Jika Anda Ingin Kaya, Silakan Baca Tulisan Ini

Menjadi kaya barangkali merupakan sebuah harapan yang digenggam oleh banyak orang. Sebab, tanpa kekayaan dan penghasilan yang cukup melimpah, kita bisa termehek – mehek mengikuti kenaikan harga barang yang terus meliuk-liuk.

Tanpa rezeki yang terus mengalir, kredit sepeda motor atau mobil yang kita ambil bisa macet di tengah jalan. Atau mungkin kita dipaksa untuk terus nebeng di rumah kontrakan (dan sudah rumah kontrakan, sempit lagi. Doh.) Dan ah, bukankah anak-anak kita butuh pendidikan yang layak. Tanpa nafkah yang memadai, bagaimana kita yakin mereka akan punya masa depan yang kinclong?

Jadi apa kiat dan rahasia menjadi kaya, kalau begitu? Oke, sebentar lagi jawabannya akan dengan renyah disajikan disini. Namun sebelum Anda melanjutkan membaca tulisan ini, silakan tundukkan kepala, dan awali hari kerja Anda di pagi ini dengan doa : mudah-mudahan rezeki yang penuh keberkahan akan terus mengalir dalam diri kita semua.

Studi mengenai wealth management (atau cara mengelola kekayaan) menyimpulkan bahwa ada satu rahasia besar namun sangat simpel yang membuat orang bisa menjadi kaya raya. Mereka menyebut cara simpel itu sebagai : leverage (daya ungkit). Atau : X Factor. Dalam bahasa kita disebut sebagai : faktor kali.

Tiga contoh sederhana berikut akan menjelaskan apa itu faktor kali. Tempo hari ada anak muda lulusan D-3 usia 35-an yang membuka lapak untuk berjualan es cendol di sudut pusat perbelanjaan. Ia bercerita keuntungan bersih dari jualan es cendol itu sebulan mencapai 3 juta. Hmm. Lumayan. Ya sangat lumayan pak, sebab saya punya 10 lapak, ujarnya dengan sumringah.

10 lapak itu adalah faktor kali. Dan dengan itu, dalam sebulan ia bisa menggenggam 30 juta dengan mulus.

Contoh lain adalah rekan saya yang punya usaha menyediakan jasa outsourcing tenaga office boy atau OB (sekarang mana ada office boy yang jadi karyawan permanen). Untuk setiap tenaga OB ia meminta fee 50 ribu/bulan dari kliennya – sebuah angka yang lazim diberlakukan oleh penyedia jasa outsourcing. Angka yang cukup kecil sebenarnya. Cuman, teman saya itu memasok 1000 tenaga OB setiap bulannya, di berbagai pabrik yang tersebar di Jabodetabek.

1000 orang OB itu adalah faktor kali. Dan dengan faktor kali ini, rekan saya itu mendapat 50 juta per bulan dengan mulus. Alhamdulilah.

Contoh terakhir adalah anak muda yang kena PHK, dan kemudian mendirikan usaha berjualan obat herbal secara online. Melalui web yang melintas batas dunia maya, ia berhasil menjaring 100-an reseller yang menjadi partner usahanya.

100-an reseller itu adalah faktor kali. Dan inilah yang membuat anak muda penjual obat herbal itu bisa mendapat keuntungan bersih Rp 25 juta per bulan (dan oh ya ia juga baru saja membeli Kijang Innova terbaru).

Dari tiga contoh diatas menjadi jelas apa itu FAKTOR KALI. Inilah sebuah faktor yang membuat rezeki kita bisa meningkat berkali-kali lipat; tanpa kita harus melipatgandakan tenaga/diri kita. Sebab dengan faktor kali, kita memanfaatkan orang lain untuk menggelembungkan kekayaan kita.

