3 Pilihan Investasi Paling Top untuk Masa Depan yang Gemilang

Meracik persiapan guna menata masa depan yang sejahtera barangkali merupakan lelakon yang kudu disuntuki. Kelak kita pasti akan berkeluarga. Dan kelak anak-anak kita pasti juga akan membutuhkan biaya hidup dan biaya pendidikan yang tidak sedikit.

Tanpa persiapan finansial yang solid, kita mungkin bisa membuat masa depan anak-anak kita berada dalam situasi yang muram.

Nah, salah satu persiapan yang bisa diracik adalah melakukan kegiatan investasi secara pas. Pertanyaannya : pilihan strategi invetasi apa yang paling top dan menjanjikan masa depan yang gemilang?

Mari kita ulik dalam sajian renyah kali ini, sambil ditemani secangkir teh hangat.

Instrumen investasi yang bisa diambil sejatinya punya banyak pilihan. Namun 3 jenis investasi yang paling top dan paling aman ada dibawah ini. Mari coba kita bedah satu demi satu.

Pilihan investasi 1 : Properti.

Mungkin sekitar 90% masyarakat Indonesia yang punya dana berlebih mengalokasikan dananya untuk investasi di properti. Entah untuk beli tanah, sawah, rumah kedua, apartemen, ruko, atau membeli bangunan kos-kosan.

Investasi properti memang relatif punya risiko rendah. Dari dulu tidak pernah ada cerita harga tanah menurun. Yang terjadi, hampir tiap tahun harga semua jenis properti (tanah, rumah, apartemen) selalu naik, rata-rata 10% hingga 20%.

Keuntungan melakukan investasi properti ada dua. Yakni pertama, dari harga jual kembali yang naik secara signifikan. Dan kedua, dari pendapatan sewa jika aset properti itu bisa disewakan.

Dalam soal peghasilan sewa ada istilah yang disebut YIELD. Atau semacam persentase pendapatan yang akan didapat dari menyewakan propertinya.

Yield paling tinggi ada pada aset properti ruko (dengan catatan berada di lokasi yang baik). Yield-nya bisa 9% per tahun. Artinya jika harga satu unit ruko adalah Rp 1M, maka pendapatan sewa setahun adalah Rp 90 juta (9% x Rp 1M).

Yield apartemen sekitar 7%. Sementara yield rumah hanya sekitar 4%. Misalkan harga jual rumah sekitar Rp 500 juta, maka kalau disewakan hanya akan dapat 4%-nya dalam setahun. Atau sekitar Rp 20 juta (4% x Rp 500 juta).

Makin tinggi yield, maka makin bagus. Artinya kita mendapatkan penghasilan yang bagus dari usaha persewaan aset poperti. Dengan kata lain, aset propertinya menjadi sangat produktif.

Tantangan dalam investasi properti adalah membutuhkan dana awal yang lumayan besar, mungkin bisa sampai ratusan juta.

Namun kalau Anda punya dana ratusan juta, investasi properti adalah salah satu pilihan yang maknyuss.

Pilihan investasi 2 : Saham dan Reksadana.

Pilihan kedua untuk investasi dengan modal yang murah meriah adalah membeli surat berharga berbentuk saham atau reksadana.

Membeli saham adalah kita langsung membeli saham melalui perusahaan sekuritas. Kita yang memilih sendiri sahamnya.

Sementara jika kita membeli reksadana, kita memilih produk reksadana yang isinya beragam saham pilihan.

Sebagai perbandingan, kita bisa melihat kenaikan harga beberapa aset investasi dalam 20 tahun terakhir (1998 – 2018) :

Harga saham Unilever naik 150 kali
Harga saham Bank BCA naik 125
Harga reksadana terbaik Panin Dana Maksima naik 84 kali
Harga gabungan saham Indonesia (IHSG) naik hanya 13 kali
Harga emas naik hanya 10 kali

Jika asumsi kinerja diatas bisa diulangi, maka jika Anda invest dengan dana Rp 10 juta, selama 20 tahun, dana Anda akan menjadi :

Jika dibelikan saham Unilever menjadi : Rp 1,5 milyar
Jika dibelikan saham Bank BCA menjadi : Rp 1,25 milyar
Jika dibelikan reksadana Panin Dana Maksima : Rp 840 juta
Jika dibelikan gabungan seluruh saham Indonesia : Rp 130 juta
Jika dibelikan emas hanya akan menjadi : Rp 100 juta

Data diatas sudah pernah terjadi dalam 20 tahun terakhir. Jadi bukan HOAX. Itu FAKTA SEJARAH dalam 20 tahun terakhir.

