Ada sebuah pepatah yang layak dikenang dan berbunyi seperti ini : teori tanpa aksi adalah ilusi. Aksi tanpa teori adalah anarki.
Maknanya jelas : beragam informasi dan pengetahuan yang tersedia melimpah dalam jagat internet, dan bisa kita kunyah dengan bebas dan sebagian besar gratis, tak akan pernah menjelma menjadi kekuatan magis jika kemudian hanya direnungkan dan dilamunkan.
Sejumlah orang acap terjebak dalam knowledge consumption trap ini. Mereka mempelajari begitu banyak informasi via online, mengikuti beragam seminar dan workshop, atau juga ikut berbagai group online, untuk menambah pengetahuan, namun jarang disertai dengan ketekunan untuk mempraktekkan apa yang telah dipelajari. Akibatnya, semua kepingan pengetahuan itu tak jarang hanya menguap dalam buih fatamorgana.
Diisni, sejumlah orang acap menyalah-artikan konsep motion dengan action. Motion artinya merasa mulai bertindak dan melakukan sesuatu. Contohnya ya itu tadi : mulai bergerak aktif membaca aneka informasi untuk meningkatkan wawasan pengetahuan. Terus menerus berburu informasi baru untuk selalu ada di depan.
Namun semua ini adalah motion. Belum action. Dikira hanya dengan motion, segalanya akan berubah dengan sendirinya. Orang yang meneggelamkan dirinya dalam motion merasa sudah melakukan tindakan nyata. Namun sekali lagi, ini semua tak akan berdampak tanpa disertai dengan action yang konkrit. Tanpa disertai dengan action atau praktek untuk menerapkan semua pengetahuan yang telah dipelajari, hasilnya masih jauh dari harapan.
Action atau mempraktekkan semua pengetahuan yang relevan adalah kunci untuk mengasah skills.
Pada sisi lain, langsung melakukan aksi tanpa landasan teori atau pemahaman awal yang bagus juga biasanya akan berujung pada anarki. Maksudnya, aksinya jadi tidak terarah dan kurang efektif dampaknya. Tanpa panduan konseptual yang jelas, maka kita sering melakukan beragam aksi yang tidak terarah, dan sama sekali tidak bisa menghasilkan dampak yang kita harapkan.
Itulah kenapa kita perlu melakukan keduanya sekaligus secara simultan : yakni belajar konsepnya, dan kemudian langsung praktek nyata. Lalu ulangi berkali-kali dengan konsisten.
Misal Anda mau belajar tentang cara membuat copywriting (materi atau kata-kata promosi) untuk memasarkan jasa Anda, maka Anda harus terlebih dahilu membaca beragam panduannya di internet. Setelah itu Anda harus melakukan action nyata dengan membuat copywriting. Coba, lalu ulangi lagi berkali-kali hingga menemukan formula promosi yang paling ampuh.
Atau misal Anda mau meningkatkan skills tentang cara melakukan FB Advertising. Anda perlu terlebih dahulu membaca beragam panduannya di internet atau juga via halaman resmi panduan Facebook. Saat ini FB menyediakan panduan gratis hingga ratusan halaman. Tidak usah tanya dimana panduannya. Cukup arahkan jari tangan Anda ke Google dan ketikkan kata : panduan iklan FB.
Setelah mempelajarinya, ya lalu harus disertai dengan praktek dan praktek agar ilmunya makin nempel dalam benak kita.
Ada pepatah pembelajaran yang mengatakan begini : “I Hear and I Forget, I See and I Remember, I Do and I Understand”.
Artinya hanya dengan “do” atau melakukannya secara nyata, maka Anda baru akan benar-benar memahami dan menguasai skills yang ingin Anda kembangkan.
Proses praktek atau learning by doing akan menjadi lebih efektif jika kita memakai dua prinsip berikut ini, yakni : 1) start small and 2) progress principle.
Start small maknanya Anda mulai mengawali proses praktek dengan small goals atau small steps. Studi-studi dalam ilmu perubahan perilaku menunjukkan Anda akan lebih punya peluang berhasil menjalani sebuah tekad, jika tindakan awalnya bersifat small atau relatif mudah dijangkau.