Nah sayangnya, bagi Anda yang bekerja sebagai karyawan, Anda tidak bisa menemukan faktor kali itu. Bahkan sebaliknya, Anda-lah yang dimanfaatkan (atau di-eksploitasi) untuk menjadi faktor kali bagi juragan pemilik bisnis dimana Anda bekerja. Juragan pemilik bank misalnya, bisa tidur leyeh-leyeh namun bisnisnya tetap terus mekar. Sebab ribuan kantor cabang dan karyawan didalamnya, telah menjadi faktor kali yang melipatgandakan kekayaan sang juragan besar itu.

Wah jadi gimana dong kalau ternyata selama ini kita ternyata hanya menjadi β€œkorban faktor kali”.

Jawabannya memang sudah jelas : kita hanya akan bisa mendapatkan faktor kali, jika kita punya usaha atau bisnis sendiri. Menjadi entrepreneur atau berwirausaha. Atau ya seperti contoh diatas tadi : berjualan es cendol, atau menyediakan jasa OB atau membikin usaha penjualan obat herbal. (Kiat untuk pindah jalur dari karyawan menjadi juragan, bisa dibaca DISINI).

FAKTOR KALI. Inilah sebuah prinsip yang sangat simple, namun memiliki peran yang amat besar untuk membawa kekayaan dalam kehidupan kita.

