Apakah Dollar akan Tembus Rp 13 ribu, dan Kapan itu Terjadi?

money in the handsDiam-diam dollar sudah tembus ke angka Rp 12.250. Sebuah realitas pahit yang akan terus membayang. Tren perkembangan satu bulan belakangan yang semarak telah membuat pasar panik, dan pelan-pelan membuat nilai rupiah termehek-mehek.

Jika tren ini terus berlangsung, sejumlah analis bisnis menyebut rupiah bisa kolaps ke angka Rp 13 ribu. Sebuah angka yang layak memicu kegalauan dan membikin hati pedih.

Apakah dollar bisa benar-benar menembus angka magis Rp 13 ribu; dan kapan itu akan terjadi?

Sambil minum secangkir kopi hangat, kita mau menguliknya pagi ini.

Jika rupiah memang benar-benar jatuh ke angka Rp 13 ribu, ini sebuah fakta pahit yang layak dipeluk dengan segumpal kesenduan.

Betapa tidak. Angka rupiah 13 ribu itu sudah sekitar 40% dari angka 9 ribu yang rasanya baru kemarin terjadi. Artinya, jika dilihat dari kacamata dolar, pendapatan kita diam-diam sudah tergerus 40%.

Ini ibarat, di suatu pagi bos kita memanggil, dan bilang : hey, gajimu mulai bulan depan kami potong 40%. Pasti akan terjadi revolusi.

Dolar yang melambung memang pasti akan memukul banyak pelaku bisnis. Harga banyak bahan baku akan naik drastis, dan biaya produksi ikut melambung.

Anda sebagai konsumen juga akan merasakan “imported inflation” – naiknya harga barang-barang karena kenaikan kurs dolar. Harga makanan, sepeda motor, mobil, gadget, hingga harga rumah pasti akan merayap naik sejalan jatuhnya rupiah.

Klik gambar di bawah untuk mendapatkan materinya secara gratis!!

Bagi para karyawan dengan gaji pas-pasan, kejadian itu akan memberi pukulan yang lumayan perih. Gaji stagnan, daya belinya tergerus 40%, dan harga barang-barang terus naik. Alamaaak. Hidup kok susah bingitz.

Baik, baik. Di minum dulu kopinya supaya hidup tidak makin terasa pahit.

Sejumlah analis bisnis-ekonomi menyebut ada tiga faktor kunci yang bisa mencegah kejatuhan rupiah ke lubang yang kian dalam. Berikut tiga faktor itu.

Rupiah Booster # 1 : Pengalihan Subsidi BBM dengan Segera. Saya sudah pernah menulis disini, tahun depan subsidi BBM yang salah sasaran itu akan menjadi Rp 300 triliun (bahkan lebih jika rupiah terus jatuh). Rp 300 triliun bok.

Pahitnya, konsumen subsidi itu mayoritas adalah orang kaya yang punya mobil Avanza, CRV atau Fortuner. Benar, subsidi BBM itu memang untuk rakyat, jika rakyat yang dimaksud adalah rakyat pemilik Fortuner dan CRV.

Rp 300 trilun lebih dari cukup untuk membangun ribuan sekolah, jalan raya ribuan KM, dan listrik ribuan megawat. Dan bukan dibuang sia-sia di jalanan.

Jika keputusan kenaikan harga BBM dilakukan dengan segera, terukur dan terkendali, maka rupiah bisa pelan-pelan menguat,

Sebaliknya : jika keputusan kenaikan harga BBM itu tertunda-tunda karena kegaduhan di sebuah lokasi bernama Senayan, maka angka rupiah akan dengan mudah menembus Rp 13 ribu.

Rupiah Booster # 2 : Penetapan Anggota Kabinet yang kredibel dan kooperatif dengan parlemen.

Sejumlah analis ekonomi menyebut, dalam situasi parlemen yang mayoritas dikuasai oleh rival, maka kredibel dan kapabel saja tidak cukup. Dibutuhkan figur menteri yang bukan saja pintar namun juga cerdas dalam membangun interaksi yang konstruktif dengan para anggota parlemen (yang kadang gemar melakukan unproductive maneuver).

Maka, figur meneteri di pos-pos strategis seperti Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM diharapkan bukan saja cerdas, namun luwes dalam membangun interaksi dengan parlemen. Sebuah elemen krusial saat kita dihadapkan pada rivalitas parlemen yang keras.

JKW akan dilantik minggu depan. Jika mereka gagal memenuhi ekspektasi pembentukan kabinet yang kredibel dan kooperatif, maka rupiah bisa kian terkaing-kaing.

Rupiah Booster # 3 : The first 100 days. Masa 100 hari pertama pemerintahan akan benar-benar menjadi arena paling krusial dalam menjaga nilai rupiah.

Jika pemerintahan baru sigap dalam bertindak dan cekatan dalam merilis kebijakan-kebijakan genting (seperti kenaikan harga BBM yang mencapai Rp 3000 per liter) dalam masa 100 hari pertama kepemimpinannya, mungkin sentimen positif akan pelan-pelan menyeruak.