Data diatas menunjukkan bahwa memang ada investasi ASLI yang bisa benar-benar membuat Anda menjadi milioner. Asal Anda sabar mau menunggu selama 20 tahun, maka hasilnya akan cetar membahana.

Hanya saja, saya tidak tahu pasti apakah kinerja diatas akan bisa diulangi dalam 20 tahun ke depan.

Saya predikasi kenaikan harga rata-rata saham dan reksadana dalam 20 tahun kedepan hanya akan berkisar 15 kali.

Sementara saham istimewa seperti Unilever dan BCA dugaan saya akan naik sekitar 30 kali dalam 20 tahun ke depan.

Namun kalaupun naik 30x ya lumayan juga. Dana Rp 10 juta bisa menjadi Rp 300 juta dalam 20 tahun.

Kuncinya kata Warren Buffet adalah KESABARAN. Sabar menanti.

Pilihan investasi yang terakhir : EMAS
Seperti terlihat dalam data diatas, maka kenaikan harga emas dalam 20 tahun terakhir hanya 10 kali – kalah jauh dibanding kenaikan harga saham Unilever atau Reksadana Panin Dana Maksima. Bahkan dibanding kenaikan IHSG juga masih kalah.

Kalau 20 tahun lalu Anda beli emas 10 juta maka hari ini uangmu hanya akan jadi Rp 100 juta, sementara kalau beli saham Unilever akan jadi Rp 1,5 milyar. Kalahnya lumayan jauh.

Prediksi saya, dalam 20 tahun ke depan kenaikan harga emas akan sama, hanya naik 10 kali. Jadi kalau menyimpan emas 10 juta, maka 20 tahun lagi akan menjadi Rp 100 juta. Not bad.

Keuntungan EMAS adalah relatif stabil nilainya. Jadi emas ini sebenarnya lebih berfungsi untuk mem-protek nilai aset Anda agar tidak tergerus inflasi.

Fungsi emas lebih untuk menjaga nilai aset Anda. Sebab kalau untuk instrumen investasi, maka potensi kenaikan harganya agak lamban dan kurang menarik.

DEMIKIANLAH, 3 jenis pilihan aset investasi yang layak dipertimbangkan yakni properti, saham/reksadana dan emas.

Komposisi investasi yang secara pribadi akan saya lakukan adalah seperti ini :

Properti : 70%
Reksadana/Saham : 20%
Emas : 10%

Artinya jika ada dana Rp 1M, maka alokasi untuk investasi properti adalah Rp 700 juta, membeli saham atau reksadana Rp 200 juta dan buat membeli emas Rp 100 juta.

Saya doakan semoga kelak Anda punya dana Rp 1 Milyar. Amin.

24 thoughts on “3 Pilihan Investasi Paling Top untuk Masa Depan yang Gemilang”

  1. Mencerahkan dan meningkatkan gairah untuk merintis, menambah, dan menjaga ketiga jenis investasi tersebut.

    Untuk property, apakah semua jenis property rata-rata kenaikannya sama yaotu antata 10 – 20%?

    Misalnya ruko dan rumah tinggal, atau antara tanah kavling dengan tanah tegalan/sawah/ tanah yang belum digarap.

    Untuk saham, bagus mana antara saham syariah dengan umum?

    Emas saya setuju cocoknya untuk dana cadangan, secara nilai relatif stabil.

    Maturnuwun
    https://manajemenkeuangan.net

  2. Terimakasih atas pencerahannya pak Yodhia … Sungguh renyah nikmat dibaca sambil ngopi di malam hari 🙂

  3. Menurut saya property memang masih menjadi pilihan pertama untuk berinvestasi, selain lebih simple, harga akan selalu naik, anti inflasi.

