Sekeping Kisah yang Amat Mengharukan tentang Daya Resiliensi dan Cinta yang Terluka

Sadness rePeristiwa menyedihkan dalam hidup kadang bisa berubah menjadi energi yang amat memotivasi. Para ahli perilaku menyebutnya sebagai the power of resiliency : mengubah luka hati menjadi energi positif yang powerful.

Mari kita lengkapi kisah resiliensi ini dengan storytelling yang sungguh menggetarkan tentang relasi dua anak muda yang tengah mencoba merajut cinta dan impian masa depan.

Sebelum lanjut, silakan dinikmati dulu teh atau kopi hangatnya, mas, mbak.

Alkisah ada anak muda, sebut saja Suryo. Ia mahasiswa tingkat akhir fakultas ekonomi sebuah kampus ternama di Jogja. Suryo berasal dari keluarga yang kurang mampu. Selama ini ia membiayai sendiri biaya hidup dan kuliahnya dengan menulis di berbagai koran daerah.

Ia anak muda yang cerdas, tekun membaca dan piawai menulis. Dari honor menulisnya, ia bisa bertahan hidup, dan melanjutkan kuliah S1.

Sudah dua tahun ia pacaran dengan Laras, perempuan ayu dari Jakarta yang kuliah di kampus yang sama, namun dari jurusan psikologi. Laras berasal dari keluarga berada. Bening, ayu dan anak orang kaya, wajar jika banyak yang naksir.

Entah kenapa dulu Laras malah milih menerima cinta Suryo. Mungkn karena Suryo punya otak yang cerdas, pandai menulis, dan punya bakat jadi intelektual.

Sebab perempuan cantik mudah jatuh cinta dengan pria yang otaknya cerdas, meski wajahnya hanya kelas KW3“. Begitu bunyi tulisan di belakang sebuah bak truck.

Namun sudah agak lama orang tua Laras kurang merestui hubungan dia dengan Suryo. Mungkin karena Suryo berasal dari kalangan tidak mampu. Kelas proletar.

Well, pada akhirnya cinta saja tidak cukup sebagai modal buat membangun pernikahan. Sebab Anda butuh uang juga toh buat bayar cicilan KPR.

Hubungan Suryo dengan Laras kian terjal saat Laras lulus dan melanjutkan kuliah S2 di Department of Psychology, Boston University.

Mereka lalu melanjutkan relasi cinta mereka secara LDR (long distance relationship, maksudnya). Skype menjadi andalan. Jarak ribuan KM antara Boston – Jogja lebur lewat medium internet. Toh teknologi tak pernah bisa menggantikan sentuhan personal antar manusia. High tech selalu kehilangan aura saat human touch lenyap.

Hubungan cinta yang terjal itu akhirnya benar-benar usai, melalui email panjang dari Laras. Suryo membaca email itu dari layar laptop jadulnya, di kamar kos-nya yang bersahaja. Dalam cahaya redup rembulan.

Laras menulis orang tuanya benar-benar tidak merestui hubungan mereka. Mungkin karena perbedaan kelas sosial, sebab Suryo hanya dari kasta proletar.

Laras juga bilang ia juga sudah berkenalan dan dekat dengan anak teman ayahnya yang juga tengah kuliah di Harvard. (FYI, kampus Boston University dan Harvard hanya berjarak 2 KM, berada di tepian sungai yang indah di kota Boston).

“Mungkin ini keputusan yang terbaik buat kita, Suryo. Buat masa depan saya dan kamu”. Begitu Laras menulis dalam email panjangnya.

Ia menutup emailnya dengan kalimat klasik : “Dari Laras, seseorang yang pernah mencintaimu dengan sepenuh hati”.

Dalam temaram sinar rembulan, di kamar kos-nya yang bersahaja, hati suryo berduka.

Suryo lalu terkenang dengan masa-masa indahnya bersama Laras. Saat ia berceloteh tentang passionnya untuk menjadi “a profitable blogger”.

Sesungguhnya tak ada yang lebih indah saat kamu bisa berbagi passionmu dengan orang yang kamu cintai. Dan ia mensupport passion-mu dengan sepenuh hati.