Silakan terapkan prinsip sederhana itu, dan mudah-mudahan Anda semua bisa menjadi orang-orang KAYA : kaya harta, kaya ilmu dan kaya pahala.

~~~

Download slide presentasi yang memukau tentang Care Menjadi Kaya dan Personal Motivation DISINI.

Author: Yodhia Antariksa

Yodhia Antariksa

96 thoughts on “Jika Anda Ingin Kaya, Silakan Baca Tulisan Ini”

  1. Setuju dengan ungkapan kang Yodia , semuanya pasti benar adanya karena faktor kali adalah hal yang akan mendongkrak pendapatan kita. seperti bisnis online yang sekarang banyak di gandrungi orang yaitu neobux untuk daftar klik disini https://www.neobux.com/?r=budiyunianto65 . awalnya cuma sehari 0,04 $ tapi setelah kita punya banyak direct referal dan rr yang ok , maka hasil yang di dapat ternyata berlipat ganda , bayangkan dari cuma 400 rupiah menjadi jutawan , bahkan miliarder dah banyak yang membuktikan yang penting sabar, istiqomah dan tekun pasti bisa .

    See You The Top !!!!!!!!!!!!!!!111111111111111111

  2. Bisnis lebih dari sekedar uang.
    Bisnis adalah kesenangan menerapkan kreativitas, membangun sesuatu.
    Bisnis adalah membuat pelayan hebat pada para pelanggan.
    Bisnis adalah membuat produk dan jasa yang hebat.
    Bisnis adalah saat Anda membantu orang lain.

    Uang hanyalah ukuran tentang bagaimana jalannya bisnis.
    Tentang seberapa cepat balik modalnya.
    Tentang untung rugi…

    Ada banyak hal dalam bisnis yang sangat menyenangkan, lebih daripada sekedar uang:)

    Andai saja Steve Jobs hanya memikirkan uang dan kaya, mungkin inovasi tidak akan terjadi di Appel.

  3. Leverage. Faktor Kali. Yah Faktor Kali menjadi penentu jumlah harta kekayaan seseorang. Namanya faktor kali. Semakin besar jumlah pengalinya semakin besar pulalah hasilnya.

    Tapi sayang, rata – rata orang hanya mempunyai faktor kali satu saja. Satu kali itupun sering dipotong oleh bos karena alasan ini dan itu. Jadinya hasilnyapun tidak ada satu kali. Bisa jadi setengah kali. Duh nelangsanya hidup ini. Sudah korban faktor kali. Penghasilanya tidak ada satu kali.

    Sekarang masalahnya bagaimana menjumput faktor kali itu biar menjadi berlipat. Banyak jenis dan model kendaraan yang bisa mengantar ke faktor kali. Semakin ber cc besar kok kelihatanya faktor kalinya juga besar.

    Faktor kali. Faktor Kali. Faktor Kali. Terus sekarang, Faktor – faktor apa saja yang diyakini dan bisa menjamin seseorang mendapatkan faktor kali sesuai harapan. . .? Misal. Sbg OB. Sbg. Buruh Tani. Sbg. Karyawan. Sbg. Buruh Pabrik. etc.

    thanks ya pak Yodya.

  4. @oke mantap
    Apa itu faktor kali? faktor kali adalah KEGILAAN (dalam arti negatif)

    Bob Sadino ditanya “Kenapa KemChiks tidak di frenchaise kan?”
    Bob Sadino “Lho koq aneh pertanyaannya, kenapa tidak bertanya bagaiamana KemChiks bisa bertahan sampe sekarang?”
    Banyak supermarket terkenal di Jakarta, kenapa KemChiks tetep laris???
    Karena KemChiks kecil, karena KemChiks hanya satu
    Jika Anda kecil dan hanya satu, mudah untuk mengurusnya dan membuat pelayanan yang hebat.
    Dan bisnis Anda akan terus maju dan bertahan lama.
    Anda lihat Indomaret, Alfamaret dan frenchise lainnya yang pegawainya selalu mengatakan hal yang sama untuk menyambut pelanggan.
    Mereka membosankan, menjemukan, saya kadang malu jika sedang terburu-buru dan tidak menjawab perkataan mereka.

    Dari ratusan petugas alfamart yang saya temui cuma 1 yang niat jualan.

    Anda ingin faktor kali, buat bisnis sendiri.
    Anda tidak perlu menjadi banyak dan besar.
    Belajarlah membuat pelayanan yang hebat, cari pegawai2 yang niat kerja.
    Pegawai yang ga perlu disuruh2 kayak kambing.
