Satu setengah tahun terakhir ini, jagat tanah air dikejutkan dengan fenomena batu akik yang melesat cepat. Tahun lalu, salah satu kata kunci yang PALING banyak dicari di Google adalah kata “batu akik”. Hebat bukan?
Delapan tahun lalu kita juga pernah menikmati kehebohan yang mirip, dengan judul bunga gelombang cinta. Sepotong gelombang cinta yang amat menggetarkan, sehingga bisa terjual dengan harga Rp 15 juta per pohon.
Para pakar ilmu financial psychology menyebtu fenomena itu sebagai “financial mania”. Sekeping fenomena yang bisa membuat kita semua tenggelam dalam “kegoblokan kolekfif”.
Mari kita selami perilaku irasional ini dengan secangkir cappucino hangat.
Sejatinya, fenomena financial mania ini sudah berusia ratusan tahun, terjadi di semua negara dunia. Dulu ada kehebohan tulip mania di Belanda (terjadi sekitar 400 tahun silam).
Lalu, yang lebih modern ada yang disebut dengan technology stocks mania di berbagai bursa saham dunia pada tahun 2000an. Pernah juga terjadi property mania di USA sebelum mereka crash pada tahun 2008.
Para ahli ilmu financial psychology atau financial behavior menyebut fenomena financial mania itu dengan istilah “irrational exuberance”.
Irrational exuberance adalah saat ribuan atau bahkan jutaan orang berbondong-bondong membeli sesuatu karena dorongan emosi kolektif. Yang acap tidak rasional.
Eforia masal kadang membentuk kegilaan. Saat eforia yang bercampur kegilaan ini meledak, maka harga produk yang dibeli – entah saham, bunga gelombang cinta atau batu akik – bisa melesat puluhan atau bahkan ratusan kali lipat.
Kenapa irrational exuberance mudah terjadi? Karena manusia itu pada dasarnya amat mudah untuk latah. Mudah meniru perilaku kerumunan. Herd behavior.
Saat demam kebun emas, semua ikut-ikutan. Saat demam batu akik, semua menyerbu. Saat demam saham teknologi, semua latah. Ini semua adalah contoh tipikal perilaku kerumunan, herd behavior.
Pelan-pelan, eforia masal itu biasanya menjadi bubble yang kemudian pecah. Gelombang kegilaan kolektif itu mendadak meletus, dan seketika semua harga berjatuhan. Irrational exuberance berubah menjadi tangisan masal yang sudah terlambat.
Fenomena financial mania itu adalah contoh nyata dari premis dasar ilmu financial psychology : bahwa manusia itu sering bersikap tidak rasional.
Premis ilmu psikologi keuangan itu mau membantah teori ekonomi klasik yang sangat percaya dengan rasionalitas manusia. Ekonom-ekonom klasik selalu mengandalkan asumsi bahwa manusia itu selalu bersikap rasional dalam financial/economi decision making.
Namun para ahli psikologi keuangan (financial behavior) menulis : kepercayaan bahwa manusia itu rasional dalam financial/ecnomic decision making adalah ilusi.
Btw, ilmu financial psychology atau sering disebut juga behavioral economics baru muncul di era tahun 80-an. Pioner ilmu financial psychology adalah Daniel Kahneman, psikolog pertama dan satu-satunya yang pernah memenangkan hadiah nobel ekonomi pada tahun 2002.
Apa pelajaran dari batu akik mania atau financial mania ini? Hati-hati dengan bahaya laten irasionalitas yang mengendap dalam jiwa kita.
Sebegitu konsistennya manusia melakukan hal-hal yang irasional, Daniel Ariely sampai menulis buku berjudul Predictably Irrational (sebuah buku yang amat memukau tentang ilmu psikologi keuangan).
Fenomena batu akik atau gelombang cinta atau kebun emas juga memberi pesan : betapa mudahnya kita tergelincir dalam herding behavior, perilaku kerumunan yang suka latah.
Emosi dan eforia masal membuat kita semua mudah terjebak dalam “irrational exuberance”. Ramai-ramai menjadi goblok. Kegoblokan kolektif.
Saat kita dihadapkan pada fenomena orang yang ramai berbondong-bondong memburu sesuatu, kita mesti sadar mungkin ada benih irasionalitas disana.
Sebab perilaku yang dilakukan orang kebanyakan bukan berarti yang paling benar. Jangan-jangan mereka sedang beramai-ramai menuju kegoblokan massal.
Jadi, omong-omong kapan Anda akan beli batu akik?
~~~
Download GRATIS – Buku Panduan Bagus tentang 12 Langkah Meraih Financial Freedom. Download NOW.
Dari semua postingan Bang Yodh… ini postingan yg paling sy suka… hahaha…
Keep learning n working… avoid/igrore the crowds.
“The nature of our country’s business infrastructure is that it is destined to be boom and bust. Booms are when the smart people sell. Busts are when rich people started on their path to wealth.” –Mark Cuban
https://blogmaverick.com/2011/08/04/how-to-get-rich-2/
alhamdulillah saya korban Kegoblokan kolektif.namun dengan hobi ini saya bisa bangun rumah sendiri dengan batu akik….dibandingkan dengan gaji saya sebagai pns. jauh lebih besar barbisnis batu akik.asal jangan merusak dan dan merugikan orang lain kenapa tidak.
Sy tdk bilang bhwa seseorg tdk bs punya byk duit dr batu akik.
Sy hanya berpendapat bhwa org Indonesia kebanyakan ingin cari duit dg cara yg “ga byk mikir”… selling junk things.
Pertanyaannya seberapa lama???
Lalu d saat org2 luar negeri bersaing dlm ilmu pengetahuan n teknologi untuk mencari uang, kita malah berbondong2 bersaing mundur ke zaman purba untuk mencari uang.
kenapa Anda beranggapan kalo bisnis batu akik adalah bisnins yg “ga banyak mikir” ? 😀 . Menurut Anda. bisnins yg hebat yg banyak mikir itu yg seperti apa ya? Apakah bisnis baru hebat kalo banyak mikir? Bukankah esensi dari bisnis itu sendiri adalah mencari keuntungan? Bukan mikir atau ‘enggaknya?
1st :
Kenapa Anda beranggapan kalo bisnis batu akik adalah bisnins yg “ga banyak mikir” ?
Krn km g perlu tau hal teknis ato ilmu pengetahuan.
G perlu belajar bertahun2.
Tdk ada ekspertise.
Teman sy ( Adit ) yg idiot pun bs melakukannya, seriously.
Emas itu punya elektron valensi lengkap (8), ato disebut konduktor sempurna… dan mencegah interferensi.
Bisnins yg hebat yg banyak mikir itu yg seperti apa ya?
Binsis yg perlu ekspertise hal teknis science dan teknologi : physics, chemsitry, biology, programming, medical things, architecture, dll.
Bisnis yg membutuhkan kompleksitas ilmu pengetahuan untuk bs memonopoli pasar.
Ada video yg bagus ttg ini dr Peter Thiel :
https://www.youtube.com/watch?v=5_0dVHMpJlo
Apakah bisnis baru hebat kalo banyak mikir?
100% yes.
Untuk membuat produk monopoli kita hrs mjd yg terhebat d industri/bidang teknis kita.
Ada video bagus ttg ini dr Mark Cuban :
https://www.youtube.com/watch?v=KYneLGRTgy8
Bukankah esensi dari bisnis itu sendiri adalah mencari keuntungan?
Tentu saja bukan.
Bisnis perlu keuntungan untuk tetap hidup, tp yg lebih penting dr itu adl durability.
Kebanyakan org masuk bisnis itu krn kebebasan.
Semakin “byk mikir” dlm ilmu pengetahuan teknis maka kita bs menciptakan proprietary products.
Jgn membangun bisnis d atas kebodohan diri sendiri n org lain.
“Google is google because Sergey and Larry are expert on search.” –Peter Thiel
wah sepertinya Anda berbicara tanpa ilmu yang tepat. kata siapa Krn km g perlu tau hal teknis ato ilmu pengetahuan. G perlu belajar bertahun2. ?
beda loh antara orang yg sok tau tentang perbatuan dan orang yg tahu tentang perbatuan. mungkin Anda harus belajar lebih banyak sebelum berkomentar.
silakan Anda cari sekolah gemologi di belahan dunia ini 🙂 orang Idiot juga bisa bangun rumah bro. tp ga akan sama hasilnya dengan orang yg memang pakarnya.
Anda juga bisa bikin cincin, tp hasilnya ga akan sebagus bikinan saya, dan harganya juga ga akan sama seperti cincin buatan saya. seperti itulah kira2.
Maksudnya membangun bisnis di atas kebodohan diri sendiri dan orang lain itu apa ya? Bisa dijelaskan lebih rinci?
Wah. kasihan sekali ya orang2 yg meneliti dan menekuni batuan dan mineral disejajarkan dengan orang IDIOT oleh ahmad 😀 . Menurut beliau orang IDIOT aja mampu koq mengerti ilmu gemologi. Ahihihi
padahal ga mudah loh untuk menetilti batuan dan mineral, butuh ilmu khusus.
Nyambung dr yg adi ya. anda menyebutkan tidak ada ekpertise di dunia gemologi. mungkin anda kurang wawasan ttg ilum gemologi, tp bericara seolah anda sudah pintar 🙂 ( pintar menurut wawasan yg anda kuasai saja ‘kali )
silakan dibuka googlenya, kata kuncinya “gemological school” atau sejenisnya.
Saran saya. sebaiknya anda jgn belajar ilmu gemologi sama orang idiot ( si Adit ). Tapi belajar dari pakar gemologi. biar omongan anda berbobot.
Seriously
Disaat orang luar negri berbondong bersaing dalam ilmu pengetahuan, kenapa kita kudu ikut2an hal yg seperti itu.
Kita punya cara sendiri mendatangkan peluang, salah satunya dengan kembali ke jaman dulu, ( sebut lah saja peluang batu akik ) ada juga bagi para perancang busana, mereka kembali mempopulerkan bisana tahun 90-an itu karna mereka bisa memanfaatkan peluang.
Setiap negara punya cara masing2 untuk itu.
Bung asal kau tahu, segala sesuatu itu ada ilmunya. Termasuk ilmu dalam berbisnis batu akik.
Saya JAMIN Anda belum tentu bisa membeli rumah dan mobil dari berbisnis batu akik.
Jangan kau pikir ilmu yang benar2 patut diteladani hanyalah ilmu yang berasal dari para kamu kapitalis disana. .
Kami hanya belajar mengikuti mekanisme pasar, dan kami melihat adanya peluang disitu.
Kau pikir para pebisnis besar itu hanya bermain di sektor penting2 saja, pebisnis itu juga harus pandai melihat ceruk2 pasar. .!!
Kau terlihat sangat menyedihkan bung.!!
Saya suka pendapat anda.
Sepertinya si Pintar Ahmad ini sudah kehabisan kata-kata, atau dia sedang bermeditasi supaya muncul ide-ide yang menurut dia brilian dan perfect utk membalikkan kata2 si bodoh. . Hahaha
Selamat berpikir. Jenius.!!
Nggak hanya batu akik kok yang kena syndrom monkey bussinses
kita perhatikan
1. Bagaimana bisnis minyak, july 2014, harga minyak masih kisaran di atas 100 usd/barel
sekarang anda perhatikan, rata rata mulai agustus sampai sekarang cenderung turun dan mulai desember smpai sekarang mencapai 50 usd per barel, bahkan sempat di 47 usd/barel.
2. hal ini sangat mengguncang ekonomi pelaksana industri migas, sangat besar sekali dampak ke perusahaan perusahaan besar sampai sampai harus gulung tikar atau PHK besar besaran.
3. bagaimana Nokia berjaya di eranya, dan sekarang anda lihat bagaimana , blackberry dan lain lain yang kena efek
4. banyak lagi yang ternyata ekonomi dunia sekarang ya seperti itu, jadi pintar pintar kita, nggak hanya batu akik yang monkey bussiness, tapi banyak hal dan banyak bidang di era globalisasi ,
5. jadi silakan menilai, apakah kita harus saling meng goblokkan, atau bagaimana pintar pintar kita menyikapi tren ekonomi saat ini
JUAL BONGKAHAN BATU BACAN ASLI MALUKU UTARA,BACAN DOKO DAN PALAMEA (TERNATE DAN HALMAHERA)
Daftar harga sebagai berikut;
? BACAN DOKO DARI TERNATE (Maluku Utara)
-Berat 1 Ons Rp 500 Ribu
-Berat 5 Ons Rp 1 Juta 250 Ribu
-Berat 1 Kg Rp 2 Juta 500 Ribu
-Berat 2 Kg Rp 4 Juta 200 Ribu
-Harga masih bisa nego dikit mass,setiap pembelian perkilo dapat bonus 1permata batu bacan.
? BACAN PALAMEA DARI HALMAHERA (Maluku Utara)
-Berat 1 Ons Rp 500 Ribu
-Berat 5 Ons Rp 1 Juta 200 Ribu
-Berat 1 Kg Rp 2 Juta 200 Ribu
-Berat 2 Kg Rp 4 Juta
-Harga masih bisa nego dikit mass,setiap pembelian perkilo dapat bonus 1permata batu bacan.
? Kondisi bahan ;
– Bahan / rough bacan doko asli bukan sintetis
– Bahan tua (galian lama)
– Hasil tambang sendiri
– Bukan bacan rawatan,tapi murni hasil alam
– Kualitas super kristal, sudah tembus
– Sudah tembus
– Beberapa titik sudah ada yang kristal
– Bahan keras dan padat
– Siap gosok poles
– Daging utuh, tanpa kapur
– Tidak rapuh, tidak mudah pecah / retak
– Deskipsi sesuai apa adanya, harap diperhatikan dengan baik agar tidak ada dusta diantara kita
Melayani Pembelian Per Kilo Dan Per Ons Untuk Bongkahan
Kita Juga Melayani Pembelian Luar Daerah Dan Luar Kota
Bagi Pecinta Bacan Yang Minat Silahkan Langsung Hubungi
Kartu XL;087842902216
Kartu AS;082330690216
Kartu IM3;085824196216
PIN BB: 53DD0682
#.stock terbatas
Siapa cepat dia dapat
Bagi yg merasa sudah minat dan ingin transaksi pembelian dengan kami,
Adapun cara yg kami sediakan:COD bisa silahkan datang ke alamat saya di daerah Halmahera selatan
Alamat:Jl.Rawabadak rt 004 rw 007,desa amasing kota utara kec.Bacan,halmahera selatan maluku utara,dan bagi peminat batu bacan di luar kota bisa kami kirim melalui jasa pengiriman seperti:JNE/TIKI/KANTOR POS,jika barang sudah kami kirim,kami berikan no.resi pengiriman barang yang anda pesan
hmmm… alhamdulillah, saya bukan tipe yang termasuk “irrational exuberance” yang mungkin dengan mudahnya menjadi “korban” orang2 pintar berduit…
Ya mas, saya juga heran dengan banyaknya orang yang membeli batu akik tersebut. Sebenarnya apa yang ingin mereka perbuat dengan batu akik tersebut? Ada-ada saja..
semoga saja kita dihindarkan dari hal-hal semacam itu… wkwk
He…he…he….sip mas yod, semakin banyak masyarakat kita yg beli batu akik…..semakin sakit masyarakat kita….
masa lo ga tau “90% of our decision making is irrational” hahaha pikir ini sektor ekonomi kreatif lo suruh rasional… Hahahah ngakak abis
Hitung dulu sob aliran duitnya dari yang kaya ke yang miskin ini nyerap penganguran… Jgn bilang sakit apa lagi goblok… Kasian mereka yang senang dengan batu akik….
Itu hobby pak…gak ada ukurannya rasional atau tidak. Biar saja yg penting heppy dan gak ngerusak…
iya nih setuju dengan Herman.. Kalau yang baru ikut-ikutan karena cuma agar dibilang trendy, gaul, dll sih memang goblok.. Tapi kalau yang dari dulu memang udah hobi, kenapa enggak?
Ini hampir sama konteksnya dengan orang yang hobi koleksi barang antik atau barang seni.
Seperti kakak saya, memang dasarnya nyentrik dan berjiwa “tua”, dia udah doyan batu bacan dll jauuuh sebelum batu ini ngehits sekarang (bahkan dia udah senang batu sejak zaman sekolah menengah tahun 90-an).
Tapi dia beli dengan duit sisihan celengannya sendiri. Saat dia sudah dewasa, berdikari dan punya banyak uangpun,dia bukan tipikal orang yang neko-neko atau boros dalam menghabiskan uang kaya cowok lain yang hobi otomotif.
tapi dari dulu hanya batu lah materi atau benda yang menarik hatinya dan memberikan kepuasan batiniah baginya. Kalau memang hobi, punya uang, dapat bertanggung jawab dengan pengeluaran, dan tidak merugikan orang lain, kenapa tidak toh? 🙂
Saya mau beli batu bata saja mas,buat bangunan dapur ….batu akik kekecilan klu buat bangunan….hehehehe
sy juga heran….gak ada seninya btu akik,mending batubara buat listrik…hehehe
mungkin Anda hoby mancing atau apalah. bagi orang lain, hoby anda bisa jadi ga ada seninya 🙂 haha
Absolutely right pak-Yodhia, wabah “kegoblokan kolektif”
batu akik (BA), batu giok (BG) bukan Budi Gunawan ya… batu walungan (BW) bukan BW KPK ya…BS (batu safir) bukan juga BS calon kapolri hi3x…walungan itu basa sunda, bahasa indonesianya sungai…
Bbrp org mengatakan hal tdk berguna sbg hobi.
Mgkn karena hal itu mudah untuk dilakukan, ga perlu mikir, nyaman.
Ini seperti teman saya anak ITB yg kerjaannya main PS mulu, n akhirnya nyesel krn g lulus2… hobinya main PS.
Semua org hebat itu hebat krn mendorong diri sendiri untuk terus melakukan hal yg dia tdk nyaman, hal yg sgt sulit, dan semakin dy ahli, dy akan semakin merasa nyaman.
“Everything is interesting if you go into it deeply enough.”
–Richard Feynman, Physicist
Kutipan dr Richard Feynman itu menunjukan bhwa hobi itu diciptakan oleh kita sendiri ( dg cara mendorong diri sendiri ), bkn takdir.
hahaha, terang aja, dia hoby maen PS. coba hoby ngoleksi batu, jual beli batu, mungkin waktu lulus juga udah punya mobil mewah.
ada2 aja tu bocah
masa lo ga tau “90% of our decision making is irrational” hahaha pikir ini sektor ekonomi kreatif lo suruh rasional… Hahahah ngakak abis…
Lo kuliah dimanasi penasaran… Semua marketing itu lebih besar membahas irrational…. Ckckckx
Ini tulisan menarik dengan ulasan seperti diatashttps://akhnasrul.blogspot.com/2012/02/monkey-business-tahu.html?m=1
Ini yang disebut juga dengan fenomena “Monkey Business” ya pak Yod? 🙂
Ulasan yang menarik, tinggal tunggu waktu balonnya meletus saja..
dear Bang Yod
mantap sekali postingannya….
kalau boleh request kasih contoh cerita sedikit bang mengenai hal ini,
matur nuwun….
Pak Yod, main batu akik juga gak Pak? He..he
saya pernah pak menonton Film Doraemon. Ada Sebuah Alat Doraemon yg bisa membuat Teknik ini (Financial Pscyhology Booming).
