brain. My laptop is my soul mate.

Bagi profesional yang bergerak mobile seperti saya, laptop tentu saja merupakan sebuah senjata andalan. Dan dengan Dell Vostro kesayangan ini, saya mengumpulkan receh demi receh untuk menghidupi keluarga saya. Saya membeli Dell Vostro ini sekitar 12 bulan lalu dengan harga hanya Rp 8 juta. Namun selama itu, laptop bandel ini mungkin telah memberikan income lebih dari 100 kali lipat dibanding harga belinya. A great laptop with very productive results.

Sejak 3 tahun ini saya selalu menggunakan laptop dengan merk Dell. Dulu saya sempat menggunakan IBM Thinkpad. Namun sejak divisi laptop IBM ini di-akuisisi oleh Lenovo (pabrikan dari China yang agak top juga), saya ndak lagi tertarik dengan Thinkpad. Pengin juga beli Apple iMac, namun kok rasanya agak ribet ya (maksudnya mengelola kompatibilitas antara OS Apple dengan OS Windows).

Oh ya, saya juga sejak lama selalu menggunakan software MS Office asli. Harganya 1 juta, agak mahal dibanding bajakan yang cuma 50 ribu perak. Namun bagi saya harga satu juta relatif murah, sebab aplikasi Word, Excel dan Powerpoint itu memang amat besar dampaknya bagi my professional life.

Gadget # 3 : Mobile Modem merk Huawei. Memang, dimana-mana sekarang telah banyak hot spot (free wifi area). Namun ada kalanya, saya bepergian nun jauh dari kota dimana koneksi wifi adalah sebuah kemewahan. Pada saat itulah saya membutuhkan mobile modem agar tetap bisa terkoneksi dengan dunia online (bagi saya yang memiliki beberapa jenis bisnis online, koneksi internet setiap hari adalah sebuah keharusan).

Saya menggunakan layanan internet mobile dari IM2. Selama ini saya cukup puas dengan kecepatan aksesnya, dan juga cakupannya (di kampung saya, di sebuah desa di Pekalongan, kecepatan IM2 sudah level HSDPA. Keren euy). Memang layanan dari Three dan Axis untuk koneksi mobile internet bisa lebih murah. Namun tampaknya, cakupan mereka masih kalah dari IM2 punya Indosat.

Itulah 3 jenis gadget yang berperan besar in my professional life. Melalui tiga gadget inilah, saya mengendalikan bisnis saya dengan optimal. Very productive and efficient. Saya merasa tidak perlu gadget yang canggih dan wow. Rasanya saya juga tak tertarik (sama sekali tidak tertarik) untuk membeli iPad, Galaxy Tab II, atau smartphone dengan model Android terbaru. No, I don’t need these expensive tools.

I just want a simple gadget. Namun dengan yang simpel itu, saya bisa menjadi profesional yang produktif.  Be simple. Be efficient. Be productive.

Note : Jika Anda ingin mendapatkan kaos keren dengan tema Android, Blackberry dan Gadget Life, silakan KLIK DISINI.

Author: Yodhia Antariksa

Yodhia Antariksa

32 thoughts on “3 Powerful Gadgets in My Professional Life”

  1. Kurang lebih sama dengan saya, Mas. Hanya kalau saya masih (perlu) menggunakan Blackberry supaya tidak terlalu tergantung pada laptop untuk mengecek email kalau sedang mobile.

  2. Pak yodhia, setiap orang punya pilihan masing-masing, saya jadi inget cerita yang saya lupa darimana , ada seorang profesor pabrikan ponsel yang terkenal, beliaunya hanya memakai ponsel yang hanya bisa untuk telpon dan sms, saat ditanya kenapa hanya memakai ponsel biasa?

    karena beliau bilang tidak memerlukan Ponsel yang canggih karena tidak memerlukan featurenya, karena cukup telpon saja yang sering di pakai…

    Saya juga bukan termasuk penggila gadget canggih, kalau boleh share beberapa Gadget saya :

    – BB Gemini, Jujur saja, awalnya saya tidak ingin menggunakan Gadget ini, tetapi untuk komunikasi lebih mudah dengan costumer-dan di paksa temen, saya akhirnya membeli juga BB sejuta umat ini (gemini) karena harganya relatif terjangkau tapi sudah Bisa BBMan yang memudahkan saya menginformasikan produk baru hanya dengan Broadcast Message.

