Bagaimana Agar Penghasilan Tetap Survive Dalam Kondisi Ekonomi Sulit

Banyak bisnis yang omzet penjualannya jatuh, dan bahkan hingga ke titik nol, saat wabah Covid-19 makin meluas.

Kondisi ini mungkin masih akan berlangsung hingga 2 – 3 bulan ke depan. Artinya, dalam beberapa bulan ke depan, kondisi ekonomi akan makin muram, dan akan makin banyak orang yang penghasilannya lenyap atau tiarap.

Jadi apa yang selayaknya dilakoni agar penghasilan atau bisnis kita bisa tetap survive di tengah kondisi ekonomi yang makin sulit?

Sebagai pelaku usaha mandiri, saya sendiri mengalami pukulan yang cukup telak akibat kondisi ekonomi yang sulit ini. Salah satu usaha yang saya kelola, yakni bisnis konsultan manajemen, hampir tidak lagi mendapatkan pemasukan selama dua bulan terakhir. Semua projek di-stop karena makin meluasnya wabah, dan belum tahu sampai kapan. Alhasil, income dari usaha ini tidak ada lagi.

Berikut tiga langkah yang kiranya bisa dilakukan dalam menghadapi kondisi ekonomi yang sangat sulit gara-gara wabah (atau dalam bahasa Jawa lama disebut sebagai Pageblug) yang makin meluas dan masif.

Langkah Hadapi Pageblug #1 : Diversifikasi Penghasilan

Diversifikasi penghasilan atau menciptakan multiple income stream artinya adalah kita tidak hanya mengandalkan penghasilan hanya dari satu sumber saja. Tujuannya adalah agar ketika situasi ekonomi sulit seperti ini, kita masih bisa mendapatkan income dari sumber lain yang tidak begitu terkena dampaknya.

Itu memang tujuan utama “diversifikasi income” yakni : menyebar risiko agar saat usaha yang satu jatuh, maka masih ada penopang dari jenis usaha atau sumber income lainnya.

Melalui diversifikasi penghasilan, maka Anda bisa tetap survive saat penghasilan dari satu sumber hilang; sebab masih ada satu atau bahkan dua sumber penghasilan lain yang tetap bisa memberikan pemasukan. Dengan cara inilah, maka penghasilan Anda bisa tetap survive bahkan saat kondisi ekonomi sulit.

Misal saya masih bisa survive meski makin berat, karena selain usaha konsultan manajemen, saya juga berjualan materi-materi Manajemen SDM dan buku bisnis secara online. Karena penjualannya secara online, bisnis ini relatif tidak begitu terpukul sekeras usaha saya di bidang konsultan manajemen.

Diversifikasi income adalah salah satu kunci untuk bisa menghadapi situasi ekonomi yang sulit seperti ini.

Momen-momen kelam seperti ini harapannya bisa memaksa Anda untuk benar-benar memikirkan cara agar kelak bisa mendiversifikasi income Anda. Tujuannya adalah agar income Anda tidak hanya andalkan dari satu sumber yang rentan kolaps saat kondisi ekonomi sulit.

Namun Anda bisa tetap melakukannya bahkan di saat sekarang. Maksudnya, jika usaha Anda sekarang mati karena pageblug, maka selayaknya Anda cepat melakukan diversifikasi usaha.

Contoh : adik ipar saya selama ini membuat dan menjual suvenir tas dari bahan kain batik untuk acara-acara seminar dan pertemuan besar. Gara-gara pageblug, semua order lenyap.

Namun dia cerdik, dan langsung melakukan diversifikasi produk, yakni membuat masker dari bahan kain batik. Alhamdulilah, order masker batiknya langsung membludak, sehingga dia bisa tetap survive dan mendapatkan penghasilan.

(Anda bisa pesan masker batik dengan harga grosir pada akun IG adik saya pada alamat : @nona_mareta atau langsung order via WA di nomer : WA 0815.6661.861).

Langkah Hadapi Pageblug #2 : Menyiapkan Dana Darurat

Sudah lama para ahli perencanaan keuangan pribadi menyarankan agar kita memiliki dana darurat, sehingga saat ada kejadian buruk menimpa, maka kita siap menghadapinya secara finansial.

Dan persis pada masa pageblug inilah, kita sadar betapa pentingnya memiliki dana darurat ini. Kenapa? Sebab saat usaha Anda anjlok, omzet nol, dan Anda tak lagi punya penghasilan, maka kalau Anda tidak punya dana darurat, nanti mau makan pakai uangnya siapa?

(Strategi dan cara menyiapkan dana darurat serta berapa besar yang harus kita siapkan, akan saya bahas dua minggu lagi di blog ini).

