Apapun profesi Anda, entah manajer, karyawan, pemilik bisnis, arsitek, fotografer pro, penyedia jasa les privat atau juga penyedia jasa sedot WC; maka taktik digital personal branding mungkin sesuatu yang layak dilakoni dengan seksama.
Dunia telah bergerak ke arah digital. Telah lahir digital generation yang selalu berselancar dalam jagat online. Maka menancapkan personal branding dalam ranah digital landscape merupakan cara ampuh untuk melentingkan “nilai jual” Anda.
Dan di pagi yang damai ini, saya akan mencoba mengulik trisula maut dalam proses digital personal branding: perpaduan ampuh antara blog, facebook dan twitter. Apa saja jurus trisula maut itu? Dan bagaimana meraciknya dengan jitu?
Ditengah merebaknya social media seperti FB dan Twitter, saya tetap menganggap blog masih tetap merupakan medium yang relevan untuk mempromosikan kompetensi yang kita miliki dan akan kita jual.
Dalam trisula maut itu, saya memandang blog adalah ujung tombaknya. Blog adalah anchor. Blog adalah medium utama tempat dimana kita bisa mendedahkan infomasi kaya tentang kompetensi yang akan kita jual, atau produk yang akan kita promosikan.
Jika blog adalah ujung tombaknya, maka dua sayap yang menyertainya adalah facebook dan twitter. Dua social media populer ini terus digerakkan untuk menopang kebesaran reputasi sebuah blog.
Mari kita ambil contoh kasus dengan sebuah blog legendaris bernama Blog Strategi + Manajemen.
Klik gambar untuk akses free KPI software.
Tanpa Facebook dan Twitter, sebenarnya blog ini sudah lumayan populer. Namun karena ingin makin banyak dikunjungi, saya mencoba memanfaatkan Facebook dan Twitter untuk mempromosikan blog ini.
Begitulah saya kemudian membuat Page Blog Strategi + Manajemen; dan saat ini memiliki sekitar 22 ribu likers. Bagi yang belum nge-like, silakan like page blog strategi + manajemen, disini.
Saya kemudian juga membuat akun Twitter dengan nama @strategi_bisnis, dan sekarang memiliki sekitar 40 ribu followers. Bagi yang belum follow, silakan follow akun @strategi_bisnis disini.
Di Facebook saya lebih banyak menampilkan links ke blog Strategi + Manajemen, disertai dengan pengantar artikel yang mengundang rasa penasaran (menciptakan judul yang mengundang rasa penasaran adalah salah satu kunci untuk meningkatkan jumlah pembaca. Okey?).
Sementara di Twitter, saya rajin berbagi twit atau kultuit dengan tema-tema yang renyah, seperti gaya penulisan di blog ini. Di Twitter saya malah lebih banyak berbagi ilmu secara ringkas dan padat, bisa setiap hari (dan bukan seminggu sekali seperti di blog).
Saya rajin ngetwit kalau pas macet di jalan. Jadi semakin sering macet di jalan, semakin sering saya berbagi ilmu via twitter.
Seperti di Facebook, saya juga rajin menampilkan link artikel blog ini via Twitter.
Hasilnya cukup mengesankan. Dari data statistik blog ini, saya melihat banyak fans/followerdi Facebook atau Twitter yang meng-klik tautan artikel itu, dan otomatis trafik blog ini meningkat lumayan pesat.
Saya juga melihat, pembaca yang mengenal blog ini dari twitter/facebook – bukan dari kesasar karena Google – lebih loyal. Artinya mereka kemudian jadi pengunjung yang lumayan tetap. Bukan seperti pembaca dari Google yang hanya sekilas membaca, lalu kabur dan tak pernah kembali.
Peran Facebook dan Twitter dalam jurus trisula itu makin powerful setelah saya memasang plugin Social Share (ada di bagian bawah setiap artikel di blog ini).
Melalui plugin share itu, pembaca menjadi lebih mudah untuk men-share artikel di blog ini melalui akun social media mereka. Dan impaknya cukup ampuh. Ada sejumlah artikel yang menjadi viral, artinya di-share lebih dari 10 ribu pembacanya.
Melalui Facebook, Twitter dan Social Media Sharing itu, trafik pengunjung blog ini meningkatkan sekitar 40%, sebuah angka yang lumayan. Sekarang setiap bulan blog ini dikunjungi sekitar 100 ribu visitors.
Bukan hanya itu. Sekali lagi, pembaca yang kesini karena promosi saya di Facebook dan Twitter kemudian menjelma menjadi new loyal readers (mau berkunjung lebih dari satu kali ke blog ini dalam sebulan. Thanks ).