    -Laptop acer Aspire 4736
    saya membeli belum lama ini, yaitu di bulan Mei, laptop ini saya manfaatkan untuk blogging, dan menambah pengetahuan saya lewat blog-blog yang lain termasuk blog ini, dengan laptop ini saya bisa mengikuti update artikel di Blog ini, dan melanjutkan kegiatan menulis saya..

    – Modem-Huawei, saya pakai Flash telkomsel, walaupun saya pengguna Indosat juga tetapi untuk telpon, saya suka pakai Indosat dan Telkomsel, karena kalau saya pulang kampung jaringan Telkomsel lebih luas sepertinya 🙂

    Yang jelas gadget kita tidak harus selalu Terbaru, tetapi selalu Bermanfaat dengan maksimal untuk kita, begitu kan Pak yodhia.. 🙂

  3. kalau saya Mas, punya gadget bukan gaya2an, tapi krn kebutuhan. Punya BB karena keharusan untuk update dgn dunia luar & menjaga tali silahturahmi dengan keluarga dan para fans/ pembaca buku saya. Sehari -hari saya kerja di Site Tambang di Tembagapura, provider telekomunikasi cuma 1 provider, dgn internet lemot, saya ga bisa pake modem mobile, jadi terpaksa saya beli BB yang termurah dan terserderhana.

    Camera DSLR (digital SLR) canon buat saya keharusan untuk saya yang hobi traveling dan penulis buku travel di Be First (buku saya yang sudah terbit “Panduan Hemat keliling Amsterdam, Brussel, paris, Luxemburg & Trier dan novel “Cinderella in paris”) di samping itu saya suka kirim artikel wisata di majalah/ koran dan di sini di komunitas Tembagapura saya kontributor untuk wisata dan budaya di majalah travel elektronik “Pulau-Pulau”.

    Apalagi alam Papua dahsyat!! di bagian mana di Indonesia kita bisa lihat gunung dengan tinggi 4800 dan salju ? ^_^

    Laptop? wah jelas sebagai penulis (maap, saya lebih passion menjadi penulis daripada HRD) itu senjata saya.

    jadi apa pun pilihannya asal bisa menggunakan teknologi untuk menunjang pekerjaan/ hobi.

    Salam.

    https://sarimusdar.blogspot.com

  4. Walaupun bukan pemakai gadget yg up to date,namun menjadi pengamat e-life style hukumnya wajib pak..kalau tidak,tanpa kita sadari apa yg kita sajikan baik dlm bentuk slide,blog,presentasi,seminar akan menjadi “ketinggalan jaman”.

    jika bapak sering mengamati misalnya beberapa seri seminar motivasi,mngk.akan merasakan mana yg sdh jadul,mana yg bs menjangkau masa depan,dan mana yg.seri lama namun bisa mengikuti perkembangan jaman.

    menurut saya budget termahal profesional yg bergerak dibidang ini ada di update knowledge tentang informasi,termasuk e-life style dan gadget di dalamnya.

    jika tidak bs berevolusi,dia spt dinosaurus,bkn.komodo yg bs bertahan sepanjang masa.

    Salam,
    Wahyudi
    http://www.whjobs.info

  5. saya juga tadi nya penganut gadget minimalis seperti hp yang cuma bisa SMS dan telepon..atas bujukan istri beli BB..mulai invite dan gabung grup teman sekolah,kuliah,bisnis…mulai kecanduan..hampir ga bisa lepas dari BB..memang sangat terganggu sekali..tapi sampai saat ini belom bisa lepas..:))

  6. betul pak Yodhia, fungsionalitas memang yg penting..bagi sy Netbook lebih bagus daripada Tablet Android, keyboard manual menurut sy sangat penting dibanding keyboard touchscreen, kalo 4 gadget sederhana yang dipake kerja: Lenovo S10-3S, Modem ZTE Smartfren, NOKIA 6630, ZTE CDMA Flexi Muslim..sementara ini masih enak dibuat kerja..:0

  7. Aha! Ternyata point 2 dan 3 sama persis dengan saya…:) Baru beberapa bulan ini juga saya akhirnya mau membeli BB, krn dikomporin teman2. Dan relatif terbantu ketika di perjalanan, bisa cek email, tanpa harus buka laptop. Semoga banyak memberikan manfaat..

