Jika Sampai Usia 35 tahun Anda Masih Miskin Salahkan Dirimu Sendiri – Bagian 2

achieving-financial-freedomArtikel yang minggu lalu saya rilis di blog ini dengan judul Jika Sampai Usia 35 Tahun Anda Masih Miskin, Maka Salahkan Dirimu Sendiri, ternyata menuai banyak komentar dan menjadi viral (di-share dan di-like di facebook hingga 12 ribu kali).

Dan dari komentar pembaca yang ada, kita bisa memetakan dua karakteristik yang khas yakni : komentar yang mencerminkan mentalitas kaya dan komentar yang mencerminkan mentalitas miskin.

Bagaimana karakteristik dari dua mentalitas itu? Dan pelajaran kunci apa yang bisa dipetik tentang wealth mindset?

Dari puluhan komentar yang ada, terdapat dua komentar yang menarik dan layak dibedah. Komentar yang pertama kurang lebih bunyinya seperti ini : “standar biaya hidup yang 15 juta per bulan hanyalah bentuk kerakusan orang-orang kota”.

Komentar yang kedua bunyinya lebih kurang seperti ini : “standar biaya hidup yang 15 juta/bulan itu hanya mau cari sensasi belaka biar blognya laku….”.

Namun ada benang merah dari dua jenis komentar seperti itu : komentar bernada negatif dan nyinyir seperti itu hanya akan membuat Anda bisa terus terpuruk dalam kenestapaan.

Ini adalah soal mindset, sekali lagi. Jika mindset kita fokus pada nuansa negatif, kekurangan dan kesulitan, maka jalan rezeki kita bisa benar-benar terus berada pada lorong kesulitan.

Yang lebih bahaya adalah ini : orang-orang itu merasa kekurangan, dan karena kehilangan kreativitas untuk mengubah nasib, saat ada statement tentang standar hidup yang tinggi, langsung memberikan komentar defensif : dasar orang rakus, hanya cari sensasi, hidup bukan hanya demi duit semata, dan blah-blah lainnya.

Reaksi defensif seperti itu menyiratkan duka yang kelam : sok berkomentar nyinyir demi menutupi ketidakmampuan dirinya untuk mengubah nasib secara kreatif.

Duka yang kelam, sebab komentar negatif dan defensif seperti itu bisa membuat seseorang tidak tergugah untuk mengubah nasib : melakukan serangkaian action kreatif untuk melapangkan jalan rezekinya.

Komentar yang mestinya jauh lebih elegan adalah seperti ini : hmm, tinggi juga ya standarnya mas, namun Insya Allah saya akan bisa mencapainya. Bismilah.

And you know what, ada juga memang pembaca yang mengalaminya. Artikel tentang standar 15 juta/bulan itu saya tulis pertama kali 7 tahun lalu (sudah lama juga).

Dan pembaca itu ternyata sudah rutin membaca blog ini sejak 7 tahun lalu (thanks!), dan ia menulis komentar kurang lebih seperti ini :

Waktu 7 tahun lalu saya membaca artikel itu, saya kaget, tinggi banget standarnya. Namun dengan tekad kuat dan kerja keras, alhamdulilah, akhirnya hanya dalam 4 tahun saya bisa menembus standar itu.

Mindset positif dan mentalitas kaya seperti itu yang mungkin lebib perlu dipatrikan dalam sekujur batin kita; dan bukan komentar “sok defensif” yang menyemburatkan mentalitas miskin.

Itu adalah pondasi untuk melakukan percepatan rezeki : selalu berpikir optimis, positive thinking (bukan negatif dan nyinyir) serta punya mindset dan mentalitas kaya.

Namun mindset positif itu segera harus disertai dengan dua elemen kunci lainnya : creativity dan resiliency.

Daya kreativitas adalah fokus pada solusi, bukan problem. Pada peluang dan bukan kesulitan. Kreativitas adalah saat Anda selalu punya celah dan ruang untuk terus meningkatkan kinerja – entah Anda pekerja kantoran atau mau punya usaha sendiri.