Jadi, Tutup Botol Minuman Nobita saja bisa dibuat menjadi harga mahal. he he..
saya beli asuransi dan saham saja lah mas..
Bagi beberapa orang mungkin kegoblokan, bagi orang lain mungkin peluang bisnis, bagi sekelompok lagi bisa jadi hobi yang bisa menjadi obat peluruh stress.
Selama tidak dilakukan secara berlebihan dan merugikan perekonomian keluarga, mudah-mudahan tidak tergolong pada kelompok goblok.
Salam batu akik!
Salam Bang Yana,.. saya tertarik dengan coment anda, Jadi intinya tergantung diri kita aja..bagaimana kita menyikapi demam batu akik yg lg ngetren saat ini.
Salam batu akik
‘Keglobokan kolektif’ … Istiliah yang mantab. Sejarah sdh memberikan pelajaran tentang masa booming Gelombang Cinta, Lauhan dsb.
jangan samakan atu akik dengan louhan dan gelombang cinta, itu berbeda
akik itu benda mati yang mana bisa akan habis dan langka
sedangkan louhan dan gelombang cinta itu benda hidup,bisa di ternakkan dan bisa mati
maka bisa mati pula trennya.
semakin langka suatu benda makan akan semakin mahal harganya.
org yg berpikir kapitalislah yg sebernarnya merugikan org bnyk,krn berusaha memonopoli semuanya utk kepentingan dirinya sendiri.
apa salahnya org suka batu akik lagi pula keuntungannya bisa dirasakan dari lapisan atas juga bawah.
Begitulah rejeki, ada saatnya diatas angin dan ada saatnya dibwah angin…ya jadi saat sekarang mungkin rejeki pengusaha batu akik.
Hello… Good Morning ?
Jadi, omong-omong kapan Anda akan beli batu akik? Gak mau akh Kakak… Gak mau ikutan ‘Latah’ kayak orang-oarang itu dech..
Ditempat saya sudah sampai mewabah ke anak-anak Pak, anak SD pda pke cincin begituan…hahaa Konyolll
Batu akik, batu giok dan apapun namanya tetaplah batu. . . . .
Sip..setuju sekali. Ke goblokan kolektif…
suka dengan istilah kegoblokan kolektif
Terimakasih Mas, untuk sharingnya.
Alih-alih memikirkan “kegoblokan” yang sedang menjalar secara naluriah. Saya masih mencari hulu bagaimana “kegoblokan” ini bisa terjadi dan hilir bagaimana cara (atau mengalihkan trend ini) menutup siklus perilaku tersebut?
Itu pertanyaan rumit mas….dari mana pangkal irasionalitas ini muncul…..
Ratusan riset ilmiah memang sudah dilakukan, dan memang banyak sekali contoh irasionalitas manusia dlm financial decision making.
Irasionalitas itu bisa muncul karena gengsi/prestise (untuk pamer).
Atau juga karena HERD Behavior spt saya jelaskan diatas.
Bagi para pebisnis ulung, irasionalitas ini bisa dimanfaatkan demi keuntungan. Para pedagang batu akik HAPPY dengan booming ini krna mrka untung besar.
Bagi kita, sering2 waspada saja dengan bahaya laten irasionalitas.
Eling lan waspodo kata Ronggowarsito. Ojo melu-melu edan 🙂
Di buku Tipping Point nya Malcom Gladwel dibahas, Mas.. Bagaimana sebuah tren bisa jadi wabah yang menyebar cepat..
https://www.wikisummaries.org/The_Tipping_Point
Berarti salah dalam memilih pemimpin suatu negara karena hanya terpukau dengan tampilan luarnya saja termasuk “irrational exuberance” juga?
Iya sepertinya bs dikatakan seperti itu.. Latah…. :p
Bagi penggemar batu akik…selain kepuasan bathin juga sbgi investasi krn harganya makin mahal semakin lama
Kepuasan bathin bisa diterima pak
tapi kalo kategori invest?
kalo demamnya sudah selesai yah kembali lagi dari jutaan ke 25rebuan.
mirip kaya gelombang cinta dan lohan
Menurut saya ya beda, gelombang cinta dan louhan bisa dikembangbiakan, beda dengan batu yang proses terjadinya ga setahun dua tahun. sama halnya dengan minyak. makin sedikit, makin mahal.
Silahkan bilang itu sama trader minyak yang beli di $100, atau yang beli emas di $1900.
Not fun. Really.
Mungkin Anda baru mengikuti tren “batu” skr. jd ga tau harga batu.
sejak lama batu2 tertentu punya harga yg cukup tinggi.
Melihat fenomena inilah semua orang sedang terjebak dalam lingkaran yang salah, sebagian berpendapat harganya akan semakin tinggi jadi bisa untuk investasi, sebagian lagi berpendapat bahwa masanya akan hilang ditelan waktu.
Rasanya memang tidak rasional, akan tetapi inilah fakta yang sering terjadi, mungkin inilah gejalanya bahwa penjajahan dalam bentuk yang lain!
Tulisannya sangat menarik…Hanya saja Saya sedikit bingung dengan pemakaian kata Irrasional bahkan sampai men-judge seseorang dengan bahasa ..maaf..”goblok”.
Maaf mas, dalam hal ini, saya lebih condong kearah pemakaian kata “Hobi”. Meskipun itu menguras duit yang bagi segelintir orang dikategorikan banyak, tapi bagi yang punya Hobi saya rasa itu tak mengapa.
Contoh: Kolektor koin tua…kalau dilihat dari fisik koinnya, itu sih ga ada gunanya, dibeliin permen juga ga cukup tapi karena mereka menganggapnya bernilai, sehingga harga sangat tinggi..bagi dia… dan apakah lantas kita mengatakan bahwa dia goblok..???
kebayang ga ketika kita masuk dalam lingkungan kolektor koin dan dengan lantang kita berujar..”Anda goblok dengan membeli koin tua yang ga bernilai”..kira2 apa yang terjadi..??
mungkin saya kita dianggap sebaliknya, apalagi kalo make sistem demokrasi melalui voting..habis dah…kalah telak.
Kembali ke perihal Batu Akik…
Emang sih, zambrud, Akik, Giok menurut pandangan beberapa orang adalah hanya sebuah Batu…tapi apakah kita sadar bahwa emas dan berlian pun adalah bagian dari Batu..
hanya saja masyarakat secara umum mengakui itu sebagai batu yang bernilai dibanding batu lainnya seperti zamrud dkk, tapi tidak menutup kemungkinan, ada orang yang menganggap sebaliknya. Saya rasa ini tergantung dari “aspek keindahan” dan atau alasan apapun dari masing-masing orang yang menggandrunginya.
Masalah booming..??? jangan kagetlah….itu biasa…. skarang aja VALENTINE DAY CARNIVAL lagi booming, smua toko pada sediain coklat dengan berbagai rupa sampai ada yang ngiming-ngiminin bonus Kondom..hehehe… dan pastilah sedikit banyaknya juga mempengaharui perekonomian kita.
Nah apakah ini dikatakan Goblok dan Irrasional..??? Bisa Ya..bisa juga Tidak.. tergantung dari komunitas masing-masing. Trims….maaf klo keliru…
Saya setuju… Kata memvonis ‘goblok’ kurang elok disampaikan oleh seorang pakar seperti Bang Yod, sebab terlalu mengeneralisir fenomena….
Sejauh yang saya amati, banyak manfaat munculnya demam giok ini…
Di Aceh sedang demam giok, dan sebagian rakyat kecil meningkat taraf ekonominya, misalnya pengasah batu akik dengan modal mesin asah tidak lebih dari Rp.700 rb mendapatkan penghasilan yang lumayan….
Ada juga model buyer yang membeli batu untuk tujuan berbagi dengan orang2 dekat dan dikasihinya….
Ada juga model buyer yang membeli batu akik untuk tujuan mitigasi bencana ekonomi katanya (kalau terjadi krismon, siapa tahu batu akik tersebut bisa ditukar dengan sekarung beras di saat uang kertas tidak ada lagi harganya, jika krismon tidak dirasakan selama hidupnya, mungkin dirasakan oleh anak-cucunya)….
Lalu saya perhatikan juga, sosialisasi diantara anggota masyarakat banyak yang mencair lantaran giok…. Orang2 yang dulunya mulai cuek dengan sesama (lebih2 yang blom saling mengenal) kini dapat membuka percakapan satu sama lain dengan membahas tema batu akik yang sedang dikenakannya….
Saya melihat orang2 tidak sungkan saling mengapresiasi satu sama lain….
Sebagai orang Aceh, saya juga merasa lega dengan booming giok (paling tidak kalau pergi merantau org2 tdk lagi memvonis kami dengan barang yg bernama ‘ganja’, melainkan berbicara ttg fenomena batu, tentu saja ini kabar yg cukup menggembirakan)….
Dan terakhir, bagi para penghobi dan pencinta keindahan batu, yang namanya hobi tetaplah mahal (misalnya hobi fotografi, off road, travelling, begitu juga dengan kolektor batu)….
Meskipun begitu, yang perlu diwaspadai sebenarnya adalah membunuh dragon sickness (meminjam istilah dalam film The Hobbit)… Artinya, demam giok seyogyanya dijadikan kesempatan untuk berbagi, menjalin silaturahmi, dan bersosialisasi, bukan menumpuk keserakahan…. Ditambah lagi, jangan sampai perburuan batu merusak lingkungan….
Dan jangan sampai melalaikan kewajiban kita sebagai insan beragama….
Istilah ‘kegoblokan kolektif’ mungkin saja tepat bagi beberapa kelompok buyer, tapi tidak bisa ditarik kesimpulan untuk semua buyer sebelum benar2 dilakukan penelitian lapangan secara mendalam, sebab motif mereka berbeda-beda.
Setuju dgn komen bpk Indra, kebetulan saya di meulaboh.. sisi positif dr demam batu akik ini cukup byk , jd kurang elok mmg klo pake kata “goblok”..
Heheheh….thanks atas masukannya mas Indra 🙂
Istilah kegoblokan kolektif (collective stupidity) ini saya tujukan pada orang-orang yang sekedar serbu dan ikuit-ikutan, sehingga menciptakan bubble.
Latah bukan HANYA untuk batu akik, namun semua komoditi lain (emas, bunga, saham, burung, dll).
IRASIONALITAS — ini adalah bahaya LATEN yang selalu ada dalam diri kita.
KEGOBLOKAN KOLEKTIF saya ciptakan untuk MENGGEDOR kesadaran orang banyak, bahwa kita amat rentan dengan FINANCIAL MANIA.
Sekali lagi, ini bukan sekedar batu akik. Ini fenomena universal tentag IRASIONALITAS MANUSIA.
Itu poin-nya.
Saya tambahin pointnya mas 1 point lagi anda juga terjangkit kegoblokan itu dengan menulis tentang keterjangkitan latah batu akik
seandainya boming batu akik tidak ada saya yakin anda tak akan mampu menulis artikel ini jadi anda penulis latahan yang mengupas hal hal ikut ikutan
Dan ke goblokan saya ikut terjangkit mengomentari artikel goblok yang ternyata hanya latah juga mengangkat kelatahan
Satuju .. gak sadar dia..
Mana ngerti si yod ini.
mungkin dia ngerasa dirinya pinter dalam segala hal.
padahal dia ga ngerti sedikitpun ilmu gemologi.
Pemakaian kata “goblok” sebenarnya sangat tepat pada kasus batu akik ini mas mas dan bapak sekalian.
Anda bilang ini hobi? Hobist cenderung melakukan nya dalam lingkup terbatas dan ekslusif. Para hobist mobil klasik contoh nya, bisa di hitung jari dan memiliki eksklusifitas.
Atau mungkin contoh di atas terlalu wah (padahal harga mobil klasik sekarang bisa sejajar dengan harga batu akik “langka”, entah drmn kategori ” langka” tersebut), contoh lain nya uang koin kuno, harga nya memang mungkin tidak setinggi mobil, tp jika uang koin itu limited dan mgkin hanya satu2 nya di dunia kemudian terdapat simbol sejarah di dalam nya tentu kita semua tahu dimana letak “langka” nya. Atau contoh yg lebih kecil lg, kolektor perangko.
Tentu kolektor perangko hanya akan bergumul dengan sesama para kolektor perangko, tidak bergumul dengan masyarakat awam yg “latah”. Atau kmren sempat trend kamera lomography. Sempat booming kemudian tenggelam, meskipun para hobist nya masih bertebaran dan cenderung esklusif.
Jd secara logika, euforia batu akik sejujurnya merupakan ” penggoblokan” massal dan sistematis.
Karena batu akik bukan lah diamond maupun emas. Batu akik bukan lah alat tukar uang. Makanya sungguh salah bila batu akik disebut investasi, karena nilai nya tidak dapat diprediksi (kecuali pemerintah memasukkan batu akik ke pasar bursa komoditi).
Bandingkan dengan investasi tanah ataupun properti, kebutuhan akan tempat tinggal tentu semakin bertambah seiring bertambah nya penduduk. Tanpa tempat tinggal, manusia akan kehilangan salah satu faktor penting kehidupannya.
Tp sehari tanpa batu akik manusia tetap bisa bernafas, bekerja, bahkan “bercinta”. Jd bagi para hobist maupun pengusaha yg sedang ” ambil untung” tidak perlu merasa marah.
Karena jika logika yg dipakai semua fenomena batu akik sungguh “goblok”. Tp jika yg dipakai acuan adalah ” nafsu ekonomi” tentu anda bisa memprotes isi komen saya ini. Hanya mengingatkan, sesuatu yg berlebihan itu tidak disukai Tuhan. Sekian
mungkin yg Anda tahu tetang batu akik itu yg warnanya coklat, atau hitam, kusam, dan semacamnya ya? Batu akik itu bagi orang yg mengerti batu, maknanya lebih luas.
orang awam batu mulia bikin tulisan ttg batu mulia, dikomentari oleh orang awam juga, jadi ‘ga nyambung.
batu akik di sini bermakna lebih luas mas. biar mas lebih faham, bagaimana kalo batu akik diganti dengan gemstones, atau batu mulia.
Kejam banget mas kalo statement anda menyebut “kegoblokan kolektif”, memang benar hidup manusia didominasi hal2 irasional ketimbang rasional. Justru hidup itu penuh misteri krn terlibat hal2 irasional, maka tidak ada jawaban untuk itu why.
Hidup yang rasional melulu itu seperti apa mas?. Mengapa orang merokok! Mengapa orang suka main sama wts selain dgn istrinya.
Mengapa orang ga mau nikah, milih duduk diatas jamban sambil berfantasi dgn sabun.
Hal2 begini nggak usah dibahas mas, apalagi menyebut “kegoblokan kolektif”, maaf saya kira anda2 yg mempersoalkan booming batu akik tidak usah mengatakan orang lain goblok, terlalu sadis. Jadi biarkan saja orang menikmati hidupnya yang bukan urusan anda, jangan apriori.
Karena dalam hidup anda sebetulnya banyak hal2 yg tidak rasional yg anda lakukan, sadar atau tidak anda sadari, krn hidup manusia sangat tidak sempurna sama seperti filosofi “tidak ada manusia dewasa yg tidak berdosa”, memperdebatkan ini tidak akan habis2nya.
Itu hobi, hanya mereka yg ngerti. Hidup akan hampa tanpa hobi…hobi kuliner, sepeda, motor mobil antik, golf, perangko, bertanam, mancing dsb kN gak rasional semua. Boleh2 aja asal gak kebablasan…tp kalo batu akik harganya sampai ratusan juta itumah dikadalin pastinya…
ASTAGFIRULLAH. …
semua yang terjadi itu sudah kehendak tuhan begitulah tuhan jika ingin menunjukkan dalam membagi dan memberikan rejike kepada siapa pun tidak peduli itu dari batu atau barang lainnya agar rejike itu tidak menumpuk pada satu orang saja .
Jadi sikap kita jika tidak tertarik pada batu pasti tuhan akan menarik harta yang ada untuk membagi rejike anda dengan cara yg anda inginkan .
Saranku jangan kita buruk sangka apa lagi sampai membenci nya itu awal penyakit jika dipendam lama2 akan jadi penyakit pisik kita yang tak ada obatnya kecuali dengan menghilangkan rasa tidak suka itu. Seikian tks.
Moga ada manfaatnya .ini berdasarkan yang kami tahu
Tangan2 manusia Sudah Di Ikat Sama setan2…
Lho induk syetan
Demam batu akik ..melanda semua pelosok tanah air.dari sabang sampai merauke. Muda mudahan bangsa ini tidak sirik dg. Fenomena .ini
batu akik ga ada hubungannya dengan syirik masbro 🙂 batu akik / permata itu tidak lebih dari sekedar perhiasan.
BATU?? PEMDA DAPET PAJAK, RAKYAT DAPET REZEKI,
INDONESIA TERBUKTI KAYA, MOGA AJA BISA DIEKSPOR
GITU AJA KOK REPOT!!
Pembahasannya menarik, komen komen nya menarik juga. Satu istilah yang membuat saya tertarik untuk terus membaca adalah istilah “kegoblokan kolektif” 😀
Saya rasa si penulis blom mengenal batu permata, mungkin si penulis blom pernah membeli batu permata.
Dari zaman dulu batu permata sudah disukai. kalau kita bandingkan dg tumbuhan atau ikan , ya tentu lain…
tumbuhan dan ikan makin lama makin banyak, sedangkan batu permata makin lama makin dikit dan langkah, sama halnya dengan emas dll, coba kalian pikir2 lagi…
saya sarankan si penulis agar coba membeli satu, dua buah batu cincin.
Jauh sebelum batu akik booming, sudah ada pasar khusus tempat pengrajin, penjual, pehobi dan pemburu batu akik yaitu pasar rawa bening yang pada awalnya adalah pasar tradisional ketika kemudian tahun 1984 perusahaan daerah (PD) Pasar Jaya bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta membawa pedagang kaki lima yang berjualan batu permata di sekitar Jl Jenderal Oerip Soemohardjo berjualan di Pasar Rawa Bening
dalam perkembangannya pada 2010 pasar tersebut bernama Jakarta Gems Center (https://wisatadanbudaya.blogspot.com/2009/08/pasar-rawabening-dijadikan-kawasan.html)
dengan fakta itu, saya berpendapat bahwa booming batu akik tidak bisa disamakan dengan booming anthurium dan ikan louhan karena batu akik sudah memiliki positioning nya tersendiri tanpa bantuan “kegoblokan kolektif” (istilah nya mas Yodhia)
dan betapa “kegoblokan kolektif” itu telah memberi jalan rejeki bagi begitu banyak orang terutama rakyat jelata sekaligus menjadi penghiburan bagi mereka.
Mas Yodhia coba luangkan sdikit waktu, pinjam kepada teman atau keluarga yang memiliki gems stone(akik), kemudian diamati batu akik tersebut
kalau ada loupe dan senter kecil lebih bagus, barangkali bisa menemukan keindahan atau hal lain yang mungkin bisa memberi sedikit pemahaman (tanpa harus ikut) benda penyebab “kegoblokan kolektif” yang di ulas mas Yodhia.
istilah “Kegoblokan Kolektif” tentu sangat menyakiti masyarakat terutama masyarakat yang sudah faham betul apa itu baru akik, mungkin penulis artikel ini belum memahami banyak nilai-nilai yang terdapat pada fenomena batu akik ini
saya berikan sedikit kisah nyata, pada suatu hari kakek Albi sakit-sakitan, kakek Albi sangat sayang kepada Albi, kakek berpesan Albi belajar yang rajin, jika bekerja, bekerja lah yang jujur, jadilah orang sukses, jangan pernah tinggalkan ibadah
kalo umur kakek tidak panjang ini kakek berikan cincin batu akik kakek buat kenang-kenangan.