Disini Anda bisa menetapkan sebuah target yang kecil dan relatif terjangkau dengan sumber daya yang Anda miliki.
Sejumlah orang kadang takut memulai sesuatu karena langsung merasa gentar dengan aneka kerumitan yang dibayangkan. Yang ada di kepalanya, langsung membayangkan hal yang kompleks, dan serba rumit. Ini pemahaman yang salah.
Sebab semua skills selalu dimulai dari sesuatu yang simpel dan basic. Semua master yang ada saat ini dulunya juga pasti newbie. Tidak ada yang mendadak jadi ahli. Tidak ada yang tiba-tiba langsung jadi pakar. Semuanya dijalani secara bertahap, Semua diawali dengan langkah sederhana di awal.
Ingat, sebuah action plan yang sederhana dan simpel tapi dijalani, masih jauh lebih berharga daripada action plan yang heroik namun tidak dijalani sama sekali.
Saya ulangi kembali kalimat diatas : sebuah action plan yang sederhana dan simpel tapi dijalani, masih jauh lebih berharga daripada action plan yang heroik namun tidak dijalani sama sekali.
Karena itu, sekarang coba Anda renungkan : skills apa yang mulai ingin Anda kembangkan, dan lalu tindakan kecil apa yang akan mulai Anda praktekkan.
Tetapkan rencana tindakan yang simpel dan relatif mudah Anda lakukan. Ambil langkah kecil, make tiny steps. Praktek yang sederhana dan simpel ini pelan-pelan akan membawa Anda menuju ke peningkatan skills yang subtansial.
Contoh small actions yang bisa dijadikan habit misal : tiap malam jam 8, kita akan meluangkan waktu cukup 15 menit saja untuk belajar tentang skills yang ingin kita kuasai. Just 15 minutes. Small action ini jika dilakukan secara rutin akan besar juga dampaknya.
Atau contoh small action lainnya : misal tiap hari Minggu pagi, selama 60 menit Anda akan praktek mengasah skills (misal skills menulis, skills tentang online marketing, atau skills apa saja yang ingin Anda kuasai). Cukup lakukan tiap akhir pekan. Lalu pelan-pelan tumbuhkan frekuensi dan skalanya jika sudah merasa bisa melakukannya dengan rutin.
Prinsip kedua dalam proses praktek untuk peningkatan skills adalah kita harus memahami Progress Principle.
Studi yang dilakukan Profesor Teresa Amabile dari Harvard Business School dalam bukunya The Progress Principle, 2011), menyebut sebuah hal yang layak dikenang.
Ia menulis bahwa komponen motivator paling ampuh untuk membuat seseorang terus mau bergerak maju adalah saat ia merasakan adanya kemajuan yang bermakna (meaningful progress) dalam aktivitas yang dia lakukan.
Dengan kata lain, seseorang akan terus bersemangat melakukan action secara konsisten jika dalam prosesnya ia selalu bisa merasakan progres kemajuan dalam aktivitas yang dijalaninya.
Dan persis disitulah, prinsip pertama tentang Start Small (Make Small Actions) menemukan kembali kekuatan magisnya. Maksudnya : dengan menetapkan target tindakan yang kecil, small dan relatif terjangkau, maka kemungkinan besar Anda akan bisa menjalani dan melampauinya.
Dan karena Anda berhasil menjalaninya, maka persis saat itu pula Anda akan merasakan meaningful progress dari apa yang Anda lakukan.
Target tindakan yang simpel dan sederhana akan membuat Anda kemungkinan besar malampauinya, dan karena itu Anda kemudian akan merasakan progress. Perasaan ini akan memberikan dampak positif bagi semangat Anda dalam menjalani action selanjutnya.
Itulah the beauty of small steps and tiny actions. Prinsip inilah yang akan membuat kita pelan-pelan bisa menguasai skills secara dramatis.
So, start your small action today. Take small steps. Repeat the process. See you at the top.