Sayang sejumlah orang tidak bisa kreatif. Saat Anda bilang, wah mas di kantor, atasan saya selalu ndak setuju dengan ide-ide baru – itu tanda Anda tidak kreatif. Tidak kreatif meyakinkan atasan atau manajemen tentang kekuatan ide Anda.

Saat Anda bilang, wah mas dikantor saya susah mas, masing-masing divisi ndak mau saling kerjasama – itu tanda Anda tidak kreatif. Tidak kreatif mencari ruang untuk merumuskan solusi agar semua bisa saling bekerjasama.

Terlalu mudah menyalahkan keadaan eksternal adalah tanda orang yang TIDAK KREATIF. Tidak kreatif menemukan solusi.

DAYA KREATIVITAS adalah selalu bisa menemukan cara (thinking without the box, bukan sekedar thinking outside the box) untuk membuat target kinerjamu melampaui ekspektasi dari manajemen/atasan.

Dan tidak pernah ngeles ketika target gagal dicapai (sebab kata mendiang Steve Jobs, yang berhak ngeles kalau target tidak tercapai hanyalah office boy).

Contoh lain : kalau Anda mau usaha, lalu bilang saya ndak tau mau usaha sampingan apa mas. Itu tanda Anda tidak kreatif. Atau bilang, wah saya mau usaha tapi ndak punya modal mas. Ini juga tanda Anda sama sekali tidak kreatif.

Kalau otak Anda kreatif, ada 101 usaha yang bisa dimulai dengan modal zero. Ya, sepanjang otak Anda kreatif (sayang selama ini Anda terlalu menyia-nyiakan potensi kreativitas dalam pikiranmu).

Daya kreativitas juga harus digenapi dengan spirit resiliensi. Saat Anda bilang : wah susah mas kalau mau melakukan inisiatif-inisiatif baru di kantor, ndak ada sumber daya pendukungnya – itu tanda resiliensi Anda rapuh.

Atau kalau Anda bilang : malas mas mau melakukan terobosan-terobosan di kantor saya, terlalu banyak kendalanya – ini benar-benar sinyal Anda tidak resilien dan fokus pada KENDALA.

Karirmu akan susah maju kalau fokusnya pada KENDALA, dan bukan SOLUSI.

Contoh lain : Anda sudah merintis jadi reseller online, sudah bikin blog, diisi dengan semangat selama dua minggu. Lalu setelah itu, tiga bulan tidak pernah di-update. Ini tanda daya resiliensimu hilang, kecemplung di comberan.

Bagaimana mau kaya kalau malas berusaha.

Mindset positif. Kreativitas. Daya resiliensi. Inilah tiga elemen penanda mentalitas kaya. Tiga elemen yang jika dipraktekkan akan membuatmu dengan mudah menembus income Rp 15 juta/bulan bahkan jauh sebelum usia 35 tahun.

Yang muram adalah, sejumlah orang tidak punya tiga elemen diatas. Lalu menyembunyikan ketidakmampuannya, dengan sok berkomentar : standar Anda itu hanya sensasi dan bentuk kerakusan orang kota. (Rakus gundulmu alus le….).

Jadi sekali, seperti judul tulisan ini : jika sampai usia 35 tahun Anda masih miskin, maka salahkan dirimu sendiri. Maksudnya adalah : lakukan instropeksi. Teliti seberapa bagus tiga elemen tadi sudah Anda kuasai.

Have positive mindset. Be creative. Be resilient.
Renovate your destiny. Reconstruct your future life.

