Tulisan ini merupakan kontribusi dari guest blogger bernama Herman Yudiono.
Anda mungkin sudah mengetahui fakta ini: 70% karyawan tidak begitu bahagia dengan pekerjaannya. Namun meski benci, mereka takut keluar dari pekerjaannya.
Saya tidak bohong kepada Anda. Saya mengalami hal yang sama ketika saya menjadi Chemist (laboratory engineer) selama 6,5 tahun di perusahaan multinasional yang bergerak di tambang nikel.
Pergi pagi. Mengerjakan banyak tugas rutin dan projek besar. Menghadiri rapat-rapat yang membosankan. Pulang sore bahkan sering malam.
Begitu hari demi hari. Minggu demi minggu. Bulan demi bulan. Tahun demi tahun. Seperti robot.
Saya bosan menjadi karyawan. Saya sudah tidak memiliki motivasi kerja. Saya sudah low battery.
Namun, saya tidak berdaya. Saya butuh uang untuk menafkahi keluarga. Saya butuh uang untuk membayar utang saya kepada perusahaan saat membuat rumah saya.
Seperti yang mungkin Anda duga, saya terpaksa pergi ke kantor. Bekerja lagi. Tetap seperti robot.
Namun akhirnya, saya memberanikan diri keluar dari pekerjaan saya untuk beralih menjadi full time blogger pada Oktober 2011.
Saya tinggalkan gaji Rp 21 juta per bulan. Saya tinggalkan biaya kesehatan gratis. Saya tinggalkan biaya pendidikan gratis untuk anak-anak saya. Saya bayar sisa utang saya kepada perusahaan sebesar Rp 98 juta.
Istri saya menangis. “Mau makan apa nanti kita,” keluhnya dengan bibir bergetar dan sesenggukan. Dalam duka yang mungkin terasa perih.
Sementara itu, orang tua saya mengurut dada. Mertua saya tidak mau berbicara kepada saya. Mungkin beliau kecewa dengan keputusan menantunya. Beliau gamang dengan masa depan anak serta cucunya, jika saya menjadi joblesss.
Namun memang keputusan yang rada heroik dan “gila” itu seketika menghadapi jalan gelap. (Ya, keputusan gila karena saya berani meninggalkan pekerjaan dengan gaji 21 juta per bulan dan semua fasilitas kesehatan gratis).
Tiga bulan setelah keluar pekerjaan, akun Google AdSense saya dinonaktifkan walaupun saya tidak melakukan kecurangan. Penghasilan bulanan Rp 4 juta dari periklanan milik Google tersebut lenyap. Padahal, uang sebesar itu merupakan penghasilan utama saya sebagai full time blogger.
Dunia terasa gelap dan selebar daun kelor. Kepala saya pusing. Pikiran saya linglung. Sesaat kemudian, air mata menetes meskipun saya berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis.
Saya malu kepada orang tua, keluarga, mertua, dan tetangga. Saya mengurung diri di kamar kerja. Di depan laptop.
Untunglah, saya tidak menyerah. Kalau kata Mas Yodhia, jagalah terus daya resiliensimu. Jangan pernah menyerah (terima kasih mas Yodhia, tulisan-tulisan Anda selalu menginspirasi saya).
Saya lalu cari sumber-sumber uang selain Google AdSense. Saya bangun juga blog-blog baru, terutama dalam bahasa Inggris.
Sedikit demi sedikit, saya menghasilkan uang kembali dari blog-blog saya. Lampu mulai menyala. Dunia tidak segelap sebelumnya.
Dengan ketekunan dan kegigihan untuk terus memelihara blog yang sudah saya buat, lampu tersebut menyala terang.
Alhamdulilah, selama 5 tahun menjadi full time blogger, saya total mendapatkan hampir Rp 1 miliar. Dan hingga hari ini jumlah tersebut akan terus bertambah karena saya tetap tekun memelihara blog-blog saya.
Saya bahagia karena income saya sebagai full time blogger kini tidak kalah dengan gaji saya yang 21 juta per bulan itu.
Namun ada yang mungkin tak kalah penting : saya bisa bekerja dari rumah, kapan saja saya mau. Hanya memakai celana pendek dan kaos oblong. Saya memiliki financial freedom dan time freedom.
Kisah singkat di atas saya uraikan untuk memotivasi, bahwa Anda juga bisa mendapatkan financial dan sekaligus time freedom : bekerja dari rumah, dengan pengaturan waktu yang fleksibel.
Oleh karena itu, jika Anda ingin pindah kuadran demi impian terpendam Anda, saya merekomendasikan Anda untuk melakukan 5 langkah berikut.
1. Ketahui passion Anda
Langkah pertama adalah mengetahui passion Anda. Passion adalah minat besar Anda pada suatu hal sehingga Anda mengerjakannya dengan senang dan gembira meskipun berjam-jam atau berhari-hari.
Belum tahu passion Anda? Tidak masalah.
Anda bisa memicunya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa hobi Anda?