    Atau Anda bisa memulai bisnis Anda sendiri, pekerjakan diri sendiri.

    Guru Elektro saya di SMP tidak pernah bersekolah di elektro.
    Dia cuma punya ide “Wah aku pengen buka bengkel elektronik”
    Dia langsung buka tu bengkel, padahal ga tau elektronika.
    Dia beli buku manual service sambil mbenerin alat elektronik orang.

    Trus saya tanya “Pak gimana kalo radionya ga jadi?”
    Dia jawab “Gampang, tinggal bawa ke bengkel lain di Purwokerto… Kita sambil nungguin jadi bisa sekalian belajar”

    Jangan dibuat rumit, sederhanakan.
    Ada pepatah lama : KISS (Keep it Simple Stupid)

    Saya jadi keinget sama akuntan publik yang pada demo ke TV one gara2 ada undang-undang yang merugikan
    Jadi karyawan ya itu resikonya…

  5. Dan satu hal lagi kelebihan menjadi kecil : biaya overhead juga kecil
    Anda tidak perlu menggaji banyak orang

    Anda tahu berapa pegawai Wikipedia : 18 orang dan sukses besar
    Bedakan dengan pegawai Encarta punya Microsoft yang jumlahnya ratusan
    Encarta langsung gulung tikar saat Wikipedia baru sebulan muncul
    Wikipedia penghasilannya tidak begitu besar, tapi cukup untuk makan 18 karyawan dan bertahan sampai sekarang, bahkan sukses
    Sebenarnya penghasilannya sangat banyak kalo cuma dibagi 18 karyawan

    Kecil bukan berarti keuntungannya kecil
    Kecil berarti Anda bisa melayani pelanggan dengan layanan hebat
    Kecil berarti Anda tahu siapa nama pegawai Anda
    Kecli berarti Anda tidak perlu pusing dan rumit
    Kecil berarti Anda menang persaingan karena pelayanan dan produk Anda yang hebat

    Jadilah kecil, berpikirlah besar…

    Anda tahu kalau Ebay sekarat…
    Ebay pada awalnya sangat menguntungkan (saat menjadi kecil), tapi saat menjadi besar, Ebay mulai sekarat…
    Ebay sekarat karena terlalu besar, terlalu besar biaya overhead untuk karyawan
    Ebay tidak akan menang melawan perusahaan kecil…

  6. Apa yang mas Yodhia sampaikan simpel namun perlu perjuangan untuk mewujudkan. Bagaimana mas kalau profesi kita sebagai fasilitator barangkali penjenengan punya resep jitu untuk menciptakan faktor kali ? Mohon sarannya. Saat ini saya sedang merintis jasa pelatihan bidang motivasi dan service excellence. Oks, saya tunggu advisnya.

  7. @suharto_solo
    Pemasaran yang hebat adalah cara tercepat menghancurkan produk yang buruk
    Pelanggan akan kecewa saat menengok produk yang tidak sesuai dengan apa yang di promosikan
    Kebanyakan orang fokus mencari pelanggan, semakin banyak pelanggan maka semakin baik
    Padahal sebaliknyalah yang harus dilakukan, membuat produk untuk pelanggan
    Jika produk dan pelayanan Anda hebat, pelanggan akan datang dan membicarakannya pada temannya

    Daripada mencari pelanggan untuk produk, mungkin lebih baik mencari produk untuk pelanggan, memberikan yang terhebat bagi pelanggan

    Faktor kali tidak akan berguna jika produk tidak bagus, justru mempercepat kehancuran
    Fokus memperbaiki produk, membuat pelayanan hebat
    Dan lakukan pemasaran kreatif, bukan membuang-buang uang
    Cuma itu…

    Ada kebanggan tersendiri saat Anda tahu produk Anda bermanfaat bagi pelanggan, bukannya membawa lari uang mereka

    Hal yang paling menyebalkan adalah orang berbisnis untuk mencari kekayaan, mereka selalu berpikir “Apa yang bisa saya bawa lari?”
    Bukan berpikir “Apa yang bisa saya berikan?”

    Jika Anda mengaku service Anda excellence maka tunjukan dedikasi Anda pada para pelanggan
    Bukan berpikir bagaimana agar uang saya bertambah banyak dengan faktor kali
    Pelanggan akan mencium bau ketidak-tulusan, pasti…

    Satu saran saya (yang saya lakukan 1th lalu) :
