Sebuah judul yang menarik bukan?
Judul diatas sebenarnya hanyalah sebuah contoh penggunaan judul yang sensasional dan bergaya list (daftar alasan atau faktor).
Bagian 1 artikel ini hendak berkisah tentang the power of copywriting : tentang bagaimana membuat sebuah judul (headline) yang membius dan membuat orang mau meng-klik link artikel yang telah kita racik.
Judul artikel ini sengaja saya ambil hanya untuk memberikan contoh nyata tentang kekuatan headline.
Dengan kata lain, dalam Part 1 ini, saya belum akan membahas inti isinya.
Isi nyata dari artikel ini baru akan saya ulas secara khusus minggu depan, dalam Part II (nantikan isinya yang sangat inspiring).
Namun sekarang kita coba akan ulas dulu tentang the power of headline.
Sebuah artikel yang isinya bagus acap terlewatkan hanya karena judulnya yang garing. Maka menjadi penting untuk membuat sebuah judul atau headline yang powerful dan menggetarkan.
Ada tiga jenis gaya penulisan headline yang menurut riset sangat powerful dalam mengundang rasa penasaran orang, dan kemudian mau membaca artikel yang kita rancang. Mari kita ulik satu demi satu.
Power of Headline # 1 : Gaya Judul Berbentuk List
Judul artikel gaya ini mengambil bentuk list, atau daftar.
Judul artikel ini adalah salah satu contohnya. Judul yang eye-catching sehingga Anda berkenan membaca link artikel ini (isi baru akan saya ulas SENIN DEPAN).
Berikut beragam contoh judul berbentuk LIST yang juga menarik.
Judul berikut saya ambil dari Hipwee – sebuah web yang sangat terkenal karena judul artikelnya selalu nendang, dan isinya segar.
7 Hal yang Harus Kamu Perjuangkan, Meski Sudah Lelah Dan Rasanya Ingin Menyerah
Sebelum Usia 30-an, Setidaknya 7 Pengalaman Ini yang Harus Kamu Dapatkan
5 Hal yang Buatmu Bertahan dengan Pekerjaan yang Sekarang. Meskipun Ini Jauh dari Impian
Btw, proses dibalik penyusunan judul gaya LIST Hipwee yang menarik bisa Anda pelajari dengan lebih detil pada ebook baru karya Dwi Andika Pratama berjudul : Rahasia Hipwee List Article β Panduan Bikin List Article yang Viral dalam 1 Jam Saja.
Dalam buku itu, Andika menjelaskan dengan sangat menarik beragam prinsip dan trik untuk merumuskan headline copwwriting yang cetar membahana, dan efektif dalam membangun personal branding.
Gaya penulisan judul bergaya LIST, menurut sejumlah studi memang efektif dalam membangun rasa penasaran para pembaca. Saya juga sering menggunakannya sebagai judul artikel (salah satunya yang menjadi viral : 5 Alasan Kenapa Kebanyakan Orang Gagal Menjadi Kaya Hingga Akhir Hayatnya).
Menurut studi, list yang baik harusnya berupa angka ganjil : 3, 5, 7 atau 9. Entah kenapa, mungkin rasanya lebih tajam saja dibanding angka genap.
Selain itu, list yang paling ideal adalah antara 5 atau 7. List yang memuat 3 poin saja terlalu pendek. Sementara list lebih dari 7 akan terlalu banyak. Kapasitas otak suka lemot kalau harus menyimak lebih dari 7 poin pelajaran dalam satu waktu.
Makanya buku Ippho Santoso yang menjadi mega best seller judulnya adalah : 7 Keajaiban Rezeki. Sebuah judul yang amat powerful, dan membuat bukunya laku ratusan ribu eksemplar.
Gaya penulisan judul LIST juga efektif, karena mungkin mengundang rasa penasaran. Apa ya 7 keajaiban rezeki itu? Apa sih 5 faktor yang membuat orang gagal jadi kaya? Aku pengin tahu deh.
