3 Pertimbangan Finansial Penting Sebelum Memutuskan Membeli Mobil

Bagi sebagian besar kalangan kelas menengah (middle class income), memiliki mobil barangkali merupakan salah satu wish list yang layak diwujudkan. Faktanya, banyak keluarga muda dengan penghasilan yang cukup mapan, yang kemudian memiliki mobil (bukan hanya satu, kadang dua atau bahkan tiga).

Tapi sejatinya ada sejumlah hidden cost (biaya tersembunyi) yang layak dicermati sebelum memang benar-benar melakukan pembelian mobil. Sejumlah biaya tersembunyi ini kadang membuat keputusan membeli mobil menjadi keputusan finansial yang kurang optimal.

Apa saja pertimbangan finansial yang perlu dilakukan sebelum benar-benar melakukan pembelian mobil. Berikut tiga aspek finansial yang layak dipelajari.

Aspek Finansial #1 : Biaya Depresiasi dan Biaya Kepemilikan Mobil

Dalam perhitungan ini, kita asumsikan akan membeli mobil Mitsubishi Xpander Automatic (yang desainnya memang keren dan harga cukup kompetitif). Harga Xpander Automatic saat ini adalah Rp 250 juta cash.

Artinya jika kita mau membawa pulang Xpander dengan uang cash, kita perlui menyiapkan dana Rp 250 juta. Namun jika kita membeli dengan KREDIT, maka biayanya menjadi melambung (hampir 70% konsumen di Indonesia membeli mobil dengan kredit).

Jika membeli dengan kredit selama 5 tahun, dan DP pertama Rp 50 juta, maka total biaya kepemilikan Xpander 2021 menjadi Rp 350 juta. Sebuah kenaikan biaya yang lumayan ngeri. Maka membeli mobil dengan sistem kredit itu sebenarnya amat boros, dan memang sangat menguntungkan bagi penyedia jasa kredit mobilnya.

Oke, asumsinya kita bisa membeli mobil dengan cash (karena kita dapat bonus tahunan yang besar dari kantor, hasyyekkk).

Berikut rincian biaya kepemilikan mobil Xpander :

Biaya BBM/Parkir/Tol                       : Rp 1 juta/bulan atau Rp 12 juta/tahun

Biaya Perawatan                                : Rp 2 juta/tahun

Biaya STNK                                        : Rp 5 juta/tahun

Biaya Asuransi All Risk                     : Rp 5 juta/tahun

Total biaya di atas adalah Rp 24 juta/tahun.

Namun biaya itu masih harus ditambah dengan BIAYA DEPRESIASI. Biaya ini acapkali tidak kelihatan, namun sebenarnya besar nilainya. Mobil seperti Xpander mengalami depresiasi rata-rata 7%/tahun atau setara Rp 17,5 juta/tahun.

Jika kita jumlahkan, maka total semua biaya di atas adalah = Rp 41,5 juta/tahun. Sebuah angka yang relatif tinggi, terutama karena ada komponen biaya depresiasi yang acap tidak terasa dan tidak kelihatan.

Jika kita memiliki mobil selama 5 tahun, maka total biaya menjadi Rp 41,5 juta x 5 = Rp 207,5 juta – sebuah angka yang lumayan epik nilainya, atau hampir menyamai harga mobilnya sendiri.

Mengeluarkan biaya hingga Rp 40 juta per tahun adalah sebuah tindakan yang kurang optimal dilihat dari perspektif finansial. Angka ini jauh lebih tinggi lagi jika harga mobil lebih mahal. Atau jika seseorang memiliki dua mobil sekaligus.

Aspek Finansial #2 : Opportunity Cost

Aspek ini juga sejatinya menarik. Namun juga jarang dijadikan pertimbangan saat membeli mobil.

Aspek ini intinya mengajak kita untuk menghitung : jika uang Rp 250 juta ini saya gunakan untuk investasi (dan bukan buat membeli Xpander secara cash, yang tiap tahun boros biaya), maka berapa ROI yang bisa dihasilkan?

Konsep itu dinamakan opportunity cost analysis. Saat kita menggunakan uang cash Rp 250 buat membeli mobil, maka kita kehilangan kesempatan (opportunity lost) untuk menggunakan dana ini buat keperluan lain yang sebenarnya jauh lebih menguntungkan.

Misal kini ada sejumlah instrumen investasi yang menghasilkan return 10% per tahun. Artinya dana Rp 250 juta jika kita gunakan untuk investasi, justru akan bisa menghasilkan potensi capital gain (laba) sebesar Rp 25 juta/tahun atau Rp 125 juta selama lima tahun.