Suryo lalu terngiang juga saat mereka selalu asyik ngobrol tentang banyak hal : tentang the science of happiness, tentang irrational behavior, dan juga tentang impian-impian mereka. Tak ada yang lebih menggetarkan dibanding melihat dua anak muda ygang saling jatuh cinta, lalu berbagi bersama tentang impian-impian masa depan mereka.

Suryo mendadak juga teringat ibunya. Beberapa kali ia pernah mengajak Laras ke kampung halamannya, berkenalan dan bertemu dengan ibunya. Jelas ibunya sumringah membayangkan dirinya akan punya mantu seperti Laras, perempuan santun, cantik dan pintar.

Apa reaksi ibunya jika ia bilang Laras sudah memutuskan hubungan, dan alasannya : karena dirinya berasal dari keluarga miskin? Ibunya pasti akan ikut berduka dan menangis dalam hati.

Suryo menghela nafas, membaca email panjang itu. Dari layar laptop jadulnya yg bermerk zyrex. Segelas kopi menemaninya malam itu.

Hidup miskin itu pahit. Apalagi kalau sudah miskin, lalu disepelekan oleh orang lain yang kaya raya. Disitu kadang Suryo merasa sedih.

Mata Suryo berkaca-kaca. Sinar rembulan yang redup seperti ikut berduka dalam malam yang sendu itu.

Martin Seligman dlm bukunya Learned Optimism menulis : orang dengan mentalitas optimis cenderung lebih mudah melewati pengalaman hidup yang kelam.

Carol Dweck dalam buku fenomenalnya berjudul Mindset, menyebut orang seperti seperti itu sebagai pribadi dengan โ€œgrowth mindsetโ€ : selalu bisa tumbuh bahkan saat berhadapan dengan jalan hidup yang terjal dan menyakitkan.

Suryo mungkn tipe orang dengan growth mindset. Meski hatinya amat dikecewakan oleh sikap Laras, ia ingin terus menghadapi masa depan dengan optimisme. Ia bahkan bisa mentransformasi momen kelam yang menyakitkan hatinya itu justru sebagai energi positif untuk bergerak.

Hanya orang dengan daya resiliensi yang kuat yang bisa mengubah “sakit hati” menjadi energi positif yang powerful.

Mungkin ini yang disebut sebagai “psychology of positive revenge” : saat kamu disepelekan, kamu malah punya energi ekstra untk bergerak. Bergerak untk membuktikan bahwa yang menyepelekan kamu salah. Sebab mereka underestimate dengan potensi dirimu.

Memberikan makna positif atas setiap peristiwa kelam dalam sejarah hidup adalah ciri orang dengan growth mindset. Mindset yang terus tumbuh.

Dan orang dengan growth mindset akan punya daya resiliensi yang kuat : terus bergerak maju saat kepedihan demi kepedihan hidup datang berulang. Sebab cara paling ampuh untuk melupakan kesedihan adalah dengan “bergerak”, do something. Dan bukan terus dipikir dan diratapi.

Dalam teori resiliensi dikenal analogi seperti bola tenis. Seperti pantulan bola, makin keras kamu jatuh, harusnya makin tinggi daya lentingmu. Saat kamu dihadapkan pada beragam peristiwa pahit dalam sejarah hidupmu; kamu justru akan melenting makin tinggi.

Ketangguhan mentalmu justru kian terasah saat kejadian demi kejadian kelam menyergap sekujur ragamu.

Suryo mungkin berusaha untuk memperagakan mentalitas seperti itu. Saat hatinya pedih karena disepelekan, ia ingin terus bergerak maju : menciptakan karya yang bermakna dan terus berjuang mewujudkan impiannya.

Waktu terus berlalu. Pelan-pelan Suryo sudah mulai melupakan kejadian yang amat mengecewakan itu, sampai suatu malam saat ia pulang ke kos-kosan.

Di depan pintu kamar kos-nya ia menjumpai undangan pernikahan yang begitu mewah. Ia mengenal sekali nama mempelai putri dalam undangan itu.