    Buang buku2 Robert T Kiyosaki !!!
    Carilah buku2 tentang pelayanan pelanggan, tentang mengembangkan produk di bidang Anda, tentang memberikan kontribusi

    Andai Bob Sadino hanya mikir kaya, KemChiks hanya tinggal sejarah,,,
    Bob Sadino adalah penggila layanan pelanggan
    Saya penggila layanan pelanggan dan produk yang hebat
    Kenapa Anda tidak menjadi penggila layanan pelanggan ?

  8. Faktor kali, kayaknya yang paling menarik dari posting Pak Yodhia kali ini justru 7 kata terakhir. Apalagi dua kata terakhir.

    Ada konsep keseimbangan dalam hidup. Okelah kaya harta. Hidup memang perlu harta untuk kelangsungannya. Bukan cuma karena kita butuh makan, tetapi dengan harta pula kita bisa menjadikan hidup kita justru membahagiakan.Dengan memberikannya pada orang lain dalam berbagai bentuk yang sering kita sebut beramal, charity.

    Semakin banyak kita memberi kepada orang lain, apalagi kalau berawal dari niat yang baik dan hati yang tulus, tantangan untuk selalu memberikan yang terbaik justru memantik kita untuk terus belajar, berbagi ilmu yang sudah kita dapat dengan orang lain.

    Akhirnya, dapatlah poin yang terakhir. Kaya pahala. Pahala dari kerja keras kita mengalikan, pahala dari kita belajar, pahala dari kita berbagi ilmu, dan pahala berbagi harta. Pahala berbagi ilmu persis seperti MLM. 1 downline saja yang aktif menularkannya, upline pasti dapat ‘komisi’ pahalanya.

    Apakah kita cukup bahagia dengan tumpukan harta, mungkin. Tetapi kita, InsyaAllah, akan jauh lebih bahagia bila kita mau membagikannya pada orang lain. Semakin banyak dikali, semakin banyak yang bisa dibagi. Semakin banyak dikalikan, semakin banyak yang bisa dibagikan.

    Salam sukses buat Pak Yodhia

  9. Sajian renyah yang sangat inspiratif. Moga Bangsa ini bisa lebih makmur dan sejahtera dengan paradigma berfikir untuk menjadi wirausaha dengan dasar X Factor. Thanks Mas Yodhia

  10. Yang saya maksud kecil bukanlah kecil dalam ukurannya
    Kecil berarti Anda bisnis Anda masih dalam kontrol Anda
    Kecil berarti fleksible untuk bergerak saat terjadi perubahan

    Misalnya Virgin Air milik Branson
    Saya menganggap Virgin Air itu kecil karena branson masih terikat dengan segala hal di dalamnya, tentang pelayanan dan produknya
    Tapi saat Virgin Air mengeluarkan saham publik dan menjadi besar, saat itulah Virgin Air mulai diluar kendali
    Setiap kepustusan Branson harus persetujuan dewan direksi dan investor
    Harus menyenangkan investor dengan saham yang naik

    Akhirnya Branson memilih untuk membeli semua sahamnya kembali dengan uang pribadinya
    Semua tabungannya habis untuk kembali menjadi kecil

    Branson berkata “Ini pelajaran yang mahal, tetaplah bisnis Anda berada di bawah kendali Anda”

    Andai KemChiks di frenchise-kan ini tebakan saya:
    Mula-mula menguntungkan
    Lalu saat pelayanan dan produk diluar kendali, pelanggan mulai kabur
    Pelanggan akan berteriak “KemChiks tidak seperti dulu lagi”
    Karyawan2-nya mulai menjadi robot tugas yang tidak peduli
    Dan berakhir dengan, Kemchiks tidak pernah ada lagi karena persaingan

    Memenangkan persaingan hanya dengan produk dan pelayanan pelanggan

    Saya pernah menjadi penggila uang, berkata bahwa saya ingin kaya supaya memberi lebih banyak
    Tapi yang terjadi justru sebaliknya, saya jujur pada perasaan saya

    Sebuah buku The Power Of Kepepet di akhir bab berjudul:
    Give and Give
    Give and Take
    Itu menyedarkan saya tentang apa itu _ikhlas_

    Mana yang Anda pilih Give and Take atau Give and Give?

  11. Ada satu pertanyaan menggelitik :

    Apakah Bob Sadino kaya ?