55 thoughts on “Jika Sampai Usia 35 tahun Anda Masih Miskin Salahkan Dirimu Sendiri – Bagian 2”

  1. Angka 15 memang wajar, dan itupun kalo sudah dicapai punya rumahnya masih harus naek kereta dari pusat kota.

    Well, semoga blog ini tetap memberi pencerahan dan nilai tambah bagi pembaca setia

    1. Akkkkk mas eko….saya juga roker. Kita senasib yaaah. Dan standar 15 itu emang standar lho. Gak berlebih juga. Wkwkwkwm saya sepakat sama mas yodhia yang udah jauh2 bilang bahwa hidup itu harus kreatif dan ulet. Jaman begini biasa2 aja? Weleh, ya ketinggalan kereta lah. 🙂

  2. Seperti hukum Low Of Attraction, artikel ini mengena. Pikiran alam bawah sadar menggerakkan perilaku orang. Isi pikiran tercermin pada kata” seseorang.

    Bila keluar umpatan negatif maka semesta akan menarik energi negatif dari hasil pikiran Anda dan mengembalikannya dalam bentuk kenestapaan yang gak berujung.

    Maka hadapilah permasalan dg positive mindset.

  3. 7 tahun lalu …. Puji tuhan sudah diatas minimal dan skrg sudah sama spt teman mas yg senior manager itu

    Tiada yg tak mungkin

    Dengan itu bisa banyak memberi / giving ke orang sekitar

  4. Bukan hanya orang kota, sayapun yang berada di pelosok Kalimantan dengan 17jt masih kurang, dengan 2 anak kuliah, dengan hidup sederhana, sambil berkebun, dll. masih harus cari terobosan2 untuk bisa cukup.

    Carilah kekayaan sebanyak-banyaknya agar kita bisa lebih banyak bersedekah dan memberi.

    Ada yang bilang, orang kaya adalah orang yang bisa menyedekahkan 51% penghasilannya. Berarti kalau kebutuhan hidup 15jt per bulan, baru dibilang kaya kalau penghasilan kita lebih dari 30jt.

  5. Alhamdulillah saya termasuk orang yg merespon positif ketika saya membaca artikel tentang standar gaji 15 jt setahun yg lalu.

    Alhamdulillah atas seijin Allah, meskipun blm mencapai 15 jt tp gaji saya sekarang sudah 2,5 kali lipat dari ketika saya baca artikel tersebut.

    Inshaa Allah terus optimis….

    Jazakallah khoiron mas yodhia atas artikel2 y yang inspiratif.

  6. wah dg nilai rupiah spt saat ini saya rasa rp15 juta tidak bisa dikatakan kaya, sudah saatnya dikoreksi.

  7. Lebih bagus lagi jika standar 15 juta dikonversi ke dalam USD atau gram emas mengingat sekarang IDR semakin terpuruk.

  8. Angka 15 jt,sbtlnya angka konservatif,tdk mustahil didapat,kl bgi sy pribadi mash kurang angka itu…mengingat kebutuhan terus naik..so setuju mas yod…kl ada yg nyinyir dgn blog ini ckp kasian dgn orang itu…..

  9. Tulisan mas yg menginspirasi saya pindah kerja 5 tahun lalu tadinya saya hanya ingin mencapai target 15 jt sebelum 35 tahun

    saya sudah pindah kerja 3 kali sejak tahun 2010 dan memang benar 1 tahun pertama adalah tahun yang paling susah namun setelahnya makin membaik sekarang yang saya terima sudah lebih dari 6 kali lipat dan lebih dari 2 kali target awal.

    Hanya memang membutuhkan mental baja dari bergantung ke perusahaan yg mapan bisa kerja sampai pensiun atau pro hired hanya bergantung pada kemampuan sendiri dengan segala tantangannya dihajar kiri kanan atas dan bawah dan jika gagal bisa terpapar sampai bawah

    1. Bisa Pindah pindah kerja dan dapat peningkatan salary yang signifikan , apa tips nya ?

      1. Simple bro keep learning and growing

        yang paling penting juga get shit done jadi solusi dari masalah utama perusahaan

        pindahlah ketika perusahaan yg ditinggalkan lagi di kinerja yg baik

        cari perusahaan sejenis yang sedang berusaha membalikan kinerja buruk sehingga ada cerita yang bisa di bagi untuk perbaikan

        1. terima kasih atas masukan nya..

          jika perusahaan tempat kita pindah sedang berkinerja butuk, dan makin memburuk akan ada PHK, dengan PHK Karyawan baru nya akan menjadi yang pertama di PHK, apa kah bisa seperti itu risiko nya?

          sempat ada tawaran dengan posisi yang lebih baik, tetapi kinerja sedang buruk dan saya tidak merespons nya.