  8. Sugeng kepangih Pak Yod,

    Terima kasih atas share-nya, ternyata masih banyak diantara profesinoal dinegeri kita ini yang begitu paham akan kesederhanaan. tidak mudaah untuk ber-lifestyle dengan produk-produk mewah yang mungkin tidak begitu banyak fungsi yang dipakainya.

    Di tempat saya kerja, HR Mgr-nya untuk komunkasi pakai HP Huawei yang mungkin beliau beli sudah lama, pernah saya bertanya pada beliau, “Pak, apa nggak mau beli HP yang lebih canggih, Bapak kan bisa?” ya mungkin beliau ini sepaham dengan Pak Yodh, barang itu dibeli/dipakai bukan karena style-nya namun karen fungsinya, kenapa kita mesti beli yang mahal yang lebih murah aja bisa dipakai.

    Terima kasih Pak, sajiannya untuk minggu ini, ditunggu sajian berikutnya.

    Regard
    Masmur

  9. Pak Yodhia,

    wah masih byk gadget yg must have, Smartphone tuh BB/IPHONE/androidPhone Pak. hahaha. bener sih py gadget kadang bukannya efektif malah bikin habisin waktu tidak jelas.

    Buat yg pake BB en Smartphone, Coba Mikir deh, dulu sebelum kita pakai bb/smartphone. Kita py banyak waktu yg berkualitas mungkin untuk Kita membaca beberapa buku atau memikirkan planning dan review kinerja kita. setelah py smartphone, mungkin kita mengurangi waktu itu atau malah menghilangkannya 😛

  10. wah…ada gadget kita yang sama pak..SE Elm..memang simple, sederhana tapi sudah cukup bagi saya..ditambah laptop aspire 4732Z dan modem CDMA. 🙂

  11. wah..saya satu aliran dengan mAs Yodhia..saya juga bukan tipe gadget addict atau gadgetholic..

    ato gadget ileran yang gampamh tergoda dengan merk terbaru ato lifestyle temen2 saya.meski semua tmen2 kantor dan temen kuliah MM saya sudah beralih ke BB dan saya dibilang jadul..

    saya gak peduli. benar kata MAs, yg penting fungsinya..wong temen2 lebih banyak pake BB buat FB-an twitteran dan BB Message.

    HP saya masih K800 Sony ericcsson yg sudah 4 thn tp msh bandel..laptop cuma netbook HP, modem AT&T dengan IM2 broom unlimited. kl saya mending buat beli PS 3 aja he..he..he….

  12. saat ini paling penting BB Sejuta umat saya ini, alias gemini 3G…krn sangat penting untuk usaha sampingan saya.

    Ambil gambar..langsung upload ke photobucket.com atau facebook. J

    Jika ada calon customer punya BB…komunikasi akan lebih mudah…saya dapat mengirimkan gambar produk realtime kepadanya, sehingga terhapuslah sekian persen keraguannya atas calon buyernya ini…hehehe.

    Yang kedua tentu juga modem huawei saya yang saya niatkan beli tahun 2008 waktu harga masih kisaran 1 jutaan..karena saya sudah berniat jualan online.

    Yang ketiga tentu saja laptop acer saya yang sudah menemani sejak tahun 2008. Gadget memang sangat membantu jika sesuai dengan kebutuhan…salam

  13. saya pake tablet android, selain lebih mudah ditenteng2 untuk kemana2, posting dan upload jadi cepat, apalagi saya pake koneksi CDMA yang wus wus wus…
    selain itu, tablet android ini saya dapatkan juga cuma-cuma..hadiah dari kontes blog..haha…

  14. Kalo Saya
    laptop, BB dan Android
    minus mobile modem
    karena dengan menggunakan fasilitas android for ap maka saya bisa mengubah hp android saya menjadi wifi hotspot dan saya konek menggunakan wifi dari laptop.. so simple

  15. sepakat dengan Pak Yodhia… gak perlu gadget mahal kalau semua feature nya gak bisa dijalankan..
    selama ini saya pakai BB type huron (paling lowe end sekitar 1,5 jt, lebih murah daripada SE ELM), Laptop pake Dell yang berotak celeron, dan modem huawei tentunya..
    kalau para profesional bisa berhemat, tentu negeri ini akan tambah makmur.. (betulkah ???)