    Padahal dia berkata “Saya berbisnis tidak untuk mencari kekayaan…”

    Tidak mencari kekayaan bukan berarti Anda tidak bisa kaya, sebaliknya Anda pasti kaya
    Anda baca buku2 para pebisnis tulen, mereka akan berkata “Saya berbisnis karena saya suka melakukannya, bukan karena ingin kaya…”

    Mereka yang melayani dengan hati, akan disambut dengan hati, dan akan tetap berada dalam lubuk hati
    Itulah yang membuat bisnis mereka tetap bertahan di dunia yang penuh persaingan ini πŸ™‚

  12. wah, mantap nih artikel kali ini, komen-komennya juga oke!
    selamat berjuang memdapatkan yang lebih baik πŸ˜€

  13. Wah…bener2 sajian MakNyuuusss! Luar biasa. Satu hal lagi yang Saya kagumi selain isi article2 anda Bung, Racikan kata2nya itu lho! kata2 yang lugas, kadang di padupadankan dengan bahasa daerah yang pas, gaya bahasa yang komunikatif, serta mudah dipahami. Sehingga ketika membaca, seolah2 wajah orang di sudut kanan atas itu lho yang secara langsung ngebacain. Ok Great!

  14. Benar2 luar biasa Diskusi Tentang tema ini, Sajian yang baik dari mas Yodhia dan dilengkapi dengan Mas Ahmad. Sungguh Bersama membangun sebuah sinergi untuk kebaikan dan kita semua merupakan dinamika dalam kehidupan kita…Sukses Selalu untuk Kita Semua..

  15. Bpk “AHMAD”

    Thanks referalnya. Menyala bahkan menyala terang benderang. Bermanfaat. Bisa menjadi semacam pemicu untuk menerangi ruang kegelapan. Lebih bermakna melebihi semangat anda dari sekedar kata-kata.

    Memang tidak mudah menemukan kekayaan sejati. Penuh trik dan intrik yang keras sekali. Tinggal kita pilih yang mana. Pilih jalan lurus atau jalan berbelok & berliku. Pilih Putih atau hitam. Banyak pilihan.

    Muaranya ikhlas dan dpt ridlo Tuhan. “Kecil tapi bermakna”. “Kecil tapi berefek besar”. “Kecil mempermudah ruang kendali”.Thanks<

  16. NICEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    tetapi ada yang kurang… hal diatas bisa terwujud atau berhasil dikarenakan mereka punya skill atau keterampilan..
    yang menjadi pertanyaan apabila saya merupakan faktor kali dan sangat takut untuk terjun sperti hal diatas bgaimana??!!

  17. @Bayu Aji
    Jika Anda mengatakan mereka berhasil karena punya ketrampilan
    Pertanyaanya “Apakah ketrampilan mereka muncul sendiri secara tiba-tiba?”
    Tidak…
    Ketrampilan ya harus dicari dan dijalani
    Semua orang yang terampil, awalnya ga bisa apa-apa
    Andai mereka berkata “Lah.. orang lain berhasil kan punya X, punya Y, punya Z”, mereka tidak akan melakukan apapun

    Saya memulai bisnis tanpa ketrampilan
    Saya donlot dari internet tentang sebuah resep masakan yang saya suka
    Lalu saya membuatnya dan menjualnya
    Dan orang-orang suka

    Ketrampilan ada karena dijalani
    Ketrampilan membuat faktor kali, juga ada karena dijalani
    Mustahil Anda mendapat ketrampilan dengan hanya duduk sambil membaca buku-buku motivasi persis seperti orang baca buku porno
    Mula-mula semangatnya menggebu-gebu, lalu saat menghadapi kenyataan langsung membuang handuk

    Takut untuk terjun? ya tinggal jalani saja
    Saya selalu ingat kata Bob Sadino saat ditanya “Om Bob jika sesuatu berat untuk dijalani bagaimana?”
    Jawab Bob Sadino “Ya jalani saja…”

    Hal paling hebat yang bisa dipelajari adalah “Kerjakan Saja…”
    Gampang to…
    Jika takut bagaimana? Ya tinggal kerjakan saja

    “Orang yang berani bukanlah orang yang tidak memiliki rasa takut, tetapi orang yang terus bergerak meski dalam ketakutan”
    _Seneca_

  18. dahsyaaaat sekali mas Yod,,,jadi teringat juga apa yang dikatakan Market Revolusioner kita Tung Desem Waringin.