• Buku, blog, atau situs web apa yang Anda baca dalam setahun terakhir?
• Apa yang menjadi kesukaan Anda di waktu kecil?
• Gaya hidup seperti apa yang Anda idam-idamkan?
• Siapa tokoh favorit Anda?
• Dalam hal apa Anda bagus menurut teman-teman Anda?
Dalam kasus saya, passion saya adalah menulis. Tak heran, saya mengikuti passion tersebut dengan menjadi blogger.
2. Mulai bangun bisnis berbasis passion Anda
Setelah mengetahui passion Anda, mulai bangun bisnis berdasarkan passion tersebut. Tidak perlu muluk-muluk dulu seperti ingin bisnis Anda menjadi the next Facebook, Google, Gojek, Tokopedia, atau BukaLapak. Hanya memulai saja.
Mengapa? Karena memulai itu umumnya lebih sulit.
Apakah passion Anda harus dibuat dalam bentuk bisnis online atau bisnis offline? Tergantung waktu dan dana Anda.
Dalam pandangan saya, bisnis online relatif lebih sedikit memerlukan waktu dan dana. Anda bisa memulainya setelah pulang kerja atau akhir pekan dan dengan modal di bawah Rp 1 juta.
Jika Anda ingin membangun bisnis online namun tidak tahu caranya, Anda bisa bergabung di kursus online yang beberapa waktu lalu diluncurkan Mas Yodhia yaitu Edubisnis.net.
3. Kembangkan bisnis Anda
Setelah memulai bisnis berbasis passion Anda, Anda mungkin menghadapi beragam kendala seperti kurangnya waktu, keterampilan teknis, dan modal.
Namun, jangan menyerah. Jangan jadi pecundang atau bermental gratisan.
Kembangkan bisnis Anda secara perlahan. Baca juga buku-buku bisnis yang bagus.
Untuk mengembangkan bisnis Anda, lakukan beberapa langkah berikut:
• Buat sasaran bisnis yang SMART
• Buat rencana tindakan
• Bertindak berdasarkan rencana tindakan tersebut
• Monitor tindakan Anda
• Lakukan kaji ulang (review) untuk melihat sejauh mana perkembangan bisnis Anda
• Tindaklanjuti
Perlu contoh nyata langkah-langkah di atas sehingga Anda bisa menjadi entrepreneur sukses? Silakan lihat tulisan saya yang berjudul Cara Menjadi Orang Sukses dalam 7 Langkah Sederhana.
Berapa lama waktu yang Anda perlukan untuk mengembangkan bisnis? Relatif.
Dalam kasus yang saya alami, saya butuh 2,5 tahun untuk mengembangkan blog-blog saya sebelum saya berani keluar dari pekerjaan saya.
4. Menabung untuk jangka waktu 6-12 bulan ke depan
Tujuan Anda mengembangkan bisnis tersebut untuk keluar dari pekerjaan, bukan? Nah, agar tujuan tersebut dicapai dengan aman dan nyaman, menabunglah untuk jangka waktu 6-12 ke depan.
Mengapa harus menabung? Karena untuk mengantisipasi hal-hal buruk pada bisnis Anda. Pendek kata, seandainya bisnis tersebut bangkrut, Anda dan keluarga masih bisa makan dalam 6-12 bulan ke depan.
5. Komunikasikan rencana keluar pekerjaan pada keluarga
Bisnis Anda sudah mulai berkembang. Mungkin pendapatan dari bisnis itu sudah seperempat, setengah, atau melebihi gaji Anda sebagai karyawan. Tabungan pun sudah punya.
Sudah siap keluar dari pekerjaan, bukan? Ya, namun komunikasikan terlebih dahulu rencana keluar tersebut kepada keluarga Anda.
Saat mengomunikasikannya, beri argumen bahwa langkah Anda adalah pilihan yang rasional. Tunjukkan bukti perkembangan dan penghasilan bisnis Anda. Utarakan juga tren dan peluang bisnis tersebut dalam beberapa tahun ke depan.
Bagaimana kalau keluarga menolak? Gampang. Yakinkan mereka bahwa rezeki itu datangnya dari Tuhan. Bukan dari perusahaan.
DEMIKIANLAH 5 langkah untuk wujudkan dream career Anda.
Mewujudkan impian untuk meraih financial freedom dan time freedom, bukanlah proses yang semudah membikin indomie rebus. Ada jalan panjang nan terjal yang jarus ditapaki.
Namun dengan kegigihan, keyakinan, dan kerja keras serta doa yang terus mengalun, maka impian itu Insya Allah bisa kita wujudkan.
Kini istri saya tak lagi menangis tersedu. Ia kini sudah bisa tersenyum, dan mungkin yakin : bahwa sang suaminya bisa wujudkan masa depan yang menjanjikan bagi dia dan anak-anaknya yang tercinta.