  10. sy fikir komentar apapun harus diterima, mau jelek atau bagus. itulau kebebasan berpendapat. tidak perlu di ‘skak’ balik. karena fikiran kita tdk mungkin bisa mencakup 12 ribu orang tooh…

  11. Nilai segitu mah wajar Kang dan bisa dicapai oleh banyak orang. Dan yang harus disadari, untuk mencapai itu, ada yang ‘kelihatannya’ mudah, tapi ada yang ‘pontang-panting’ baru bisa dapat.

    keep smile aja deh & terus semangat!

  12. 20 TAHUN yang lalu saya tidak BACA BLOG INI. ternyata sekarang masih ada. super

  13. Sebetulnya mari kita memandang angka 15 juta ini sebagai patokan saja karena bukan seberapa banyak yang kita hasilkan, melainkan seberapa banyak yang bisa kita tabung dan investasikan.

    Jangan merasa terintimidasi atau pongah karena sudah jauh di atas.

    Yang penting memang mentalitasnya, bukan nilai atau jumlahnya. GBU All!

  14. Mas Yodhia Antariksa yth ..

    Saya memang sudah 50 tahun, tetapi apa yang anda tulis tetap menginspirasi saya untuk berbuat lebih bagi keluarga.

    Bahkan saya sering menyampaikan isi tulisan anda (dengan bahasa saya sendiri) kepada anak saya yang masih SMP dan tidak jarang mendiskusikan isi tulisan anda dengan si sulung yang sedang proses menyelsaikan S2-nya.

    Many thnx 🙂

  15. selalu berpikiran positif tentang segala hal, yang penting itu semangat dari dalam diri sendiri…

    cari informasi serta sering sering baca blog Mas Yod ini .. atau blog sejenis yang membangkitkan semangat…

    saya pernah jatuh bangun dan pernah jatuh sampai kedasar…

    alhamdulillah,, saat ini angka itu sudah tercapai bahkan lebih.. dengan proses selama kurang lebih 5 tahun…tahun ini usia saya pas 35 tahun…

    Terima kasih Mas Yod…

  16. Mas Yodhia, sangat wajar di dunia ini ada kometar positif dan komentar negatif. Tidak seru rasanya kalau semua positif (tdk ada tantangan).

    Sekarang tinggal ke pribadinya masing2 saja, kalau 15 juta menurutku angka wajar di jakarta dan tidak bisa dikatakan orang kaya dengan gaji tsb dengan melihat harga properti yang meroket.

    Semangat terus untuk menginspirasi Mas Yodhia…

  17. Saya merasa adanya perbedaan pandangan justru menambah asiknya dunia ini, pro dan kontra selalu menjadi penghias dan dinamika kehidupan termasuk komentar defensif tentang penghasilan 15juta/bulan dianggap rakus.

    Saya menyadari bahwa memang untuk saat ini, jika ingin hidup layak tentu memiliki penghasilan diatas 10juta/bulan. Saya merasakan dengan total penghasilan hasil 9jt/bulan masih jauh dari kurang…..

    Untuk memperoleh itu semua tentu perlu perjuangan dan kreatifitas…..

    Trims pak Yod, ini akan menjadi bahan renungan dan action plan ke depan….agar penghasilan dapat ditingkatkan…

  18. Sepakat dengan Anonim yang mengatakan lebih baik dikonversi ke emas. Jaman Nabi Muhammad (1400 th yang lalu) harga seekor atau dua ekor kambing pada saat itu adalah 1 dinar. Sedangkan saat ini harga satu ekor kambing sekitar 2 jutaan.

