Masa Depan Mobil Listrik Tesla dan Senjakala Mobil Berbahan Bakar Minyak

Saat ini penggunaan mobil listrik salah satunya Tesla, memang masih belum sebanyak mobil konvensional.

Tapi diprediksi dalam beberapa tahun ke depan, mobil listrik Tesla bisa merajai dunia dengan segala keunggulan yang dimilikinya. Kenapa bisa begitu?

Fyi, banyak negara Eropa dan China yang mulai tahun 2030 akan MELARANG total penggunaan mobil berbahan baku minyak (BBM) yang selama ini kita kendarai.

Di tahun 2040 mungkin mobil BBM sudah akan memasuki gedung museum; terbujur kaku dalam kenangan yang sunyi dan kelam.

Mobil listrik Tesla diprediksi akan menjadi PIONER nomer 1 mobil masa depan, sebab sejak awal dibangun dengan MINDSET ELEKTRIK dan SOFTWARE; jadi tidak terbelenggu dengan paradigma lama mesin BBM. Mindset semacam ini membuat mereka menjadi lebih inovatif; sebab tidak terbebani dengan budaya lama yakni budaya mobil pakai mesin konvensional.

Keunggulan Mobil Listrik Tesla

Banyak keunggulan hebat yang dimiliki mobil listrik ini, sehingga membuat orang membelinya. Mulai dari ketiadaan mesin yang diganti komponen penggerak mobil berupa baterai, membuat mobil tidak mengeluarkan bunyi berisik seperti halnya mobil konvensional. Alhasil saat dikendarai sangat nyaman dan membuat betah berlama-lama di dalamnya.

Menyoal perawatan, kendaraan yang sudah punya empat model ini juga tergolong mudah sebab tak perlu turun mesin, ganti oli, ganti busi, dan peralatan mesin lainnya. Hanya merawat agar baterainya bisa tahan lama dan bekerja maksimal setiap kali dibutuhkan.

Jika Anda ingin merasakan sensai berkendara tanpe menyetir, Tesla mengakomodirnya dengan sistem autopilot. Dimana Anda cukup memasukkan titik lokasi tujuan pada map, kemudian mobil akan melaju otomatis dengan aman mengikuti map hingga Anda sampai di tujuan. Jadi, ketika lelah pulang kerja bisa beristirahat di dalam mobil tanpa harus memikirkan jalanan yang macet.

Kendaraan ini juga tergolong hemat energi karena tidak menggunakan bahan bakar seperti bensin, solar, atau pertamax sekalipun. Cukup mengisi dana baterai sesuai kapasitasnya, kemudian gunakan kendaraan sesuai kebutuhan Anda. Contohnya saja, untuk model S, lakukan pengisian daya sebelum digunakan, maka dengan kapasitas baterai 85 kW, Tesla bisa melaku hingga ratusan kilometer dan menghasilkan torsi hingga 485 NM dan 47 hp.

Satu lagi yang akan membuat pengguna terkagum-kagum adalah rem otomatis yang dimiliki kendaraan ini. Jadi, ketika ada kemungkinan tabrakan maka mobil ini bisa meminimalisir dampak tabrakan dengan sistem rem otomatis. Selain itu, ketiadaan mesin juga akan menghindari kendaraan meledak saat terjadi tabrakan. Sehingga keamanan pengendara dan penumpangnya akan lebih terjamin.

Penjualan Tesla Terus Meningkat Tajam

Fakta selanjutnya, yang mengarah pada penguasaan dunia otomotif oleh mobil listrik sekelas mobil listrik Tesla adalah penjualan mobil ini yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Tahun 2018, penjualannya hanya mencapai 183.750 unit dengan konsumen terbanyak di Eropa dan China.

Di tahun 2019, peningkatan terjadi secara signifikan, hingga mencapai 367.500 unit. Model yang paling banyak diburu adalah Model S, Model 3, Y dan X. Sedangkan di tahun 2020, meskipun dunia mengalami serangan pandemi virus Covid-19, penjualan mobil listrik ini masih terus meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu di angka 499.550 unit.