  16. Purwanto (14) : nggak juga….kalau semua hemat bahaya juga….produsen2 itu bakal kolaps, dan ndak akan ada dana lagi buat R n D.

    Jadi memang tetap harus ada konsumen yang royal….yang bisa spend uang banyak untuk konsumsi….sehingga mungkin dengan itu, para produsen tetap laba besar, dan ada alokasi budget yang cukup untuk pengembangan produk baru.

    Tapi dulu, sebelum ada HP, sebelum ada BB, Android, dll, bukankah hidup juga baik-baik saja.

    Jadi kemajuan teknologi itu mungkin jadi sebuah paradoks : adakah ia membuat peradaban kian tercerahkan, atau justru membikin hidup menjadi makin superficial?

    Hehehehe…sory, sedikit berbau filosofis.

  17. Tuk mas, segala sesuatunya tergantung selera. untuk pilihan yang open source jika yang ingin lebih kreatif dan tidak tergantung dengan windows rasanya lebih baik, kan bisa menghemat devisa negara. contohnya ubuntu, demikian juga dengan android

  18. Manteppp ni blognya banyak memberikan inspirasi yang menarik dan ide-ide yang positif. Thanks ya dan terus berkarya.

  19. Saya membeli Dell Vostro ini sekitar 12 bulan lalu dengan harga hanya Rp 8 juta. Namun selama itu, laptop bandel ini mungkin telah memberikan income lebih dari 100 kali lipat dibanding harga belinya.
    (kalimat favorit saya neh)

    Rahasianya dong mas, biar ane bisa kayak gitu

  20. Wah kali ini rada gak setuju nih mas!

    Dulu gak ada BB sih baik2 aja, karena customer hanya minta bisa dihubungi 24 jam. Sekarang sejak ada push email dan gps, customer sudah menunutut agar proses analisa bisa dilakukan kapan saja dan posisi barang dimonitor 24 jam.

    Lebih gawat lagi sejak ada tablet pc, banyak yang minta teleconference dan update data 24 jam. Dan tuntutan lain yang gak masuk akal lainnya

    Dunia selalu berubah, mas. Begitu pula perilaku konsumen yang makin kritis. Gadget akhirnya menggeser paradigma kebutuhan. Teknologi gak diikutin , kita sebagai produsen bisa ketinggalan dengan customer. Di jaman hyper competition ini, punya advantage bisa diperoleh dari penguasaan gadget.

    Kemarin aja udah banyak yang nanyain, “bisa gak kalau laporan diakses melalui bb?” Gadget pada akhirnya menciptakan kebutuhan baru yang harus diantisipasi.

    Saran saya untuk mas Yodhia adalah :(1) segera pindah ke BB, mas. Kelola komunitas blogf ini melalui bb. (2) segera beli tablet pc mas! Presentasi pake tablet pc lebih nyussss.

  21. Halo pak Yodhia salam kenal,

    Bisnis online-nya apasaja ya, bisa disebutin webnya. Thanks. Btw saya pikir cuma saya yang kuno ga pake bb 🙂

  22. Pak yodhia, I will.

    Bahkan saat tahun 2008an, saya masih aktif berkecimpung di dunia penyiaran, saya juga sering mengunjungi blog ini, bisa di bilang saya salah satu fans Pak yodhia, 🙂

    Karena Saya bukanlah orang tamatan pendidikan Tinggi, jadi saya harus banyak belajar dari orang-orang yang Tamatan pendidikan tinggi, dan punya pengetahuan yang mantap, biar ketularan pinter,hehehe

    Next time pak yodhia angkat tema “bagaimana Teman atau pergaulan bisa mempengaruhi karir bisnis atau kesuksesan..”
    di tunggu responya, atau sudah pernah, mohon link nya..

    Thanks Pak yodhia

  23. Yup betul mas, yang penting sebenarnya dari sisi fungsinya, saya juga sempat tertarik dengan BB iphone, tapi tidak semua salah tergantung dari tujuanya masing-masing, thanks artikelnya bagus 🙂

  24. 1 di antara 17 orang yang membeli gadget-gadget supercanggih dan mahal tersebut memang butuh, sisanya? Pikir sendiri….

Comments are closed.