    saya punya usaha, dengan berkerja sama dengan orang lain/kemitraan, keuntungan kita berlipat2 tanpa kita menggandakan tenaga kita untuk dikeluarkan πŸ™‚

  19. Kaya adalah efek dari action…setuju banget…semoga dgn kekayaan yang kita dapat bisa bermanfaat buat org lain shg org lain turut maju bersama…amien

  20. -komentar dari Ahmad-
    …Satu saran saya (yang saya lakukan 1th lalu) :
    Buang buku2 Robert T Kiyosaki !!! …

    Bukan cuma Robert T Kiyosaki tapi juga “antek-antek”nya termasuk TDW

  21. Berarti untuk menggunakan prinsip “faktor kali” itu kita harus punya modal yang besar ya?? atau g??

  22. @Tria
    Ga…
    Yang penting berpikir
    Klo jadi pengusaha tapi yang dipikirin modal mulu, kapan kreatifnya
    Semua pengusaha hebat pasti mulai dengan modal kecil

  23. artikel nya bagus, kalo temen temen ada yang mau membuat faktor kali dari internet marketing, ada seminar yg bagus di bandung 29 january jam 10.00 di sawunggaling no 13. Bumi sawunggaling. Go internet marketer indonesia

  24. JIKA ANDA PINGIN KAYA….

    sadarkah kita, tiap manusia telah dianugrahi kekuatan (pikiran, perasaan,keyakinan)… hanya saja kebanyakan orang ada lebih rasa kecenderungan pada satu sisi, dan melupakan sisi yang lain, padahal sisi-sisi yang lain yang lbh penting.
    jika anda pingin kaya:
    1. rubahlah sikap anda
    2. rubahlah keluarga anda
    3. rubahlah lingkungan anda
    4. rubahlah orang-orang disekitar anda
    pada satu sisi yang lebih baik.
    jika anda sendiri yang berubah berarti anda belum kaya, sebab kanan kiri anda masih ada yang harus diselesaikan.

    salam sukses….

  25. terimakasih sudah menginspirasi…
    tapi kok, jarang ya ada artikel yg membahas “kalo sudah kaya, lantas?”

    hehe.. jgn lupa (min) 2,5% ada jatah utk “si miskin”
    soalnya dari tadi ngomongin “si kaya” terus…

    jgn diambil hati ya gan… terus berdjoeang kekayaan duniawi! ooh..

  26. Satu Hal yang Jarang / Mungkin malah tidak pernah terucap ketika seseorang sudah sukses dalam Usaha / Bisnis yang dijalankannya…

    .Bahwa semua Kesuksesan itu diraih karena izinNYA…

    semuanya rata – rata hanya ngomong karena kerja kerasnya, keuletannya dll pokoknya semua tentang dirinya, dan melupakan sesuatu hal yang saya pikir merupakan kunci sukses dari Kesuksesan seseorang…yaitu izin dariNYA…..

    Maka dari Itu ingatlah kepadaNYA…karena semua harta dunia itu adl titipan dariNYA….

    Mohon maaf bagi yang tidak berkenan…saya sebagai sesama manusia hanya berusaha untuk saling mengingatkan….

  27. Artikel yang sangat inspiratif dan comment2nya yg sangat menarik…thnks for Pak Yodhia and Pak Ahmad….Succes for all..

  28. Luar Biasa!!!
    biarlah bisnis kita tetap ‘kecil’ akan tetapi keranjang bisnisnya banyak…keranjang bisnis yang berbeda-beda ini yang jadi ‘faktor kali’ …bisa dikatakan demikian?

  29. Salam kenal..

    Setuju…faktor kali emang TOP BGT, dan semua orang pasti pingin hanya saja faktor bagi yang sebagian orang mungkin agak berat…hehehe..

    Thanks for pak Yodhia atas infonya.

  30. apakah sebagai karyawan bisa menggunakan faktor kali?, atau hanya sebatas pengusaha/wirausahawan saja?, mohon bisa memberikan solusi pak….

  31. Mas Yodhia bener-bener berhasil dengan artikel faktor kali-nya. Buktinya, ada seorang komentator begitu semangat, ga nyadar kalo dah kena dampak kehebatannya “faktor kali”nya mas Yodhia πŸ˜€

    Sukses Terus Mas Yodhia, semoga artikel-artikelya menjadikan faktor kali pahala bagi para pembaca πŸ™‚

  32. Ok … pak yod and pa ahmad, pokonya setelah saya baca artikel ini saya berjanji akan jadi pengusaha ,saya akan meniru barang2 impor supaya negeri saya ini mandiri and terbebas dari barang asing, apalagi 60%