Namun jika dalam 100 hari pertama, sudah muncul blunder dari pemerintahan, dan juga muncul kegaduhan demi kegaduhan di Senayan, maka angka keramat rupiah 13 ribu akan segera menantimu dengan senyum keindahan.

Demikianlah tiga booster yang bisa membuat rupiah kembali menguat laksana Kuku Bima JRG, atau justru loyo.

Sekedar reminder : kejatuhan rupiah adalah embrio dari tragedi krisi ekonomi 1998 yang membuat ribuan perusahaan kolaps, dan jutaan orang kehilangan pekerjaan.

Kalau rupiah kian terjun bebas, nasib hidupmu juga bisa ikut termehek-mehek. Bisnismu stagnan. Kantor atau perusahaanmu tempat kerja bisa bangkrut. Dan kamu bisa di-PHK. Lalu keluargamu hanya bisa nangis bombay.

Maka mari dimum lagi kopi hangatnya. Mudah-mudahan hidupmu tak akan sepahit rasa kopi.

Klik gambar di bawah untuk dapatkan GRATIS 7 buku yang amazing !!

37 comments on “Apakah Dollar akan Tembus Rp 13 ribu, dan Kapan itu Terjadi?
  1. Its just politic! Resiko memilih pemimpin yg tdk independen jg dalang dibelakang layar yg kaku plus ego, ditambah adigum non-transaksional, dgn lawan politik yg dominan n mayoritas, seharusnya sdh disadari oleh masyarakat luas.

  2. Justru itulah grand-design-nya para pencoleng yg tergabung dalam KMP di DPR/MPR saat ini, sebagai legitimasi usaha pemakjulan Jokowi/JK nanti, wait & see saja…

  3. “subsidi BBM yang salah sasaran itu akan menjadi Rp 300 triliun.

    Pahitnya, konsumen subsidi itu mayoritas adalah orang kaya yang punya mobil Avanza, CRV atau Fortuner. Benar, subsidi BBM itu memang untuk rakyat, jika rakyat yang dimaksud adalah rakyat pemilik Fortuner dan CRV”

    Masalahnya sudah terlihat. Tapi gak ada solusi.

  4. Pak Yodh ketinggian bahasannya, susah di komentarin. Menurut sy ini pengaruh banyak faktor makro, mikro, internasional, spekulan maupun politik. Puyeng mikirinnya, gampang solusinya…ayok cari duit dollar banyak banyak hahahah…

  5. Mengapa kejatuhan rupiah, krisis negeri ini, selalu dikaitkan dengan pemberian subsidi kepada rakyat yang seolah mengindikasikan bahwa “negara bisa bangkrut karena membantu (mensubsidi) rakyatnya”.

    Pastinya hal tersebut bertolak belakang dengan fungsi dan peran negara yang seharusnya menjadi payung rakyatnya.

    Bukankah kekayaan negeri yang dijual ke asing jauh lebih besar nilainya ketimbang hanya Rp. 300 T (u/ subsisi)?

    Berapa banyak uang yang dikorupsi? Berapa banyak belanja negara yang tidak jelas peruntukannya? Berapa besar dana pesta politik yang selalu berakhir dengan kekecewaan rakyat dengan pertunjukan sandiwara para anggota dewan yang terhormat itu? dan…dan… dan…banyak lagi.

    Mari berfikir jernih, bahwa mencabut subsidi untuk rakyat merupakan langkah para pemikir “CETEK” atau “IQ Jongkok” yang tidak mau kerja keras untuk membenahi negeri ini.

    Solusi paling cepet yang hanya memindahkan beban dari negara ke rakyat, itulah THE REAL CAPITALISM dan ILUSI DEMOKRASI yang hari ini, negeri penganutnya sendiri tengah terseok-seok dengan hutangnya yang WOW FANTASTIS CETAR MEMBAHANA serta kekacauan tatanan masyarakatnya yang sakit.

    Apakah Indonesia mau mengikuti jejak langkahnya..? Naudzubillah…

  6. Sistem kapitalis demokrasi adalah biang dari kerusakan di negri yang kita cintai ini…

    Lihat di seantero indonesia corporate yang menguasai SDA kita adalah milik Asing.
    dan penguasanya juga lebih berpihak kepada asing.

    satu – satunya cara agar terbebas dari kesulitan ini mesti ada keberanian untuk mencampakkan sistem kapitalis yang diadopsi negri ini…

    hmm

  7. Bagaimana dengan para internet marketer yang pendapatanya dollar? semakin tinggi nilai tukar semakin tinggi pendapatn mereka…

  8. nilai tukar dollar terus menerus naik yang memang karena nilai tukar rupiah hampir gak ada nilainya.

    solusi jangka panjangnya alangkah baiknya kalau devisa disimpan juga dalam bentuk emas. bayangkan kalau devisa setiap tahun ada sekitar 1 T dalam bentuk emas tentu nilainya selalu stabil.

    pemerintah hanya beberapa persen kok. mau nilai tukar bagus ? ya belanja produk lokal bukan import, terus genjot export kita.