Tentang Penulis:
Herman Yudiono adalah full time blogger asal Sumedang yang saat ini tinggal di Makassar. Ia memiliki blog yang sangat bagus tentang pengembangan diri pada Blog TipsPengembanganDiri.com.
5 langkah tersebut jika di rangkum adalah GIGIH dan KREATIF.
Regards,
http://www.sonytrade.com
Blog Belajar Trading Saham dan Forex TERBAIK
Terima kasih rangkumannya Mas Sony.
Mas Yodhia, terima kasih sudah menerima artikel saya. Senang sekali bisa menjadi blogger tamu di blog legendaris ini 🙂
Salut dengan keberanian mas Herman untuk ambil sikap dan keputusan. Beresiko dan menyakitkan pada awalnya memang, tapi konsistensi itu akhirnya berakhir membahagiakan, sungguh menginspirasi! 🙂
Kapan ya bisa belajar bikin blog bule 😀
Mas Ari,
Untuk blog bahasa Inggris, saya banyak order artikel di iWriter.com.
Sawang Sinawang, disisi lain bnyk pla yg mendambakan bekerja dg gaji spt itu…tp apa nikmatnya pny gaji besar ttp tk sesuai passion &waktu utk “membelanjakannya..”
Keren kisahnya, Inspiratif.. Daya Tahan, daya juang..
kisah diatas mnjdi bukti Google Adsense ternyta bknlah sumber duit utama para blogger..
-Yakena.com | Informasi tentang Bitcoin, Bisnis & Motivasi
Thanks Kasamago.
Mungkin ini yang dinamakan the power of passion. Follow my passion and live the live I want.
Perihal Google AdSense, benar. PPC tersebut hanya satu dari puluhan cara menghasilkan uang dari blog.
Salut dengan keberanian yang luar biasa.
Terima kasih Mas Sugi.
Cerita yang sangat menginspirasi,
Saya juga sebagai chemist dan mulai merasa kehilangan passion akan profesi yang saya geluti, time freedom dan financial freedom tentu menjadi dua alasan utamanya.
Semoga saya bisa juga memantapkan diri untuk terjun menemukan passion yang akan melimpahkan time dan financial freedom.
Thanks Pak Yodhia dan Pak Herman
Semoga… Terima kasih Mas Amri.
Sebuah kisah yang menggetarkan dan menginspirasi..
Ga semua orang brani mengambil langkah keluar dari pekerjaan di titik sperti itu. Salut mas..
Salam,
https://rumahsyariahberkah.com
Terima kasih.
Benar Mas, tidak semua orang berani keluar dari pekerjaan. Dalam kasus saya, dulu saya mempertimbangkan: keluar sekarang atau tetap menjadi robot.
Akhirnya mas Herman nulis disini… lama juga saya langganan di blognya yang lain blogodolar 🙂
Terima kasih sudah berlangganan blog utama saya (Blogodolar.com).
Guest post ini merupakan cara saya dalam memperkenalkan blog baru saya agar naik level 🙂
Inspiratif dan bikin deg-degan.
Hahaha… adrenalin saya terpacu setiap ada orang yang memutuskan resign gara-gara jadi penulis penuh waktu.
Setiap pegawai pasti mengalami siklus seperti itu karena dinamika di kantor.
Ada titik tertinggi ketika semangat banget datang ke kantor karena ada ‘sesuatu’ yang dikejar.
https://humancapital-management.net/2016/05/06/manajemen-kinerja-menyiasati-mesin-absen-agar-kinerja-organisasi-tetap-produktif/#more-143.
Tapi di titik lain, turun serendah-rendahnya sampai ingin menyerah saja.
Bicara tentang prospek, menurut mas Herman (dan rekan-rekan lain), apakah blog masih punya masa depan? Karena baca salah satu analisis, blog itu so 2008, dan setelah itu turun drastis.
Apa ini menggambarkan sunset industry di blog?
Atau masih ada ceruk (atau malah lapangan luas) yang bisa digarap? Mohon sarannya.
Mas Imam,
Saya sudah mulai ngeblog untuk menghasilkan uang sejak Mei 2009. So, saya berpendapat bahwa blog tetap powerful sebagai mesin uang sepanjang diperlakukan layaknya bisnis.
Sepakat dengan Herman.
Jika diperlakukan layaknya bisnis dan dikelola dengan serius, blog tetap powerful to generate income.
Yang penting memang konsistensi, kegigihan dan daya resiliensi. Ini yg kadang sudah dicari.
Ini baru mantap Mas Yod, TOP!
Tulisan inpiratif di Senin pagi..terima kasih
https://www.teknikpersinyalan.com
Sama-sama Mas Indra.
thanks mas herman yg telah menyemangati sy kembali untuk memutuskan full timer jadi on line marketer…
*_^
Sama-sama Mas Setya.
Where there is a will, there is a way
Ternyata mengelola banyak blog bisa dilakukan seorang diri dan sukses.
Saat ini saya juga sedang membangun blog pertama saya.
Semoga bisa berhasil dan kemudian bikin blog-blog lain yang juga sukses.