Dari batu itulah Albi bisa mengingat kata-kata kakek, dan mengenang kakek.
singkat cerita dan ambil kesimpulan, dari batu akik ini terdapat makna yang sangat besar yang bahkan tidak bisa diukur dengan materi, apa lagi batu tersebut sudah lama dikenakan oleh kakek semasa hidupnya.
itu dari segi sosial dan sisi non bisnis, dari sisi bisnis salah besar jika batu akik semakin hari semakin menghilang
keberadaannya saat ini yg dibilang hanya karena faktor latah belaka menurut kami itu yg justru kurang rasional
karena secara material batu mulia ini hampir sama karakternya dengan logam mulia, yaitu dimana batu tersebut cukup langka keberadaannya, seperti halnya logam mulia
kami yakin suatu hari nanti batu akik ini akan semakin sulit ditemui, dan secara kacamata bisnis tentunya harganya akan semakin mahal terutama di negera yg tingkat inflasinya cukup tinggi, menggoblok-gobloki orang dengan survey dan referensi yg belum cukup justu itulah yg menurut kami terlihat (maaf) goblok .
Asslm, ada benernya jg sih. Tapi ambil positifnya aja.
Bnyk yg latah memang, namun disisi lain angka pengangguran tinggi, dket rumah aja tukang parkir jadi jualan batu cincin, mereka hoby skaligus berpenghasilan.
Walaupun balonnya suatu saat akan “meletus” namun prediksi sy tdk akan sperti latah sbelumnya, secara hoby yg satu ini unik.
sdh ada sebelum teori ekonomi psikologi muncul, iya sdh ada sjak jaman raja”, zaman para Nabi.
Jadi ambil positifnya aja, kalau ada yg tdk suka yah gkpp, biarin aja yg hobi dgn hobinya dan teori dgn teorinya.
Salam dari tukang parkir dan tukang ojek. Wassalam
Maaf mas…
saya mencari Rejeki Halal di batu akik mas…
dari batu akik saya bisa beli batu bata untuk bikin Rumah.
cuman yg ngak enak nya mendengar ” KEGOBLOKAN KOLEKTIF ” nah ini ngak enak banget mas bacanya, klo Goblok ngak mungkin anak bini gue bisa makan,
ntar kalao Mas di bilang ” TEDJO ” gimana.?
saya rasa bagus mempopulerkan batu akik, yg jelas ini adalah salah satu produk budaya yang mengakar di indonesia
siapapun orang yg membuat ini jadi viral, yg jelas orang tsb jenius, tidak mudah loh mas mengubah persepsi akan suatu barang
batu akik yang tadinya dipandang sebagai sesuatu yang kuno, ketinggalan zaman dan hanya dipakai oleh orang tua skrng dipandang menjadi sesuatu yg trendy dan dipakai juga oleh anak muda
so dari sisi lain, kita juga bisa belajar tentang aspek viral dan branding-nya juga sih, sesuatu yg terlihat “jelek” dengan strategi viral & branding yg tepat dalam “semalam” bisa berubah 180 derajat, thanks to teknologi internet dll
Laki2 kok pake perhiasan…hahaa.. Lakik banget!!
Perhiasan laki beda dgn perempuan. Hahaha dasar tolol.
Sebelum batu akik ini heboh, saya sudah memakainya karena ini warisan dari Ayah saya turun temurun…
kadang ketika orang melihat saya pakai batu akik, mereka kita saya ikut-ikutan karena lagi ngetren, padahal keluarga saya sudah pakai dari dulu…
semoga yang pakai sekarang tidak sekedar karena ikut-ikutan saja ya…
Saya lumayan ngikutin nih perkembangan akik. tapi tidak kepikiran untuk membeli. cuma sekedar mengamati aja. Buat saya yang seorang “pebisnis”, hal ini bisa dijadikan peluang selama masih trend.
Cukup mengambil langkah pintar ditengah-tengah kegoblokan kolektif
Akik menurut saya tdk negatif melulu….dari akik masyarakat kelas bawah mendapatkan ladang rezeki…pencari batu…pengasah batu…penjual ikat cincin…
pengrajin ikat cincin.sungguh suatu sumber pendapatan tak terduga istilah anda “kegoblokan” menunjukkan anda seorang yg goblok
terlalu banyak teori tetapi tdk mampu menciptakan suatu gerakan ekonomi yg masif yg akan memberi sumber pendapatan bagi masyarakat luas….
Mas Yodhia pakai akik gak…tau gak yg membedakan manusia dg monyet….
Saya rasa teori anda segudang….tapi kalau diadu di dunia bisnis saya jamin anda tak ada apa2nya…krn sebelum buka usaha….anda akan berfikir 1000 kali….haaa….jgn lagi bilang akik sbg bagian budaya bangsa suatu kegoblokan….SBY aja pakai akik
Saya lebih terpukau dengan strategi anda mendatangkan komentar2 di blog ini bila dibandingkan dengan fenomena “batu akik”. Dan itu mendatangkan keuntungan finansial tersendiri bukan? 🙂
Setuju dengan ivan. Mndtangkan keuntungan finansial dgn cara menggoblokkan sekelompok orang. Tahun depan, blog ini akan menggoblokkan fenomena apa lgi y??
Bloger taik saudara ini, tidak menghargai karya anak bangsa….
Saya tahu, saudara org pintar & berpendidikan… & saya juga tahu saudara punya mania juga… (rating blog gue naek) kena maki orang banyak ga masalah lah…
What the f***
ekstrem bgt si yodhia antariksa sebut mereka goblok, bubble is bubble, goblok is goblok, market’s pattern is market’s pattern ….
Mntap sentilannya.. Strategi memancing kerumunan ke blog ini dengan menyentil kerumunan tersebut..
Saya ijin numpang ikut.. Memanfaatkan situasi.. Jgn egois.. Berbagilah.. Mari kita manfaatkan sama sama fenomena ini..
Yg punya hobi coc berkunjung ke indoconnectclan.blogspot.com membhas tips coc dan gsbung juga di clannya.
Peace mas yodha.. Jgn ego
Oke siiip nambahin ah dikit.
Dengan ini saya mengucapkan terima kasih yg sebesar-besarnya kepada “Kegoblokan Kolektif” karna tlah membuat tukang ojek melupakan nomor togelnya, membuat hansip komplek lupa akan kartu gaplenya, serta membuat para pejabat lupa akan istri simpanannya.
Ups… Keceplosan.
Boleh tahu hobbynya penulis apa ? Hehe
Selagi ada pasar disana, yook kita jualan dulu 😀
Segala sesuatu yang diperoleh dari rizki yang tidak halal atau haram dan tidak barokah, maka tunggulah saat kehancuran.
Saya sudah mulai koleksi sejak 8 tahun silam dan ikut andil untuk membomingkan (membantu menggerakan perekonomian kerakyatan. Sbg oleh-oleh). Saya rasa pshisikolognya yg goblok.
Sebenanrya kalau pada konteks batu permata, gk juga… Booming nya aja kali, beda dengan kejadian tulip di Belanda yang memang tiba2 🙂
Jadi, Mas Yodhia…..udah punya batu apa? Tukeran Yuuuuukkkk….
bisnis hobi seringkali gak masuk akal bagi yang bukan pe hobi… ya mgkn si penulis emang bukan pe hobi batu akik jadi ya mudah aja bilang ini “kegoblokan kolektif”.
yg gemar batu akik atau pebisnis batu akik…go ahead…
*numpang iklan dikit https://satriashootingclub-halim.blogspot.com
Tidak ada orang yang terlalu miskin hingga tidak mampu memuji batu akin yang nyata-nyata produk dalam negerinya sendiri. 😀
https://bacanmania.com/batu-bacan-di-negeri-orang/
Saya punya temen, dulu dia pola pikirnya sama dengan yang nulis blog ini . benci, anti, goblok, musiman, atau apalah…. tentang orang yang pake batu akik,
tetapi waktu saya ketemu lagi sama dia, saya lihat dijari tangannya sudah ada cicin batu akik yang dulu dia benci..
sewaktu saya tanya kok bisa sekarang pake cincin batu akik?
dia cuma menjawab dengan simple, dulu saya ngak tau, setelah tau berubah pola pikir saya,
jadi pesan saya om yodhia harus tau dulu dengan batu akik, baru bisa buat tulisan yang bermutu oke
Mmmmm… irrational exuberance ama herd behaviour adalah fenomena yang juga diungkap di buku buyology 🙂
Sifat manusia sering dijadikan peluang bisnis, maka waspadalah, waspadalah 🙂 hehehehehe
setuju dengan bapak/ibu Hairunsyah.
sifat emosional, memancing para pecinta akik/permata sedikit gerah dengan istilah “kegoblokan kolektif”. yang pada akhirnya memancing segelintir orang utk mencari tahu siapa bloger tersebut.
dan disini ada point “latah” hingga dapat mengambil pendapat negatif dan positif tentang istilah “kegoblokan kolektif”. saya senang mengambil istilah social proof.
semua gemslover ramai2 teriak disini ada orang yg menggoblokan fenomena alam tentang batu akik/permata. dan sarana media internet yg saat ini sdh semakin mudah dinikmati akan semakin memancing orang akan terpusat pada blog ini.
selamat memanen hasil karya “kegoblokan kolektif” nya. dan bravo para gemslover mania.
istilah ekonominya telah dipaparkan oleh bloger “mengambil kata istilah kegoblokan kolektif (collective stupidity) ini saya tujukan pada orang-orang yang sekedar serbu dan ikut-ikutan, sehingga menciptakan bubble.”
bubble nya belom pecah kok sekarang jadi masi bisa dimanfaatkan utk yg berbisnis. semua ada ilmunya dan pengalamannya.
skrg yg ikut2an dan tdk belajar ya itulah yg akan pecah bubblenya. sama aja dengan beli bahan bacan dlm karung yg isinya berkapur semua.
ato beli akik sungai dareh tapi pada crack. pas digosok ngga jadi apa apa.
Saya suka berbisnis & bukan penggemar batu akik. Penulis ada waktu? Kalau di jakarta silahkan email saya. Kita ketemu dengan paman saya. Pencinta batu sekitar 50 tahun. Bukan kategori yang kena demam.
Tahun 90’an, paman saya membeli belasan batu jamrud dari penjual batu pinggir jalan di bandung dengan harga 100ribuan. Sekarang perbuah ditawar >5 juta karena saat ini sudah jarang jamrud dengan ukuran sebesar itu. Silahkan dilihat dari sudut investasi.
Sekarang saya merasa bodoh kenapa dulu tidak saya kumpulkan batu itu banyak2. Itu baru satu sudut pandang. Seperti yang penulis lakukan. Padahal masih banyak sudut pandang yang lain.
Tulisan menarik. Cukup offensive sampai saya tertarik meninggalkan komentar 🙂
~salam.
Jadi pak SBy yang mantan presideb kita juga goblok ya mas ?
Wah berarti semuanya goblok donk karena dipimpin orang goblok ? Hahaha
Maaf pak sby saya cuma mengambil kesimpulan 🙂
yang jadi pertanyaan, setinggi apakah ke ilmuan bung ini sehingga bisa menjudge sebuah fenomena macem batu akik ini sebagai KEGOBLOKAN KOLEKTIF?
apakah melalui survey? penelitian lapangan? nara sumber atau hanya mengamati web saja?
jangan sampai anda yg dibilang yang tergoblok di lingkaran kegoblokan kolektif
salam (bukan hobbis batu akik)
Dari tulisan di atas..sepertinya penulis terlalu gegabah menyimpulkan fenomena yg sedang merebak.
akik dan gelombang vinta sangat berbeda.
batu mulia adalah kekayaan alam indonesia yg terkubur dan sekarang mulai dimanfaatkan.
sebenarnya batu2 mulia indonesia ini sudah lama diekspor ke manca negara contoh batu dr sungai klawing pirbalingga.
bahkan batu sungai klawing ini menjadi barang kebanggaan raja2 perancis.
So…gak ada salahnya kita menikmati keindahan kekayaan negri kita sendiri…apalagi klo bisa mendatangkan rejeki yg halal untuk keluarga.
maju terus indonesia…maju terus pecinta batu mulia….salam sukses
Setelah melihat beberapa komen yg cenderung negatif, saya menyimpulkan beberapa merupakan orang yg berkecimpung di “kegoblokan” massive ini.
Sang blogger menyampaikan pendapatnya sesuai pandangan nya. Jika harus nunggu survey kelamaan, belum lg nyari narasumber nya. Tidak perlu menghabiskan dana banyak kok buat survey masalah ini.
Cukup observasi ke lapangan dan anda akan lihat betapa euforia batu akik ini sudah “kelewatan”.
Di palembang Pasar Cinde yg biasanya hanya rame sampe overcrowded hanya di bulan2 puasa dan menjelang lebaran kini rame oleh orang yg ” latah”.
Memang benar ada unsur “ekonomi” yg membuat sebagian, ingat sebagian, dari rakyat kecil yg terima imbas nya.
Tapi yg lebih dimanjakan adalah para kolektor besar. Karena selama ini simpanan para kolektor hanya jd penghias pajangan menunggu para kolektor lain datang.
Tapi sekarang bahkan orang awam yg kebetulan liat berita, bahkan anak SD sibuk dengan “batu cincin”. Apa yg terjadi jika ” balon meletus”?
Yg untung besar sudah terima penghasilan, yg kecil2 hanya terima nasib. Siapa yg untung besar, silakan lihat lg penjelasan saya di atas.
Jd dimana segi pemerataan ekonomi seperti yg para komentator negatif bilang sampai pengangguran berkurang, tukang parkir sibuk ngasah batu, petani berubah haluan jd penambang batu cincin. Setelah balon meletus, mereka kembali pengangguran.
Saat balon meletus, istilah hobist dan kolektor akan menjadi ekslusif lg dan dormancy menunggu fenomena bangun dari tidur panjang lg.
“tukang parkir sibuk ngasah batu, petani berubah haluan jd penambang batu cincin. Setelah balon meletus, mereka kembali pengangguran.”
kalau mereka sampai beralih profesi, berarti nafkah yang mereka dapatkan sebagai pengasah dan penambang batu cincin, bisa dibilang cukup besar kan dibanding ketika masih jadi tukang parkir, petani, etc?
Jangan salahkan mereka, sebagai rakyat kecil alasan yang mereka pikirkan hingga kini beralih profesi, ya karena ada potensi mereka mendapatkan nafkah lebih, biar bisa beli makanan yang lebih layak/cukup.
Mereka pasti tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, yang penting asap dapur tetap mengepul.
Naaah… Berhubung balon belum meletus.. Kan anda dan banyak teman-teman (termasuk penulis artikel ini mungkin), sepertinya termasuk orang yang selalu memikirkan nasib rakyat kecil.
Karena itu, ayo kita mulai mengingatkan para tukang parkir dkk untuk hanya menjadikan pekerjaan mengasah batu ini sebagai sampingan, atau minimal mengingatkan mereka untuk menabung, dan katakan seperti yang anda takutkan tadi, tentang “balon meletus” tersebut.
Anda dan teman-teman mau bergerak tidak? Setidaknya kalau peduli, jangan setengah-setengah.. Jangan hanya dikomen saja.. Kita langsung bertindak nyata. Itulah gunanya komunikasi
Yang jelas yg tulis artikel sangat salah kaprah..
Jangan di samakan dengan tanaman dan lohan. Sangat jauh berbeda
Mungkin anda sebagai penulis artikel baru mengetahui tentang batu mulia baru2 ini….(kasian sekali minim pengetahuan dan informasi)
naik nya batu mulia di indonesia sudah sejak puluhan tahun yang lalu..gak cm di indonesia bahkan seluruh dunia.
Trend batu mulia sudah ramai sejak tahun 1980 an.
Mungkin karena saat ini media baru memberitakan secara besar besaran.. Dan dirasa musim batu br dimulai.
Coba anda mampir deh ke jakarta gems centre tanya para pedagang dr taun berapa
Mreka jualan batu 😀
Atau boleh mampir ke tiongkok.taiwan. Korea dimana batu mulia indonesia sudah diimpor ke sana sebelum anda lahir
Harus nya bangga dengan nlhasil karya alam nusantara dan manfaat yg bisa dirasakan banyak orang.
Banyak2 cari info deh ya…jadi anda yg terlihat kurang pintar 😀
Ternyata kegoblokan kolektif membuat masyarakat bawah yg penghasilannya tidak tetap terangkat ekonominya ketika melayani para konsumen batu akik di seluruh pelosok2 desa2 dan kota2 di seluruh indonesia hehehe…..
wahh thanks mas yodha..
ilmu yang di sharing cukup bagus dan bisa menambah wawasan saya..
sekali lagi thanks tulisannya
Please dikomen mas Yodhia, ini menurut argumen saya saja. Awalnya sih logam mulia kemudian batu mulia, intinya perhiasan. Nah yang menjadi komoditi internasional kalau di asia itu pusatnya di Bangkok, Thailand dan Srilangka.
Dengan kegoblokan batu akik, singkatnya harus bisa memilah mana itu hobby dan mana itu invesment.
Tapi saya sangat salut dengan Pak SBY yang pakai akik dan memberi cinderamata akik kepada kolega Duta Besar dan Presiden negara lain sebagai tali silaturahmi dan memperkenalkan produk Indonesia di mata dunia.
Kalau boleh silahkan mas Yodhia survei sendiri kesana, boleh kaget boleh nggak, semua suku bangsa dari penjuru dunia buka toko disana dengan komoditi batu mulia dari negaranya masing2, Indonesia masih jalan di tempat di Rawa Bening Blok M.
Jadi acuan komoditi logam mulia dan batu mulia kita masih di luar negeri, kita belom bisa jadi acuan pasar.
Boleh dicek harga giok aceh, bacan, baturaja, dan batuan lain most wanted di Indonesia berapa harganya disana ?
Jawabnya: Belom tentu ada, karena memang di luar negeri belom punya list katalog produk kita. Lab gemology di Indonesia aja acuannya kuliah masih di Thailand, Srilangka dan Amerika. Jadi masih belom mengenal keseluruhan kategori batu mulia yang ada di Indonesia.
Indonesia sebagai poros perdagangan Asia, negara maritim yang luas dengan SDA berlimpah dan jumlah penduduk paling banyak dengan pasar paling besar malah diserbu barang dari luar negeri, tak luput juga logam mulia dan batu mulia.
Tanya kenapa ? karena tidak ada dukungan dari pemerintah, saya mengkritisi istilah Herd behavior, menurut saya bangsa Indonesia sudah mulai ingin maju dengan produk mereka sendiri. Tapi kelihatannya masih kalah bersaing dengan pasar luar negeri. Kalah SDM juga mungkin.
Batu akik macam macam jenisnya, bagaikan emas, itu adalah sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, negara lain belom tentu punya lho 🙂
Apalagi yang gambar kantong semar yang katanya harganya sampai Milliaran.