Konsep oppportunity cost ini mengajak kita melakukan perbandingan dan memilih mana yang kira-kira lebih bagus bagi kondisi keuangan kita masa depan :

Pilihan A) Dibelikan mobil Xpander dan selama 5 tahun menghabiskan biaya sebesar Rp 207 juta

Atau

Pilihan B) Dibelikan produk investasi atau digunakan sebagai modal investasi, dan selama 5 tahun bisa menghasilkan keuntungan Rp 125 juta.

Mau pilih mengeluarkan biaya Rp 207 juta atau profit Rp 125 juta. Pilihannya tergantung selera dan kebutuhan kita masing-masing.

Aspek Finansial #3 : Utilization Rate

Tingkat utilisasi mengukur seberapa optimal pemakaian mobil yang kita beli. Dan para pakar produktivitas keuangan bilang : mobil adalah sarana yang amat buruk tingkat utilisasinya.

Dalam sehari selama 24 jam, mobil rata-rata dipakai hanya selama 3 jam (untuk pergi dan pulang kantor misalnya). Selebihnya, mobil ini njogrok di tempat parkir kantor atau di garasi rumah (kadang di jalan raya kalau pemiliknya tidak punya garasi mobil).

Artinya tingkat utilisasinya hanya 3 jam/24 jam x 100 = 12,5 % saja – sebuah angka pemakaian yang amat rendah. Selebihnya, mobil ini nganggur dan bengong di tempat parkiran atau garasi, dan tiap tahun tetap butuh biaya Rp 40 juta.

DEMIKIANLAH, tiga faktor finansial yang layak dipertimbangkan saat hendak membeli mobil. Bagi yang penghasilannya masih belum terlalu tinggi, mungkin sebaiknya tidak perlu membeli mobil, sebab biayanya terlalu besar.

Namun bagi yang penghasilannya sudah mapan, dan merasa tetap butuh mobil, ya silakan saja. Namun sebaiknya maksimal satu saja, tidak perlu beli 2, 3 atau bahkan 4 mobil. Sebab hidden cost-nya mahal dan jauh lebih menguntungkan jika dananya digunakan buat investasi atau untuk ekspansi bisnis.

8 thoughts on “3 Pertimbangan Finansial Penting Sebelum Memutuskan Membeli Mobil”

  1. Bener juga pendaptnya. Saya punya 1 mobil yang dipakai hanya sabtu dan minggu, krn hari kerja saya pakai kendaraan umum. Tapi justru dgn adanya mobil tsb saya jadi punya banyak waktu dgn isteri dan anak2 utk jalan2/rekreasi, termasuk silaturahmi dengan keluarga dekat.Jadi ada biaya yg harus dikorbankan untuk family time. hehehe…

    1. Yup..! Betul sekali.. Untuk keluarga dg minimal punya 2 anak, idealnya memang harus memiliki mobil..

      Untuk rekreasi bersama keluarga dan silaturahmi ke keluarga jauh.. Jelas lebih nyaman jika memiliki mobil..

      Kecuali..
      Bagi yg masih jomblo ya.. ?
      Cukup pake sepeda saja.. Biaya perawatan murah sekaligus menyehatkan.. ?

      https://bit.ly/2beranda

  2. Benar sekali apa yang mas Yodia jelaskan pada postingan ini bahwa perlu adanya pertimbangan dalam membeli mobil. Sampai saat ini pun saya selalu pertimbangkan hal tersebut.

    Thanks mas Yodia sudah share dan mengingatkan tentang ini.

  3. Mnrt sy sbgn bsr orang sblm beli mobil sdh pertimbangkan 3 hal tsb vs benefit yg diperoleh mis efisensibwaktu, mobilitas tinggi utkndukung produktivitas, safety, rekreasi keluarga dll. Nothing new at all.

  4. Pertimbangan finansial yang lain adalah biaya penyediaan garasi sendiri. Krn sebagian orang menganggap jalan depan rumah merupakan bagian dari rumah itu sendiri sehingga dapat digunakan sebagai fasilitas garasi mobilnya.

  5. Membeli mobil sesuai kebutuhan bukan sesuai keinginan. Artinya dg pengeluaran dana yg seharusnya dg minim pemborosan. Daripada memboroskan uang lebih baik disedekahkan bagi fakir miskin,itu tabungan akhirat.

Comments are closed.