Good luck Mas Muhammad Takdir. Happy blogging.
Inspiring. Ini kisah nyata?
Sebuah perjuangan yang tidak mudah. Namun berakhir indah.
Jadi nambah semangat ngeblog.
Ya, ini kisah nyata saya.
Ternyata memang pembaca blog ini rata-rata juga blogger…….
Saya juga mengalami hal l yang sama sewaktu dulu jadi adik Manajemen Trainee Mas Yodhia di sebuah Industri Makanan Papan atas di Indonesia
Lalu resign, sampai akhirnya jualan bahan-bahan roti, jadi Consultan dan juga nulis……dan yang lebih maknyus malah sekarang bisa jadi multikarir .
Thanks mas yodhia atas blog yang menginspirasi ini.
Terima kasih sharing pengalamannya Mas Husin. Senang tahu Anda juga resign dari pekerjaan.
gimana caranya dapat duit dari tulisan di blog ya pak Yodhia?
Anda bisa pelajari dengan tuntas di LINK INI.
Inspirasinya sangat luar biasa, berani keluar dari zona nyaman (gaji 21 juta/bulan) untuk mendapatkan hal yang lebih baik, lebih banyak dan sesuai passion.
Terima kasih bro Wira.
Inspirasi yang maknyusss mas
Kata2 mas yohdhia terselit dihati saya pendapatan yang maknyusss dan barokahh 😀
Salam sukses
Tengkyu Mbak Jesica.
Luar biasa tulisan Mas Herman. Ini menjadi mesiu buat saya untuk bekerja keras untuk blog saya.
Terima kasih Mas Haikal. Senang Anda menyukainya.
Tetap semangat mencari uang dari blog!
Sangat sangat memotivasi tuk tetap ikhtiar jadi mandiri dan memberkahi…nuhun sharingnya.
Sami-sami Mas Samsudin. Senang Anda termotivasi dengan tulisan ini 🙂
bagus sekali artikelnya memberikan semangat di saat saat ekonomi lagi down 😉
Terima kasih bro Afrid.
saya salah satu pembaca blog blogodolar.com (punya kang herman jg).
kalau saya lbh ke arah kerja freelance design di marketplace elance.com, guru.com, dan fiverr.com. Adsense saya anjlok drastis (udh lama ngga keurus).
soal bisnis saya terobsesi pengen punya bisnis sprti copyblogger.com, kolakube.com, socialtriggers.com & digitalkickstart.com.
content + design + marketing.
Terima kasih sudah menjadi pembaca Blogodolar, Mas Fajar.
Pasar freelance design bagus tuh Mas. Khusus Fiverr, saya order cover untuk ebook-ebook saya.
Btw, sudah pernah coba Upwork.com? Dulunya odesk.
Saya juga fans CopyBlogger.com dan SocialTriggers.com lho…
Luar biasa inspiratif. Untuk bisa seperti itu tentunya butuh nyali yang sangat besar. Sebab keluar dari zona nyaman memang tidak seperti membalikan telapak tangan.
salut buat buat mas herman. ini adalah sepenggal kisah yang membakar semangat para blogger.
Terima kasih Mas Dony.
Selain nyali, perlu juga strategi dan mental yang kuat.
Kisah yang sungguh hebat dan mengispirasi mas Herman.
Saya dulu pembaca Blogodolar juga 🙂
Saat ini saya bekerja sekaligus freelance SEO. Semoga makin berkah earningnya..
Tengkyu Mas Wahyu.
Mungkin sibuk jadi gak baca lagi Blogodolar ya… ha ha ha… Bercanda Mas 🙂
Semoga terus bertambah earningnya Mas Wahyu…
Wah amazing…dimanapun yang penting syukur dan tidak lupa dengan Sang Pemberi Rezki
Trims Mas Setia.
Saya juga pembaca setia karya-karya mas Herman. Mulai dari blog sampai ebook-ebooknya saya pelajari.
Karena mas Herman bisa dibilang salah satu guru di bidang blogging.
Hari ini ceritanya di blog Strategi Manajemen ini semakin menginspirasi saya untuk berjuang.
Terima kasih mas Herman, terima kasih Pak Yodh.
Teruslah menginspirasi Indonesia. 🙂
Wow.. terima kasih Mas Edward telah membaca blog saya dan mempelajari ebook-ebook saya.
Tetap semangat!
setiap orang unik, berbeda dari yang lain. Ada yang senang dengan rutinitas yang monoton “pokoknya berangkat pagi, pulang sore” gaji+pangkat naik sendiri 🙂
ada yang senang membuka usaha sendiri, mengelola karyawan, mengelola hutang piutang, pemasaran dll.
Semua terserah Anda.Dan kalau sudah memilih, semua konsekuensinya juga harus mau menanggungnya dong, termasuk kebosanan 🙂
Dan pilihan Mas Herman Yudiono ini adalah salah satu pelajaran berharga tentang pilihan, resiko, dan perjuangan.