    Saat ini 1 dinar = ± 2,3 jt rupiah. Itu artinya harga kambing dari dulu sampai sekarang harganya tidak berubah. Yang berubah adalah daya beli mata uang selain emas.

    Dulu saat awal rupiah launching, sebelum tahun 1950, 1 rupiah bisa ditukar dengan 10 gram emas.

  19. Keren..Maknyus..Semangat kejar target 15 juta 5 tahun lagi plus inflasi jadi kurang lebih 20 juta..

    Keep Blogging Mas and keep inspiring..

  20. 7 tahun yang lalu? wah, masih kenal blog pertama kali, dulu sih cita-cita pengen jadi penulis.

    Sekarang kesampaian. 😀 memang benar, yg nyinyir tanpa sadar menutup diri sendiri dari potensi meraih penghasilan yang meningkat.

    Yg paham, akan membuka pikiran (mindset) kalau 7 tahun itu adalah waktu yang sebentar untuk dijalani.

    Untuk itu segera lakukan saja agar tercapai 7 tahun mendatang. 😀

  21. Kalau secara pribadi duit limolas juta iku sebenere sik kurang mas

    …apalagi dengan hidup mandiri tanpa bantuan ortu atau mertua…hehehe…

    Yang saya alami harus 8 tahun untuk pencapaian pendapatan sebesar itu..dan butuh keberanian, pengorbanan, doa yang tiada lelah dari diri sendiri dan keluarga….

    plus kesedihan dan air mata…
    tapi yang utama adalah keberanian untuk melompat dari zona ” yo wis lah, kepriwe maneh rezeki mung semene trimo wae” …

    Trims Mas Yodhia..kadang artikel mas memang sangat dalam menusuk jiwa ..tapi dengan membaca artikel Mas

    otak saya jadi terbuka sehingga berani melakukan hal yang saya anggap berat dan tidak mungkin…hehehe..

  22. usia saya masih 17 tahun mas, separo usia lagi 35. tapi sekarang sambil sekolah juga pengen sambil kerja biar umur 20-an udah punya rumah sendiri. Amin

  23. Mantab, lecutan yg bkin otak kram mikir n jantung seport tiap malam.
    Ketimbang mengutuki badai yang menerjang, lbih baik berusaha untuk kapal selamat sampai tujuan..

  24. Saya pertama kali baca blog anda tahun 2011,, saya sangat termotiviasi waktu itu.

    Angka 15 juta saya jadikan target, dalam 2 tahun saya bisa mencapai target tersebut dan skrg sdah mencapai 20 juta perbulan

    skrg puji Tuhan saya sudah bisa punya rumah walau masih nyicil dan punya mobil.

  25. Untuk 15 juta per bulan… bagi kami yang tinggal di kota kecil Solo ini, angka yang luar biasa..

    Tapi kemarin ketemu dengan seorang pengusaha hijab, seorang mahasiswi solo konon omsetnya pada hari biasa tembus 30 juta perhari, kalau menjelang lebaran gini bisa 80 s/d 100 juta per hari prediksi saya… dan umurnya dibawah 25 tahun, wong belum lulus kuliah…

  26. Saya banyak mendapat ilmu dari blog ini. Semangat untuk terus bekerja mengasah akal mencari rizky.

    Saya masih terus memantaskan untuk dapat gaji 15jt bahkan lebih tinggi dari itu.

    Karena tidak semua orang pantas dihargai dengan gaji segitu.

    Bismillah tahun depan Allah SWT sudah memantaskan saya 🙂

  27. Bisnis itu setau saya hanyalah permainan naik turun keseimbangan.

    Jika ada yg naik, pasti ada yg turun… dan hasil akhirnya adl seimbang.