Dibalik undangan itu, ia menemukan kertas kecil dengan catatan pendek : “Usahakan datang ya. Dari aku, Laras”.

Malam terasa makin kelam. Desau angin datang menyergap. Dan pada akhirnya Suryo masih punya impian hidup yang harus terus diperjuangkan.

End of Story. #ResiliencyStory

Photo credit by photodom

70 thoughts on “Sekeping Kisah yang Amat Mengharukan tentang Daya Resiliensi dan Cinta yang Terluka”

  1. Sepertinya ini kisah masa lalu mas yodh ๐Ÿ˜€ hihi..

    Saya juga pernah merasakannya mas, kalau diingat disitu saya kadang merasa sedih pake bangeet ๐Ÿ™ :p haha..

    Saya suka dengan kalimat : “Sebab cara paling ampuh untuk melupakan kesedihan adalah dengan โ€œbergerakโ€, do something. Dan bukan terus dipikir dan diratapi.”

    Kalimatnya nyindir saya mas ๐Ÿ˜€

    1. Sy masih menduga duga.. Apa Suryo yg kolumnis itu… Mantan Redpel Ekonomika FE UII ???

  2. walo ada penggalan lagu “dunia belum berakhir, bila kau putuskan aku”.
    tapi kok aslinya mengharu biru melebihi mbrebes mili.

    sedih mas

  3. Wah. Kok saya seperti kenal dengan orang ini yah. Hehe.

    Wah pak yodh harusnya dilanjutin cerita bagaimana si suryo mwnghadapi masa masa kelam itu.

    Pasti banyak pelajaran yg bisa di ambil.

  4. Saat masalah/urusan kita berbenturan dg masalah/urusan org lain, kita tdk bs menyelesaikannya dg komunikasi, krn setiap org berpikir bhwa masalahnya lah yg lbh sulit.

    “Cheap talk” tdk akan menyelesaikan masalah rumit dan masalah yg kita tdk punya kontrol penuh.

    Satu2nya cara menyelesaikan masalah seperti ini adl dg diam, jgn berkomunikasi, n berpikir bgmn cara terbaik untuk menyelesaikannya tanpa membuat “kegaduhan/cek-cok”.
    Meski cara ini jg tdk menjamin semua masalah selesai, krn saat kita tdk memiliki kontrol penuh, maka keputusan dr masalah ada pd org lain.

    Suryo, seperti kebanyakan org, punya masalah yg rumit, yg dy tdk punya kontrol penuh pd kondisi masalahnya.

  5. Tebakan saya :

    Klo bersambung ceritanya,berarti itu cerita org lain.

    Tapi klo tidak dilanjutkan, berarti itu kisah “si Penulis” hahaha bravoo Pak Yodh…

    Kadang masa lalu memang cukup manis utk dikenang, walau memang tak manis !!!

  6. Ceritanya FTV banget!! Hanya saja lebih cerdas dan sarat makna. Semoga segera diangkat ke layar lebar ๐Ÿ™‚

  7. Justru serunya saat suryo hadir di pernikahannya laras…….seperti film jaman dulu.

    Inintinya kalo jatuh segera bangkit dan lebih kencang lagi….

    tks pak yodhi.

  8. Suryooo…suryooo…nelongso bener hidupmu ????, tp luar biasa…sepertinya sekarang suryo sudah jauh lebih mapan dan hebat karena tempaaan hidup tersebut. Salam dahsyat mas suryo…eh mas yodh.????

  9. kisah seperti ini teringat dengan novel Mira W yang berjudul “Dari Jendela SMP”. Teringat kisah tentang joko dan wulan.

  10. Mas Yodh…..
    Kombinasi antara Jogja sebagai latar kotanya dan cerita romantis melankolis dibumbui dengan gelora muda sekaligus semangat untuk maju.

    Cerita hidup Bang Yodh membuat mata saya berkaca-kaca sekaligus tertawa ngakak.

    Menertawakan Mas Yodh dan menertawakan awakku dewe.

    Haahahahaha

    Kapan2 ma Yodh kudu ketemu aku.

