Menjadi Kaya Pelan-pelan dengan Memanfaatkan Kekuatan Efek Compounding Return

Dalam dunia investasi keuangan, dikenal istilah keajaiban dunia ke-8, atau semacam metafora bahwa sesungguhnya ada keajaiban dunia lainnya setelah 7 kejaiban dunia yang sangat terkenal itu.

Dalam dunia investasi, keajaiban dunia ke-8 itu disebut dengan compounding return. Istilah compounding return dapat diartikan sebagai imbalan (return) yang makin tumbuh secara berganda. Imbalan (return) ini tumbuh berganda sebab aset investasi yang telah kita investasikan beserta hasil imbalannya, di-investasikan kembali untuk menghasilkan imbalan yang makin tinggi.

Selanjutnya, hasil investasi yang makin tinggi dan imbalannya ini, di-investasikan kembali, dan kemudian mampu menghasilkan imbalan yang lebih tinggi lagi. Demikian seterusnya. Jika mekanisme ini dilakukan dalam jangka panjang, maka hasil investasinya bisa mengejutkan, dan karena itu disebut ajaib.

Misal jika kita melakukan investasi setiap tahun Rp 10 juta, dan kemudian dilakukan secara berulang selama 30 tahun, dengan asumsi tingkat imbalan (return) adalah 14% per tahun, maka uang itu akan menjadi Rp 3,5 milyar. Angka yang mengejutkan bukan? Maka fenomena compounding return ini kemudian disebut dengan keajaiban dunia ke-8.

Continue reading

Ratapan Duka Korban Asuransi Bumiputera dan KSP Indosurya

Rohmi Imania hnya bisa menangis sedih. Dana asuransi Rp 140 juta yg harusnya ia pakai buat membiayai kuliah anak2nya tak pernah bisa dibayarkan oleh Asuransi Bumiputera.

Jutaan ibu spt Rohmi hnya bisa meratap. Total klaim Bumiputra yg macet sekitar Rp 10 triliun.

Pada eranya, Asuransi Bumiputera adalah lejen, atau legenda. Kenapa akhirnya bisa kolaps, dan gagal bayar pada 3 juta nasabahnya?

Asuransi Bumiputera didirikan tahun 1912!! Jauh sebelum Indonesia merdeka. Tak heran selama puluhan dekade Bumiputra identik dengan asuransi pendidikan bagi jutaan rakyat Indonesia, utamanya di wilayah Jawa.

Penyebab kegagalan Bumputera adalah hal yg klasik. Yakni hancurnya Good Corporate Governance para pengelolanya. Good Governance yg transparan dan amanah merupakan KUNCI bagi kelangsung hidup perusahan asuransi.

Continue reading

Perbandingan Return dari Saham vs Emas vs Bitcoin vs Properti

Berikut adalah perbandingan RETURN di sepanjang tahun 2022 dari sejumlah instrumen investasi :

Harga emas : naik 8%

IHSG – Indeks Harga Saham Gabungan : naik 4,6%

US Dollar : naik 9%

Bitcoin : anjlok parah 65%

Properti : estimasi rata-rata turun 10%

Deposito rata2 : 3,5 – 4%

ORI022 : 5,9%

Sepanjang tahun lalu, suku bunga deposito bergerak antara 3,5% hingga naik jadi 5,5% sejak November 2022.

Continue reading

Sampai Kapan Serbuan Mixue akan Berlangsung?

Jumlah gerai Mixue di tanah air sekitar 360. Hanya dalam hitungan bulan.

(Sebagai perbandingan, KFC yang sudah puluhan tahun hanya punya 700an gerai).

Biaya franchise Mixue sekitar Rp 400 juta di luar biaya sewa tempat.

Profit kotor : 60% dari omzet.

Target jualan : 500 cup/hari x Rp 10 ribu.

Atau Rp 5 juta/hari = Rp 150 jt/bulan.

Bungkus gan.

Continue reading

Berapa Persen Peluang Anda untuk Menjadi Crazy Rich? Jawabannya Cukup Mengejutkan.

Ya kira-kira berapa persen peluang Anda untuk bisa menjadi sultan dengan gelar crazy rich?

Jawaban dari pertanyaan diatas mungkin bisa memberikan motivasi dan pencerahan bagi Anda yang sekarang merasa aset kekayaan bersihnya masih jauh dari angka ideal.

Sebuah studi yang dipimpin Profesor Raj Chetty (pakar ekonomi brilian dari Harvard University), telah menemukan jawabannya (Chetty, 2015).

Dalam groundbreaking study yang melibatkan jutaan data point di berbagai negara, Profesor Raj Chetty menelisik berapa persen kemungkinan orang yang saat lahir dalam kondisi super miskin akan menjadi super kaya saat dewasa.

Jadi dalam riset ini yang diteliti adalalh peluang orang super miskin. Kondisi super miskin maksudnya adalah mereka yang berada pada bottom 5% atau posisi paling miskin dalam sebuah masyarakat atau populasi sebuah negara. Jadi kategorinya benar-benar lahir dari keluarga kere.

Continue reading

Strategi Menghindari Present Bias dan Godaan Instant Gratification

Dalam artikel minggu lalu kita sudah mengulik tentang salah satu cognitive error yang acap merusak masa depan kita, yakni present bias. Bias ini membuat kita mudah terjebak dalam mentalitas instan dan memberikan dampak merugikan bagi masa depan finansial dan kehidupan kita.

Karena itulah, kita selayaknya melakukan serangkaian strategi untuk bisa menghindari dari jebakan present bias ini. Berikut dua trategi praktikal yang layak dijalankan untuk menghadapi potensi ancaman present bias dan sekaligus godaan instant gratification.

Continue reading

Kenapa Kita Semua Mudah Terjebak dalam Mentalitas Instan dan Keinginan Mendapatkan Hasil secara Cepat?

Ya kenapa kita semua mudah terjebak dalam mentalitas Instan dan keinginan mendapatkan hasil secara cepat? Jawabannya adalah karena hadirnya cognitive errors bernama PRESENT BIAS.

Present bias adalah jenis kesalahan kognitif manusia yang banyak diteliti dalam ilmu behavioral economics. Present bias tak pelak merupakan salah satu dimensi psikologis manusia yang acap membuat kehidupan finansial masa depan menjadi suram dan berantakan.

Present biasa pada dasarnya merupakan kecenderungan kita sebagai manusia (yang lemah dan banyak khilaf ini) untuk lebih menghargai imbalan (reward) yang langsung bisa dinikmati saat ini juga, dibanding harus menunggu imbalan positif di masa depan.

Continue reading