Coba kalau ada Balai Lelang di Indonesia pasti ramai. Cuma bisa membayangkan kalau Bacan bisa masuk ke pegadaian misal di Bali dan bule-bule yang belanja produk anak negeri kita.
Alhamdulilah suami sy ga ikutan latah koleksi Batu Akik, paling2 yg sering dibeli Batu Batre doank buat remote control mobil2an menan anak 😀
Jadi ngomong-ngomong kpn Bang Yodh mau ksh batu akik?
Hehehe….
Pinter naikkin rating blog. Tapi kata “kegoblokan kolektif” agak gak enak di telinga dan mata.
Maaf numpang lewat juga biar gak pada strsss
Kali ini tulisan pak Yodh lebih kontroversial dari biasanya pak… kegoblokan kolektif mungkin bisa diperhalus pak untuk mencegah perdebatan yang tidak perlu
Wah, ternyata benar2 luar biasa apresiasinya, ini baru “nyentil pakai batu akik” gimana nyentil yg lain? 🙂 BTW, terima kasih untuk eBook gratisnya, salam _/|\_
ya dari pada beli batu akik yang belum tentu harga jual nya naik, lebih baik beli mas aja, 1 tahun lgi pasti harga naik dari harga beli 🙂
Gelombang cinta sampai batu akik ada dilingkungan saya. Ya temansaya malah keluarga. Entah apa yg mereka rasakan.
Misal batu akik. Padahal awal-awalnya mereka gak suka pakai cintin, apalagi cincin akik. Tiba-tiba setelah semua menggunakannya dan ia langsung suka. Haduuhh
mas kalau dikasih gratis, nolak ga? mas hobinya apa ya?
Mhon maaf mas sebelum ny klo koment saya ga pas, mslh batu akik klo nama ny hobi ga bisa di ukur dengan apapun mas, krn itu adalah salah satu ciri khas Indonesia dari pada hobi ny 5 M ” maen, mabok, madat, minum ma maling ” en yg utama menjelekkan orang
Heheh, seru juga liat orang yg komentar pedes2. mungkin pernah ketipu beli batu akik
Sabar ya mas yodhia… repot emang ngomongin bubble dan makroekonomi sama orang yg lg menikmati hasil monkey bussiness ini.. sama repotnya kaya ngomongin kolonialisme sama kumpeni.
Tar kalo batu2 itu idah senilai kerikil lagi baru deh pada insap.. soon..
Masih ingat Batu lilin yg menghebohkan Sukabumi.. Batu INI Ga pernah surut peminat.. sampai sekarang tetap diburu orang terutama orang korea.. jadi kata goblok ITU sangat keterlaluan, mengada ada, tidak mendasar, penelaahan yg tidak bertanggungbjawab..
Karena Batu Alam sangat berbeda dengan jenis barang lain.. alasannya sangat sederhana Karena STOK BATU ALAM ITU SANGAT TERBATAS.DARI SONONYA…!!!.. maka hanya orang goblog yg menganggap kegoblokan..!
goblok itu ‘kan terlontar dari mulut pembenci batu 😀 saya ga ngerti knp mrk begitu membenci batu mulia. mungkin pernah diperkosa sama batu. hihihi
Sebenarnya penggermar batu akik/permata sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Saya sendiri sudah menggeluti bisnis perbiasan dan jual-beli batu mulia sejak belasan tahun lalu, bahkan sejak SD saja saya sudah tidak asing dengan batu akik, sekolah saya dulu dekat dengan pasar tradisional yang banyak menjual batu cincin.
Berbeda dengan gelombang cinta, Ikan Louhan dll yg bisa dibudidayakan, batu akik semakin lama depositnya akan semakin sedikit, dan tentu saja akan membuat harga menjadi semakin tinggi.
Saya rasa “bom waktu” yang ditunggu-tunggu para antipati & pembenci batu mulia masih lama meledaknya.
Biarpun meledak, saya rasa impact-nya ga akan begitu parah, ga akan membuat penggemar batu mulia menghilang.
Pusat batu Rawabening dari dulu hingga sekarang tetap ramai. Begitu juga pusat perbatuan di negara tetangga seperti Thailand, dan Sri Lanka.
Ngomong-ngomong, sekarang internet begitu mudah dan murah, sehingga bisa diakses setiap orang, berita begitu mudah didapat, orang begitu bebas membagikan informasi apa saja melalui jejaring sosial, ‘ga kayak tahun-tahun lalu, makanya sekarang demam batu terasa begitu menggila, padahal sebelumnya batu mulia sudah memiliki penggemar tersendiri.
Ngomong-ngomong, sudahkan Anda membeli batu permata?
“Para pakar ilmu”….. Itu para pakar ilmu nama atau kelompoknya apa ya? Tolong definisinya lebih jelas.
Kemudian apa bedanya ke-goblokan manusia hari ini soal batu akik dengan kebodohan yang sudah ada semenjak jaman dahulu soal emas? Apa gunanya orang memakai emas dan apa gunanya orang memakai akik?
Kalau akik dikatakan sebagai pembodohan atau goblok tadi, maka orang yang makai emas pun korban pembodohan atau goblok masal.. Heheheheheh
saya masih bingung jika mata pencaharian kita dari batu akik dan kita menjual barang itu untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga dengan tidak ada maksud apa apa bagaimana menurut saudara semua minta masukan..terima kasih
“irrational exuberance” memang ada dan ini dipelajari oleh orang-orang kreatif untuk dijadikan peluang bisnis.
Tanpa kita sadari hal ini sudah merambah pada semua sektor bisnis yang ada terutama pada marketing bisnis untuk menonjolkan hal-hal yang sedang trend sekarang ini pada produk mereka.
Hanya org yg tidak mengerti akik lah yg menyebut KEGOBLOKAN KOLEKTIF padahal bukan pakai uang mereka….
Hanya org yg tidak pernah makan nasi menyebut nasi tidak enak,, padahal bagi yg tau nasi, nasi sudah menjadi kebutuhan pokok…
Hahaa,,,
#sambilsarapan…
Membaca tulisan ini dan komentar/kritik yang pedas saya jadi pengen ikutan ninggalin komentar. Sebelumnya maaf kalau ad kata2 yang salah ataupun menyinggung, karena sempurna itu hanya milik Allah.
Bagi saya, penggunaan kata “goblok” disini mungkin sedikit kurang tepat. Karena terkesan generalisasi, padahal ungkapan ini ditujukan untuk orang2 yang hanya ikut2an trend tanpa tahu sebenarnya letak keindahan batu mulia tersebut. Contoh: untuk sekelas anak SD, yang mendadak ikut2an jadi “kolektor” batu akik.
Kalau memang anak itu tahu benar batu akik yang benar2 mulia itu sperti apa mungkin tak ad masalah. Masalahnya kalau sampai ad yang menjajakan “batu mulia palsu”, itu yang perlu di waspadai.
Sama halnya dengan saat boomingnya produk smartphone/tablet asal Amrik yang apelnya udah kegigit. Saat smartphone/tablet sperti itu harusnya digunakan oleh pekerja2 yang memang membutuhkan, saat ini gadget itu seakan jafi kebutuhan primer anak2 atau bahkan yang ga memerlukan.
Alasan lain kenapa kata “goblok” ini kurang tepat digunakan adalah karena orang Indonesia itu pintar semua, cuma beda nasib aja. :-). Bukti kepintaran orang Indonesia sudah tidak perlu diragukan, terutama dari segi bisnis.
Contoh: pada saat jalanan macet, coba dihitung ada berapa orang yang mendadak punya pekerjaan sampingan sebagai penjaja minuman/makanan kecil?
Sebut saja fenomena itu sebagai fenomena yang latah, tapi apakah itu akan disebut sebagai, maaf, kegoblokan konsumtif? Karena harga 1 botol air mineral yang harusnya cuma 3000 rupiah mendadak bisa berubah menjadi 5000 rupiah.
Bagi yang membutuhkan itu ga ad masalah, karena ga mungkin harus meninggalkan kendaraan di tengah kemacetan hanya untuk membeli sebotol air mineral.
Pergerakan ekonomi yang menakjubkan bukan? Dalam tempo yang sangat singkat, seseorang yang mungkin saat itu menganggur dan duduk2 saja di warung kopi sekitaran lokasi macet bisa punya penghasilan sampingan. Seperti yang d contohkan oleh komentar2 sebelumnya, seorang tukang parkir/satpam mendadak punya rizki tambahan dengan jualan batu akik.
Tapi apabila tulisan ini di beri judul yang berbeda, entah itu haram/halal, mungkin kritik pedasnya akan timbul dr dari sudut pandang lain. Karena pola pikir masyarakat indonesia yang masih meng-generalisasi sesuatu, mungkin termasuk saya.
“Kegoblokan kolektif”, ya…mungkin bisa dibilang begitu.
Sifat kolektif itu mungkin bisa dibilang goblok dan ga rasional. Tapi bagi orang yang mampu secara finansial, itu bukan goblok, tapi memberi nilai tersendiri baginya di komunitas/kelompok atau kelasnya.
Contoh: saya punya hobi photografi, koleksi lensa yang saya miliki mungkin lebih dari cukup untuk kebutuhan memotret saya. Apa saya bisa d bilang goblok?
Goblok itu kalau saya ga punya uang, dan tetap memperjuangkan keinginan saya untuk bisa menjadi kolektor lensa.
Mungkin kegoblokan sperti inilah yang di khawatirkan penulis, supaya jangan sampai fenomena ini membuat kita menjadi, maaf, goblok.
Karena ingin ikutan trend rela berhutang kanan kiri hanya untuk sebuah batu akik yang nilainya mungkin diluar kesanggupan pembeli, yang mungkin sang penjual memberi iming2 yang wah, dan mungkin juga si pembeli ga ngerti sama skali tentang indahnya batu akik yang di jual itu.
Padahal suatu saat “balon” ini akan meletus dan akan merugi. Tapi bagi yang memang sudah menekuni atau mengerti tentang cara menjadi kolektor, tentu bukanlah goblok, tapi sebuah kepuasan tersendiri.
Menurut saya pribadi, batu akik itu batu yang sangat indah, dan melibatkan seni.
Seni asah batu, karena kalau pengasahnya tidak pintar atau berjiwa seni, akik yang seharusnya bisa bernilai jutaan rupiah, hanya tinggal ratusan ribu rupiah. Sama halnya dengan foto/lukisan, seni dimana memanfaatkan keadaan alam atau menata lampu.
Terakhir, batu akik itu kekayaan alam Indonesia yang sudah merambah dunia Internasional.
Syukur2 kalau pemerintah bisa menjadikannya seperti batik, walaupun saya tidak suka pakai akik atau batu mulia lainnya, tapi saya akan sangat senang dan bangga, jadi kalau d negeri timur punya giok, kita (Indonesia) punya akik.
Dan yang jelas tetap waspada dengan hal-hal yang menjadi booming dan kurangi pemikiran kita tentang generalisasi. Tetap berfikir positif, dan tentunya tetap jualan akik…
Sekali lagi saya mohon maaf kalau ada perkataan yang salah/menyinggung dalam komentar saya ini.
Salam
klo memurut saya sah sah aja orang mau suka lohan atau tumbuhan.
apa lagi batu akik.
dari jaman sebelum indonesia ada batu2an dari negara kita sudah diambilin keluar negri.karena keindahan nya.fenomena batu akik ini menurut saya lebih banyak nilai postif nya.
dari pada hobi yg jelek contoh nya.hobi mabuk2an.main cewe.atau tawuran anak sekolah.
atau main togel apa lagi main narkoba dan yg saya lihat cukup banyak membantu perekonomian masyarakat kecil.jadi klo menurut saya sangat salah klo dibilang kegoblokan kolektif.
coba lakukan riset dulu sebelum membuat artikel.
hanya orang goblok yg membuat artikel tanpa riset dan kenyataan apa yg terjadi,dunia maya seperti inj yg membuat kegoblokan kolektif.
ga tau dunia yg sebenar nya.percaya tulisan arikel orang yg sangat berbeda dengan dunia nyata.
wake up people.open your eyes.dont be fool
Waktu SMP, saya pernah membaca seri ensiklopedia Eye Witness yang salah satunya membahas tentang batu-batu mulia.
Dan tentu saja ilustrasi-ilustrasi yang ditampilkan di situ begitu mempesona.
Begitu indahnya batu-batu tersebut. Bahkan karena hal tersebut akhirnya menjadikan saya bermain-main di sungai, mencari batu dan berharap bisa mendapat batu yang bagus. Sayangnya hal tersebut bukan hal mudah.
Setelah bosan, itu hanya jadi semacam mimpi saja untukku.
Bila punya apakah akan dijadikan perhiasan semisal cincin? Saya tidak begitu minat dengan batu yang dihiaskan di cincin. Terlalu besar tampaknya. Mungkin hanya dijadikan pajangan. 🙂
Kalem aja mas bahasanya.
Saya rasa akan lebih baik kalau kata GOBLOK diganti dengan yg lebih pantas.
Kualitas diri juga dinilai dari bahasa yg kita keluarkan.
Jarene pelas anake ismail asep bisnis monyet….
Ehm….setahu saya bisnis batu permata dan juga akik sudah ada sejak puluhan tahun silam. Memang setahun terakhir ini booming mirip anthurium beberapa tahun silam.
Untuk diingat saja, ada banyak kolektro batu akik hingga batu permata di negeri ini. Sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Mereka bahkan terlembaga dalam sebuah komunitas.
Pada belasan tahun lalu bahkan seorang kolektor batu pernah membeli batu alexander (kecubung)kurang lebih sebesar bola pimpong dengan harga puluhan juta (kala itu bernilai sangat fantastis).
Sebuah media bahkan mewawancarai alasan pengusaha tersebut mengeluarkan banyak uang demi sebutir batu ungu tersebut. Dia menjawab: “Saya membeli untuk melengkapi koleksi saya. Saya hobi mengoleksi batu akik dan permata. Saya juga pernah menjual koleksi saya dengan harga sama,” ujarnya
Pertanyaannya, bagaimana nasib orang”goblok” di atas, saat ini, setelah belasan tahun berkutat di hobi-nya? Apakah dia menjadi bertambah goblok dan tolol?
Ternyata saat ini koleksinya semakin bertambah, bisnisnya semakin sukses. Dia saat ini benar-benar menikmati hidupnya dan juga (tentu) hobinya yang “goblok” itu.
Oh ya satu lagi, hati-hati menggoblok-goblokan orang. Saya yakin, orang cerdas akan selektif menggunakan kata-kata untuk menunjukan kecerdasannya.
hehehe…kalau mau sukses bisnis akik dan permata
1. anda harus belajar tentang gemologi dan geologi, belajar tentang mineral, ya ilmunya nggak di ajarkan di sekolah dasar sampai menengah, tapi di level ITB ot perguruan tinggi lain
2. anda harus belajar mengenai kimia, ilmu kimia untuk mengetahui bagaimana sifat permata itu, di treatmen atau tidak
istilah apa saja dalam laboratorium gemology untuk bisa merubah struktur kristal dan materi apa saja yang dipergunakan sehingga anda benar benar tahu, itu batu natural atau sudah proses lab /kimia
3. banyak membaca referensi dan majalah majalah tentang dunia mineral, perkembangan dan sumber sumbernya
4. belajar ekonomi pasar permata, kalangan apa saja yang mampu membeli batu sesuai dengan kualitas dan harga, karena semakin baik kualitas, semakin baik pula harga
5. Belajar geografi dan geologi mineral untuk mengetahui daerah mana saja menghasilkan batu sesuai dengan ciri khas dan kualitas tertentu dan batu itu bisa diterima di pasar mana saja
6. Batu bukan emas, anda akan menemukan emas di segala penjuru dunia dengan warna dan kilau yang sama atau mirip, tetapi anda akan susah menemukan zamrud yang hijau lembut selembut kolombia di tempat lain, biru tidak sedamai saphire srilanka di tempat lain, dan merah tidak akan semanis burma or kamboja jika di ambil dari tempat lain
6. nah, lebih banyak mikir tentang bisnis batu dari sekedar anda bisnis buka toko lain yang sudah banyak beredar dipasaran
7. contoh nyata, jika anda penggemar kalimaya, anda bisa membeli bahan murah kalimaya tanpa play of colour, agar untung, anda harus banyak baca buku referensi sifat mineral di geology
lalu belajar sifat sifat kimia, asam basa, perubahan temperatur, struktur ion awal bola bola silika penyusun opal
dan reaksi yang seperti bagaimana membuat struktur bola bola silika dalam opal menjadi sangat teratur dan seragam sehingga opal tersebut akhirnya bisa ‘play of colour’ saat terkena cahaya, ini ilmu sangat sulit sekali, sudah banyak di pelajari untuk tesis doktor geology di universitas universitas Australia yaa, mungkin seperti itu yaa..’
8. 100 tahun lalu anda bisa mendapatkan kashmir sapphire dengan harga mungkin ratusan ribu or dibawah 10 jt, sekarang coba anda beli kashmir sapphire ukuran sekitar 2 gram dengan uang 100 jt, sangat sulit sekali meski anda berkeliling seluruh dunia –
Betul mas dimana-mana sekarang banyak orang nongkrong di sisi jalan, pas di lihat ternyata lagi menggosok-gosok batu. entah siapa yang memulai yah? tapi tetap lebih bijaksana dalam bisnis ini yah…
IMHO
semua HAL tergantung dari berbagai faktor, nggak bisa kita nge-judge suatu hal hanya karena 1 faktor (di artikel ini: Herd behavior) kaya kasus ini, dan kita g bisa bilang goblog ke semua orang yang maen nih batu sebelum tau niat orang itu sebenarnya, g bisa lah kita stereotype kaya gitu… that is just too general..
Mungkin dia tau ada peluang bisnis disitu, mungkin ada yang percaya ini bisa jadi pemasukan tambahan buat sebagian orang dan pengen ngebantu orang lain, and many other reasons….
oke lah mungkin kalau ada orang yang suka karena banyak orang disekitarnya hype ama fad/trend kaya gini bias dibilang cuman ikut ikutan, BUT, being part of something big sometimes makes you get a huge satisfaction asal nggak juga ampe ngorbanin sesuatu yang prioritas nya lebih penting dan mendesak.
Tapi, kadang mikir juga
gimana kalau bebatuan di dunia ini terus diambil, apa dampaknya? Jangka pendek atau panjang? Soalnya nggak mungkin kalau penjualan baatu cuman muter di yang udah ada aja
So…
1.Goblok is not a kind of word you want to use for labeling crowd
2. You can be part of the fad/trend you like, it is interesting, delightful and rewarding sometimes, kaya investasi atau kita bisa ketemu banyak orang yang punya interest sama kaya kita, dan buat sebagian orang, itu reward yang keren!!
Ya asal jangan ngorbanin yang tadi disebutin aja, and if you can, cari peluang APAPUN dari ini, cari duit kek, cari popularitas kek, atau cari jodoh juga bisa hehehehe
yang kena iming2 gratis e-book juga masuk kegoblokan kolektif donk hahaa
Sama gobloknya.yang beli ebook bos dan.jualnya.bos. jangan janga. Ebook bisnis ecek ecek.lagi
Cuma tulisan orang yg sinis aja dg euforia masyarakat yg menyenangi batu akik, dg sedikit teori ecek2 biar dibilang ilmiah.