  11. Kampusnya di tepian sungai yg indah…sungainya indah, batu2nya juga indah pasti…:)
    Bs jadi calon suami Laras hobi cari batu…bwt dijadiin akik…
    hehehe….

  12. Yaaahh, cerita ini kan pernah dibahas juga tahun 2014 kemaren mas…kok diulang lagi? Habis bahan yaa? #eh

  13. dear Bang Yod
    sepertinya belum ada endingnya ini cerita. hehehehehe. kalau gak bahagia gak seru….( MIndset FTV )

  14. Saya pikir endingnya: Suryo bangkit jadi penulis kapitalis dan berhasil melengkungkan janur kuning di rumah orang tua Laras.

    Mas, pagi-pagi jangan cerita yang melas-melas:)

    Salam, sudah lama saya tak komen. Semoga Mas Yodh dan keluarga tambah sehat serta sukses.

  15. Kethoke aku kok pernah kenal Mas Suryo:)

    Yo wis Mas, emang urip kudu koyo ngene disek…. dinikmati dan bersatu dengannya maka tidak ada kesedihan, menyitir jarene Mas Redra.

    Ditunggu kelanjutan tulisan itu, sayang kalau cuman sampai di situ…. bukankah perjalanan belum usai!

  16. Bacaannya cocok mas Yodh, kebetulan pagi ini lagi cari “sarapan” untuk kegundahan hati hasil weekend kemarin..

    dan thanks atas referensi bukunya..

    btw itu tolong dijawab pertanyaan kawan2 diatas hehehe :p

  17. jadi kang mas suryo dateng ga bang yodh?

    sampe kaya film india… huehuehuehue

    sekilas terngiang di kepala saya penggalan bait lagu melayu lama karya Muchsin Alatas…

    “saatnya kini kau menjalani tugas suci mu yang mulia. hapuskanlah air mata mu, tiada gunanya bersedih lagi dalam pernikahan mu.

    taatilah ayah dan ibumu, ia ingin kau hidup bahagia walau tidak bersamaku”.

  18. Hi my Friends, How are you all this morning..? I hope you all can enjoy and live this morning with a fiery spirit..!

    Hello Kak Yodha, Kok mirip dengan Kisah Cinta Ku sich….? Ha ha haaaaa…?

    Kalau boleh saya kasih Headline, judulnya yang pas kali…

    “KISAH CINTA DUA INSAN MANUSIA, TERKENDALA OLEH JARAK DAN WAKTU”

    Kasihan sekali kamu Suryo….

    Lelaki yang punya otak yang cerdas, pandai menulis, dan punya bakat jadi intelektual dan berasal dari keluarga kurang mampu alias kelas proletar bisa mengambil hati Laras… akhir kata Laras Jatuh Cinta.

    Tapi,

    Di akhir cerita nasib berkata lain, Laras yang berasal dari Keluarga Orang Kaya dan melanjutkan Sekolah ke Amerika akhirnya kisah Cinta… Kandas oleh Jarak dan Waktu…sssssttt Pilihan Orang Tua.

    Ingat…

    orang dengan mentalitas optimis cenderung lebih mudah melewati pengalaman hidup yang kelam.

    dan

    Sebab cara paling ampuh untuk melupakan kesedihan adalah dengan โ€œbergerakโ€, do something. Dan bukan terus dipikir dan diratapi.

  19. Kenangan yang sudah lama sengaja dilupakan pun bisa dengan serta merta hadir, dan membuka ingatan kembali tentang masalalu.

    History hidup yang anda tulis, saat semua kenangan tiba-tiba muncul. pilih aman ngobrol di blog..

    saat rindu sebenarnya masih ada ..

    saat kenangan adalah bagian dari sejarah hidup..

    anda telah berhasil (berusaha berhasil kelihatannya) melupakannya..

    biarkan kenangan tetap ada…

    It’s Okey..