Kalau boleh di-share, bagaimana cara Mas Herman Yudiono saat berada di titik terendah?
bagaimana bersosialisasi dengan saudara-saudara,tetangga, dan lingkungan sekitar?masak di kamar terus di depan laptop 🙂
thanks
Ya, itu pilihan.
Saat Google AdSense saya dinonaktifkan, saya mencoba Chitika. Karena hasilnya tidak bagus, tiga hari kemudian saya melepasnya.
Lalu saya mendaftar di Infolinks. Saya pasang infolinks di sekitar 3-5 blog bahasa Inggris saya. Alhamdulilah, saya dapat ribuan dolar dari PPC tersebut.
Namun, itu hanya berlangsung 3 bulan saja. Akhir April 2012, Google Penguin diluncurkan dan blog-blog saya kena “razia” sehingga earningnya turun drastis.
Meskipun demikian, saya terus membangun blog-blog baru dalam bahasa Inggris. Saya juga mendaftar kembali di Google AdSense atas nama teman saya di Sumedang.
Setelah itu, saya mencoba afiliasi Amazon dan menjual sejumlah blog bahasa Inggris saya di EmpireFlippers.com.
Btw, perihal sosialiasi, saya lebih banyak di rumah. Bahkan, saya sempat menolak bertemu dengan sejumlah analis yang bertandang ke rumah saya untuk perpisahan. Mereka adalah analis yang saya wawancarai ketika proses perekrutan.
Selebihnya, saya sekadar menyapa saja tetangga. Lebih sering berkunjung ke rumah adik ipar, mertua, dan beberapa teman saya yang masih bekerja di perusahaan.
Setahun sekali mudik ke Sumedang saat lebaran.
Kesulitan sosialisasi terjadi saat saya tinggal di Sorowako (600 Km dari Makassar) dari 2011-2012. Saya mengalami post power syndrome soalnya.
Mulai Januari 2013, saya pindah ke Makassar. Banyak teman yang mencari nafkah dari internet di kota ini. Plus, jaringan internetnya lebih kencang dibanding tempat dulu saya.
Keputusan yang diambil Kang Herman Yudiono kalau dilihat sekilas sih kelihatannya sih agak konyol. Namun tentu saja tidak demikian? Karena sebenarnya beliau sudah menemukan passionnya, dan melihat jalan SUKSES sudah terbentang di depan mata, hanya saja dia perlu mundur beberapa langkah untuk melompat lebih jauh. Salam hormat buat kang herman yudiono, salut untuk Anda 🙂
Terima kasih atas komentarnya yang luar biasa Mas Basri 🙂
Salah satu blogger yang saya segani karena berani apa yang orang lain tidak mau share..Terima kasih motivasinya om Herman.. Semoga saya bisa lebih semangat mengelola blog2 saya..
Thanks Irul. Tetap semangat!
salut buat mas herman , semangat terus mas…
saya siap mengaplikasikan ilmunya hehe
Terima kasih Mas Sutopo. Lanjutkan…Ha ha ha
Alhamdulillah baca ini saya jd termotivasi sekali,
Smoga sy bsa mengikuti jejak mas herman 🙂
Terima kasih Mas Zaky. Amiin.
Mudah-mudahan lebih dari saya…
Alhamdulillah
Semakin sukses Kang
Bersyukur pernah menjadi bagian dalam sejarah perburuan$$$ nya. Probans hehe
Terima kasih Om Marsuki.
Iya, saya tak akan lupa pengalaman kita mulai mengenal blog dan menghasilkan dolar dari sponsored review, text-link ads, dan AdMob.
Salam untuk teman-teman Probans (Problogger Wanna be Sorowako) ya…
ini nih yang bikin ngeblog jadi semangat lagi, pengalaman yang jadi pembelajaran
jadi punya gambaran persiapan kalau mau berhenti kerja, tapi bagiku kerja yang sekarang bukan hanya cari uang
kerja juga seperti punya keluarga, bayangin kalau full time tiap hari jarang bersosialisasi kebanyakan didepan komputer.
kayanya belum siap, maunya uang banyak dan banyak saudara
Full time tidak selalu harus di depan komputer. Tentunya, bisa juga memiliki banyak teman lho.
Tentang blog, akan terus berjaya asal kontennya bagus.
Tentang pekerja yang berbisnis harus hati2, menurut statistik hampir 80% gagal. Yang banyak jalan itu sambil nyambi kerja dan bisnis. Multiple income dan gak gampang bosan. Nanti kalau jadi gede baru ditentukan mau yang mana…good luck
Terima kasih sudah mengingatkan 🙂
Kisah yang cukup inspiratif bang. Saya juga pengin seperi abang bisa dekat sama orang yang saya sayangi.
Saat ini saya juga lagi belajar ngeblok untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan kedepannya untuk pendapatan utama.
Langkah yang baik Mas Suratno. Lanjutkan dan tetap semangat.
