Banyak orang yang punya harapan meraih keberlimpahan finansial. Namun banyak pula yang gagal meraihnya.
Kebanyakan orang justru mengalami apa yang layak disebut sebagai kegagalan finansial. Akhirnya mereka ini mengalami kemiskinan finansial yang kelam dan muram.
Kenapa kebanyakan orang mengalami kegagalan finansial dan gagal menjadi kaya?
Ada beragam faktor yang bisa disebut kenapa kebanyakan orang mengalami kegagalan fnansial. Namun dari perspektif ilmu personal finance, semua faktor itu dapat diringkas dan dipadatkan menjadi hanya tiga alasan atau faktor penyebab.
Mari kita bedah satu demi satu 3 alasan itu, sambil ditemani secangkir Kopi Kenangan atau segelas Teh Boba.
Faktor Kegagalan Finansial #1 : Gagal Meningkatkan Income Power
Alasan yang pertama ini sangat basic dan bersifat fundamental. Nasib keuangan Anda menjadi stagnan dan kelam, sebab Anda gagal meningkatkan your income power. Anda gagal meningkatkan penghasilan Anda secara dramatis dan kontinyu.
Dan saat Anda gagal meningkatkan penghasilan, maka masa depan akan menjadi muram. Kenapa? Simpel : sebab biaya hidup makin mahal. Harga rumah makin melangit. Inflasi terus datang tiap tahun menyergap dan “merampas” kekuatan daya beli keuangan Anda.
Klik gambar untuk akses free KPI software.
Saat inflasi dan biaya hidup makin mahal, sementara penghasilan Anda stagnan, maka otomatis Anda akan menjadi makin miskin dari tahun ke tahun. Sebab daya beli rupiah penghasilan Anda akan makin nyungsep.
Berapa kenaikan penghasilan yang selayaknya dikejar tiap tahun?
Entah Anda karyawan, freelancer, atau punya usaha sendiri atau usaha sampingan, maka upayakan agar level penghasilan Anda naik minimal 25% tiap tahunnya. Syukur bisa lebih. Makin tinggi makin bagus.
Jadi kalau penghasilan saat ini setahun Rp 60 juta, maka usahakan tahun depan naik menjadi Rp 75 juta/tahun. Kalau penghasilan saat ini sudah Rp 100 juta/tahun, usahakan tahun depan minimal naik menjadi Rp 125 juta. Dan kalau penghasilan saat ini sudah Rp 200 juta/tahun, maka usahakan agar tahun depan naik menjadi Rp 250 juta/tahun.
Penghasilan tahunan itu tidak hanya muncul gaji bulanan saja. Bisa ada tambahan dari bonus. Atau bisa juga karena tambahan penghasilan dari usaha sampingan. Atau ada tambahan dari bisnis baru yang dikembangkan.
Bagaimana strategi meningkatkan penghasilan minimal 25% per tahun atau bahkan lebih secara konsisten?
Anda bisa mempelajarinya dengan tuntas dalam buku terbaru yang saya rilis tentang Kebebasan Finansial DISINI.
Faktor Kegagalan Finansial #2 : Gagal Melakukan Investasi
Faktor penyebab kedua kenapa kebanyakan orang gagal menjadi kaya dan terjebak dalam kegagalan finansial yang kelam dan perih adalah karena ini : mereka gagal melakukan investasi yang profitabel demi masa depan yang sejahtera.
Kalau dilacak lebih detil kenapa orang gagal melakukan investasi, maka ada dua sumber pemicunya. Yang pertama ya karena memang uangnya tidak punya. Kenapa uang untuk investasinya tidak ada? Kembali ke faktor yang pertama di atas, yakni karena penghasilannya tidak naik-naik.
Boro-boro investasi, biaya buat makan dan bayar cicilan Honda Vario saja masih suka megap-megap.
Sebab lainnya kenapa orang gagal melakukan inevstasi adalah bukan karena tidak ada uangnya. Namun karena memang orang ini tidak memiliki disiplin berinvestasi dan juga tidak punya ilmu dalam melakukan investasi.
Bicara tentang investasi, ada beragam pilihan yang bisa dilakukan. Bisa investasi ke saham bluechips di Indonesia. Berdasar data historis, kinerja saham-saham unggulan di Indonesia memang mampu memberikan return on investment paling atraktif dibanding instrumen lainnya.
Bahkan jika kita cermati secara teliti, ada sejumlah saham blue chip yang naik hingga 10 kali dalam 10 tahun terakhir. Dengan kata lain, jika Anda invest Rp 10 juta maka uangmu akan jadi Rp 100 juta. Sebuah imbal hasil yang maknyusss.
Pertanyaannya : bagaimana cara untuk mengidentifikasi saham unggulan; serta melakukan investasi pembelian saham secara mudah, dengan modal yang murah, namun mendapat profit yang melimpah?
Selain saham, instrumen keuangan yang murah modalnya adalah dengan investasi membeli reksadana. Kini hanya dengan dana Rp 100 ribu, Anda sudah bisa menabung reksadana.
Atau mungkin yang mau aman dan agak konservatif bisa investasi menabung emas. Namun demikian, kenaikan harga emas hanya dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir; kalah cukup jauh dibanding ROI investasi saham dan reksadana.
Sementara bagi Anda yang punya uang lebih banyak maka bisa juga investasi ke properti, dengan membangun rumah kos-kosan yang kelak bisa menghasilkan passive income yang maknyuss.
Namun selain investasi ke beragam instrumen keuangan seperti emas, saham, reksadana atau juga untuk modal bisnis sampingan, maka ada satu jenis investasi yang jauh lebih penting dari semua itu. Yakni INVEST IN YOURSELF.