Faktanya batu akik sdh populer dari puluhan tahun lalu meski tdk sebooming sekarang.
Di tempat saya batu akik tdk perlu beli, bahan bs nyari sendiri di kali klawing trs dibikin akik ke pengrajin dg ongkos 20rb/pcs, terakhir tinggal beli ring nya seharga 50rb’an.
Murah kan? Tdk perlu spekulasi modal puluhan juta rupiah sprti gelombang cinta & ikan lohan yg digunakan sbg modus cuci uang.
Fenomena batu akik di tempat saya memberi hidup banyak orang bagi pencari batu, pengrajin akik dan penjual ring, sesuai dg konsep ekonomi kerakyatan bukan? Ah sudahlah, artikel di atas hanya orang goblok yg pura2 pintar.. dan gak suka koleksi batu akik tentunya..
Memang aneh…. masa lebih mahal batu akik dari batu mulia….
Mendingan nekunin hobi yg ada di blog saya
Don’t underestimate the power of idiot people in large number.
Dengan bilang kegoblokan kolektif, anda baru aja nekat melumuri badan anda dengan darah & daging segar lalu nyentil biji macan afrika jomblo menahun yang 2 bulan enggak makan.
*jangan dibayangkan.
Wah2… klo saya baca tulisan anda di atas secara langsung/tidak anda sudah mengatakan para pakar gemologi itu goblok dong. :v
Anda jngan asal nyeplos klo batu akik itu merupakan sesuatu hal yg bisa di pelajari bahkan oleh orang idiot, faktanya dari awal pembentukan batuan itu juga sudah di pelajari oleh orang2 geografi, mulai dari pembentukan, pengkristalan, kandungannya, dll
Itu smua ilmu yang rumit lho…
Btw untuk membedakan batu akik/permata asli itu sulit lho. Klo anda mengatakan para pakar batuan itu “goblok” tapi bisa membedakan batuan asli atau imitasi, bagaimana dengan anda? Apa anda bisa bedakan? Klo tidak bisa artinya anda lebih “go…k” dong dari yg anda judge goblok tadi.. :v
Anda ini katanya pakar tapi seenaknya aka.bilang goblok, jangan jangan anda yang goblok. Yang namanya hobby.emamg.kadang irasional, ada yang suka beli bangkai mobil lalu dibangun.lagi.hingga sampai jalan fan bagus dimana biayanya jauh bisa.lebih mahal dari.beli.sebuah mobil baru
Bos. Apa itu juga goblok? Banyak.contoh.lainnya…
Mau dibilang goblok kek edan kek..selama saya tdk merugikan orang lain..nafsi-nafsi ajalah…jgn merasa diri anda orang pintar lantas menilai kalangan penggemar batu akik adalah orang goblok…dilangit masih ada langit mas…semoga ucapan goblok ini tidak menyakiti penggemar batu akik.
Dari apa yg sy baca dan yg saya pahami ttg postingan ini, sy mnarik bbrp hal:
1. fokus penulis bukan utk meng-critize “batu akik” , tp utk mngcritize “fenomena boomingnya” batu akik itu.
2. Juga, penulis bukan mengkritisi mrka yg paham betul soal batu akik, ilmu2 ttg bebatuan, ataupun orang2 yg SEJAK SBLM BATU AKIK BOOMING pun sudh menggeluti hobi koleksi batu akik.
Tp yg penulis sayangkan adlh orang2 yg LATAH (enth si penjual, atw si pembeli), yg tnpa basic pengtahuan yg cukup, ikut2an ngefans sama si batu akik tsb.
Menjual tanpa pgthuan lbih (yg dia tw hnya jualanx pasti laku krn byk yg suka). Dgn kta lain, jd maniac cuma karena ikut2an krn sedng trend.
3. Intinya, mnurut sy, penulis jg mau mnyampaikn bahwa “org yg latah ikut2 trend” BERBEDA dgn “org yg memang memiliki passion thd hal2 trtentu walau TDK SEDANG NGTREND”.
3. Memiliki hobi itu gak buruk. Tp akan lbh berkelas dan “verified” jika dr hati, bukn krn sdng booming alias ikut2an.
Utk mmhami sswtu, jgn hnya gunakn sdut pandng dr kita. Coba pahami dr sdut pndng orglain. Spy kita jgn jd kaum2 yg mudah trsinggung 🙂 – trimakasih… :*
you nailed it, sister.
sependapat dengan anda. yang dikritik oleh penulis adalah mereka yang latah, tanpa pengetahuan, lalu mengeluarkan uangnya untuk barang yang nilainya tidak se-tangible emas atau perak.
tidak ada maksud menghina gemolog atau gemologi
1. Sepakat pak meylin situmorang
2. Saudara2 kita yang ikut ikutan : sangat banyak jumlahnya dan menjadikan “peluang” investasi. Rela menjual apapun tapi saat “MELETUS” akan banyak “korban”
3. Ada juga yang sudah aman (menikmati) hasil dari “batu akik”
4. Peng hobi & ahli berbatuan, Anda Diluar tema ini
Anda mulia seperti Peng hobi & para ahli lainnya
5. banyak masyarakat yang ikut ikutan merupakan “lahan” / market penjajah “ekonomi” negara asing.
Mari kita “bantu” saudara saudara kita tersebut
Setuju dengan komentar bung meylin. Maksud dr penulis ini ya yg “ikut-ikutan”. Yg ngamuk ngamuk piknik sek bos. Hehehe
Jadi geli ikut komen 🙂
Sepertinya banyak yang salah paham, saya sependapat dengan meylin situmorang. Orang kita emang suka ikut2an dengan sesuatu yang baru dan wow.
saya ambilkan contoh dari sepakbola karena saya penggemar bola.
Sejak saya kenal bola tahun 1997, tidak ada sedikitpun orang di lingkungan saya yang kenal dengan manchester city.
Tapi stelah tiba2 dibeli oleh konglomerat timteng itu dan mereka membeli pemain bintang, tiba2 fans berat dan garis kerasnya bermunculan, padahal sebelum itu tidak pernah sama sekali.
Contoh kedua adalah mengunggah video lipsyinc di media sosial, serasa keren karena mengikuti tren tanpa tahu bahwa sebenarnya itu jelek.
Kemudian mungkin masih ada yang inget bagaimana fenomena uang logam tahun 90 atau 91, cmiiw.
Dan juga fenomena uang seratus kertas yang warna merah yang sempat menggegerkan jawa timur, cmiiw.
yah makna tulisan yang bagus menjadi tertutupi dengan sebutan/istilah “kegoblokan kolektif” itu.
Mungkin penggunaan istilah “monkey business” juga akan sama membuat kehebohan karena salah paham dalam pemaknaan.
“kegoblokan massal” enak bgt y kata2 ny didengar.
Mngkin buat anda itu kegoblokan, tp buat sbagian manusia lainnya itu adalh mata pencarian yg mnghidupi anak istri drumah dengan HALAL. Daripada harus nyolong maling ato mgkin skedar cuap2 ngatain org lain goblok.
Hidup bukan skedar menilai org secara massal bung. Klo mw mmplajari teknologi IT y slahkan, klo smuany blajar IT dan ilmu2 lain sbagainy,siapa yg mw jualan cabe tomat sayur..
Hidup gk semudah kata2 mutiara bung..
Manusia memang memiliki sifat peniru, karena meniru memang bagian dari pembelajaran. Saya akan sebut anda original kalo hobi anda tidak dimiliki juga oleh orang lain. Oleh karena itu, euforia akan terjadi kapanpun, dimanapun, dan dalam hal apapun.
Yang jelas, kata goblok itu konotasinya merendahkan orang lain. Hal yang benar di sampaikan dengan cara yang salah hasil nya ..
Silahkan jawab sendiri 🙂
Salam.
Akhirnya sampai juga di ujung komen paling bawah.
Banyak yg mencak2 nih, entah gara2 kata ‘goblok’ atau gara2 nyindir akik yg lagi banyak fans nya.
Saya pake batu mulia dan tidak akan ikut2an mencak2 disini. Sudut pandang saya sama dengan yg dikomentari Ibu Meylin Situmorang.
Nah ini yg kurang berwawasan luas tp asal posting tanpa ada peninjauaan mslh terlebih dahulu.
Sblmnya sy jelaskan, batu mulia/permata (cenderung produk dr luar) beda dgn batu akik (batu lokal). Tetapi sama2 mineral dr alam.
Dan sy tegaskan, yg berhubungan dgn mineral alam dmn proses pembentukannya membutuhkan proses ribuan taun, pasti ada harganya (walaupun relatif).
Klu bbrp taun belakangan ini lg booming, itu dikarenakan masyarakat sdh byk mengetahui btp berharga n bernilainya sebuaah batu, dan trnyt di msyarakat internasional sdh mengenalnya lebih lama dan dianggap sbg Jewellery / perhiasan yg bernilai.
Di jaman dulu jg sdh digunakan sbg perhiasan sang raja, dan apabila anda muslim pasti tau klu para nabi dan sabahat jg mempunyai batu yg diapakai(pyrus, emerald, yahman, dll) dan itu diperdagangkan dr dulu.
Jd salah klu batu mulia dan akik disamakan dgn musim2an.
Alasan lain :
1. Batu Mulia (berlian, sapphire, zamrud, ruby dll) dan Batu Akik (lokal) itu barang / benda yg tdk dpt busuk/ mati ( spt tanaman/ikan dll)
2. Investasi terbaik batu mulia termasuk 5 besar dimana emas peringkat 10. (mau tau alasannya search di google).
3. Klu memang di kira musim2an, kenapa pemerintah mau meninjau dan me-majakkan batu akik sbg pajak barang berharga (tingkat 1), pasti pemerintah pny pendapat dan peninjauan dgn alasan tsbt.
4. Walaupun permata/ akik tdk terdapat standarisasi harga, tp msyarakat pd umumnya sdh tau harganya.
5. Sy dr tahun 1997 sdh berjualan batu sampe skrng, dan sampai meninggalakan salah satu jabatan lmyn di bidang telekomunikasi ternama. Dan alhamdulillah sy diberikan t4 tinggal dan hidup yg berkecukupan dr batu tsbt.
Jd sekali laagi tolong ditinjau lbh dahulu sblm buat opini, walaupun opini itu bebas, tp hargai orng yg bersangkutan dgn opini yg akan anda posting.
Ini berlaku utk bentuk usaha selain batu akik/batu permata.
Anda tdk tau kenapa berharga, krn anda tdk berkecimpung di bidang tsbt. Jgn dipandang sebelah mata, apapun itu.
Thanks. Regards.
Wahhhhh….. orang kalau pinter itu bahasanya nggak berbudaya, bolehlah Anda pinter manajemen tapi koq menggoblokan orang lain, secara masal pula, kayanya Anda yang paling bener. Kalau misalnya Anda konsultan, mungkin saya nggak mau jadi pelanggan Anda.
Anda mungkin…. ahli manajemen (kurang tahu juga?) tapi belom tentu ahli dalam bidang gemology, yang penting keduanya berdampingan dan saling menguatkan, akik itu produk dalam negeri harusnya malah disupport manajemennya gimana bisa bersaing, yang penting bukan moneygame.
Mohon tidak menggoblokan diri sendiri dan orang lain dengan definisi kata Anda yang tidak jelas. Semoga rate klik halaman ini menjadi halal untuk keyword yang anda ketik dengan menggoblokkan orang lain…
Yang pasti sih , mau disebut goblok, mau disebut pintar, kesukaan beli BATU dgn harga ratusan ribu, jutaan, puluhan juta, ratusan juta bahkan milyar adalah kelakuan boros, tidak bermanfaat untuk hajat hidup orang banyak.
Sebagai muslim, daripada beli BATU 200jt saya lebih memilih beli sawah deh 200jt sehingga semua orang bisa ambil manfaatnya, aku dapat untung, petani dapat penghasilan, tukang pupuk dapat income, jasa angkutan hidup usahanya, dan kalian semua bisa makan nasi.
Beli BATU 500 ribu halaahh, tukang sate bisa menghidupi keluarganya dengan modal 500rebu euyy, dan orang2 bisa jajan sate yg enak, tukang sayuran dipasar laku cabenya, cengek, kacang, kecap, arang.
Nah itulah USAHA YG BERMANFAAT yg diperintahkan Tuhan kita semua. Bukan beli sesuatu yg irasional dgn berharap untung melimpah hanya utk pribadi dan kelompoknya.
Kita ini masih negara miskiinn, sok berbatu mulia segala.
Coba anda bayangkan, betapa berarti nya uang 10jt jika dibelikan motor, atau 50jt di belikan sedan BMW thn 95, dibanding BATU kecil, yg entah andapun ngerti apa kagak, yg baru ikut2an berburu. Sungguh memang ini kegoblokan super massal.
Bangsa lain sudah kemanaa mah mengerumuni teknologi2 yg makin canggih, bangsa kita hadoooh berkerumun dipinggir2 jalan, emper2 toko melototin batu batu, cape deeeehhh.
Ingatlah perbuatan boros dan mubazir itu perbuatan syaiton lhooo
hobi dan kesenangan ada batasnya.
manakala harganya menjadi tidak rasional maka kita harus menarik diri 🙂
setuju dengan anda. boros dan mubazir perbuatan setan
Saya setuju dengan penggunaan kata kegoblokan kolektif di sini.
Dari membaca tulisan di atas, istilah itu lebih mengacu pada orang yg latah dengan trend sesaat sehingga pembelian yg dilakukannya sangat “irrationally stupid”.
Dari situ juga akan terbaca bahwa ketika trend (misalnya batu akik) berakhir, dan kemudian ada trend baru lagi, mereka juga akan serta merta mengikuti trend tersebut.
Menurut saya itulah yg disebut latah. Apapun rangsangan atau trend nya (misal trend sepeda gunung, gelombang cinta, dll), mereka akan dengan mudah bereaksi terhadapnya.
Berbeda dengan orang yg HOBI dengan batu akik atau hobi lainnya.
Orang yg hobi akan cenderung punya ketekunan dalam hal tersebut terlepas dari trend yg sedang berlangsung. Dia akan punya pemahaman lebih mendalam ttg hobinya, nilai plus minus nya, punya hubungan dengan komunitasnya dan sukur2, jika trend batu akik muncul ke permukaan, org2 yg mendalami batu akik bisa memanen buah dari trend itu.
dan jika trend nya sudah berlalupun mereka akan tetap mendapat kepuasan batin dari hobinya tersebut.
walaupun orang yg hobi itu juga irasional tapi mereka itu irrationally smart, informed and determined. Hehehe
Jadi menurut saya, collective stupidity atau collective ignorance bukan ditujukan utk orang2 yg hobi, konsisten dan punya pengetahuan mendalam mendalam ttg apa yg ditekuninya.
Terima kasih.
saya dapat kosa kata baru.
irrationally smart, infomed and determined
terima kasih
Menurut saya, selama hoby itu tidak merugikan orang lain kenapa tidak, kita bebas ngikutin arus atau melawan arus yang penting kita tidak tenggelam yang akhirnya merugikan diri sendiri…
yang perlu kita kasihani itu adalah mereka yang mengikuti sesuatu tanpa ilmu karna jelas dia akan jadi korban..
bisnisman sejati menurut saya pintar membaca peluang itu saja…
Saya kira hampir semua yang koment di sini masing2 memiliki hoby yang berbeda, pertanyaannya kenapa anda memilih hoby anda?
hanya anda sendiri yang tau alasannya…
Jadi mari kita sama2 dewasa dalam memandang perbedaan..ada yang suka batu dan ada yang tidak suka masing2 punya alasan…
Ambil positifnya bro Arif :D, toh ini merupakan kegoblogan kolektif juga dimana orang ramai2 membuat website/blog dan menulis artikel. Lol
Tega banget vonisnya brooo…
Jika dikurangi kalimat sarkastis ulasan ini bernilai 98,5. Aku suka sekali…..
manusia di ksih klebihan msing2 bos klo ente ga mampu beli batu cicin. cobek ema ente aja poles jadi batu cincin. salam gemstone mania
sedih kadang ngeliat indonesia ini, apa yg kita tau sekarang tentang akik ini sebenarnya sudah sangat terlambat, indonesia kaya akan permata ( yg oleh orang kita selalu saja dibilang batu. batu. batu ) begitu banyak kandungan permatanya …
tapi siapa yg menikmati selama ini ? lagi2 bukan kita karena 80 % permata yg matang udh diambil sama orang luar negeri.
contohnya permata indocras, nama lokalnya bio solar dari aceh, ane sendiri udah pernah beli bongkahannya langsung berangkat kesana..
nyatanya sejak dulu batu ini udah banyak sekali terpendam di tanah aceh terutama di pertambangan2 yg dikuasai oleh asing, korea, eropa dll. maka karena ketidak tahuan mereka akan permata mereka cuek aja saat orang2 asing itu ngangkutin bongkahan2 permata super itu keluar, ga ada yg tau, dan ga ada yg mau tau…
mereka membawa hasil alam indonesia persis seperti membawa kacang saja..
tanpa dosa. padahal itu kekayaan alam… miris banget.
maka solusinya adalah indonesia melalui pemerintahnya harus membuat regulasi yg jelas tentang permata2 ini, harus ada semacam doble protect
harus di sediakan para pakar gemologi, harus ada kurikulum yg spesifik, sebab masih banyak kandungan ala diindonesia yg belum terjamah, jangan tunggu obama-obama yg lain berkoar mengatakan bacan dr benua amerika dl baru kita kocar kacir melindungi permata2 kita.
Terakhir, klo sudah pemerintah peduli, bukan nggak mungkin indonesia menjadi negara nomor satu penghasil permata terbesar di dunia. ya nomor 1. Dan bukan nggk mungkin jg kalo nanti indonesia kiblat tempat praktek pendalaman ilmu gemologi di dunia…
untuk saat ini indonesia masih urut ke dua se asia tenggara setelah thailand sebagai pusat permata..
look bahkan se asia tenggara saja indonesia masih kalah sama thailand, kurang apa indonesia ini luasnya… kandungan alamnya dll. itu karena thailand sudah jauh jauh hari punya regulasi yg pasti tentang permata ini…
Wah… Komentarnya lebih panjang dari artikelnya. Hahahahahaha.. Untuk penulis, salut euy sama judulnya. Nampar bgt. Apa lagi isinya ada kata-kata kegoblokan masal. Haduh..
Itu bullying yang menampar para pecinta batu akik sekaligus pengusahanya. Batu akik itu kan termasuk kerajinan tangan ya, dihubungkan dengan kebudayaan dan kepercayaan.
Di negara indonesia, kebudayaan dan kepercayaan memang masih kental. Mungkin bagi penulis yg rasional, boomingnya batu akik adalah hal yg tidak bisa diterima. Tapi ya begitulah di sini.
Kebudayaan dan kepercayaan dinegara ini memang masih kental. Sebenarnya artikel ini akan bermutu kalau tidak dibumbui kata-kata kasar yg menyinggung seseorang atau sekelompok org.
Saran saya, kita saling menghargai saja ya. Mengkritik boleh, tapi kasihlah kritik yg membangun. Menurut saya, bisnis batu akik seharusnya lebih menonjolkan sisi seni ketimbang sisi kleniknya.
Sayangnya kebanyakan penjual justru menjual batu akik dari sisi kleniknya.