    Misal :
    -Omset besar, profit kecil, saingan banyak, produk komoditi.

    Biasanya ini pebisnis yg ingin mjd yg paling murah.

    -Omset sedang, profit besar, saingan banyak, tubuh remuk.

    Krn separuh sistem dipegang sendiri, jd masuk rumah sakit.
    -dst…

    Itulah knp bos Pertamina tdk lbh kaya dr Sandiaga Uno… krn omset besar, jual banyak, tp profit sgt kecil, n pengeluaran (cost) besar.

    Jd klo ada yg berbisnis, jgn terpukau dg omset besar, jg dg profit besar per produk… krn jika suatu bagian naik, pasti ada yg turun…

    bhkn jika kesehatannya yg turun… atau kecerdasannya yg turun ( bisnis d bidang2 yg mudah, just repeat ).

  28. mnrt saya 15 juta adalah angka yg wajar. apa lagi sprti d jkt. betul mas yod….

    kita akan defensif krn kita tdk bisa mencapai pendapatan itu…. hehehehe.

    be creative. OK, saya coba mas. insya Allah bisa !!!

  29. Mas Yodhia, saya berterima kasih atas artikel tujuh tahun lalu itu. Semoga anda terus dilimpahi berkah.

    Tujuh tahun lalu saya datang ke jakarta dengan gaji setengah dari standar yang mas Yodh tulis.

    Alhamdulillah, pengajuan KPR saya ditolak karena saya dinilai tidak mampu membayar cicilan yang ditetapkan bank.

    Di tengah kegalauan koq ya pas saya baca artikel anda, dan semenjak saat itu saya berusaha memantaskan diri untuk bisa mencapai standar tersebut.

    Bekerja sebaik mungkin dan berinvestasi terhadap diri sendiri (ikut training dan sertifikasi kompetensi atas biaya sendiri)

    Sekarang usia saya belum 35, dan Alhamdulillah dengan pendapatan saya saat ini, bank menilai saya cukup mampu untuk membayar cicilan yang mereka tetapkan, dua rumah sekaligus.

  30. Mas Yodh… seneng baca artikel panjenengan

    selalu mengispirasi untuk maju terus, positif thinking …hari esok harus lebih baik dari hari ini..amin..

    semoga tambah berkah Blog ini

    salam semangat

  31. Dari kmaren sya bca komentar2nya ngmongin duit semua. Penghasilan saya yang 17jt kurang dikit tp ga pamer tuh hehee..

    Semoga komentar saya dibahas senin depan… Optimis !!!

  32. Alhamdulillah baru bisa 1/3 nya.. bismillah bisa sampe 15jt/bln bahkan lebih n target beli rumah untuk keluarga tercinta terwujud, amin 🙂

    Keep trying & never give up till your last breath

  33. Just sharing..

    Waktu sy lulus kuliah dan awal jadi karyawan sudah membulatkan tekad ingin mempunyai usaha di usia 35th

    Alhamdulilah Alloh SWT mengabulkan sy bisa usaha diusia 30th, saat ini usia sy 36th dan income rata2 di 60jt-120jt/bln betul2 diluar prediksi sy dan Insya Alloh akan terus berkembang

    niat awal saya ingin mempunyai usaha spy bisa membantu orang lain.

    1. Great hermawan…..

      Niat awal Anda mulia….ingin mempunyai usaha supaya bisa bantu orang lain…. Pilar yg bagus….

      Alhamdulilah, rezekinya kemudian lancar dan barokah.

      Mentalitas positif spt Anda yng harus terus dibangun di negeri ini.

      Supaya semua bisa ikut membantu memberantas kemiskinan di tanah air.

      Sebab, salah satu cara terbaik untuk membantu program pemberantasan kemiskinan adalah dengan membuat dirimu sendiri menjadi kaya.