Investor legendaris Warren Buffet pernah bilang : investasi terbaik itu adalah justru invest in yourself. Atau investasi untuk membuat diri Anda makin pintar, makin skillful dan makin kompeten. This is the best investment ever.
Maknanya : jangan segan mengeluarkan uang untuk membuat diri Anda makin skillfull. Misal Anda bisa membelanjakan uang untuk ikut kursus online tentang FB Ads, atau ikut seminar tentang pengembangan diri.
Bisa juga Anda mengalokasikan uang untuk modal usaha sampingan, sambil terus belajar caranya bisa melakukan strategi penjualan secara sukses sambil praktek nyata.
Atau bisa juga Anda mengalokasikan sedikit dana untuk membeli buku-buku bisnis dan pengembangan diri yang bagus. Alokasi umlah uang untuk beli buku ini kadang jumlahnya jauh lebih sedikit daripada budget buat beli paket data.
Namun meski butuh dana yang kecil, materi ilmu dalam sebuah buku yang bagus bisa benar-benar memberikan imbalan balik yang sangat positif bagi peningkatan skills dan kompetensi Anda. Dengan kata lain, uang untuk membeli buku ini bisa memberika ROI (return on investment) yang luar biasa masif.
Fktor Kegagalan #3 : Gagal Membelanjakan Uang dengan Bijak
Hidup itu sederhana dan murah. Yang mahal adalah gaya hidup. Begitu sebuah pepatah pernah berujar.
Tak jarang sejumlah orang meski sudah memiliki level penghasilan yang memadai, namun aset kekayaannya tetap zero. Kenapa? Sebab semua gajinya habis demi membiayai gaya hidupnya yang mahal.
Atau dengan kata lain : semua penghasilannya selalu habis demi membiayai ekspektasi gaya hidupnya yang terus meningkat. Bahasa lainnya adalah jatuh dalam jebakan hedonic treadmill.
Hedonic tredmill adalah istilah yang merujuk pada fakta : meski penghasilanmu terus meningkat, semua akan tetap habis. Kenapa? Sebab ekspektasi dan nafsu Anda untuk terus memiliki kemewahan materi tidak akan pernah terpuaskan.
Sergapan hedonisme dan gaya hidup itulah yang acap membuat orang mengalami kegagalan finansial, meski penghasilannya terus tumbuh.
Kenapa meski gaji sudah besar, namun tetap dianggap gagal secara finansial? Sebab ingat : definisi “kekayaan” itu adalah seberapa banyak aset kekayaan finansial yang Anda miliki saat ini (bisa berupa saldo tabungan, deposito, saham, reksadana, emas, properti atau aset finasial lainnnya).
Kekayaan Anda akan tetap stagnan, meski penghasilan makin tinggi, jika setiap bulan semuanya habis untuk membiayai gaya hidup dan nafsu konsumtif yang tidak pernah terpuaskan.
DEMIKIANLAH, tiga faktor penyebab kegagalan finansial dan membuat kebanyakan orang gagal menjadi KAYA. Tiga faktor ini adalah :
1. Gagal Meningkatkan Income Power
2. Gagal Melakukan Investasi yang Profitabel
3. Gagal Membelanjakan Uangnya secara Bijak
Terimakasih mas yodia atas wejangannya di awal pekan ini. Semoga kita semua diberi keberkahan dan kemampuan lebih dalam mengelola hidup kita. Semoga artikel ini bisa membuka mata bagi yang belum terpikirkan investasi dan terlalu konsumtif hidupnya. Aamiin
Salam sukses
https://umrahjogja.com
Tidak rugi deh tiap awal Pekan mampir ke sini.
Selalu ada WOW dengan nutrisi bergizi untuk otak, pikiran dan hati.
Penegelolaan pemasukan dan pengeluaran uang menjadi salah satu kunci agar seseorang menjadi lebih tajir penuh keberkahan.
So, sebelum terlambat, bagi Anda yang belum tahu mengelola keuangan pribadi, usaha dan bisnisnya, segera saja ACTION!
Dan salah satu tempat terbaik dengan referensi terlengkap mengenai pengelolaan keuangan, ya ada di:
https://manajemenkeuangan.net/
Salam sukses penuh kedamaian dan keberkahan.
Terima kasih pak yodia, artikel yang selalu menginspirasi di hari senin, mudah-mudahan kita semua sukses dan tidak nyungsep di lembah kenestapaan.. Salam sukses penuh keberkahan…
Terima kasih Pak, atas pencerahannya.
saya masih bingung bagaimana caranya menambah income, selain gaji?
Seperti kita ketahui, biasanya langkahnya wanita lebih pendek daripada pria. pria langkahnya lebih luas. karena pekerjaan rumah tangga biasanya sudah menanti.
Minus income power.. ancaman Hedonic Threadmill..
sungguh di perlukan Skill yg progesif dan Keimanan yang tajam..
Betul min, Investasi untuk meningkatkan skills sangat penting sekali.
Yang paling penting pintarkan diri kita dahulu dilanjut, investasi emas, sham dan properti.
Adalandasan ilmunya dahulu..
Sebuah pelajaran finansial yang amat krusial, di tengah gegap gempitanya era disrupsi hari ini…
Poin nomor 3 adalah poin yang paling susah di lakuin gen z dan kaum millenial, dimana bisa kita lihat sosial media salah satunya instagram sekarang bisa dibilang serba kapitalis.
Sedikit-sedikit pamer harta dan strata sosial demi memenuhi tuntutan gaya hidup dan egoisme.
Artikel yang bermanfaat dan sangat mencerahkan saya sendiri sebagai gen z.
Terimakasih pak yodia…
Pelajaran yang sangay baik buat kita..