Ya, tapi gak bisa dipungkiri penjual melakukan itu karena menjual dari sisi klenik lebih menguntungkan dibandingkan dari sisi seni.
Cuma hati-hati aja, percaya batu akik sebagai jimat bisa membuatmu murtad. Hahahahahaha.
Salam kenal, boleh saya sedikt cerita ya. Saya kenal batu akik dari jaman saya masih TK. Karena ayah saya seorang Geologist, beliau biasa membawakan batu asahan dari berbagai pulau di Indonesia. Dan sebagian di kasihkan sebagian lagi di bentuk untuk hadiah ibu saya.
Ayah saya juga menjelaskan berbagai macam jenis batuan sehingga bisa menjadi batuan yang indah jika di bentuk dengan sempurna.
Mau ga mau akhirnya saya jadi orang yang menyukai batu “indah”.
Baru-baru ini saya membeli batu untuk menunjang keseharian saya (marketing), saya menggunakan batu itu untuk jadi bahan pembuka obrolan.
Berapa orang yang anda kenal menggunakan batu akik? Jawabannya banyak (beberapa dari mereka mungkin tidak menggunakan tetapi punya)
Sebetulnya tulisan anda tidak salah, cuma menyudutkan saja buat para pelaku usaha ini. Karena usaha yang bagus adalah usaha yang mereka kenali dan jalani. Si Agus (teman anda yang idiot) mungkin mengenal bebatuan tersebut (itu perlu usaha lo…)
Maka dia bisa menjalankan usaha nya. Dan dia bukan orang idiot, karena dia bisa melihat sebuah peluang. Disinilah cerdasnya teman anda yang idiot itu.
ini fenomena dalam hidup kita, ada kalanya sesuatu yang dulu dianggap tabu pada saat ini mendatangkan rejeki bagi mereka.
pada saat nya nanti akan mendatangkan rejeki bagi mereka dan ada juga yang merasa merugi karena sudah tidak menjadi populer…..
tapi akhirnya belum jelas juga..
menuggu momen sekelompok org untuk mengubah kembali kepada sesuatu hal yang dianggap lebih menguntungkan lagi
Menurut saya kebodohan massal bisa terjadi pada siapa saja tanpa memilirkan apakah dia berpendidikan atau tidak.
Satu hal yang saya perhatikan adalah untuk mencapai untung yang besar adalah phase kedua. Phase pertama belum banyak pemain jadi produk tersebut belum banyak yang cari dan orang belum tahu.
Phase kedua mulai banyak pemain dan benda tersebut sedang boom jadi banyak yang cari biasanya ini waktunya panen. Phase ketiga sudah banyak sekali pemainnya dan pasar sudah mulai jenuh. Tapi sulitnya kita tidak tahu persis kapan phase kedua itu dimulai.
Sukses tidaknya selain faktor waktu masuk di bisnis ini juga bagaimana anda melakukan bisnis ini. Meski anda masuk phase kedua tapi karena anda coba coba dan sekedar ikut arus bukan menjadikan ini mata pencaharian hasilnya juga tidak maksimal berbeda dengan mereka yang mati matian karena semua uangnya dipertaruhkan disini.
Luar biasa, tulisan pak Yodhia kali ini betul2 mak nyus dan laris manis, terbukti dengan mbludaknya comment.
Memang sering kita harus menghadapi beragam persepsi dari secuil yang kita sampaikan.
Tapi, memang benar kalau banyak teman2 saya yang gak mau dibilang ketinggalan trendy, akhirnya ikut2an update.
Saya akan lebih senang apabila bisnis batu akik yang asli Indonesia ini bisa tembus ke luar negeri, terjadi booming di luar negeri, bukan booming di Indonesia. Saya suka melihat Presiden Barrack Obama memakai cincin Batu Bacan. Saya suka mendengar Bupati Purbalingga menghimbau pegawai negeri menggunakan batu akik, agar kerajinan batu akik di daerahnya bisa maju. Orang Banjar / Cempaka sudah turun temurun hidup dari kerajinan batu akik dan permata.
Saya suka hal-hal yang dapat meningkatkan kebanggaan terhadap produksi dalam negeri, syukur2 bisa mempromosikan ke luar negeri.
Saya hanya sedih melihat teman2 saya yang sekedar ikut2an / latah untuk sekedar mengikuti booming.
Btw, penampilan pak Yodhia di TV sabtu malam kemarin, keren.
Maju terus, sukses selalu.
Dari apa yg sy baca dan yg saya pahami ttg postingan ini, sy mnarik bbrp hal:
1. fokus penulis bukan utk meng-critize “batu akik” , tp utk mngcritize “fenomena boomingnya” batu akik itu.
2. Juga, penulis bukan mengkritisi mrka yg paham betul soal batu akik, ilmu2 ttg bebatuan, ataupun orang2 yg SEJAK SBLM BATU AKIK BOOMING pun sudh menggeluti hobi koleksi batu akik.
Tp yg penulis sayangkan adlh orang2 yg LATAH (enth si penjual, atw si pembeli), yg tnpa basic pengtahuan yg cukup, ikut2an ngefans sama si batu akik tsb.
Menjual tanpa pgthuan lbih (yg dia tw hnya jualanx pasti laku krn byk yg suka). Dgn kta lain, jd maniac cuma karena ikut2an krn sedng trend.
3. Intinya, mnurut sy, penulis jg mau mnyampaikn bahwa “org yg latah ikut2 trend” BERBEDA dgn “org yg memang memiliki passion thd hal2 trtentu walau TDK SEDANG NGTREND”.
3. Memiliki hobi itu gak buruk. Tp akan lbh berkelas dan “verified” jika dr hati, bukn krn sdng booming alias ikut2an.
Utk mmhami sswtu, jgn hnya gunakn sdut pandng dr kita. Coba pahami dr sdut pndng orglain. Spy kita jgn jd kaum2 yg mudah trsinggung 🙂 – trimakasih… :*
Saya setuju dengan penggunaan kata kegoblokan kolektif di sini.
Dari membaca tulisan di atas, istilah itu lebih mengacu pada orang yg latah dengan trend sesaat sehingga pembelian yg dilakukannya sangat “irrationally stupid”.
Dari situ juga akan terbaca bahwa ketika trend (misalnya batu akik) berakhir, dan kemudian ada trend baru lagi, mereka juga akan serta merta mengikuti trend tersebut.
Menurut saya itulah yg disebut latah. Apapun rangsangan atau trend nya (misal trend sepeda gunung, gelombang cinta, dll), mereka akan dengan mudah bereaksi terhadapnya.
Berbeda dengan orang yg HOBI dengan batu akik atau hobi lainnya.
Orang yg hobi akan cenderung punya ketekunan dalam hal tersebut terlepas dari trend yg sedang berlangsung. Dia akan punya pemahaman lebih mendalam ttg hobinya, nilai plus minus nya, punya hubungan dengan komunitasnya dan sukur2, jika trend batu akik muncul ke permukaan, org2 yg mendalami batu akik bisa memanen buah dari trend itu.
dan jika trend nya sudah berlalupun mereka akan tetap mendapat kepuasan batin dari hobinya tersebut.
walaupun orang yg hobi itu juga irasional tapi mereka itu irrationally smart, informed and determined. Hehehe
Jadi menurut saya, collective stupidity atau collective ignorance bukan ditujukan utk orang2 yg hobi, konsisten dan punya pengetahuan mendalam mendalam ttg apa yg ditekuninya.
Hihi. Sampean memang psikolog mantap, memancing orang untuk mempertahankan ideologinya secara parsial.
Sejatinya tulisan anda kalau saya tangkap tentang irrational exuberance , ya tentang ketidak rasionalan orang dalam pertimbangan finansialnya.
Banyak komen yang hanya menjurus kesatu arah seperti batu akik saja, beberapa emosional dengan kata goblok, ya walaupun irrasional tidak bisa juga diartikan goblok, tetapi cukup provokatif untuk memancing orang berkomen.xixi
Mungkin pada dasarnya sebagian besar masyarakat melakukan irrational exuberance, sebab banyak sekali keputusan finansial didasarkan pada rasa suka/tidak suka, bukan berdasarkan pada ratio nilai yg tergantung dalam keputusannya.
Contohnya, mungkin saja sesorang lebih memilih celana merk A yang mahal karena suka dan terkenal dibanding merk B yang secara fungsi dan kualitas sama persis dengan merk B, lalu terjadi pembenaran mindset bahwa orang tersebut melakukan petimbangan finansial secara rasional, padahal mereka melakukannya hanya karena suka yang notabene tidak rasional, kenapa saya bilang rasa suka atau tidak suka sebagai irasional?
Coba pikir, rasa yg dialami oleh 2 orang yg berbeda terhadap 1 objek yg dirasakan belum tentu sama.
Buat si A, kopi itu pahit, sedang mindset si B mengatakan kopi itu ketir. nah lo kan sama? Belum tentu. Si A punya gambaran sendiri tentang pahit yang mungkin tidak dibayangkan oleh si B.
Kesimpulannya, perilaku irrational exuburance sering dijumpai di masyarakat, bukan hanya yang sedang tren saja, tetapi hampir setiap saat orang melakukan hal-hal yg tidak rasional dalam mengambil keputusan finansialnya.
Mudah-mudahan bener.
Yang gobloknya kolektif tuhh orang yang ga ngerti sesuatu tetapi udah nilai sesuatu itu ga bagus atau sampe di bilang goblok,,,,, ngertiiiii….
Cuma di kata Gobloknya doang yg ga pas
Gpp Bang yod kali2 anda terpeleset ga seru hidup kalau lurus2 aja
masalahnya kiyai saya seneng make akik juga, gmn gitu klu di bilang goblok, kebetulan saya tinggal di Pandeglang deket Lebak yg terkenal dg batu Blackoval kali mayanya, ni kalau mau saya jual juga khusus kali maya.
Klau liat dari sisi Agama bisa jadi boomingnya akik sekarng berkah dari ketaatan sebagian penduduk bumi indonesia pada ajaran Tuhannya
ketika pemerintah blm bisa mensejahtrakan rakyatnya gampang buat Allah mah cuma bilang Kun fa yakun
batu yg tadinya ga bernilai berubah jadi mahal.Kalau saya yakin ini fenomena keberkaham masal yg Allah berikan buat bumi Indonesia.
sudah lama ni saya ga order kaos he..hee
Nice, saya sangat setuju dengan bang yodhia
Dari sisi marketing:
Sebagian orang memanfaatkan kegoblokan kolektif, dan sebagian yang lain menjadi pihak yang dimanfaatkan.
Sebagian lagi memanfaatkan keduanya dengan menjadikan mereka pengunjung blog, contohnya om Yodhia ini 😀 well done!!
hahaha
Hahahha suruh penulisnya pahamin dulu arti statis dan dinamis sebelum bawa bawa psikologi..
Dan manusia mahkluk apa.. Seni dan kegemaran sesat bisa muncul kapan saja dan seni tidak ada batasnya dan peluang itu ditangkap oleh para kaum entrepreneur walau hanya sesat tapi menghasilkan.
Daripada buat staetment “goblok” lebih baik liat sisi positif nya seperti evoria tanaman kan bagus menan dan merawat pohon.
Kalo iming-iming free ebook masuk kegoblokan kolektif bukan? Hahaha
Ada Pepatah mengatakan…
“HANYA ORANG GOBLOK YANG MENGGANGAP DIRINYA PINTAR”
Salam Gemslover…
Saya interest thd sharing ilmu pengetahuan tentang “financial psychologi”. Bermanfaat.
Soal yg lain hanya menjelaskan fakta dimana kita memang seringkali tanpa sadar diseret kedalam prilaku emosional sekaligus irrasional kolektif.
Salah satunya bbrp komentar diatas merupakan respon yg keluar dari substansi.
Jangan kita pernah menghakimi hobby atau jenis pekerjaan siapapun itu (manusia) dalam hal ini sedikit kurang tepat untuk menggunakan kata “goblok” karena kata tersebut hanya bisa di gunakan oleh manusia yang menganggap diri nya lebih hebat dari siapapun.
Garis bawahin bahwa bebatuan tidak bisa di budidaya seperti jenis tanaman atau hewan yang notabene pernah mengalami booming pada tahun sebelum nya.
Mengenai nilai perilaku emosional itu kembali lagi ke manusia nya, berpandai-pandailah untuk tidak terpengaruh untuk hanya sekedar ikut-ikutan semata.
Untuk batu akik sekarang ini memang ada beberapa komunitas yang mengoreng nya, sehingga bisa sampai booming sedemikian rupa.
Kebetulan saya juga suka koleksi beberapa jenis batu permata (precious) diamond, emerald dan keluarga corondum (ruby dan sapphire) yang saya percaya batu jenis ini punya nilai tersendiri, kebetulan saya hobby traveling dari asia sampai eropa saya melihat hanya jenis batu permata ini yang memiliki harga yang cukup stabil.
Sekarang kita kembali dengan jati diri kita masing-masing, yang hobby koleksi batu akik, yang suka jualan batu akik, lakukan apa yang kita bisa lakukan dengan nilai-nilai norma kehidupan, yang tidak hobby bertahanlah pada prinsip nya bahwa kita memang tidak hobby untuk memiliki batu akik.
Mas Yodhia “Langit” yang pinter..
Mau rasional atau irrasional… mau goblok atau nggak.. yang jual beli batu akik gak minta duit sama you.
So pakai bahasa yang lebih sopan.
Buatlah posting bagus tanpa merendahkan orang lain.
Satu hal yang saya pertanyakan, jika para penghobi batu telah membuat ekonomi penjual batu berputar..seberapa besar anda memberi manfaat untuk hajat hidup orang lain???
Luar Biasa!!!, maju terus blogger Indonesia! :p
terlihat dari komen-komen di atas, setiap orang punya standar masing-masing dalam memandang sesuatu, nggak bisa kita nilai orang lain menurut standar sendiri
harapan saya walau beda pendapat tedap hidup damai, gitu aja
Dimana hati mu terletak disitulah harta mu berada.. Jd bebas2 aja mau hobi apa, selama itu pake cinta. Ngejalanin nya juga gak beban..!! Yg nulis artikel ini ngerti gak?
Satu kesimpulan, fenomena ini membuat kita menjadi Kepala Batu,
Apapun itu, pendapat tetap pendapat, baik buatmu, belum tentu baik buatku. Piss.
Lo liat dari prosesnya bro..jangan lo liat dari fenomena yg ada skrg aja..
brapa bnyak yg terlibat dari proses pencarian batuan itu sampai dia menjadi batu akik..tanpa sengaja ini udah membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi angka pengangguran..
beda sama lo yg kerjaannya banyak mikir tapi yg terlibat dalam proses mikir lo itu cuman lo dan lo aja..
kerjaan itu berbuat bro ga cuman mikiir..
Komentar @Meylin sangat bagus….
Dari apa yg sy baca dan yg saya pahami ttg postingan ini, sy mnarik bbrp hal:
1. fokus penulis bukan utk meng-critize “batu akik” , tp utk mngcritize “fenomena boomingnya” batu akik itu.
2. Juga, penulis bukan mengkritisi mrka yg paham betul soal batu akik, ilmu2 ttg bebatuan, ataupun orang2 yg SEJAK SBLM BATU AKIK BOOMING pun sudh menggeluti hobi koleksi batu akik.
Tp yg penulis sayangkan adlh orang2 yg LATAH (enth si penjual, atw si pembeli), yg tnpa basic pengtahuan yg cukup, ikut2an ngefans sama si batu akik tsb.
Menjual tanpa pgthuan lbih (yg dia tw hnya jualanx pasti laku krn byk yg suka). Dgn kta lain, jd maniac cuma karena ikut2an krn sedng trend.
3. Intinya, mnurut sy, penulis jg mau mnyampaikn bahwa “org yg latah ikut2 trend” BERBEDA dgn “org yg memang memiliki passion thd hal2 trtentu walau TDK SEDANG NGTREND”.
4. Memiliki hobi itu gak buruk. Tp akan lbh berkelas dan “verified” jika dr hati, bukn krn sdng booming alias ikut2an.
Utk mmhami sswtu, jgn hnya gunakn sdut pandng dr kita. Coba pahami dr sdut pndng orglain. Spy kita jgn jd kaum2 yg mudah trsinggung 🙂 – trimakasih… :*
Salam
Purisetiabudhi Residence Hotel Bandung
Jl. Dr Setiabudhi No.378
Telp : +62 [022] 2001285/86
Fax : +62 [022] 2001377
Email : contact@purisetiabudhi.com
Bandung 40143
INDONESIA
hehehehehe.
bang yod d serbu collector batu akik
yang resah gelisah takut tulisannya bang yod merusak pangsa pasar.
hahahaha
PSIKOLOG? wah ini cuma orang tolol yang pengen beken dengan modal dua kata saja
“KEGOBLOKAN KOLEKTIF”
mari mampir ke lapak saya di bandung, saya kasih gratis batu akik sambil kongkow ngopi2, terus ajakin ngobrol tuh orang2 goblok yang lagi trading disana.
sebagian penghobi baru tapi kebanyakan sepuh2 pengusaha sukses yang mungkin jauh lebih sukses dari anda, dan bukan pengusaha batu akik loh ya
sy ngoleksi ada lebih dari -/+ 20 jenis batu akik….
klo mas Yodh sy kasih 1 koleks sy secara Gratis mau???
hahaha menarik tulisannya, walau berawal dari tulisan ttg gelombang cinta dan ujungnya ttg akik
Bagaimanapun ttg kelatahan, itu sebuah prilaku bangsa kita, dan pelaku bisnis sangat bisa memanfaatkan momentum dlm mengembangkan bisnisnya, yg penting bgm mengcreate sesuatu jadi trend sehingga semua jadi tertarik.
Untuk batu akik kalo boleh saya sharing, ada 2 hal yg terjadi, ada yg suka dan ada juga yg latah.
Saya belajar ttg batu sejak masih muda, setelah saya pelajari begitu kita mulai menekuni batu, ada medan magnit yg sangat kuat membuat kita menjadi suka, bahkan ada yg tahap menjadi maniac, saya tidak tahu dorongan yg sangat kuat terjadi.
Kalo suka batu krn latah, bisa jd hal ini sdh menjadi trend di masyarakat kita, shg banyak org yg niatnya untuj bisnis sementara.
Batu akik sebenarnya buka tren baru, bahkan sejak kakek saya masih muda juga suka dg bebatuan.
kalo gak ada yg namanya irational, ya dukun gak laku pak… hehehe…
pada dasarnya bisnis apapun itu pasti butuh ilmu tersendiri dan orang2 yg pakar di bidang nya masing2 termasuk batu akik atau apalah itu
kalo emang batu akik lagi booming ya mungkin itu memang strategi bisnis mereka sejak lampau atau bisa juga karena orang2 sedang bosan dg apa yg ada sekarang dan ingin yg berbeda walau itu dianggap kemunduran jaman
kapan itu pertama booming, dan beberapa tahun lalu itu booming lagi bahkan sampai sekarang masih ada yg mengenakan
jadi intinya kembali lagi kepersonal masing2 dan orang yg memandang itu sebagai bisnis yg menggiurkan walau hanya sesaat
karena pada dasarnya karyawan dg gaji perbulan lebih diminati masyarakat kita daripada berfikir untuk menghasilkan uang dg usaha sendiri,jadi biarkan saja mereka menganut apa yg menurut mereka menghasilkan,seberapa lama itu akan bertahan biarkan waktu yg menjawab
intinya bisnis itu mengembangkan otak dan cara berfikir seseorang tergantung pada bisnis yg dikerjakan
karena faktor “LUCK” juga berpengaruh,IMHO ^_^
Setuju dengan istilah “kegoblokan kolektif”.