  34. Hebat artikelnya mas

    dua tahun lalu saya terpuruk dan kehabisan uang setelah kerja dan usaha untuk mencari uang 3jt untuk sebulan (cape deh)

    tpi dgn usaha, pembelajaran, komitmen dan modal sedikit juga mimpi untuk punya pendapatan 30jt ga ada yg tidak mungkin

    karena ditahun ini Alhmdulillah sudah 15 jt yg sya dapat setiap bulannya…

    sobat bisnis yg utama focus apa yg kita usahakan

  35. Menantang, tapi mohon maaf sekali, provokasinya perlu ditambah. Jangan cuma mengejar gaji, yg walaupun masuk di angka 50 jt/bulan…

    di Jakarta angka itu bukanlah sebuah nominal yg besar.

    Mimpikanlah untuk mulai menggaji orang, dan memberikan impact dalam merubah hidup orang lain.

    Kebetulan sy sedikit merasakan hal tersebut, dengan nekat mmeninggalkan gaji besar, karena gaji terasa bagai candu, dan mencoba menggaji orang lain.

    Dengan murni bermodalkan dengkul, sales total per tahun kemarin sdh mencapai angka 300 an M….

    yg ternyata masih merupakan angka yg teramat minim di dunia yg baru ini.

    Masih bermimpi untuk mencapai penjualan per tahun hingga 1 T, sehingga bisa ikut mengubah jalan hidup orang lain.

    Sekali lagi, Gaji adalah fatamorgana dan candu belaka.

  36. tiap pagi jam 8 sampe jam 11 selalu stalking nih twitter orang, twitnya renyah – renyah kadang lawakan nya nyetil bgt.

    aku baru lulus kuliah selalu inget kalimat magis satu ini ” you’re the master of your own fate. You’re the captain of your soul.”

  37. Alhamdulillah, umur baru 23 tahun sudah punya penghasilan 15jt an perbulan, doakan saya bang Yodha, sebelum umur 30 saya sudah bebas finansial.
    Sukses selalu bang Yodha

  38. Sangan bagus sekali tulisan dr mas yodhia. Sangat ringan namun nusuk ke hati yg terdalam.

    Saya merupakan korban dari kekejaman tulisan2 dari mas nya ini

    Masih inget dlu pas awl tahun 2015 profit bersih usaha saya rata2 hanya 10jt per bln. Namun inspirasi tulisan di blog ini slalu mengingatkan saya untuk terus berusaha. Mindset positif, Kreatifitas, pantang menyerah, dan sedekah memang modal utama sy. Dan pada akhirnya sampai d bln ini profit saya rata2 sudah 20-25jt an. Saya ingin menargetkan profit ke angka 30-40jt di akhir tahun. Target saya di tahun depan pingin sekali mencicipi angka 50 bahkan 100.

    Mohon doanya yah mas

  39. Renyah mas tulisannya

    Mantappp

    Alhamdulilah dr usaha saya udh dpt berkali2 lipat dr standar itu mas yod

    Skrg sy fokus ngejar gmn caranya gaji staff sy bs sampe 15jt

  40. waduh, kenapa sy baru baca blog ini skrng ya…

    br sadar sy di comfort zone

    walaupun belum umur 35 dan blum penghasilan 15jt/bln, tp sdh pny apartment dan mbl, apakah krn blum nikah ya?

    hrs jd motivasi nih… klo nikah ga cukup penghasilan cm sgini2nya

    doakan 2 thn lg tepatnya September 2017 jauh membaik dlm penghasilan sebesar 2x dan percintaan (nikah)

    *hayah kok curhat

  41. Biasa org yg berkoment seperti itu, hidup nya tidak ingin dicampuri, atau mungkin otaknya dangkal…

    Salut atas artikelnya mas, sangat menginspirasi.

  42. Ok juga mas atas referensinya

    saya sebagai wanita juga termotivasi walaupun kelak wanita tidaklah tulang punggung keluarga

    namun perlu membantu peerekonomian keluarga untuk berjaga-jaga hhe

Comments are closed.