Pivot
Bootstraping
Growth Hacking
UX
MVP
SaaS
Scale Up
Klik gambar untuk akses free KPI software.
Istilah-istliah di atas merupakan sebagian sampel dari konsep yang acap kita dengar dan baca saat menelisik dunia digital start up.
Lalu bagaimana penjelasanya yang membumi, mudah dipahami dan sekaligus renyah untuk beragam istilah unik dalam dunia start up?
Mari kita bedah dalam sajian pagi kali ini.
- Pivot
Pivot maknanya adalah mengubah arah bisnis, misal dari tadinya jualan aplikasi berubah jadi jualan jasa konsultasi. Pivot juga bisa merujuk pada perubahan model bisnis, misal dari tadinya jual putus menjadi berjualan dengan sistem langganan.
Pivot terjadi sebab gagasan awal bisnis yang dijalankan ternyata tidak sesukses yang dibayangkan; sehingga akhirnya dipaksa untuk mengubah arah bisnis demi bisa bertahan hidup
2. Bootstraping
Mengandalkan dana sendiri secara hemat, buat bangun bisnis. Start up dengan model bootsraping biasanya bekerja dengan super efisien, sebab modalnya adalah modal sendiri, dan tidak pernah mendapat suntikan dana dari investor.
3. Growth Hacking
Cara unik dan kreatif untuk ledakkan pertumbuhan.
Shopee adalah contoh ecommerce yang sangat berhasil melakukan growth hack; dari tadinya merupakan late player (shopee baru masuk ke Indonesia tahun 2015, 10 tahun tertinggal dari Tokopedia); namun kini menjadi nomer satu di tanah air, dilihat dari sisi trafik bulanan.
Data terakhir, trafik bulanan Shopee adalah 95 juta visitors, sementara Tokopedia hanya 86 juta visitors; dan Bukalapak jauh tertinggal pada angka 44 juta visitors.
4. VC = Venture Capital
Venture capital; lembaga investasi yang sediakan dana bagi start up.
Salah satu VC terbesar di dunia adalah Softbank Japan, yang ikut mendanai Gojek dan Tokopedia.
VC lain yang terkenal adalah Sequoia (VC ini adalah dewa dalam jagat start up dunia, dan VC ini yang dulu memodali Google, Apple, Youtube, Paypal, LinkedIn hingga Nvidia).
5. Seed funding = guyuran dana investasi paling awal dari investor
Setelah Seed Funding, biasanya ada istilah pendanaan Seri A, B, C. Pendanaan ini adalah ronde pendanaan setelah seed funding.
Misal pendanaan seri A artinya pendanaan ronde 1, seri B artinya pendanaan ronde kedua, Seri C adalah ronde pendanaan ketiga dst.
Tiap ronde pendanaan biasanya dana yang masuk makin besar, sejalan dengan makin meningkatnya pertumbuhan bisnis
6. Scaling atau Scale Up
Melipatgandakan pertumbuhan dan ekspansi bisnis. Dari 1000 pelanggan menjadi 1 juta pelanggan misalnya. Atau dari hanya 10 cabang menjadi 1000 cabang. Kedai Kopi Kenangan merupakan contoh start up kafe yang amat pesat pertumbuhannya karena melakukan scaling up.
7. MVP = Minimum Viable Product
Ini istilah yang merujuk pada membuat dan menjual produk yang fiturnya minimal, yang penting bisa jalan dan berguna bagi pelanggan. MVP memaksa kita untuk tidak usah terlalu perfeksionis. Banyak start up gagal karena terlalu perfeksionis, dan akhirnya malah nggak jalan-jalan.
Jika MVP bisa dirilis, maka proses perbaikan bisa dilakukan sambil jalan.
8. SaaS = software as a service; jualan software/aplikasi dngn model langganan, bukan jual putus. Banyak aplikasi yang dijual dengan model langganan, seperti Dropbox, aplikasi keuangan perkantoran, hingga Adobe Photosop (yang kini dijual secara langganan).
9. User Interface (UI) = tampilan aplikasi di hape; misal tampilan Shopee dan Tokopedia berbeda; demikian juga tampilan aplikasi BCA Mobile Banking beda dengan Bank Mandiri. Tiap aplikasi punya user interface yang berlainan. UI yang ciamik akan membuat user happy dengan aplikasi tersebut.
10. UX = user eXperience
UX artinya adalah pengalaman pengguna ketika memakai aplikasi; misal mobile banking BCA beda UX-nya dengan aplikasi Gopay.
Aplikasi Gojek adalah contoh aplikasi yang UX-nya bagus.
Sebaliknya banyak aplikasi instansi pemerintahan yang UX-nya amburadul. Banyak sekali aplikasi milik instansi pemerintah punya UX yang buruk dan acapkali error.
11. Burn rate = tingkat membakar uang saat awal pertumbuhan; makin tinggi makin banyak uang yang dibuang; semuanya dilakukan demi pertumbuhan pelanggan yang eksplosif.
12. Angel investor = investor pertama yang mendanai bisnis; biasanya teman dekat atau saudara yang kebetulan punya uang banyak dan rela jadi investor awal.
13. Incubator = lembaga dan kumpulan mentor yang memberikan pendampingan dan coaching bagi para founder start up agar makin sukses.
Salah satu incubator terbaik di dunia namanya Y-Combinator di Silicon Valley. Banyak start up yang sukses setelah mendapatkan mentoring dari para mentor yang tergabung dalam Y-Combinator. Di tanah air, lembaga inkubasi semacam ini perlu diperkuat agar success rate start up makin tinggi.
14. Unicorn = start up yang valuasinya di atas USD 1 juta (setara Rp 15 triliun)
15. Decacorn = start up yang nilai valuasinya di atas USD 10 juta (setara Rp 150 triliun).
Valuasi itu adalah semacam harga jual perusahaan. Bagaimana cara menghitung valuasi? Rumus mudah yang biasanya dipakai adalah profit (atau potensi profit jika perusahaannya masih rugi) dikalikan angka tertentu.
Standar valuasi perusahaan konvensional adalah profit setahun dikalikan 20. Jadi misal profit setahun adalah Rp 10 milyar, maka valuasi perusahaan itu adalah Rp 200 milyar
Kalau startup digital, angka pengkali bisa 100 – karena dianggap punya potensi pertumbuhan yang masif. Jadi misal ada start up yang profit Rp 1 milyar/tahun, maka valuasinya adalah Rp 100 milyar.
Bagaimana kalau start up masih rugi? Dari mana angka profit didapat? Ya pakai asumsi saja. Misal 3 tahun lagi, diramal start ini akan meraih profit sekian. Ramalan ini kadang terlalu ambisius, sehingga valuasi menjadi kurang masuk akal.
Selain itu, kenapa kalau perusahaan konvesional pengkali adalah rata-rata adalah 20 kali profit setahun, tapi kalau start up angka pengkali bisa 100 kali profit setahun?
Wow jadi tahu berbagai istilah Startup.
Dari mana ketemu Standar valuasi perusahaan konvensional adalah profit setahun dikalikan 20?
apakah standar internasionalnya seperti itu ya.
Makasih Pak Yodhia, salam sukses penuh keberkahan.
Ternyata banyak istilah-istilah yg saya ngga tau dalam dunia startup
yang saya tau cuma scale up hehe…
Terimakasih ulasannya Om. Mencerakan.
Biasa di berita berita cuma dengan unicorn aja..
Terima kasih pak.. mencerahkan..
Setuju banget, UI/UX aplikasi dan website pemerintah biasanya amburadul dan lemot. Kurang SDM berkualitas atau kurangnya budget, ntahlah ?