Happy blogging ya…
Kisah yang keren
Saat ini saya juga lagi belajar ngeblok untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan kedepannya untuk pendapatan utama.
sangat inspiratif, saya masih kuliah dan belum sepenuhnya menjadi full time blogger, dan saya kira perjuangan untuk mengambil keputusan itu pasti sangat berat, salut sama keberaniannya
Terima kasih Asri.
Saya sangat suka dengan kisah serta perjuangan mas Herman ..
Mengena sekali ..
Dari suka dan duka, serta kegigihan mas .. mantep .. !!
Itu tetangga tau gak .. pekerjaan yang mas Herman geluti sekarang .. mungkin penasaran, mas Herman dikira pelihara tuyul .. hehehe .. bercanda ..
Thanks Mas Bondan.
Tetangga tahu saya mencari uang dari internet kok… ha ha ha
Persis dengan saya mas, bedanya gaji saya UMR saja, dan berani resign demi fokus dan terjun ke bidang ini.
Banyak hambatan didepan mata karena saya juga resign tanpa pikir kedepannya akan bagaimana. kuncinya cuman harus tetap fokus.
Mengsinpirasi banget, trims
Regards ^-^
Sama-sama Mas Tonny.
Sangat memotivasi sekali, berarti pak herman orang sunda kaya saya juga yah kalo asli dari sumedang.
Setiap orang pasti pernah mengalami masa sulit, dan termasuk juga dengan saya.
Namun saya kini menyadari bahwa blog itu harus ditekuni, dan saya sedang kecanduan sebuah game online sehingga membuat waktu ngeblog semakin sedikit.
Setelah membaca artikel anda, saya jadi tersentuh untuk terus berusaha menekuni dunia blogging.
kalau dalam istilah bersakit-sakit dahulu ya 🙂
Salam Hendri NatureveShop dari tasikmalaya
Ya, kita berasal dari satu provinsi, bro Hendri.
Saya sepakat dengan Anda, blog (dan pekerjaan lain) harus ditekuni agar hasilnya memuaskan.
Hallo Mas Herman Yudiono….
Gak disangka bisa bertemu disini…
Padahal Mas adalah salah satu orang yang pertama kali menjadi inspirasi saya buat membangun blog…
Dan alhamdulillah sekarang “Dedy Akas Website” sudah mulai menghasilkan…
Salam sukses ya Mas…
Halo juga Mas Dedy.
Surprised, dan terima kasih komentarnya.
Alhamdulilah, lanjutkan terus Mas 🙂
Ga nyangka mas herman yudiono sebelum jadi full time blogger pernah bekerja dengan gaji 20an juta.
Saya berlangganan artikel blogodolar di sana ngga di ceritain ya proses resign sampai ngebangun blog? Saya baru tau disini hehe..
Trims Mas Andri atas komentarnya.
Iya, tidak saya ceritakan. Tapi, catatan saya sebagai full time blogger saya share di https://www.blogodolar.com/category/full-time-blogger-2/.
sangat menginspirasi 🙂
Tengkyu 🙂
Artikel inspirasi untuk blogger 🙂
Ketika seseorang berbicara passion, saya senang mendengarnya mas.
Saat memilih hidup dengan Passion tentu kita membutuhkan konsistensi untuk mencapai target kita.
Saya belajar blogging tahun 2010, saat itu masih awal SMA. Lalu vakum 1 tahun dan membuat blog kembali saat awal masuk kuliah dan saat ini lumayan dapat penghasilan walaupun tidak seberapa.
https://ardiandinar.com
Blog Pengembangan Diri & Manajemen
Tidak masalah penghasilan masih sedikit, yang penting tetap semangat ngeblog agar penghasilan meningkat.
Sangat inspiratif!
Mungkin kondisi ‘low battery’ ini mirip seperti apa yang saya alami (yang terakhir ini bekerja 6.5 tahun dengan kondisi melelahkan pikiran dan tenaga).
Dan saya tengah mempersiapkan menjadi full blogger di tahun 2016 ini.
Doakan saya bisa segera menyusul secara fulltime di awal 2017, mas.
Terima kasih atas inspirasinya.
Best,
Kawanmu diseberang laut
Ini Mas Yudi yang dari Riau, ya? Maaf kalau keliru…
Good luck Mas.
mantap mas, berani mengambil resiko meninggalkan penghasilan yg besar untuk mendapatkan yang lebih besar, tambah memotivasi saya untuk jadi full time internet marketer 😀
Terima kasih.
wah menginspirasi sekali mas tulisannya , ini masih membuat saya gamang apakah keluar atau tetep dipekerjaan saya saat ini
Insha Allah setelah infrastruktur sudah tersusun dengan baik setelah lebaran bisa mulai terjun 100%
https://www.mediasatu24.com
Terima kasih. All the best for you.
Memang tidak gampang menjadi Full time blogger.
Persis seperti yang saya alami, setelah memutuskan untuk behenti bekerja pada perusahan Expedisi, beberapa blog saya mengalami penurunan dan penghasilan pun menurun drastis.
