Kenapa Kita Menjadi Miskin Pelan-pelan alias Get Poor Slowly?

Ada sebuah ancaman yang kelam dan acap terjadi dalam sejarah panjang kehidupan kita ini. Yakni ketika kita makin lama merasa makin miskin. Atau sering dengan sangat perlahan dan tanpa terasa, kita tergelincir menjadi makin miskin. We get poor slowly.

Alih-alih menjadi kaya secara perlahan, yang sering terjadi adalah : kita menjadi miskin dengan pelan-pelan (getting poor slowly).

Ada tiga skenario kenapa kita bisa menjadi makin miskin secara pelan-pelan.

Dalam skenario pertama, dari tahun ke tahun aset kekayaaan bersih kita justru makin mengalami penurunan. Sebagaimana telah diulas disini, salah satu indikator kemakmuran itu adalah seberapa banyak aset kekayaan bersih yang kita miliki (bisa berupa rumah, tanah, mobil, tabungan, emas hingga reksadana atau saham bisnis yang kita miliki).

Idealnya, nilai aset kekayan bersih itu dievaluasi tiap akhir tahun, misal pada minggu terakhir bulan Desember.

Nah, saat kita menghitung nilainya tiap akhir tahun, ternyata nilainya justru makin menurun. Misal pada pertengahan tahun, karena ada kebutuhan mendadak yang butuh biaya besar, kita dipaksa untuk menjual asalah satu aset kita (misal menjual mobil atau simpanan emas) atau mencairkan dana investasi yang kita miliki. Kejadian semacam ini, jika acapkali terjadi, pada akhirnya akan membuat aset kekayaan kita makin anjlok dari tahun ke tahunnya. Bahasa lainnya : kita menjadi makin miskin secara finansial.

Skenario kedua kenapa kita menjadi makin miskin adalah saat penghasilan kita memang secara harfiah benar-benar turun atau bahkan hilang sama sekali.

Demikianlah, misal ada seorang yang menjalani sebuah bisnis, namun akibat kompetisi ketat bisnisnya makin mengalami penurunan omzet penjualan, sehingga akhirnya merugi. Otomatis, penghasilan orang ini akan anjlok.

Atau contoh lain : ada orang yang sudah lama bekerja, namun karena kondisi bisnis yang menurun, akhirnya di-PHK oleh pemberi kerja. Nasibnya jadi tragis : ia akan kehilangan penghasilan, dan makin kelam jika ia butuh waktu lama untuk menemukan kembali pekerjaan.

Dalam kondisi ketika penghasilan hilang atau menurun, maka otomatis seseorang akan menjadi makin miskin sebab tidak ada lagi pemasukan, padahal pengeluaran buat makan harus tetap diupayakan. Akibatnya, ia terpaksa harus menjual berbagai aset yang dimiliki demi bisa bertahan hidup.

Dalam skenario ketiga kenapa kita pelan-pelan menjadi miskin adalah kondisi yang sering kita alami. Yakni : penghasilan kita tetap, namun biaya hidup makin naik. Dalam kondisi semacam ini sesungguhnya kita menjadi makin miskin secara perlahan. Daya beli kita makin tergerus. Karena inflasi dan kenaikan biaya-biaya,  penghasilan yang sama akan menghasilkan nilai pembelian yang makin kecil.

Sebagai ilustrasi misalkan tiap tahun tingkat inflasi adalah sekitar 4%. Artinya secara real, nilai penghasilan kita itu sejatinya “turun” 4% tiap tahun. Daya beli penghasilan kita turun 4% tiap tahunnya, meski penghasilan tetap.

Berikut tabel yang menunjukkan hilangnya daya beli kita jika laju inflasi setiap tahun adalah 4%, sementara penghasilan tetap. Dalam tabel di bawah, asumsi penghasilan yang digunakan adalah Rp 10 juta. Jika penghasilan tetap selama lima tahun, maka kita akan kehilangan daya beli hingga satu juta rupah lebih, sebagaimana terlihat dalam tabel berikut.

TahunNilai Daya Beli
1                    10.000.000
2                      9.600.000
3                      9.216.000
4                      8.847.360
5                      8.493.466

Dari tabel di atas kita melihat bahwa jika terjadi inflasi 4% per tahun, maka uang Rp 10 juta akan kehilangan daya belinya tiap tahun, dan akhirnya hanya akan memiliki daya beli senilai Rp 8,49 juta pada tahun kelima.

Para ekonom berujar, inflasi itu sesungguhnya perampok ulung yang tidak kelihatan. Pernyataan ini mungkin benar adanya. Sebab meski penghasilan kita kelihatannya tetap, maka dalam lima tahun sesungguhnya kita kehilangan daya beli lebih dari Rp 1 juta.

Kita akan menjadi miskin secara pelan-pelan, jika penghasilan kita tetap atau stagnan setiap tahunnya. Laju inflasi atau kenaikan harga-harga tiap tahunnya akan membuat kondisi keuangan kita makin sulit, dan lama-maka akan membuat kita makin miskin.

Demikianlah tiga skenario yang acap membuat kita menjadi miskin pelan-pelan, yakni :

  1. Aset kekayaan bersih makin menurun tiap tahun
  2. Kehilangan total sumber penghasilan
  3. Gaji stagnan, namun biaya hidup makin meningkat drastis

Lalu bagaimana solusinya. Kita akan coba ulas dalam sajian minggu depan.

Salam sukses penuh kekayaan.