    Apalagi jika dapat di lokasi yang bagus, seperti dekat perkantoran atau kampus, maka property bisa dijadikan peternakan uang beneran dengan menjadikannya rumah kost.

    Saya tidak tahu, lebih tinggi mana yield ruko dengan rumah kost, karena jika ruko harga akan mengikuti harga rata2 di area tersebut, sulit untuk ditingkatkan.

    Sedangkan rumah kost, selain mengikuti harga rata2 di sekitar tempat tersebut, harga sewa bisa ditingkatkan dengan meningkatkan mutu rumah kost / kamar kost tersebut, dengan memberi fasilitas yang lebih baik.

    Terima kasih

  4. Sy investasi ke kebun sawit aja pak Yod, rasanya jg gurih n renyah, memang sih capek, jd wong ndeso, tp maknyus, hehe, thx infonya

  5. Investasi yang paling stabil lintas jaman..

    Aktiva tetap, tetap wajib.. emas masih pilah pilih, antara emas murni atau perhiasan

    No Pain No Gain

    Salam sukses semua

  6. menarik bahasannya mas yodhia, kalau untuk jangka pendek & menengah semisal untuk 5 & 10 tahun ke depan, bagaimana kenaikannnya untuk ketiga jenis investasi tersebut ? terima kasih mas

  7. JOSSS MARKOJOSSS OM, saat ini masih naruh di emas sebantar lagi mau gerak invest di saham. Doakan lancar om, dan sukses selalu untuk anda om makasih banyakk

  8. Maaf mas, emas kurang tepat dijadikan komoditas investasi. Meskipun secara nominal naik, tapi daya beli emas 10 tahun yang lalu akan sama dengan 20 tahun ke depan.

    Sebagai contoh, 10 tahun yg lalu harga emas 300 ribu rupiah per gram. 1 gram bisa membeli 10 ayam KFC. Sekarang harga emas jadi 500 ribu rupiah per gram, tp tetep aja 1 gram emas cuma bisa membeli 10 ayam KFC.

    Emas itu untuk kolateral mas karena dia cocok untuk menjaga nilai uang (misal di saat sedang ada inflasi besar2an). Kenaikan nilai emas secara umum mengikuti rate inflasi.

    Untuk emas jgn dilihat nominalnya aja, tp dilihat juga daya belinya. CMIIW

  9. Yang menarik Dari artikel ini adalah prediksi saham hanya 20x saja tapi Di artikel sebelum nya bilang 20 tahun lagi mungkin bisa ajak Pak yodhia makan Siang Karena sudah memberikan rekomendasi investasi saham…prediksi apa Yang dipakai? Just to know 🙂

    1. Saham unggulan akan naik 30 kali; masih sama semangatnya dengan tulisan sebelumnya..

      Kenaikan 30 kali atau 3000% merupakan hal yg bagus dan layak dijalani. 🙂

  10. Salam kenal pak Yodhia..

    Sekedar menambahkan…

    Investasi properti, saham dan juga emas merupakan jenis investasi yang paling aman untuk saat ini.

    Tapi hal yang tidak boleh di lupakan adalah kita harus mengetahui cara dan strategi dalam berinvestasi.

    Hal ini sangat penting ketika akan memulai berinvestasi karena kita akan mengetahui segala resiko yang akan di hadapi dan juga tahu caranya untuk mengatasi tantangan tersebut.

    Misalkan saja anda ingin berinvestasi dengan cara menanam saham. Maka sebelum anda berinvestasi di bidang saham maka sebaiknya anda mengetahui cara dan strategi bermain saham yang baik dan benar.

    Kesalahan paling umum dilakukan banyak orang saat ini dalam berinvestasi adalah hanya memikirkan keuntungan yang akan diperoleh namun tidak mengetahui berbagai resiko yang akan di hadapi.

    Mohon dikoreksi tambahan dari saya ini jika terdapat kesalahan.

    Terima kasih pak Yodhia…

  11. untuk properti saya belum mampu, ini mau lihat2 crowdfunding real estate dulu min, udah dapat sih beberapa startup Indo dan 1 dari Singapore.

    secara crowdfunding bisa invest mulai dr 1 juta.

Comments are closed.