Sempat istri saya menyesalkan keputusan saya untuk keluar dari perusahaan, namun dengan berjalannya waktu saya membuktikan bahwa dalam dunia online ini masih bisa menghasilkan.
Terima kasih sharingnya Mas Andi.
Saya sependapat dengan Anda. Blog bisa menghasilkan banyak uang seperti halnya toko online.
Keputusan yang sangat berani pak untuk keluar dari pekerjaan bapak dan hanya dengan bermodal 1 account google adsense andai saya bisa seperti bapak namun keuangan dari pekerjaan saya dan juga blog saya belum stabil.
Namun saya juga tidak ingin menyerah pak. walaupun berat saat menjalaninya tapi saya yakin saya bisa dapat penghasilan yang cukup dari blog dan juga dari pekerjaan saya.
Terimakasih pak atas motivasinya semoga kita semua sukses menjalani karir kita
Ya, waktu itu saya optimistis saja dengan Google AdSense karena saya bermain lurus.
Tapi itulah risiko. Sisi baiknya, pelajaran penting yang saya dapatkan dari penonaktifan Google AdSense tersebut adalah jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang.
luar biasa kang, kenekatan berujung sukse, saya juga jg lagi belajar blogging. saya punya blog adsense indo jg rencana mau pasang affiliasi, menurut akang mending afiliate lokal atau amazon?, nuhun
Untuk blog lokal, lebih baik pasang program afiliasi lokal.
Kalau afiliasi Amazon, menurut saya masih sedikit orang Indonesia yang membeli produk di toko online tersebut karena pembayarannya menggunakan kartu kredit.
Salam mas, ketemu lagi tulisan inspiratif dari kang Yudhi di blog ini.
Saya senang sekali bisa kenal, berteman dan pernah ketemu langsung dengan kang Yudi. Saya salut sekali atas keputusan resign yang kang Yudi ambil.
Begitu banyak orang yang ingin masuk ke perusahaan besar tsb, tapi kang Yudi malah memilih keluar.
Tapi kalau ingat-ingat waktu saya kerja praktek di perusahaan tersebut waktu masih kuliah, memang sih kelihatan sekali banyak karyawan lelah bekerja seperti robot.
Kang Yudi mungkin enak di ruangan ber AC, tetapi masih merasa bekerja seperti robot.
Bagaimanapun … keputusan yang diambil benar telah membawa kepada kehidupan seperti yang diimpikan.
Salam juga Mas Asnawi.
Ya, kita pernah bertemu saat saya bertandang ke rumah Mas. Kalau gak salah, awal 2013 ya?
Terimakasih mas yodhia atas informasi yang bermanfaat , entah kenapa setiap post terbaru selalu berhubungan dengan masalah saya .. makasih
this amazing. you with income 21 million each month, courageous out from your work.
very rarely person as you, out from zone comfortable and become full time blogger.
in fact I already know this about, because I reader loyal blogodolar since 2013. I am very admire you and I many learning from you.
succes for you.
All the best for you bro Ipin. Keep blogging!
Amazing story!
Thanks a lot.
Sedang berusaha mengembangkan diri lewat bisnis online dan menulis rutin di blog sendiri.
Doakan saya ya, Guru.. Inspiring story, always ^_^
Good luck.
cerita dan isinya begitu ,,menginsfirasi..banget…
mohon do’anya saja juga sedang belajaar nih..
Semoga sukses Mas Yedi.
terimakasih kang Herman Atas Do’anya.
Baca judulnya Saya pikir bukan kisah Kang Herman soalnya baca kisah yang di blogdolar judulnya tidak semenarik yang ini.
Salut sama pembuat judulnya.
Sukses terus buat kang herman
Yang buat judul adalah Mas Yodhia. Saya tidak kepikiran membuat judul seperti itu 🙂
Terima kasih Mas Dwi. Sukses juga buat Anda.
Ternyata sampai detik ini blog masih menjadi sumber penghasilan, saya dulu gak terlalu yakin tentang hal itu.
Namun setelah berkeliaran di blog” yg sdah menghasilkan saya percaya
saya tekuni blog sudah sekitar 7 bulan ini tp hasil nya belum keliatan hihi….. mgkin harus belajar lebih lagi.
Ohh mas lupa tanya, untuk blog yg gratisan juga bisa menghasilkan?
Bisa…sepanjang diperlakukan dengan profesional.
Meskipun demikian, bila sudah memiliki modal, saya sarankan Anda untuk menggunakan self-hosted biar lebih leluasa, lebih profesional, dan lebih banyak uang yang diperoleh.
Terharu bacanya..
Begitu banyak rasa suka dan duka yang bercampur aduk di dalamnya..
Sesungguhnya cerita ini tidak mudah dijalani oleh setiap orang, tapi cerita ini masih lebih mudah dijalani dari pada kisah para Nabi dan Rasul.