    Pemerintah sulit diharapkan kawan makasih

  9. Saya Pribadi Kadang Menyayangkan

    Di saat isu BBM akan naik, orang – Orang Biasa yg tdk punya avanza/CRv apalagi.. mengatakan ” kalau BBM Naik harga-harga naik, lalu kita bagaimana?” secara tidak sadar dia merelakan subsidi untuk para pengguna avanza dll

    toh mereka kebanyakan lupa 1 hal, dari jaman after Orba BBM beberapa kali naik and well, mereka mash bs makan dan gak kekuranga.

    Asal tetp berusaha kerja cari nafkah /bisnis” Saya juga termasuk yang belum beli CRV sampai hari ini, meski naik motor saya selalu pakai pertamax yang non subsidi untuk membiasakan diri dan melatih mental biar saya tidak lupa harus berusaha better every day…

    komen panjang deh…
    #duh…

    • Gak enak juga ya jd orang kaya….bayar pajak paling besar….tp dihujat krn beli bensin subsidi.

      Ya harusnya sistemnya yg dibuat sedemikian hingga….agar yg kaya yg sudah bayar pajak besar gak nikmatin lg subsidi BBM.

      Sebetulnya yg kaya gak mempermasalahkan bila BBM naik……yg dimasalahin adalah harga2 ikutan meroket.

      Kalau harga2 ikutan meroket yg susah ya rakyat kecil….(gak usah mikirin yg kaya deh, tp yg kaya jd mikirin rakyat kecil yg paling banyak kena imbasnya)

      Coba pemerintah membuat kebijakan yg membuat harga2 sembilan bahan pokok tetap stabil meskipun harga BBM naik.

  10. Kita terlalu liberal n pro kapital.

    Investasi asing masuk menyasar sektor2 menguntungkan, dan utk mengakomodasi mereka, kita hrs bangun infrastruktur yg modalnya ngutang (ke mereka juga). Klo kesejahteraan kita bertambah, kesejahteraan mereka berlipat.

    Tdk imbang. Pertumbuhan ekonomi kita itu untuk pemegang dollar, bukan rupiah.

    Ya wajar aja rupiah terus melemah. Pengalihan subsidi hanya plus minus, zero sum game utk indo. Hsl akhirnya sama saja. Neraca rugi ttp di kita juga.

  11. Kalo dipikirr benar juga Rupiah makin terpuruk. tapi bagi pelaku Internet Marketer yg biasa jualan di luar negeri, ini kerennn bingitt pak. hahaha
    *hidup internet marketing :X XD

  12. Lho kan memang begitu skenarionya.

    Rupiah anjlok>harga barang2 naik>daya beli masyarakat turun>konsumsi berkurang>perusahaan pada rugi gara2 produknya ga laku>harga saham2 turun, ihsg melemah, diskon besar2an>dana asing masuk, bumn2 dijual>pemerintah disalahin>kepercayaan publik menurun>jokowi lengser>prabowo RI 1>minta bantuan asing,imf, bank dunia>

    balik ke orde baru.

    Ya gitu2 aja siklusnya, kebaca udah.

    Sebagai rakyat jelata ya pasrah aja, toh ujung2nya manusia bakal mati juga, hehe

  13. depresiasi mata uang pada dasarnya bukanlah hal yang buruk 🙂

    karena hal tersebut tidak akan mungkin selamanya! dan jangan salah gan, ketika suatu nilai mata uang semakin turun, ada beberapa nilai postif yang pasti terjadi !

    yang pertama adalah import pasti berkurang! mau tidak mau, pengusaha dituntut untuk serba kreatif, dan hal tersebut bisa memicu meningkatnya lapangan pekerjaan

    karena suka tidak suka mereka enggan untuk import dan harus produksi sendiri! dan biasanya ketika nilai mata uang suatu negara tergerus abis

    akan ada banyak peluang terbuka luas, entah itu lapangan pekerjaan, ekpsor barang keluar negri, investasi asing yang dimana negaranya sudah mengalami kejenuhan dan sebagainya!

    dan tahukah ente gan, bahwa pemerintah jepang berusaha keras untuk menurun nilai mata uangnya, hingga akhirnya si ABE di tegur oleh obama! 😀

  14. Kemandirian jadi salah satu kunci solusinya, jangan mau terus terusan dikendalikan dolar.. apa2 dolar, gini2 dolar, itu2 dolar. Jadikan rupiah sebagai raja di negeri sendiri.

  15. yupp..dan skarang sudah tembus 13.000…hampir semua prediksi p yodhia benar..malah smakin ga jelas blum 100 hari..

  16. bagus sih konten nya, walaupun saya merasa sedikit menyimpang dari jud topik yang dimaksud. berbobot dan bagus. overall 4 jempol buat artikelnya!!

Comments are closed.