  20. saya pernah mengalami itu pak. ๐Ÿ™‚ persis namun bukan saat kuliah, tapi saat sekolah. haha. ๐Ÿ˜€ alasannya klasik “ingin fokus belajar dulu” eh, tak dinyana ternyata ortunya tidak merestui. ๐Ÿ™‚

  21. akhirnya Suryo pun datang ke acara pernikahan laras dan menyumbang lagu, yang berjudul “KANDASSS”….

    hahahahahaha…

  22. Cerita yang bagus untuk terus berprestasi walaupun keadaan sulit, nanti indah pada waktunya

  23. Bagaimana kehidupan Suryo selanjutnya? Apakah si Laras nekat kabur menikahi Suryo?

    Atau Suryo datang ke pernikahan tersebut mengendarai Lamborghini Aventador, lalu tiba2 membatalkan pernikahan tsb?

    Ditunggu kelanjutannya mas… hehe

  24. quote-nya dahsyaaat!!

    Dan orang dengan growth mindset akan punya daya resiliensi yang kuat : terus bergerak maju saat kepedihan demi kepedihan hidup datang berulang. Sebab cara paling ampuh untuk melupakan kesedihan adalah dengan โ€œbergerakโ€, do something. Dan bukan terus dipikir dan diratapi.

    Coba dari dulu ane baca ini…. haha

  25. ingat anak ingat istri sekarang…dan itu semua cerita lalu akn menjadi rasa syukur bhw TUHAN memilihkn kita yg terbaik…amin

  26. mantab, dibalik kisah haru terselip bnyk hikmah bahkan kuot ajeb ajib.

    Kisah spt Suryo mengingatkan saya pada film Hanamizuki. Cinta LDR, Beda Status Sosial, Beda Cobaan Hidup, satu calon exmud satu calon nelayan. namun keduanya punya mimpi yg sama.

    Di-ending kisah, akhirnya sang cewe lbh memilih pulang ke kampung halaman dan menanti kepulangan sang pujaan hati.

  27. Wah seru ceritanya. Sayang masih harus menunggu lanjutan di edisi berikutnya. Sepertinya sudah bisa nulis novel nih Mas Yodhia ๐Ÿ™‚

    Menambah portofolio baru disamping menulis tema-tema bisnis.

  28. I have no doubt that this post has sequel to be continued.

    Segera ya Mas Yodhia lanjutan dari kisah ini. Walaupun kadang sebuah kisah akan menjadi legenda bila the really end of the story could be anything, alias ngegantung, tapi I do really want to read a dreamy cheesy story among those pragmatic sinetron. ๐Ÿ˜›

    Salam,
    Chrriz.

    p.s. Suryo is a legend. He’s reading it out loud now.

  29. Biasanya saya cuma silent reader, tapi pas baca kisah ini jdi pengen komen.
    Kayaknya kisah ini mirip2 dengan penglaman saya bro, kita udah jalan hampir 4 tahun tapi akhirnya bubar hanya gara2 ortunya ngk setuju karena saya hanya “a full time blogger”.
    Ya gitulah nasib kerja tanpa kantor, tantangannya ya pas meyakinkan calon mertua.

  30. Ketika suatu kesempatan menuliskan sepenggal kisah nya dalam blog nya yang populer…maka banyak komentar menunggu penggalan kisah hidupnya…

  31. Ketika dalam suatu kesempatan Suryo menuliskan sepenggal kisah nya dalam blog nya yang populer…maka banyak komentar menunggu penggalan kisah hidupnya…yang entah bagaimana tidak pernah terkait dengan Laras…
    Kisah hati yang Laras

  32. Kok sama sekali gak ono reply dari sang penulis ya, di setiap tulisannya bisanya sang penulis me-reply satu dua komentar…..penasaran?

  33. Seperti kisah kang Asep dalam lagunya Kang Dul Sumbang ………….. Rumasa Asep dihina/ wajar mun malik teu suka/ Asep manusa biasa / Boga hate boga rasa / Sanajan hirup sangsara / Harga diri mah utama / Jungkir balik beurang peuting / Ngudag dunya teu kapalang / Tineukana Asep jadi jutawan …..