Saya sudah hobi batu akik sejak sekitar 15 tahun lalu dan saya bangga akan hobi batu akik itu dengan memakai cincin batu akik di jari kanan dan kiri.
Tapi begitu batu akik ‘hits’ sekitar setahun terakhir ini saya jadi malu pakai cincin batu akik karena saya merasa orang goblok yang ikut-ikutan tren.
Alhasil sekarang saya enggan memakai cincin batu akik walaupun koleksi saya ada sekitar 300 buah cincin dari berbagai daerah. Miris..!!!
Emas minyak utk asing. Batu akik utk org Indonesia. Hehehe
“Tak kenal maka tak sayang”
Mgkn itu istilah yg tepat utk mas Yodhia… 🙂
dari beberapa artikel yang Pak Yodhia tulis, mungkin ini yang paling perlu pelurusan…
i think : batu akik itu seperti fashion, ada kalanya fashion yang dianggap jadul menjadi keren kembali…
seperti tinja dulu itu dibuang ke wc aja, tetapi sekarang buat pupuk, buat donor (Rp. 164jt) sekali donor, dll.
so semuanya pasti ada ilmunya dan perputarannya…janganlah meremehkan segala hal…bisa jadi buat kita barang sepele tapi bagi orang lain itu adalah “berlian”..be wise…
Orang ramai-ramai membuat blog.. apakah itu kegoblokan kolektif juga, ya? He he he
Bahasanya sangat lugas… “kegoblokan kolektif” tapi memang ada benarnya juga, secara rasional apa yang bisa dibanggakan dari hanya sekedar tanaman yang berdaun lebar. tidak ada bunga yang melambangkan keindahan dll…
Kalau gak merasa goblok kenapa pada tersinggung sih? hehehe . . .
Ngapain juga pada ngributin batu akik.. Yg jelas skrg tuch bisa hidup sehat, nyari rejeki halal buat keluarga di rumah..
Itu baru hebat nama’nya..
Manteb ini post. Mengundang banyak komentar.
Buat saya gampang aja:
(1) Sebagian orang baru saja masuk karena melihat batu akik jadi peluang bisnis dengan segala resikonya: ya biar, resiko tanggung sendiri.
(2) Sebagian memang hobi, dan baru dapat windfall karena ternyata booming: alhamdulillaah.
(3) Sebagian gak suka batu dan bisnis musiman: ya monggo, nggak perlu ngegoblokin orang lain.
Mengunggulkan karya/sikap sendiri dengan argumen pendukung selalu boleh dan dihargai. Mengunggulkan karya/sikap sendiri dengan argumen bahwa yang lain goblok kolektif? Nggak asik ah.
oooh ini toh blog yg lagi booming wkwkwkwkw
Kebetulan karena saya bukan penggemar batu akik, kadang merasa tidak nyaman juga dengan lingkungan yang biasanya kalo sedang kumpul-kumpul lebih sering membicarakan berbagai macam hal sekarang hanya terfokus pada soal “batu akik”.
Kebanyakan dari mereka memang hanya “latah”, bukan sebagai kolektor batu akik yang cenderung konsisten.
Biasanya kalau situasi sudah begini saya menarik diri mundur dan pergi.. 🙂
smua pasti ada yg suka ato tidak pastikan kita bijak menyikapi fenomena trsebut..dan yg trpenting anda tidak dirugikan..
lebih seru baca komennya
ngakak
Saya ingat dulu banget blogger yang jago bikin tulisan gini mas priyadi.
Mengulas topik hangat dengan gaya bahasa yang kontroversial = traffic.
For us blogger, that is the exact moment when we can say: Gotcha. Hehehe..
ada juga yang bilang ini seperti monkey bussines
aku tidak begitu suka akan bebatuan dan untung nya tidak latah ikut2an suka
ah namanya juga indonesia
jgn kan batu yang bisa dijual acara sinetron pun pada ikutan latah 😀
hanya orang pandai dan cerdas yang bisa memanfaatkan yang maksimal saat mereka dlm keadaan ”goblok kolektif ”…..
Golongan goblok kolektif itu yang beli batu akik sampe miliaran tuh, kalo yang bisnisin batu akik saat seperti ini itulah yang jenius wkwk #nooffense
Setahu saya, semua trend bisnis di dunia ini ngga ada yg abadi, itu adalah fitrah, krn yg abadi hanya Allah. semua pasti ada siklusnya.
Dulu booming bisnis wartel dan warnet, akhirnya mati jg kehantem selular. Bisnis Property jg dulu pernah mati saat krismon.
Siapa yg tahu kedepan trend bisnis apa yg akan booming. Dan saya yakin, booming batu akik jg pasti akan turun jg, cuma kan ngga tau kapan, kita hanya bisa memprediksi, ngga ada yg pasti. Karena sifat bisnis itu kan dinamis.
Dan batu akik ini sebenernya bkn bisnis baru, dr dulu jg sdh ada hanya tidak sebooming spt skrg. Jd istilah “goblok” saya pikir kurang tepat, malah menurut saya, org2 yg bisa memanfaatkan booming batu akik ini yg cerdas.
mantap tulisan nya mas Erik, 🙂
JUAL BONGKAHAN BATU BACAN ASLI MALUKU UTARA,BACAN DOKO DAN PALAMEA (TERNATE DAN HALMAHERA)
Daftar harga sebagai berikut;
? BACAN DOKO DARI TERNATE (Maluku Utara)
-Berat 1 Ons Rp 500 Ribu
-Berat 5 Ons Rp 1 Juta 250 Ribu
-Berat 1 Kg Rp 2 Juta 500 Ribu
-Berat 2 Kg Rp 4 Juta 200 Ribu
-Harga masih bisa nego dikit mass,setiap pembelian perkilo dapat bonus 1permata batu bacan.
? BACAN PALAMEA DARI HALMAHERA (Maluku Utara)
-Berat 1 Ons Rp 500 Ribu
-Berat 5 Ons Rp 1 Juta 200 Ribu
-Berat 1 Kg Rp 2 Juta 200 Ribu
-Berat 2 Kg Rp 4 Juta
-Harga masih bisa nego dikit mass,setiap pembelian perkilo dapat bonus 1permata batu bacan.
? Kondisi bahan ;
– Bahan / rough bacan doko asli bukan sintetis
– Bahan tua (galian lama)
– Hasil tambang sendiri
– Bukan bacan rawatan,tapi murni hasil alam
– Kualitas super kristal, sudah tembus
– Sudah tembus
– Beberapa titik sudah ada yang kristal
– Bahan keras dan padat
– Siap gosok poles
– Daging utuh, tanpa kapur
– Tidak rapuh, tidak mudah pecah / retak
– Deskipsi sesuai apa adanya, harap diperhatikan dengan baik agar tidak ada dusta diantara kita
Melayani Pembelian Per Kilo Dan Per Ons Untuk Bongkahan
Kita Juga Melayani Pembelian Luar Daerah Dan Luar Kota
Bagi Pecinta Bacan Yang Minat Silahkan Langsung Hubungi
Kartu XL;087842902216
Kartu AS;082330690216
Kartu IM3;085824196216
PIN BB: 53DD0682
#.stock terbatas
Siapa cepat dia dapat
Bagi yg merasa sudah minat dan ingin transaksi pembelian dengan kami,
Adapun cara yg kami sediakan:COD bisa silahkan datang ke alamat saya di daerah Halmahera selatan
Alamat:Jl.Rawabadak rt 004 rw 007,desa amasing kota utara kec.Bacan,halmahera selatan maluku utara,dan bagi peminat batu bacan di luar kota bisa kami kirim melalui jasa pengiriman seperti:JNE/TIKI/KANTOR POS,jika barang sudah kami kirim,kami berikan no.resi pengiriman barang yang anda pesan
Akhirnyah….. sampe ujung juga ane stelah begadang baca komeng…huft
yang haus…yang hauss….cangcimen…cangcimen… kacang kuaci permennya paa….
iyyeesss…. budaya latah, ingin tahu ini dijadikan segelintir orang baca mafia utk menciptakan market yang haus akan produk tertentu.
dengan cara viralisasi, mouth to mouth, social network, facebook, twitter pun diberdayakan utk membentuk sebuah opini terhadap suatu produk ..
Baca2 komentnya sangat menarik, hampir kebanyakan fokus ke “goblok”nya, sampai2 ada yg menarik garis ke SBy, kyai, kakek, nenek, dll.
Saya yakin penulis paham betul apa itu “hobby”, bagaimana hobby mempengaruhi kehidupan seseorang.
Dan besar harapan saya bagi peng’hobby batu untuk benar2 mendalami hobby batunya agar tidak masuk kedalam “goblok kolektif”.
Itu sih yg saya dapat dari tulisan ini, dan sebaiknya jgn terlalu “emosional” dalam membaca artikel ini 🙂
Untungnya saya sudah terlalu goblok sebelumnya, jadi gak bisa dibikin lebih goblok lagi… hehehehe
btw menurut alm Bob Sadino agar bisa mempekerjakan orang pintar harus jadi goblok dulu ????
tapi sudah terlanjur goblok banget, gobloknya sudah mentok…susah gobloknya lagi… hheheheehhee…..
indonesia heboh dengan batu akik
dulu aja batu akik di hiraukan sekarang malah booming 100% artis pun ikut-ikutan 🙂
mungkin gak nyambung banget mas, industri kreatif diukur dengan sain… kata nya jg terlalu dalam menyinggung penggemar batu akik. jangan2 nanti olahraga juga disebut goblok…:)
Benar saya setuju dengan Bung SANG WO sependapat dengan apa yang anda sampaikan.
Menurut saya semua komen di sini ga ada yang salah, karena masing2 melihat dari sudut pandang tertentu.
Kalau jadi perdebatan itu wajar karena proses akomodatif dari kebenaran normatif menuju kebenaran subyektif objektif, seperti yang anda kemukakan.
Dulu di Pulau Bangka ada dan banyak tambang2 timah dan limbahnya adalah bongkahan batu2 hitam tak berguna, ada ditumpukan di belakang gudang di halaman pabrik timah.
setelah org asing masuk ke Bangka dgn dalih wisata, dagang ikan, kayu dan mineral semua bongkahan itu diangkut.
Ternyata limbah industri timah itu adalah uranium yang harganya bisa ratusan kali lebih mahal dari emas. memang sedih pikirkan itu wahai bangsaku dan teman2 yang pintar.
Wasalam. – See more at: https://strategimanajemen.net/2015/02/09/tentang-ilmu-financial-pscyhology-booming-batu-akik-dan-kegoblokan-kolektif/#comment-28614
Nyampe ujung jg nih commenth 😀
*ngos2an bacanya*
Yang pro yg kontra, semua bahasanya kereeennnn…
I luv indonesia!!! Colorful ‘e poooollllll 🙂
kerumunan orang, mengundang kerumunan orang lain. Demikian yang biasa terjadi disekeliling kita.
karena pada hakikatnya setiap manuasia mempunyai rasa keingintahuan akan fenomena yang terjadi dilingkungannya. persoalan apakah dia akan ikut mengambil tindakan setelah peristiwa yang terjadi itu urusan kedua.
banyak motif yang membuat seseorang mengambil tindakan setelah melihat sebuah peritiwa. fenomena kerumunan ini sering digunakan oleh para bisnisman untuk mengundang massa.
yang paling sering adalah pada saat launching produk baru. salah satu brand terkenal di bidang bakery ( roti ) menerapkan konsep ini disetiap launching cabang barunya.
perusahaan ini biasa menyewa jasa EO untuk meramaikan antrian. ketika massa mendekat perlahan2 orang2 EO, mundur teratur. sehingga yang berada diantrian adalah benar2 buyer sungguhan.
nanti ketika suasana sepi, maka orang2 bayaran EO akan meramaikan antrian kembali sehingga mengundang massa untuk datang, dan seterusnya dan seterusnya.
suasana antrian akan dibuat stabil ramai dalam waktu yang ditentukan. Kunjungi Website Khusus Property, postulatproperty@blogspot.com
di daerah seperti misal pacitan batu mentah seperti itu dihargai 5rb, dipoles menjadi batu akik jdi 50rb, tp dengan adanya demam ini di luar tempat itu dihargai 200rb-100jt, yg seperti ini entah benar atau salah belum bisa dipastikan,
alasan kenapa batu akik booming di seluruh negeri (karena kebanyakan masyarakat berfikir nyari batu di sungai yg unik bisa dpt ratusan juta) jadi bukan seni batu nya tp kembali ke tujuan kaya mendadak. pola pikir yg seperti yg jg bkin bisnis mlm menjamur di negeri ini.
sy menangkap tulisan ini seperti itu, bukan soal hobi tp memperingati kejadian jemani bahkan tokek tahun lalu.
bukalah mata , batu akik tak akan diminati org barat. karna apa ? mereka punya alat lebih canggih mereka bisa ke luar angkasa, bisa menyelam laut terdalam, bisa menggali tambang sampai puluhan kilo. batu yg didapat mereka lebih langka kalo mereka mau.
pemilik toko akik ga salah, yg hobi akik jg ga salah, yg salah itu penjual yg pamer batu akik langka lah, ada jin nya lah, ajaib, ada gambar unik, ada simbol tertentu dan bilang ini harganya 1jt-100jt bahkan 1m atau anda bsa beli ini 50rb tp di planet mars bsa laku 1trilyun loh .
intinya yg demam batu akik 80% ngejar duitnya daripada seni batu akik.
diulangi yg demam batu akik 80% ngejar duitnya daripada seni batu akik.
Saya kira penulis ini yang benar karna menulis berdasrkan pengalaman yang pernah di alami sendiri pernah terjangkit kegoblokan kolektif saat gelombang cinta dan lohan sehingga mengakibatkan pola pikir kegoblokan permanen sehingga lupa kalo diamond dulu juga prosesnya sama dengan batu akik dari batu yang tidak berharga menjadi sangat berharga ketika langka
itu teori dasar ekonomi bos “Semakin banyak permintaan semakin langka barang maka nilainya akan naik
apakah anda akan mengatakan ke goblokan kolektif para jamah haji yang berlomba lomba mencium batu hajar aswad di kabah?
Menarik, komen pro dan kontra…
positif aja, ini cukup menggerakkan ekonomi rakyat. Lihat saja masyarakat sudah mulai bangga dengan Batu Mulia Lokal !
Dimana dulu bangsa kapitalis dengan berbagai cara merendahkan kualitas Gemstone kita.
Kemudian Kapitalis masih berusaha memunculkan citra negatif dari Booming nya kebanggaan Lokal. Disebut Dukun lah memakai Akik.. disebut Goblok lah…
Koq negatif ya ? Punya yang Positif ga ?
Lalu Pemerintah memberlakukan Pajak atas transaksi Batu Mulia …
Benarkah ikut arus kolektif ?
Taiwan sudah mengklaim bacan adalah batu natural asal negaranya, bulan april atau mei puluhan pebisnis batu mulia mengikuti pameran international gemstone berjuang jangan sampai kita marah dibelakang lagi.
Bedanya louhan, gelombang cinta, bandung lautan asmara dan akik adalah antara bisa mati, rusak dan hanya bisa kusam.. binatang, tumbuhan bisa mati, layu, dan vcd bandung lautan asmara juga bisa rusak.. sedang batu akik hanya bisa kusam..
Tidak semua batu akik itu mahal seperti gelombang cinta dan louhan, kalangan menengah kebawah itu biasa beli 10-15 ribu rupiah per batu plus cangkang 35-100 ribu, masih sangat terjangkau.
Lalu apakah ikut2an demam akik itu kegoblokan irrasional??? Tergantung bagaimana kita menyikapinya, seperti halnya kita memutuskan untuk membeli lombok.. apa kita harus makan pakai lombok toh harganya melambung tinggi?? Enggak kan
Bagi saya apapun demamnya ikutlah arusnya untuk cari duit barang 1,2 atau 10 tahun sekalipun carilah manfaat didalamnya.
Sedikit share pengalaman: babe saya penggemar batu sudah lan 1 th yang lalu saya selalu nyindir klo babe sedang gosok batu.. tp bulan kemaren saya ikut jualan di pameran batu, dan minggu depan saya bikin pameran batu akik perdana di mall se jawa tengah.
Dan batu akik yang saya pakai ditangan adalah jenis batu fosfor entah origin dari mana yang saya beli disebuah pasar loakan di solo..
yg lain dah kaya dari batu akik, ente masih sibuk bikin posting disini bilang bodoh ma yg dah bangun rumah dari batu akik?
bisnis itu dimana ada peluang kita secepat mungkin masuk. pas gelombang cinta, sebelum telat ikut ambil celah, dpt duit banyak udah. kl telat ya cm bisa ndomblong.
begitu juga sekarang.
gak usah mikirlah luar negeri-an segala. intinya mana ada peluang sikat!
toh bsk kl dah gak booming kita dah terlanjur banyak uang haha…
Sepertinya bisnis keris yang bakal booming setelah batu akik.
Siap..siap saja siapa tahu benar
Benar atau salahnya penulis blog ini akan ketahuan beberapa saat lagi.
Ini blog sudah saya Ctrl-D. Mari kita lihat 3 tahun lagi berapa harga batu bacan.kalimaya atau giok. Saya punya teman dari tahun zaman kadal sudah koleksi batu kalau survey keliling Indonesia.
Tapi itu hobby saja. Dan jumlahnya tidak banyak. Yang bikin heboh itu kan para follower/herd behavior tadi.
So, bagi yg bukan hobbyst, segeralah jual dan exit dari business ini selagi masih “on high”
Wahai yang goblog atau yg pinter jgn brantem, yg penting kt msh ibadah kpd Allah dan tdk syirik.
Yg ga seneng batu ga slsh, yg seneng jg ga salah, emang batu mulia diciptakan Allah buat hiasan, jd pake sebatas hiasan jgn lbh dari itu krn Allah mncptakan sgl ssuatu gada yg sia2.
Robbana ma kholaqta hadza bathila. bukan bro ?
lha yen agama iku termasuk gak
Bedakan antara hobby dan investasi
Yang jadi masalah adalah masyarakat menengah kebawah yang cari makan aja susah, malah “terseret arus” koleksi batu2an.
Tambah lagi pemberitaan media yang asal sebut batu akik bisa laku sekian miliar, masyarakat menengah ke bawah jadi terpengaruh sedikit banyak.
Padahal masih banyak kebutuhan yg lebih utama. Jangan lupa, bahwa dengan ada nya demam batu akik, masyarakat berbondong bondong “merusak” alam dengan menggali gali dan mencari cari batu2an dan kemudian di beri nama nama aneh dan bisa menjual.
Hanya orang bodoh yang menjadikan batu akik sebagai media investasi.
Lebih parah mana….! Menambang batu akik dengan menambang emas…? Tutup saja kementerian pertambangan…..biar tdk merusak Alam…..!!!