Nabi dan Rasul menerima cobaan berpuluh-puluh tahun bahkan hampir ratusan tahun, tapi kita manusia biasa, hanya diuji berbulan-bulan dan bertahun-tahun saja, tidak sampai puluhan tahun.
Allah maha tahu, maha mendengar keinginan hambanya, tapi Allah akan menjawab keinginan manusia pada waktu yang tepat.
Kapan waktu itu? Hanya Allah yang tahu.
Trims Mas Rizaldi atas komentarnya yang WOW.
Wah, mas.. kok kalimat awalnya menggambarkan aku banget saat ini… Hahhaha..
Saya juga blogger mas, belum pro sih.. sejauh ini, blog juga sudah menghasilkan..
Namun saya memutuskan keluar dr pekerjaan saya sebagai robot bukan utk jadi full time blogger…
Tapi mengejar passion yg lain.. Hehehe..
Terima kasih pencerahannya, mas!
Salam kenal Mbak Vika. Terima kasih atas komentarnya.
No problemo bila belum menjadi full time blogger karena blog bisa menghasilkan juga bagi yang part-time.
Alhamdulilah blognya Mbak sudah menghasilkan. Semoga tambah meningkat penghasilannya.
Lanjutkan Mbak Vika! Ha ha ha…
memang sangat susah untuk memutuskan keluar dari zona nyaman dan memilih pekerjaan yang sesuai passion. saya sangat salut dengan keberaniannya mas…
sukses terus
Terima kasih. Sukses juga buat Anda ya…
Keputusan yg saya yakin banyak org yang pekerjaannya monoton ingin mengakhirinya.
Termasuk saya, saat ini terjebak pada salah satu instansi pemerintah, mjd pns yg pasti diimpikan jutaan org, tp kok saya merasa ini bukan passion saya.
Tapi utk keluar pun masih mikir2
Terima kasih atas komentarnya Mbak Liza.
Enjoy your work!
sangat cetar membahana dan menggelegar sekali tulisannya dan menginsiprasi untuk menulis lebih banyak mengenai dunia digital marketing ^_^
Terima kasih Bro Wendi. Happy writing!
Wah Salam Kenal Kang Herman Saya Indra dari Bandung
Tetanggan dengan akang yang dari Sumedang, tulisan yg bikin saya mewek kang, sungguh mengispirasi akang
sangat banyak orang yang ingin bekerja di perusahaa yang bonafid seperti akang
tetapi ketika sudah dirasa tidak sesuai dengan passion memang sih ya jadi merasa hanya seperti mayat hidup menjalankan rutinitas pekerjaan
dari blog Mas Yodhia ini jadi bisa kenal akang
dan baru saja membaca blogdollar, saya termasuk newbie mencoba membangun blog yang renyah dan inspiratif namun masih harus banyak belajar ini
Salam Kenal
Terus menginpsirasi ya kang Herman
dan Mas Yodhia Antariksa Salam sukses
https://www.sukses-ilmumanajemenhr-bisnis.com
Salam kenal juga Mas Indra. Terima kasih atas komentarnya dan kunjungannya ke Blogodolar.
Keep blogging ya…
Sudah lama sy langganan tulisan dari dua tokoh ini, mas Yodhia dan Kang Herman. Dua tokoh yg menginspirasi saya. Luar biasa atas keberanian Kang Herman keluar dari zona nyaman. Jujur sy belum bisa melakukan itu, kebingungan dan kekhawatiran adalah perasaan dominan saat merencanakan resign. Sy sekarang menekuni jd blogger Kang, mesti masih sekedar iseng. Semoga bisa sesukses kalian berdua. O,ya Kang Herman IPB ya? Angkatan brp kang?
Trims komentarnya Mas Ahmad.
Ya, saya alumni IPB. Saya angkatan 1996 (lazim disebut angkatan 33). Sudah tuir mas… ha ha ha.
Pada 1998, saya ikut demo reformasi. Ikut juga menduduki gedung DPR, walaupun hanya sebagai “penggembira”.
luar biasa
https://my-transformersprime.blogspot.co.id/
dimana ada kemauan disitu ada jalan
ada sedikit kesamaan dengan saya, tapi sedikit…. hehehe
salam kenal
Wah… Padahal baru aja dipost.. komennya langsung bejibun.. Mantab deh…
Btw. Menurut kisah mas di atas, memang sedih juga sih kalau udah resign terus di”pecat” adsense juga..
Untung sekarang udah stabil lagi perekonomiannya. Kalau nggak mertua jadi gimana tuh mas…. Hehehe
Salam.
Inspiratif bgt mas … padahal dah gede bgt y gaji segitu .. tapi alhamdulillah mas tetep sabar dan kreatif.. akhirnya.. sukses 😀
Selamat ..
Jadi tambah semangat setelah membaca artikelnya, saya langsung kembali menulis blog saya tentang cara memandang uang 🙂
https://dutapraja.blogspot.co.id/2016/06/cara-memandang-uang.html