    Kebutuhan Barang indonesia dikuasai impor, kebanyakan dari made in china, gua anti bgt barang impor

    thanks salam buat om saya (om bob sadino) .dan pengusaha pribumi

  33. artikel ini sangat bermanfaat, buat semangat khususnya untuk saya yg sedang dilema memutuskan untuk memulai usaha sendiri atau tetap jadi karyawan. Just do it… Take action… Thank you for sharing…

  34. Inspiratif di artikel, Inspiratif juga di komentar. Dua-duanya sangat berbobot. Bahkan ada analisa buku-buku best seller dunia yang juga ditampilkan disini. Luar biasa. Seru !!!!!

    Sekarang adakah para pembaca atau Pak Yodhia atau Pak Ahmad sendiri yang bisa mengkritisi langkah-langkah yang ditempuh Bapak Bob Sadino?

    Adakah yang bisa menilai langkahnya Rusdi Kirana dan Richard Branson?

    Saya sangat butuh sudut pandang berbeda.

  35. seru…. baik di artikel maupun di komentar !
    Ditambah lagi ada kritisi buku-buku best seller nasional dan dunia!

    Sekarang adakah pembaca yang bisa mengkritisi langkah-langkah Bob Sadino?

    Adakah yang mendukung langkah Rusdi Kirana dan menentang langkah Richard Branson?

    Saya membutuhkan sudut pandang berbeda, setelah terkagum-kagum dengan sudut pandangnya Pak Ahmad dan Pak Yodhia.

  36. Faktor kali memang terlihat mudah. Tapi nantinya juga butuh dukungan kemampuan kita sendiri untuk mengendalikan faktor kali kita yang memang sengaja dibuat gemuk.

  37. Maaf, ada yang terlewat membaca di bagian komentar. Setelah baca komen-komennya, ternyata pemikiran saya sudah diulas panjang lebar pada komen dari Saudara Ahmad pada tanggal 8 Desember 2010.

    Namun demikian kekhawatiran Saudara Ahmad tentang kemampuan kendali perusahaan yang besar, dibandingkan dengan hebatnya potensi faktor kali yang tidak bisa diabaikan begitu saja, maka kita coba melihat perusahaan starbuck yang barangkali sebagai jawaban.

    Starbuck mempunyai banyak cabang di berbagai negara, namun pelayanannya bisa satu level dengan usaha yang langsung ditangani oleh owner/foundernya sendiri.

    Konsumen starbuck rata-rata sangat puas, dengan layanan yang diberikan karyawan starbuck.

    Semoga Pak Yodia bisa mengulasnya.

  38. Luar biasa pemikiran dan tulisan mas Yodhia dan mas Ahmad juga comment dari netizen yg rata2 auranya positif.semoga jadi amal kebajikan.

    Buat yg ingin mulai berbisnis hubungi saya: 0818813528

  39. @J : intinya adalah budaya perusahaan dan karyawan kita. Dengan menerapkan budaya perusahaan dan karyawan (baca tim) kita melayani pelanggan dari hati, maka kita dapat membuat faktor kali menjadi kenyataan. Pada Starbuck, mereka sdh memiliki SOP kerja, budaya perusahaan dan cara merekrut tim yg sesuai. Sehingga mereka bisa berkembang dan memiliki banyak cabang.

  40. Kaya Harta, Kaya Ilmu dan Kaya Pahala, kalimat yg mnginspiratif untuk berkolaborasi dengan pencerahan dari Mas Ahmad dan Mas Ayodha.

    Memulai sesuatu dari yg kecil untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat dengan kreatifas yg dimulai dari diri kita sendiri.

    Met Monday work with heart.

  41. Saya mencona menjalankan faktor kali ini dengan cara online, dengan setelah saya menjadi distributor produk herbal dari salah satu perusahaan dari negeri seberang sana. Akan tetapi belum bisa saya andalkan. Dengan setelah kurang lebih 3 tahun berjalan saya bejualan produk. Kiranya bicara kontek persoalan permasalah, apa krn saya menggunakan gratisan sehinggga kepercayaan konsumen terhadap toko yang saya bangun membuat ragu akan konsumen.

    Mohon saran pendapat dari para guru…

Comments are closed.