  34. Good…good…good…Ending-nya pasti perempuan yg tidak memperjuangkan “cinta” nya pasti NYESEL deh…

    coz…pasti Suryo Jadi orang SUKSES dan yg lebih Nyesel lagi pasti Ortunya si Laras…”Knapa saya dulu gak mengizinkan hubungannya dgn Laras?”…

    Pelajarannya “Don’t Jugde Book By It’s Cover”…

    Iyakan Pak Yodh…hehe

  35. suatu kisah yang inspiratif tentang cinta yang memang sudah digariskan tidak berjodoh.

    Tidak lain tidak bukan adalah takdir Allah yang terbaik bagi hambaNya…

    Sabar mas Suryo…

    yakinlah… jodohmu nanti lebih baik….

  36. Saya sangat suka baca blog Anda pak yodhia. Sangat mendidik n widen my mind. Gaya penulisan Anda juga menarik, simple, n mudah dipahami.

    Ilmu Anda jg sgt banyak. Kembangkan terus ya pak.

    Salam sukses

  37. Dari sekian banyak artikel Pak Yodhia, sepertinya ini tulisan paling ringan tapi layak untuk direnungi. Masa depan memang harus dijemput, bukan dengan meratapi masa lalu ๐Ÿ˜€

  38. It’s really touching story mas ๐Ÿ™‚

    Mungkin tiap orang punya masalah cinta-klasik yang endingnya sangat tidak mengenakan ya mas, saya pun merasakan hal yang sama…

    Saya suka selipan motivasi pada kisah diatas mas ๐Ÿ™‚

    “Seperti pantulan bola, makin keras kamu jatuh, harusnya makin tinggi daya lentingmu. Saat kamu dihadapkan pada beragam peristiwa pahit dalam sejarah hidupmu; kamu justru akan melenting makin tinggi.”

    InsyaAllah akan dibalas dengan yang terbaik, semangat!

  39. Haru kisahnya Mas…aku terhanyut dalam storytellingmu…ampuh…!!

    membawaku hanyut dalam imajinasi tentang mereka berdua.

    semoga ini bisa jadi pelajaran…supaya ttap bisa tegar dalam tekanan terberat hidup..:D

    suwun ceritane…
    betah aku baca2 disini klo isinya gini..hahaha

  40. Tebakan saya :
    Kalo dikolom komen, mas Yodh ga muncul, berarti ini pengalaman pribadi mas Yodh.

  41. Cara paling ampuh untuk melupakan kesedihan adalah dengan โ€œbergerakโ€, do something. Dan bukan terus dipikir dan diratapi.

    Saya suka kata-kata itu. Ditunggu cerita selanjutnya Mas Yod.

  42. Story ini lumayan mirip namun berbeda latar

    saya sangat terinspirasi dgn kata kata “Sebab cara paling ampuh untuk melupakan kesedihan adalah dengan โ€œbergerakโ€, do something. Dan bukan terus dipikir dan diratapi”

    ditunggu artikel selanjutnya

  43. mas mantep ki, jadi novel…
    paradox dari kehidupan, Cintalah yang membuat dirinya untuk bertahan menjadi hebat dan kuat..

  44. Beberapa kali saya baca cerita ini pun, dapat kesan mendalam di hati.

    saya salah satu orang yg cukup tau apa yang dirasakan sama Suryo, hehe

  45. alangkah luar biasanya negeri ini bila semua anak yang patah hati menjadi orang macam suryo

    karena stock orang yang patah hati masih banyak banget dan perlu digarap supaya mereka sadar bahwa rasa kecewa dan patah hati tersebut bisa dijadikan bahan bakar yang sempurna untuk berbuat kebaikan dan melejitkan potensi diri

  46. Mantap Pa Yodh, ditunggu lanjutannya, jadi Novel keren nih Pa Yodh, kisah dapet, ilmu dapet, motivasi dapet.. Aplikasi dalam kehidupan

    Salam Super

  47. Saya suka dengan kalimat : โ€œSebab cara paling ampuh untuk melupakan kesedihan adalah dengan โ€œbergerakโ€, do something. Dan bukan terus dipikir dan diratapi.โ€

    keren mas ๐Ÿ˜€

  48. Ini pasti mas yod ,
    Pertama dia tau laptop nya merk zyrex. kedua, dia selalu minum kopi. ????????????????????

Comments are closed.