Melalui strategi trisula ini, saya mencoba mensinergikan kekuatan Facebook, Twitter dan Blog menjadi medium yang efektif untuk membangun digital marketing strategy.
Saya selalu berusaha menjadikan tiga medium ini (Blog, Facebook dan Twitter) sebagai arena digital untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan ke sebanyak mungkin audiens.
Sebutlah itu sebuah upaya untuk menjadikan social media sebagai “powerful digital knowledge center” yang mudah-mudahan bisa membawa manfaat bagi banyak orang.
Welcome to Digital Life. Welcome to Digital Knowledge Center.
And welcome back to Blog Strategi + Manajemen.
Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin.
Photo credit by : UmairQureshi
Betul pak. Social media mengerek pengunjung 🙂
Di Masa Depan apalagi yg ada ya selain Facebook, Google Blog, dan Twitter ya pak.
apakah ke 3 media ini akan digunakan ya pak. dengar-dengar sih Twitter mengalami penurunan pengguna, sebaliknya Facebook malah makin dahsyat
Setuju Pak, bahwa blog adalah ujung tombak. Membangun personal brand perlu di awali di blog. Ketika blog tersebut sudah diisi dengan konten-konten “maut” maka orang akan lebih loyal dengan kita.
Hanya saja, tentu saja peranan Facebook dan Twitter amatlah diperlukan. Tidak hanya menggunakan Google, Facebook dan Twitter sangat diperlukan untuk mensosialisasikan blog kita.
Kalau saya polanya semacam ini,
-trafik datang dari Google.
– trafik yang datang tadi kita “ikat” dengan fans page di Fb ataupun akun di Twitter.
dengan begitu, mereka akan semakin loyal dan ingat blog kita.
Apalagi sekarang saatnya era social media marketing.
@Afrid Fransisco
Twitter masih tetap ampuh :), hanya saja Twitter lebih mengarah kepada kalangan usia muda dan warga-warga di kota besar.
Sementara Facebook memang semakin dahsyat dengan fitur-fitur baru mereka. Para marketer di internet pun makin larut dalam hegemoni Facebook marketing.
@Jefferly Helianthusonfri
Oh gitu, tapi saya ngga pernah pake Twitter mas. Lagian katanya Twitter cuma di Indonesia aja yg banyak aktifnya, Orang-orang bule sana pake Facebook malah makin lama.
Oh ya kalau Youtube gimana ya,
Kayaknya Youtube untuk Kalangan Seniman ya mas Jeff
Sepertinya sy perlu memberi perhatian terhadap brand ya..
Sudah banyak terlambat…tapi tidak mengapa..
memang pak yodhia saya pembaca setia blog ini . ketika mengenal anda di seminar LKIM IP UII 2014 di SSC UII beberapa bulan lalu.
Hebat pak tulisannya
By the way, saya pengunjung loyal blog ini lho he he
Coba buat akun kaskus pak.. biar tambaaaah josss 😀
Artikel yang mantap pak, mudah2an saya menjadi pembaca yang setia
mantap, sudah coba dilaksanakan, tpi jumlah follower dan like masih kecil, hehehehe
Maturnuwun info yang bagus sekali Pak.
Sangat bermanfaat bagi kami yang sedang membangun brand.
Selamat Lebaran juga Pak.
setuju kalo blog strategi+manajemen adalah blog legendaris, kita butuh strum yang selalu mengingatkan kita akan arah tujuan hidup tapi dengan bahasa yang renyah dan gampang dipahami
Setuju banget pak …
menurut pengalaman saya … sebaiknya tidak memilih diantara berbagai pilihan chanel digital yang ada …
idealnya kita menggunakan semua chanel tersebut
Blog, Facebook, Twitter dan jangan lupa dengan mbah Google baik dengan SEO maupun PPC nya …
Juga jangan mengabaikan Google+, Instagram dan tentunya Youtube
Tentu saja tidak semua bisnis/bidang akan sama impact-nya …harus tes dan ukur
Keren pa,saya jadi lebih terinfirasi untuk mengembankan strategi bisnis yang saya jalani dalam penjualan bonekaoke.com
Setuju.
Terlebih sekarang sosmed emang udah men’dunia’….
wow trisula maut! perlu saya lakukan untuk website perusahaan nih
thanks for good inspiration, I like this blog, make me be inspired more and more
I do marketing of property, I’ll take it to do my job…thanks for the second times
Salam kenal Pak…
Terima kasih untuk pencerahannya.
Trisula maut ini memang banyak manfaatnya. Saya sudah melakukannya tapi baru tau manfaat mautnya akhir2 ini.