Tiga Jalan yang Harus Anda tempuh untuk Mewujudkan a Dream Job

Beberapa waktu lalu, tim peneliti dari Cornell University melakukan survei terhadap responden, yang semuanya berusia diatas 70 tahun. Responden generasi tua ini dianggap telah makan asam garam kehidupan, dan karenanya layak memberikan wisdom.

Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada mereka adalah : apa wisdom yang layak di-stabilo oleh generasi yang lebih muda?

Salah satu jawaban sentral yang berulang kali dimunculkan oleh mayoritas responden adalah ini : do not stay in a job you dislike.

Jawaban itu muncul secara mencolok, dan melampaui wisdom lain seputar soal kehidupan pernikahan, keluarga, dan tema lainnya.

Do not stay in a job you dislike. Sekeping jawab yang cukup menohok. Mungkin karena kita memang menghabiskan mayoritas waktu kita untuk bekerja. Mungkin hingga 30 tahun lamanya kita harus bekerja. Continue reading

3 Best Ways to Find Balance between Great Job and Happy Family

Isu keseimbangan antara dunia kerja dengan waktu untuk keluarga kini makin mencuat ditengah ritme kesibukan yang terus menderu. Sebagian lantaran beban pekerjaan yang terus bejibun, sebagian lain karena level kemacetan di jalanan yang kian ribet, maka seorang karyawan bisa menghabiskan waktu yang teramat panjang di luar rumah.

Berangkat jam 6 pagi dan pulang jam 6 petang atau jam 7 malam kini sudah menjadi ritual bagi banyak kaum pekerja.

Bagi mereka yang sudah berkeluarga dan punya anak, ritual itu mungkin menyisakan kenangan yang kelam : sang ayah makin jarang bercengkerama dengan anak-anaknya (kapan terakhir kali Anda memeluk hangat anak-anak Anda?) Sementara sang bunda, tiap pagi harus pamit ke kantor sambil diiringi tangisan dedek yang enggan melepaskan kepergiannya. Continue reading

Mind Map : Tool Ampuh untuk Melejitkan Produktivitas Anda

Pekerjaan rasanya kok tidak pernah berhenti, dan mau diajak untuk rehat sejenak. Tumpukan pekerjaan rasanya terus mengalir, menyapa kita dalam setiap sudut kesempatan. Pekerjaan yang satu belum kelar, yang lain sudah menyusul. Meeting yang satu masih separoh jalan, sudah ditunggu jadwal meeting lainnya. Belum lagi, laporan ini itu yang sudah harus rampung minggu depan.

Panorama semacam diatas sejatinya banyak kita alami. Ditengah belantara pekerjaan yang terus menggelontor itu, kita kemudian tak jarang kehilangan arah. Kehilangan navigasi untuk menuntut kita ke jalan yang penuh dengan aroma produktivitas dan kreativitas yang berlimpah.

Dijalan itulah kemudian kita disapa dengan sebuat metode yang disebut MIND MAP. Apa itu mind map dan contoh praktis aplikasi-nya akan kita jelujuri di Senin pagi yang sangat indah ini (for me, every day is a beautiful day. Ndak tahu dengan Anda). Continue reading