Saya juga menyukai judul berbentuk LIST karena memudahkan saya untuk merancang poin-poin isi artikel. Pada sisi lain, penyajian artikel dalam bentuk poin-poin seperti list memang lebih mudah dicerna, daripada isi narasi panjang, yang acap melelahkan.
Power of Headline # 2 : Gaya Berbentuk Narasi
Gaya penulisan judul kedua yang juga menarik adalah berbentuk narasi, semacam cerita panjang.
Berikut contoh penulisan judul gaya narasi dari Hipwee yang juga menarik :
Untukmu yang Sedang Diremehkan. Tenang. Kesuksesan Menanti di Ujung Jalan.
Hei Kamu yang Sedang Berjuang di Perantauan: Jangan Menyerah, Pantang Pulang Sebelum Meraih Kesuksesan!
Saya juga beberapa kali menggunakan judul bergaya narasi ini, misalnya :
Saya Tinggalkan Pekerjaan dengan Gaji 21 Juta/bulan, dan Istri Saya Lalu Menangis Terseduβ¦
Bagaimana Anak Muda ini Dapatkan Profit Rp 700 Juta Hanya dalam 2 Minggu
Bagaimana Buruh Lulusan SMP Ini Mengubah Nasibnya Melalui Keajaiban Internet
Penulisan judul bergaya naratif (storytelling) juga efektif menarik perhatian pembaca, apalagi jika kisahnya sangat inspiring β seperti tiga judul artikel saya diatas; dan memang semuanya jadi viral.
Konsep storytelling sejatinya memang sebuah gaya penulisan yang paling powerful saat membuat sebuah konten. Beragam studi menulis, orang akan lebih ingat dengan sebuah kisah; dibanding hanya dengan penjelasan garing tanpa kisah atau cerita.
Malcolm Gladwell menjadi penulis buku bisnis yang amat disukai jutaan pembacanya, karena hampir semua buku dia selalu diselingi dengan storytelling (kisah/narasi) yang amat memikat layaknya novel.
Artikel saya yang berbentuk naratif seperti tiga contoh diatas juga disukai pembacanya. Sebab ada sentuhan personal dan emosi jiwa didalamnya.
Dalam ebook yang saya sebut diatas, Andika Pratama juga banyak memberikan tips bagaimana cara menulis cerita atau tulisan yang menarik; serta berpotensi untuk menjadi VIRAL.
Tips yang disajikan Andika dalam bukunya ini, menurut saya sangat berharga bagi Anda yang memang ingin memiliki skills menulis yang efektif dan mampu membius para pembacanya.
Power of Headline # 3 : Judul Artikel yang Sensasional
Gaya penulisan judul yang terakhir adalah gaya sensasional dan bombastis.
Yang perlu diingat, judul yang sensasional itu juga harus disertai dengan isi yang juga cetar membahana. Dengan demikian judul yang sensasional itu tidak akan mengecewakan pembacanya.
Judul artikel yang sensasional, yang disertai dengan konten yang juga mind-blowing; mungkin akan punya potensi untuk menjadi viral.
Berikut 2 contoh artikel saya yang judulnya mungkin agak sensasional (namun memang isinya mind-blowing, makanya jadi viral semua) :
Kisah Hacker Melawan Telkomsel : Keserakahan Bisnis Bernilai 28 Triliun
The Death of Samurai : Robohnya Sony, Panasonic, Sharp, Toshiba dan Sanyo
7 Alasan Kunci Kenapa Anda Harus Meraih Financial Freedom Sebelum Usia 37 Tahun (artikel yang ini baru hadir minggu depan, nantikan isinya yang amazing π π )
DEMIKIANLAH, tiga jenis gaya penulisan judul artikel yang layak dikenang dan layak dipraktekkan.
Ada pepatah bilang, tajamnya sebuah pena lebih berbahaya dibanding ketajaman sebuah samurai.