Jika Anda menyadari betapa pentingnya dana darurat baru pada saat sekarang, ketika situasi ekonomi sulit sudah datang, maka memang agak terlambat. Penyesalan memang selalu datang agak belakangan.

Dana darurat ini fungsinya bukan hanya untuk menyambung hidup buat makan. Dana darurat ini juga bisa kita pakai untuk merintis diversifika usaha atau diversifikasi produk baru, di saat bisnis kita yang lama kolaps gara-gara pageblug.

Sebab kita tahu, untuk mulai jualan produk lain atau usaha baru yang berbeda dari usaha lama, kita tetap membutuhkan modal. Kalau tidak ada dana darurat buat tambahan modal, maka kita akan sulit merintis diversifikasi usaha demi membangun sumber income baru.

Langkah Hadapi Pageblug #3 : Tetap Produktif Meski Bekerja Dari Rumah

Selama masa pageblug ini, banyak orang yang kemudian melakukan kegiatan WFH (Work From Home) atau juga KDR (Kerja Dari Rumah).

Harapannya adalah kita bisa tetap produktif meski harus bekerja dari rumah. Bagi para freelancers, pekerja lepas, atau yang punya usaha sendiri, masa bekerja dari rumah ini, selayaknya digunakan secara produktif untuk menyiapkan terobosan baru demi peningkatan income di masa depan.

Misal bagi para pekerja lepas, kegiatan “bersemedi di rumah” amat bagus digunakan untuk proses self-learning demi peningkatan skills dan keahlian, agar kelak tarif jasanya makin mahal. Bagi pelaku bisnis, kegiatan bekerja dari rumah ini bisa dimanfaatkan merumuskan strategi penjualan online yang lebih wow; atau juga digunakan untuk finalisasi ide pengembangan produk baru.

(Tips dan trik agar justru makin produktif bekerja dari rumah akan saya ulas dalam sajian minggu depan. Stay tuned).

Poinnya adalah : ritual bekerja dari rumah sejatinya justru harus dimanfaatkan sebagai “momen akselerasi” – sebab dalam kesempatan ini kita bisa melakukan proses “deep thinking and deep working” yang acap bisa melahirkan terobosan luar biasa bagi peningkatan income di masa depan.

Demikianlah tiga langkah yang kiranya bisa dijalankan dalam menghadapi wabah atau pageblug yang makin meluas saat ini. Tujuannya adalah agar kita bisa tetap survive bahkan dalam kondisi ekonomi sulit seperti sekarang.

Semoga kita semua bisa survive dan berhasil melewati masa sulit ini.

16 thoughts on “Bagaimana Agar Penghasilan Tetap Survive Dalam Kondisi Ekonomi Sulit”

  1. Bagus dan inspiring abis advise-advise-nya .

    Namanya kejadian luar biasa mendadak, di luar prediksi.

    “gimana mau nyiapin dana darurat, untuk makan aja nge-pas je?” 🙂

    yang penting tetep semangat, tetep optimis, tetep berupaya, lan ojo lali tetep eling lan waspodo.

    Salam

  2. Diversifikasi income, saya setuju nih. Daripada mempertahankan usaha yang memang sedang sepi akibat imbas covid 19.

    Lebih baik usaha tersebut di stop atau di alih fungsikan dengan membuat produk baru yang sesuai dengan kebutuhan market

  3. Betul sekali pak, kita tidak boleh menyerah walaupun dalam situasi sulit seperti sekarang ini, harus tetap fokus dan optimis

  4. Great Pak Yodhia, Artikel yang sangat menginspirasi, terima kasih

    Sama saya juga sekarang lagi usaha online jual Masker anti air (anti droplet), 2 lapis (tebal), nyaman dipakai, tahan lama, bisa dicuci berulang kali, dan model yang keren & kekinian (WA: https://bit.ly/masker_antiair)

  5. Benar sekali mas, terlebih virus Corona yang penyebarannya sangat cepat dan sulit untuk di deteksi, bukan hanya di negara kita yang nilai perekonomian nya menurun bahkan hampir seluruh dunia terkena dampak krisis virus ini. Mari kita berdoa semoga kita bisa melalui rintangan ini, dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Amin

  6. Di saat ekonomi yang sedang lesu ini banyak ide kreatif yang muncul seperti membuat masker untuk dijual atau sebagian pula melakukan strategi marketing di toko onlinenya dalam rangka untuk terus menyambung hidup.

  7. Saya sedang putar otak juga ini mau kerja apa. Karena daya beli mayoritas masyarakat kita juga menurun.

    Saya salut dgn usaha warung sebelah. Karena item-item dagangan kelontongnya menurun, sekarang jualan cemplon, bakwan telo & makanan tradisional dari singkong. Laris banget ternyata…

    Usaha apa lagi ya? Pikirku…

Comments are closed.