Jual bongkahan batu bacan asli dari ternate,barang udah tembus cahaya dan keras dan padat semua tidak ada yang luntur, mudah di bentuk ,kami menjual bacan doko super kristal dan palamea
Daftar harga sebagai berikut;
-Berat 1 Ons Rp 500 Ribu
-Berat 5 Ons Rp 1 Juta 250 Ribu
-Berat 1 Kg Rp 2 Juta 500 Ribu,setiap pembelian perkilo dapat bonus 1permata batu bacan dan bongkahan batu bacan ukurang kecil
Melayani Pembelian Per Kilo Dan Per Ons Untuk Bongkahan
Kita Juga Melayani Pembelian Luar Daerah Dan Luar Kota
Bagi Pecinta Bacan Yang Minat Silahkan Langsung Hubungi
087842902216 atau 082311121216
PIN 53DD0682
Daripada korupsi mending bisnis akik, daripada mencuri lebih baik jualan akik……tak usah diperdebat
inilah alam dunia kita, mungkin akan beda lagi di alam dunia anak-cucu kita….kawan…!!
Biarlah mengalir semua pasti bermuara…!
yg goblok sebenarnya yang nulis artikel.. krn dia menggeneralisir semua peminat batu akik itu bodoh, tertarik cuma karena ikut2an, perilaku kerumunan (herd behavior). dan yg penulis juga ruang pikirnya terlalu sempit, shg gak tau value dari batu akik/mulia
bayangkan dengan kolektor lukisan yg berharga milyaran. aku sendiri gak tau mengapa lukisan segitu harganya mahal bgt, tapi aku gak ngejudge kalo kolektor itu bloon. lha kalo kolektor itu memang bloon, kenapa mereka bisa kaya-raya 7 turunan?
wah begitu bahas batu akik jadi panjang yang komen,,, mulai dari anak idiot sampai menteri pertambangan pun terseret-seret..
😀
sy rasa tulisan anda tanpa di barengi dengan ilmu
sy melihat trand batu akik sekarang ini dinikmati semua lapisan masyarakat dari miskin sampe kelas konglomerat
batu akik/mulia di kategorikan dengan perhiasan yang dapat memberikan rasa percaya diri kepada pemakainya
ditambah kata KEGOBLOKAN yg anda tulis keluar dari sesuatu yg bodoh dan primitif dg mengindahkan sesuatu yg secara ekonomi baik bagi kalangan tertentu
dan saya sarankan anda untuk terus belajar memahami diri anda dulu jg dulu
Mas Adit,
Ulasan anda bisa jadi ada benarnya, akan tetapi banyak hal yang tidak anda lihat
1. booming trend apapun itu, dotcom, anthurium, pager, nokia, sama seperti produk lain, memiliki life cycle.
tugas pelaku ini adalah memperpanjang lifecycle tersebut. kalau bisa sampai membuat sertifikasi dan atau bermain dengan teknologi tinggi seperti tehnik cutting yang dilakukan para pebisnis berlian ( high tech loh), bersertifikat, maka batu akik ini bisa long lasting.
2. anda tampaknya ngenyek bahwa bisnis ini ngga elite karena anda lihat orang memungut batu dari sungai, memahat bat dari gunung, dan lainnya. anda melihat hulu bisnis.
kalau mau fair dengan bisnis lain, misalnya bisnis resto ayam, maka sorotlah peternak ayamnya, bukan manajemen franchise resto ayamnya, yang menggunakan teknologi modern dalam aplikasi manajemen.
coba kalau mau fair buat value chain dari batu akik dan lakukan prediksi sampai mana akan bertahan, dan kalau kita melihatnya sebagai peluang, tentu kita pikirkan bagaimana agar sustain.
3. kegemaran orang akan batu akik itu hobi akan seni. membuat batu jadi tampak menarik, dengan karakter berbeda, melibatkan banyak seni.
menilai seni dengan perangkat teknologi ya ga nyambung lah. seni bebatuan berbeda degan seni kayu, beda dengan seni lukis, beda dengan seni musik.
apa karena orang dengan pendidikan rendah lalu lihai menyanyi dangdut, dan terjadi demam dangdut lalu seakan dangdut jadi murahan?
lalu ketika rejeki mereka mengalir deras sementara barangkali banyak orang yang berpendidikan, dengan gelar master, penghasilan sebulan kalah dengan pedangdut yang pintar lenggak lenggok? jago menjual album?
4 saran saya pisahan antara keinginan untuk menilai obektif suatu trend dengan prejudice atas kekurangsukaan ( say aduga) anda pada batu akik.
bahaslah trend marketing dengan seutuhnya dengan jujur, jika anda hendak menilai dengan penilaian akademis.
saya kira, kampus marketing manapun bisa melakukan pembahasan posisitf akan hal ini.
5. Apapun pilihan anda akan menjadi benar soal trend batu akik ini. mau jadi bubble atau mau diperpanjang trend nya..?
kalau saat ini orang-orang jepang sdah demam batu obal kalimaya, orang perancis sudah mencari cari batu Le Sang Du Christ atau batu darah kristus juga biasa disebut heliotrope.
Orang Purbalingga lebih mengenalnya sebagai batu Nogo Suwi…. maka menurut anda, mana lebih baik… ngenyek trend yang ada, atau meningkatkan mutu perbatuan Indonesia.
misalnya dengan membuka kursus membuat “cutting” dengan teknologi laser dan imaging 3 dimensi seperti yang dilakukan perusahaan deBeers?.
Saya tidak mengatakan anda dangkal dalam menilai. Hanya saja, tampaknya anda kurang paham berbisnis di lapangan. mungkin anda jago dalam teori dan atau hebat dalam manajerial, bukan bisnis.
Kalau Barrack Obama pakai Blackberry ( produk teknologi) itu bubble atau peluang bagi RIM? Peluang.. dan RIM sudah menikmati keuntungan besar… sekarang sedang mencari cara untuk bertahan.
Kalau Barrack Obama memakai cincin batu Bacan, itu bubbe trend atau peluang?
Semua pebisnis, atau yang berusaha mengasi rejeki di dunia batu akik akan mengatakan, itu peluang.
One more plis baca tren yang komprehensif akan dampak “bubble” batu akik …
menurut menteri kofifah, demam akik teah membantu menurunkan angka perceraian ( sebab suami punya kerjaan), angka kriminal ( sebab punya kerjaan halal, mereka ga jadi begal).
Penutup, saya ingin tanya apa doa anda setelah anda baca artikel ini?
mendoakan agar bubble segera pecah dan anda tertawa menunjukkan anda hebat sebagai business mind?
atau
mendoakan, dan urut berusaha agar batu akik bisa membantu menangkat derajat kehidupan banyak orang, menghindari perceraian, menghindari peluang jadi begal, membuat Indonesia jadi salah satu destinasi wisata karena kekayaan batu mulia alias batu akik?
( batu akik Indonesia ada dari aceh sampai halmahera sudah tau blum? )
Salam
jaman batu akik akn berakhir…. skrng saja suda mulai kelihatan…
penyebabnya.. semua penggemar batu akik… semuanya ingin menjadi penjual…
suda mulai kurangnya pembeli… batu akik di obral dengan harga murah… kalau semuanya mau jadi penjual…
siapa lagi yang mau jadi pembelinya…. bisnis aneh…
iyaa nih bener banget mas Yodi, batu akik telah menuntun orang Indonesia kepada kegoblokan kolektif 🙁
Jual bongkahan batu bacan asli dari ternate,barang udah tembus cahaya dan keras dan padat semua tidak rapuh
mudah di bentuk kalau di buat permata
dan udah daging semua tidak ada kapur, dan semua barang kami udah keristal semua dan tidak perlu di rawat lagi.Bongkahan batu bacan saya hasil tambang sendiri
kami menjual bacan doko super kristal dan palamea.
Bongkahan batu bacan saya hasil dari tambang sendiri jangan heran kalau harganya murah mass
Daftar harga sebagai berikut;
BACAN DOKO DARI TERNATE (Maluku Utara)
-Berat 1 Ons Rp 500 Ribu
-Berat 5 Ons Rp 1 Juta 250 Ribu
-Berat 1 Kg Rp 2 Juta 500 Ribu
-Berat 2 Kg Rp 4 Juta 200 Ribu
-Harga masih bisa nego dikit mass,setiap pembelian perkilo dapat bonus 1permata batu bacan.
BACAN PALAMEA DARI HALMAHERA (Maluku Utara)
-Berat 1 Ons Rp 500 Ribu
-Berat 5 Ons Rp 1 Juta 200 Ribu
-Berat 1 Kg Rp 2 Juta 200 Ribu
-Berat 2 Kg Rp 4 Juta
-Harga masih bisa nego dikit mass,setiap pembelian perkilo dapat bonus 1permata batu bacan.
Melayani Pembelian Per Kilo Dan Per Ons Untuk Bongkahan
Kita Juga Melayani Pembelian Luar Daerah Dan Luar Kota
Bagi Pecinta Bacan Yang Minat Silahkan Langsung Hubungi
Kartu XL;087842902216
Kartu AS;082330690216
Kartu IM3;085824196216
PIN BB: 53DD0682
#.stock terbatas
Siapa cepat dia dapat
Bagi yg merasa sudah minat dan ingin transaksi pembelian dengan kami
Adapun cara yg kami sediakan:COD bisa silahkan datang ke alamat saya di daerah Halmahera selatan
Alamat:Jl.Rawabadak rt 004 rw 007,desa amasing kota utara kec.Bacan,halmahera selatan maluku utara
dan bagi peminat batu bacan di luar kota bisa kami kirim melalui jasa pengiriman seperti:JNE/TIKI/KANTOR POS Dan Melalui Muatan Udara
jika barang sudah kami kirim,kami berikan no.resi pengiriman barang yang anda pesan
sangat setuju dengan komentar sis Meylin Sihotang.
komentar yg positif dan nyambung. ini menandakan bahwa sis Meylin faham apa isi tulisannya.
maju terus pak Yodh..
kami menunggu postingan2 baru Anda 🙂
kalau mau batu akik tetap booming dan bertahan… kpada para penjual batu akik…
tolong jangan jual bongkahan di kaki lima… jual bongkahannya kpda kolektor pembuat batu
agar batu akik yang suda menjadi cincin bisa terjuall…
dan punya harga fantastis… nih skrng…
harga batu yg suda jadi … harganya yg dulunya mahal… skrng uda murah harganya…
smpe2 ngga ada pembeli… jadi sarannya sy kpda para penjual batu akik…
tolong dong jng jual bongkahan di kaki lima…
kalau ingin trend batu akik tetap booming… tolong jangan jual bongkahan di kaki lima…
jual bongkahannya kpda para pengrajin/pembuat batu akik… kalau mau jual batu akik…
jual batu akik yang sudah menjadi cincin.. atau yg sudah di bentuk…
kalau menjual bongkahan di kaki lima… pasti lah orng ngga akn membeli cicin batunya… ini lah penyebabnya…
mengapa batu akik skrng harganya menjadi turun dratis… semuanya mau jadi penjual…
semuanya ikut-ikutan jadi penjual… teruss kalau semua jadi penjual…
siapa lagi yg akn jadi pembelinya… tolong di simak baik2
Good job… pak yodhia:-D
JUAL BONGKAHAN BATU BACAN ASLI MALUKU UTARA,BACAN DOKO DAN PALAMEA (TERNATE DAN HALMAHERA)
Daftar harga sebagai berikut;
? BACAN DOKO DARI TERNATE (Maluku Utara)
-Berat 1 Ons Rp 500 Ribu
-Berat 5 Ons Rp 1 Juta 250 Ribu
-Berat 1 Kg Rp 2 Juta 500 Ribu
-Berat 2 Kg Rp 4 Juta 200 Ribu
-Harga masih bisa nego dikit mass,setiap pembelian perkilo dapat bonus 1permata batu bacan.
? BACAN PALAMEA DARI HALMAHERA (Maluku Utara)
-Berat 1 Ons Rp 500 Ribu
-Berat 5 Ons Rp 1 Juta 200 Ribu
-Berat 1 Kg Rp 2 Juta 200 Ribu
-Berat 2 Kg Rp 4 Juta
-Harga masih bisa nego dikit mass,setiap pembelian perkilo dapat bonus 1permata batu bacan.
? Kondisi bahan ;
– Bahan / rough bacan doko asli bukan sintetis
– Bahan tua (galian lama)
– Hasil tambang sendiri
– Bukan bacan rawatan,tapi murni hasil alam
– Kualitas super kristal, sudah tembus
– Sudah tembus
– Beberapa titik sudah ada yang kristal
– Bahan keras dan padat
– Siap gosok poles
– Daging utuh, tanpa kapur
– Tidak rapuh, tidak mudah pecah / retak
– Deskipsi sesuai apa adanya, harap diperhatikan dengan baik agar tidak ada dusta diantara kita
Melayani Pembelian Per Kilo Dan Per Ons Untuk Bongkahan
Kita Juga Melayani Pembelian Luar Daerah Dan Luar Kota
Bagi Pecinta Bacan Yang Minat Silahkan Langsung Hubungi
Kartu XL;087842902216
Kartu AS;082330690216
Kartu IM3;085824196216
PIN BB: 53DD0682
#.stock terbatas
Siapa cepat dia dapat
Bagi yg merasa sudah minat dan ingin transaksi pembelian dengan kami,
Adapun cara yg kami sediakan:COD bisa silahkan datang ke alamat saya di daerah Halmahera selatan
Alamat:Jl.Rawabadak rt 004 rw 007,desa amasing kota utara
kec.Bacan,halmahera selatan maluku utara,dan bagi peminat batu bacan di
luar kota bisa kami kirim melalui jasa pengiriman
seperti:JNE/TIKI/KANTOR POS,jika barang sudah kami kirim,kami berikan
no.resi pengiriman barang yang anda pesan
JUAL BONGKAHAN BACAN ASLI TERNATE.
BAHAN BACAN SUPER KRISTAL ASLI TERNATE.
Kondisi bahan ;.
– Bahan / rough bacan doko asli bukan sintetis.
– Bahan tua (galian lama).
– Kualitas super kristal- Sudah tembus.
– Bahan keras dan padat.
– Siap gosok poles.
– Daging utuh, tanpa kapur.
– Tidak rapuh, tidak mudah pecah / retak.
– Deskipsi sesuai apa adanya, harap diperhatikan dengan baik
Daftar harga;
2 0ns ;Rp1.450.000
5.ongs Rp.3.550.000
1.kg Rp 7.000.000
alamat kami:jl.raya labuha no.17 rt.014/rw005.kel.labuha kec.bacan ternate maluku utara.
Melayani Pembelian Per Kilo Dan Per Ons Untuk Bongkahan
Kita Juga Melayani Pembelian Luar Daerah Dan Luar Kota
setiap pembelian perkilo dapat bonus 1permata batu bacan dan bongkahan batu bacan ukuran kecil Origin untk yg mau pesan hub ;
TELPON;085271712959
PIN BB;57186B32
SALAM BISNIS.TERIMA KASIH
Kita semua menyadari bahwa sebenarnya “Irrational exuberance” ini memang sengaja diciptakan oleh beberapa kalangan pelaku bisnis dan didukung oleh pemerintah yang kemudian disambut meriah pula oleh sebagian besar kalangan masyarakat yang mencoba ikut mengais keuntungan.
Tahukah Anda berapa banyak orang2 yang bahagia dari euforia akik ini?
Tahukah Anda Betapa hebat perputaran ekonomi yang terjadi?
Tahukah Anda berapa pengangguran yang bisa makan dari situasi ini?
Itu semua adalah nilai positif.
Kita bukan orang-orang goblok, kita sangat menyadari terhadap situasi ini, dan sangat faham bagaimana menyikapinya.
JUAL BONGKAHAN BATU BACAN DARI MALUKU UTARA,BACAN DOKO DAN PALAMEA (TERNATE DAN HALMAHERA) DI JAMING 100% KEASLIANNYA (Uang kembali kalau bukan batu bacan asli dari maluku utara)
Daftar harga sebagai berikut;
? BACAN DOKO DARI TERNATE (Maluku Utara)
-Berat 1 Ons Rp 500 Ribu
-Berat 5 Ons Rp 1 Juta 250 Ribu
-Berat 1 Kg Rp 2 Juta 500 Ribu
-Berat 2 Kg Rp 4 Juta 200 Ribu
-Berat 2 Kg Rp 4 Juta
-Berat 5 Kg Rp 7 Juta
-Berat 10 Kg Rp 10 Juta
-Berat 15 Kg Rp 12 Juta
-Harga masih bisa nego dikit mass,setiap pembelian perkilo dapat bonus 1permata batu bacan.
? BACAN PALAMEA DARI HALMAHERA (Maluku Utara)
-Berat 1 Ons Rp 500 Ribu
-Berat 5 Ons Rp 1 Juta 200 Ribu
-Berat 1 Kg Rp 2 Juta 200 Ribu
-Berat 2 Kg Rp 4 Juta
-Berat 5 Kg Rp 7 Juta
-Berat 10 Kg Rp 10 Juta
-Berat 15 Kg Rp 12 Juta
-Harga masih bisa nego dikit mass,setiap pembelian perkilo dapat bonus 1permata batu bacan.
? Kondisi bahan ;
– Bahan / rough bacan doko asli bukan sintetis
– Bahan tua (galian lama)
– Hasil tambang sendiri
– Bukan bacan rawatan,tapi murni hasil alam
– Kualitas super kristal, sudah tembus
– Sudah tembus
– Beberapa titik sudah ada yang kristal
– Bahan keras dan padat
– Siap gosok poles
– Daging utuh, tanpa kapur
– Tidak rapuh, tidak mudah pecah / retak
– Deskipsi sesuai apa adanya, harap diperhatikan dengan baik agar tidak ada dusta diantara kita
Melayani Pembelian Per Kilo Dan Per Ons Untuk Bongkahan
Kita Juga Melayani Pembelian Luar Daerah Dan Luar Kota
Bagi Pecinta Bacan Yang Minat Silahkan Langsung Hubungi No.HP
XL : 081998473216
AS : 085256498547
PIN BB : 53DD0682
#.stock terbatas
Siapa cepat dia dapat
Bagi yg merasa sudah minat dan ingin transaksi pembelian dengan kami,
Adapun cara yg kami sediakan:COD bisa silahkan datang ke alamat saya di daerah Halmahera selatan
Alamat:Jl.Rawabadak rt 004 rw 007,desa amasing kota utara kec.Bacan,halmahera selatan maluku utara,dan bagi peminat batu bacan di luar kota bisa kami kirim melalui jasa pengiriman seperti:JNE/TIKI/KANTOR POS,
*Bagi peminat luar kota silahkan dikirim fotmat pemesanang sebagai berikut:
-Nama Lengkap
-Alamat lengkap
-No HP(Hendpoon) yang selalu aktif
-Jika sudah di isi formatnya silahkan CALL/SMS di nmr sebagai berikut:
XL : 081998473216
AS : 085256498547
PIN BB : 53DD0682
jika barang sudah kami kirim,kami berikan no.resi pengiriman barang yang anda pesan,dan kami sengaja melayani pembelian luar kota ,kami ingin cari rekan bisnis jual bongkahan batu bacan di luar kota dan siapa tau ada yang minat hubungi kami terimah kasih.Assalamu Alaikum
waduh,kok jadi ribet gini…tetap tenang ya semua nya…
fenomena batu akik di daerah saya mulai memudar…
toko2 batu / jasa gosok yang tadinya selalu ramai di datangi pengunjung sekarang sudah terlihat sepi dan beberapa malah tutup…