Psikologi Investasi. Ini aspek yang sejatinya amat penting. Begitu banyak orang yang kadang terjebak dalam blunder investasi yang salah karena terkesima dengan permainan psikologis ingin cepat kaya secara instan.
Misal blunder karena ikut-ikutan jenis investasi yang lagi hot dan booming, namun ternyata malah bikin rugi. Atau bahkan ikut jenis investasi bodong yang ternyata hanya money game.
Atau mungkin sekedar tidak punya kesabaran sehingga berulangkali melakukan keputusan investasi yang keliru.
Psikologi manusia yang maunya serba instan atau pengin kaya mendadak acapkali membuat pengambilan keputusan investasi menjadi sangat emosional, tidak lagi rasional.
Semua kesalahan psikologis itu terjadi karena acapkali kita fokus pada “short term thinking” (serba ingin cepat tajir). Padahal beragam studi menunjukkan, long term investing akan lebih mampu menghasilkan ROI yang superior.
Oke, kita telah memasuki tahun 2021, meski ternyata pandemi masih jauh dari usai, dan entah kapan akan berakhir.
Jadi pilihan investasi apa yang terbaik dijalani untuk tahun 2021 ini? Atau bahkan yang terbaik untuk dijalani hingga 2022 and beyond?
Mari kita bahas di pagi yang mendung kali ini, sambil ditemani secangkir kopi susu hangat dan setangkup pisang goreng crispy.
Ada 3 pilihan investasi yang akan kita ulik kali ini, dan kemudian kita coba telisik mana yang kira-kira akan menghasilkan return terbaik di tahun 2021 ini. Langsung saja kita mulai dengan instrumen investasi pertama.
Jika Anda ingin punya income extra selain dari penghasilan utama Anda saat ini, maka kegiatan investasi keuangan secara cerdas merupakan salah satu caranya.
Dengan melakukan investasi, Anda mengajak uang yang Anda miliki untuk bekerja keras mencari income extra agar hidup Anda sedikit lebih maknyuss.
Prinsip kunci investasi itu memang seperti itu : melatih tabungan uang yang Anda miliki agar juga memiliki semangat untuk bekerja keras, demi kesejahteraan Anda sebagai pemiliknya.
Sayangnya, kegiatan investasi keuangan personal seringkali gagal dilakukan dengan baik karena tiga kesalahan fatal berikut ini.
Apa saja 3 kesalahan fatal yang bisa membuat investasi keuangan kita jadi termehek-mehek dan terkaing-kaing?
Meracik persiapan guna menata masa depan yang sejahtera barangkali merupakan lelakon yang kudu disuntuki. Kelak kita pasti akan berkeluarga. Dan kelak anak-anak kita pasti juga akan membutuhkan biaya hidup dan biaya pendidikan yang tidak sedikit.
Tanpa persiapan finansial yang solid, kita mungkin bisa membuat masa depan anak-anak kita berada dalam situasi yang muram.
Nah, salah satu persiapan yang bisa diracik adalah melakukan kegiatan investasi secara pas. Pertanyaannya : pilihan strategi invetasi apa yang paling top dan menjanjikan masa depan yang gemilang?
Tulisan saya minggu lalu yang bertajuk : Kenapa UMR Harus Menjadi Rp 2,5 juta/bulan menuai sejumlah komentar. Beberapa komentar memberikan counter-argument (yang isinya bahkan lebih panjang dibanding tulisan yang saya posting). Counter argument itu masuk akal dan layak diapresiasi. Toh, sejarah jua yang akan jadi saksi : apakah tulisan saya atau counter argument itu yang mengandung sekeping kebenaran.
Namun yang lebih getir adalah fakta ini : bahkan meski angka Rp 2,5 juta itu disetujui, jumlah ini mungkin belum juga memadai. Dalam tulisan berjudul Berapa Penghasilan yang Harus Anda Dapatkan untuk Hidup dengan Layak, saya menghitung angka penghasilan minimal agar Anda bisa hidup sejahtera dan bisa beli rumah sendiri, adalah sekitar 15 juta per bulan.
Ingat, harga emas naik 3 kali lipat dalam lima tahun terakhir. Jika gaji Anda tidak naik dengan skala yang sama, ya wasalam : tanpa Anda sadari gaji sampeyan itu sudah dicuri oleh perampok bernama inflasi.