Time is more than important than money. Ya, ungkapan time is money itu keliru. Waktu acap jauh lebih berharga dibanding uang.
Suramnya, tanpa kita sadari kita sering membuang waktu kita yang amat berharga secara sia-sia.
Pagi ini, kita akan mengulik 3 aktivitas yang dengan sukses merampas waktu produktif Anda. 3 jenis aktivitas yang sering membuat waktu Anda terbuang sia-sia. Apa saja 3 perampas waktu itu?
Dalam sajian infografis dibawah ini, saya menyajikan data menarik tentang 3 aktivitas yang amat sering merampas waktu produktif Anda saat sedang bekerja di kantor, yakni :
1) ngerumpi dengan teman kantor tentang banyak hal yang ndak ada hubungannya dengan pekerjaan
2) browsing website dan social media seperti facebook, yang sama sekali tidak relevan bagi pekerjaan
3) meeting yang bertele-tele dan useless.
Klik gambar untuk akses free KPI software.
Berapa sering Anda melakukan tiga aktivitas seperti diatas? Benar-benar membuang waktu dan menimbulkan hidden cost yang amat tinggi, seperti yang disajikan dalam infografis dibawah ini.
Apa solusinya? Dalam infografis tidak disajikan solusinya.
Karena itu, dalam audio podcast berikut ini, saya memberikan tambahan informasi yang amat insightful tentang solusi apa yang harus dilakukan untuk melawan 3 perampok waktu Anda yang amat berharga.
ENJOY and LISTEN MY PODCAST !!
File audio MP3 bisa Anda download disini.
Social media terutama Pak,
Mending baca dah ini Blog keren.
Selamat pagi pak Yodh, jam segini sdh posting π
Paling banyak socmed Mas. Apalagi hampir semua orang punya smartphone dan memudahkan utk chat, update status, upload foti, dll. Hal Ini yg sulit dihindari.
Saya ada pertanyaan Pak Yodhia,
Mengenai point pertama aktivitas yang paling besar merampas waktu.
Kedengarannya berkontradiksi dengan infografis/podcast Pak Yodhia bulan lalu tentang pertemanan di kantor.
https://strategimanajemen.net/2015/06/25/data-statistik-mengejutkan-tentang-makna-persahabatan-dengan-teman-kantor/
Dimana di sana dikatakan
“Managers should be actively encouraging Office Friendships, and letting employees chitchat about nothing. It might seem like they’re not being productive when they talk, but the data shows that these friendships really matter.”
Bagaimana pendapat Pak Yodhia?
Kalau interaksinya dengan teman bersifat produktif, bagus.
Namun kalau ngobrolnya ngelantur dan kebanyakan malah justru kontra produktif. Jatuhnya jadi malah gosip and office politics π
Kerjanya sendiri, bagaimana mana mau ngobrol dengan teman kerja?
Kerjaannya harus browsing-browsing, cuman godaan untuk tidak fokus selalu ada, dan sekali-kali boleh kan, agar tidak bosen.
Yang penting berusaha untuk terus fokus…
Gak ada ruginya mengunjungi blog ini, bagus Kang…..
Solusinya bikin deadline yang lebih terencana..
meeting cukup 15 menit aja π
sorenya evaluasi progress π
Pak, persentase 14%, 64% dan 37%. Klo dijumlah kok lebih dr 100%.
Itu bukan harus dijumlahkan mas…..
Harus dibaca sendiri-sendiri….jadi tidak saling berkaitan dan harus dijumlahkan…. π
point 2 adalah candu sehari-hari dikala nganggur, meeting lbh asyik dijoin dg ngobrol/diskusi informal.. kesannya lbh catchy
Terimakasih admin, sedikit pencerahan untuk saya.
2 hal mungkin yang paling sering saya lakukan dan sesuai dengan artike di atas sering ngerumpi di social media baik itu facebook maupun twitter
memang saya sudah rasakan bagaimana waktu saya terbuang percuma-cuma hanya dengan melakukan aktivitas seperti itu.
kemudian yang paling menjengkelkan dan terpaksa adalah meeting atau rapat musyawarah dalam Organisasi.
Kebetulan saya memiliki organisasi dan ketika pertama kali saya mengikuti musyawarah, sangat mengambil banyak waktu.
Pembahasannya pun bertele-tele.
sangat bermanfaat untuk memperbaiki sikap dan masa depan yang lebih baik.