9 Tips Ampuh untuk Mengelola Keuangan Bisnis dan Personal

Artikel ini merupakan kontribusi dari guest blogger Adi Nugroho yang memiliki blog bagus tentang manajemen bisnis.

Dalam membangun usaha, salah satu yang paling penting yaitu cara mengelola keuangan bisnis. Sebab, pengelolaan keuangan bisnis yang tepat akan memudahkan Kamu meraih kesuksesan bisnis.

Pada pembahasan kali ini akan dibahas terkait strategi/cara mengelola keuangan bisnis untuk pemula, berikut beberapa caranya:

  1. Memisahkan Keuangan Pribadi dan Keuangan Bisnis

Strategi pertama untuk mengelola keuangan bisnis yaitu memisahkan uang pribadi dan uang bisnis. Kesalahan yang banyak dilakukan pebisnis pemula yaitu menggunakan uang bisnis untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Hal tersebut membuat modal usaha semakin berkurang, bahkan laba/untung juga tidak dapat terlihat. Selain itu, mencampurkan uang pribadi dengan uang bisnis dapat membuat bisnis sulit berkembang loh.

  1. Memisahkan Kasir dan Akunting

Cara mengelola keuangan bisnis yang kedua yaitu memisahkan bagian kasir dan akunting, hal ini untuk meminimalisir terjadinya kecurangan. Kasir difungsikan sebagai pihak yang menerima uang hasil penjualan, sedangkan akunting berfungsi untuk menyusun laporan keuangan. 2 tugas ini sebaiknya jangan dibebankan pada 1 orang yang sama, karena potensi terjadinya kecurangan sangat besar.

  1. Membuat Perencanaan

Sebagai pebisnis pemula, Kamu harus membuat perencanaan jangka panjang dan jangka pendek. Perencanaan tersebut mencakup program apa saja yang ingin dilakukan, waktu pelaksanaan, peralatan, sampai rincian anggaran.

  1. Membuat Perencanaan Pendapatan

Cara mengelola keuangan bisnis selanjutnya yaitu membuat perencanaan pendapatan. Hal tersebut dilakukan untuk memprediksi seberapa besar dana yang dibutuhkan dalam melaksanakan setiap program yang telah direncanakan sebelumnya. Perencanaan pendapatan ini mencakup rencana produk yang akan Kamu jual, target penjualan, dan strategi yang Kamu gunakan untuk mencapai target tersebut.

  1. Membuat Target Finansial

Membuat target finansial ini berfungsi untuk mengetahui apakah semua target berhasil dicapai atau tidak. Dengan cara ini, Kamu bisa melihat potensi bisnismu berkembang atau tidak. Jika hasilnya belum mencapai target, maka Kamu bisa segera membuat strategi baru agar dapat mencapai target yang ditentukan. Untuk membuat target finansial, Kamu bisa memulai dengan menentukan berapa besar pendapatan, dan target pembeli yang ingin Kamu dapatkan selama 1 tahun.

  1. Membuat Laporan Keuangan

Laporan keuangan nampaknya tidak asing lagi saat membicarakan pengelolaan keuangan bisnis. Laporan keuangan merupakan hal wajib yang dibuat oleh seorang pebisnis, sebab dengan laporan ini Kamu dapat mengetahui arus masuk dan keluar kas. Dan laporan keuangan ini dapat membantumu menentukan strategi yang tepat untuk mengembangkan bisnis.

  1. Mengawasi Arus Kas Keuangan Bisnis

Strategi ini penting dilakukan untuk mengetahui secara rinci keluar masuknya uang bisnis. Pebisnis profesional biasanya memilih menggunakan jasa administrator untuk mengawasi arus kas bisnis. Namun, jika Kamu masih pebisnis pemula, Kamu bisa memanfaatkan beberapa software akuntasi untuk mengawasi arus kas bisnis.

  1. Dana Darurat

Dana darurat penting untuk dipersiapkan oleh setiap pebisnis, baik pemula maupun profesional. Dana ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan tidak terduga, misalnya kerugian besar. Dengan dana darurat ini, Kamu tetap bisa menjaga bisnismu agar stabil dan tidak kolaps.

  1. Laba Digunakan Untuk Mengembangkan Usaha

Keuntungan dari sebuah bisnis bisa Kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Tapi tidak ada salahnya jika menggunakan laba untuk mengembangkan usahamu. Misalnya dengan menambah produk, memperbaiki packaging, promosi, dll.

Itulah beberapa cara mengelola keuangan bisnis yang bisa Kamu terapkan.

Namun pada pelaksanaannya, banyak kesalahan yang dilakukan pebisnis dalam mengelola keuangan bisnis. Berikut beberapa kesalahan dalam mengelola keuangan bisnis yang harus Kamu hindari:

  1. Mudah Meminjam Uang

Kekurangan dana saat menjalankan bisnis adalah hal wajar. Sebagian orang mengatasi hal tersebut dengan melakukan peminjaman dana. Akan tetapi, jangan menjadikan hal tersebut kebiasaan, apalagi saat penjualan mengalami penurunan. Karena dengan meminjam uang, Kamu juga harus membayar bunga sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  1. Tidak Mencatat Transaksi Bisnis

Membuat catatan transaksi merupakan hal dasar yang harus dilakukan pebisnis. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan saat membuat laporan keuangan. Selain itu, dengan mencatat setiap transaksi, Kamu bisa memantau pengeluaran dan pemasukan.

  1. Tidak Memisahkan Aset Pribadi dan Bisnis

Kesalahan ini banyak dilakukan pebisnis pemula hingga menengah. Biasanya, ketika penjualan mengalami penurunan dan mengakibatkan pengeluaran membengkak, mereka mengambil tabungan pribadi untuk menutupinya. Akibatnya, aset pribadi menjadi bercampur dengan aset bisnis. Daripada mengambil tabungan pribadi, sebaiknya sisihkan keuntungan yang Kamu dapat untuk biaya darurat. Dan sebaliknya, hindari melakukan pembelanjaan pribadi menggunakan keuangan bisnis.

  1. Prioritas Keuangan Tidak Jelas

Prioritas keuangan yang tidak jelas menjadi salah satu indikator buruknya manajemen keuangan sebuah bisnis. Pengeluaran yang tidak sesuai prioritas, dapat mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan lain. Hal ini juga dapat mengakibatkan penghasilanmu cepat habis, karena digunakan untuk memenuhi kebutuhan bukan prioritas.

  1. Kurang Komitmen

Dalam mengelola keuangan bisnis, Kamu harus menanamkan komitmen yang kuat. Kurang komitmen dalam urusan keuangan dapat mengakibatkan manajemen keuangan berjalan tidak baik. Misalnya, mengambil keuangan bisnis untuk memenuhi gaya hidup. Hal yang semestinya tidak dilakukan tersebut dapat membuat pemasukan dan pengeluaran bisnismu tidak seimbang.

Itulah beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pebisnis dalam mengelola keuangan bisnis. Agar keuangan bisnismu stabil, Kamu dapat menerapkan cara mengelola keuangan bisnis yang sudah dijelaskan sebelumnya. Untuk memulai berbisnis, Kamu harus memiliki tekad dan komitmen yang kuat, serta tidak pantang menyerah apabila mengalami penurunan penjualan. Pebisnis harus memiliki banyak strategi untuk tetap mempertahankan bisnisnya agar tetap stabil bahkan berkembang.