Dan ketajaman pena seperti itu hanya bisa diasah dengan ketajaman sebuah judul yang membekas dalam jiwa para pembacanya.
judul artikel nya bener2 clickable pak yodh.. sepertinya gabungan tehnik pertama dan ketiga, artikel ini bikin saya jadi makin semangat untuk belajar copywriting . thanks
Selamat pagi Kang Yodh…
Bagaimana kabar Senin pagi ini.
Ini baru pengantarnya ya, belum poin-poin dan paparannya, pasti menarik dan berpotensi VIRAL.
Menjadi muda dan kaya, adalah dambaan hampir sebagian besar generasi milenial.
kecuali yang tidak mau kaya π
so….
Ikuti terus artikel-artikel renyah di blog legendaris ini.
Salam sukses penuh keberkahan
https://manajemenkeuangan.net | blog referensi akuntansi, manajemen keuangan dan SOP |
Ketiga jenis judul tersebut yang kemudian sekilas terbaca oleh pembaca mengandung diantaranya sesuatu yang bermanfaat, mudah diimplementasikan dan bisa dipakai saat ini juga akan menambah rasa penasaran pembaca untuk membaca keseluruhan artikel. Bukan begitu pak Yodhia?
https://aksi2manajemen.com
Mantab..
Memang sukses mngundang gundah penasaran pembaca..
Kata kim jong Un, senjata paling berbahaya di dunia itu bukan Nuklir tapi perkataan.
Siap menanti sajian utama part 2 nya
Tks Om Yodhia, tepat sekali memang cara penulisan headline penting bagi blogger atau sebuah artikel.
–
Blog Keren Tentang HRD https://www.manajemensdm.net
headline harus diiringi dengan isi yang mantab juga agar tak jadi hoax hehe…
lanjut om Yud,
moga jadi amal jariyah ilmu2 yang bermanfaat ini
Jadi makin penasaran dengan kelanjutan di part 2nya.
https://pernikdunia.com
Okelah judulnya cetar membahana, pas baca saya secara pribadi langsung nelangsa, karena apa yang ada di judul tidak sesuai dengan apa yang ada diisi, kalau tujuannya untuk memberikan contoh judul yang cetar untuk copywriting maka menurut saya tidak seharusnya dibuat model seperti ini.
Harusnya kalau anda memang mau mencontohkan judul yang cetar untuk copywriting, cobalah judul artikelnya dibuat yang sesuai dengan isi namun tetap hebat tidak mengecoh, meskipun hanya sebagai contoh.
Bisa saja misalnya : “Copywriting, mesin pencetak miliarder di era internet” atau apapun itu yang penting sesuai konten, menurut saya itu lebih pas.
Tapi tetap ya saya tunggu tulisan Mas Yodhia yang cetar, yang tiap senin pagi selalu dapat membuat “makanan” yang menggugah pikiran para pembacanya.
Ketawa gue gan dengan comment agan, bener juga sih, tidak sesuai antara judul dan isi pada artikel kali ini.
Tapi sekali kali bisa dimaklumin sih, biar ndak mainstream..
Top markotop om Yodhia, sebenernya kemarin saya gak begitu suka dengan judul model list, tapi karena penjelasan om Yodhia masuk akal, bakal saya praktekkin.
http://www.bijiplastiklokal.com
mantep om yod , lagi di pelajari mau ikutan pola ngeblognya. thanks pencerahanya om.
nah bagi para blogger yang ingin membangun blog bereputasi sudah seharusnya baca tulisan ini…
Ane sih ngikutin aja alurnya…. Kirain Sudah Isi Daging.. Tapi woow kok jadi mengingatkan
Peluang baca judul hanya 4 detik, jika menarik klik jika tidak…….
Wah.. tercerahkan nih pak soal headline.
Memang headline adalah hal terpenting dari sebuah artikel.
Cuma 3 detik buat baca headline tapi menentukan segalanya…
Headline + kontent harus terbaik
trend artikel saat ini memang begitu..setuju banget angka2 ganjil yang digunakan lebih gereget.