Tak heran jika dalam 12 bulan terakhir, harga saham Tesla naik 6 kali lipat dan bikin Elon Musk, sang founder, menjadi orang terkaya nomer 1 dunia – menyalip kekayaan Bill Gates dan Jeff Bezos, founder Amazon.

Diprediksi, pada tahun 2021 penjualan akan terus meningkat seiring kembali normalnya kondisi ekonomi dunia terutama pasar potensial Tesla yaitu Eropa, Asia, dan Amerika. Logikanya, ketika Pandemi saja bisa nyaris mencapai target tahunan tentu ketika kondisi sudah membaik maka target tahunan akan lebih mudah dicapai.

Indonesia Bakal Jadi Produsen Baterai Tesla

Melihat potensi Tesla yang semakin cerah dari tahun ke tahun, Indonesia tak mau ketinggalan ambil bagian dalam fenomena mobil listrik tersebut. Terhitung 18 Desember 2020 lalu, Indonesia telah menekan kontrak kerjasama dengan LG Energy Solution untuk membangun proyek pembuatan baterai kendaraan listrik. Modal investasinya tidak main-main, yakni mencapai Rp. 142 triliun dan rencananya akan dikembangkan di kawasan Batang, Jawa Tengah di lahan seluas 4.300 hektar.

Kenapa baterai? Karena masalah penjualan dari mobil listrik sekelas Tesla adalah harga baterainya yang sangat mahal. Bayangkan saja biaya baterai satu kendaraan listrik mencapai $7.350 atau berkisar Rp. 102 juta.

Makanya diperlukan inovasi agar baterai yang dimiliki kendaraan tersebut bisa memiliki daya yang lebih besar dan harganya lebih murah. Salah satunya dengan membangun pabrik yang menghasilkan baterai berbahan khusus seperti nikel, yang akan menyerap lebih banyak energi saat baterai di charge untuk digunakan saat kendaraan melaju.

Pabrik di Indonesia yang akan beroperasi nanti, diharapkan bisa jadi salah satu solusi yang nantinya akan menekan harga jual satu unit mobil listrik.

Prediksi Masa Depan Tesla

Fakta-fakta di atas semakin memperkuat prediksi bahwa Tesla bisa menjadi pilihan utama mobil listrik di masa depan. Meskipun saat ini juga sudah muncul beberapa pesaing seperti Ford dan General Motors milik Amerika Serikat yang mencoba menggeser posisi Tesla sebagai salah satu mobil listrik terbaik di dunia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh sejumlah lembaga, tahun 2021 geliat Electric Vehicles (EV) akan semakin luar biasa. Tesla akan jadi salah satu ujung tombak yang banyak dibeli. Bahkan informasinya, produsen kendaraan listrik akan memproduksi hingga jutaan unit mobil listrik untuk dipasarkan.

Eropa dan China akan menjadi bidikan utama dalam penjualan tahun ini. Khususnya Eropa, memang sedang komit untuk menekan dampak emisi yang dihasilkan karbondioksida. Makanya mobil listrik akan jadi pilihan utama ketika ingin nyaman berkendara dimana saja dan kapan saja, tanpa merusak lingkungan.

Demikianlah fakta dan prediksi masa depan mobil listrik Tesla di dunia. Ternyata sangat berpotensi menjadi salah satu kendaraan yang akan jadi pilihan utama masyarakat. Bagaimana dengan Indonesia?

3 thoughts on “Masa Depan Mobil Listrik Tesla dan Senjakala Mobil Berbahan Bakar Minyak”

  1. Elon Musk memang out of the box. Sangat ambisius dan inspiratif. Mungkin ke depannya bakal berusaha bikin real estate di Mars.

  2. Saya termasuk yang pesimis dengan project tesla

    Beda dengan luar negeri, di Indonesia terutama pulau Jawa saja mati listrik bisa lebih dari 2jam

    Sementara diluar negeri, kecuali dihantam meteor, mati listrik nggak pernah lebih dari 1.

    kecuali kita sudah punya PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) nah itu lain ceritanya.

Comments are closed.