Kisah #LayanganPutus dan Pentingnya Kemandirian Finansial bagi Kaum Perempuan

Beberapa waktu lalu sebuah kisah yang bertajuk #LayanganPutus menjadi viral di berbagai media sosial. Inti ceritanya : ada seorang ibu perempuan muda yang sudah menikah 12 tahun, dan punya empat anak yang masih kecil, mendadak diceraikan oleh suaminya yang berselingkuh.

Sang ibu muda ini lalu harus membesarkan dan membiayai sendiri keempat anaknya yang masih kecil, padahal selama ini hanya mengandalkan nafkah dari sang suami.

Sang ibu muda ini berharap ia bisa tetap tangguh menghadapi cobaan ini, dan tidak harus bernasib seperti layang-layang putus yang kelak akan jatuh entah di mana.

Kisah #LayanganPutus adalah sekeping cerita muram nan tragis tentang nasib seorang perempuan yang ditinggal begitu saja oleh seorang suami yang menjalin love affair dengan perempuan lain.

Namun di balik cerita muram itu, muncul kesadaran tentang perlunya kemandirian finansial bagi seorang ibu atau kaum perempuan. Salah satu alasannya persis seperti yang ada dalam kisah ini. Yakni bagaimana jika tiba-tiba seorang istri ditinggal suaminya — bisa karena suaminya meninggal dunia mendadak; atau karena cerai baik-baik; atau seperti kisah layangan putus ini, ditinggal suami yang selingkuh. Atau bisa juga karena suami sakit kronis sehingga praktis tidak bisa lagi bekerja secara normal.

Bagaimana jika kejadian seperti itu muncul? Jika sang istri selama ini tidak terbiasa mandiri secara finasial, maka kejadian itu benar-benar akan memberikan dampak signifikan bagi perjalanan hidup dia dan juga masa depan anak-anaknya (yang masih butuh banyak biaya untuk sekolah dan melanjutkan hidup).

Itulah salah satu alasan krusial kenapa kemandirian finansial merupakan hal yang penting bagi kaum perempuan. Yakni agar dia tetap bisa siap dan lebih tangguh saat menghadapi kejadian yang tak dikehendaki tersebut.

Sejatinya ada lima alasan lain kenapa kaum perempuan – terutama juga yang sudah menikah – perlu memiliki kemandirian finansial. Mari kita bedah satu demi satu.

Women Empowerment Reason #1 : Biaya Hidup Makin Mahal

Alasan pertama kenapa seorang istri juga perlu memberikan dukungan finansial adalah ini : sebab biaya hidup sebuah keluarga memang makin mahal.

Dalam perhitungan yang pernah saya lakukan, biaya hidup sebuah keluarga muda dengan dua anak, sanggup membeli rumah sendiri, dan tinggal di kota-kota besar adalah sekitar Rp 17 juta/bulan. Sebuah angka yang cukup besar.

Tentu akan lebih bagus jika yang punya penghasilan tidak hanya suami, namun sang istri juga bisa memiliki penghasilan. Dengan demikian beban Rp 17 juta itu bisa ditanggung berdua agar lebih ringan menanggungnya.

Keluarga dengan “double income power” (penghasilan dari suami dan istri) juga membuat kenaikan biaya hidup yang makin mahal bisa diatasi dengan lebih kuat.

Women Empowerment Reason #2 : 50% Penduduk Negara Kita adalah Kaum Perempuan

Sebuah upaya atau kebijakan yang hendak membatasi peran dan kontribusi aktif kaum perempuan sesungguhnya merupakan langkah yang menyia-nyiakan potensi SDM dalam skala yang sangat masif.

Sebabnya sederhana : sekitar 50% penduduk negara ini (dan juga negara dunia lainnya) adalah kaum perempuan. Menghilangkan potensi kepandaian dan keahlian dari 50% penduduk sebuah bangsa, adalah sama dengan menghilangkan separo kekuatan kompetitif bangsa tersebut. Dan ini adalah sebuah tragedi penyia-nyian kekuatan SDM yang tak terbayangkan skalanya.

Agak gila jika ada sebuah negara yang sampai tega menghilangkan potensi kepandaian dan keahlian 50% penduduknya. Betapa dahsyatnya kerugian yang akan hilang.

Itu ibaratnya ada sebuah perusahaan tapi yang suruh kerja hanya separo karyawannya saja. Kekuatannya pasti akan sangat timpang dan pasti kalah bersaing. Kalah dengan perusahaan atau bangsa lain yang secara sadar full memberdayakan potensi 100% warganya. Itulah kenapa negara-negara dengan kesetaraan gender yang bagus cenderung akan lebih maju dan sejahtera negaranya.

Women Empowerment Reason #3 : Kinerja Bisnis akan LEBIH BAGUS Jika Banyak Top Managers dari Kaum Perempuan

Ada sebuah survei menarik. Perusahaan yang para top executive-nya berasal dari kaum hawa ternyata kinerjanya jauh lebih bagus dibanding yang didominasi kaum pria. Dalam survei ini juga terlacak perusahaan yang dipimpin oleh para kaum perempuan ternyata lebih KREATIF dan lebih membuat para karyawannya happy.

Temuan survei ini layak dikenang. Sebab ternyata female boss and leaders justru membuat kinerja bisnis akan lebih bagus.

Mungkin hasil survei ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak perusahaan di tanah air agar lebih mendorong pegawai perempuannya menjadi top leaders atau top executives di perusahaan tersebut.

Women Empowerment Reason #4 : Ibu yang Bekerja secara Aktif Akan Membuat Anak Perempuannya Lebih Sukses

Ini juga hasil studi yang menarik yang pernah dilakukan oleh team peneliti dari Harvard University. Ternyata anak-anak perempuan yang memiliki ibu yang aktif bekerja kelak hidupnya akan lebih sukses dibanding anak-anak perempuan yang ibunya tidak bekerja.

Selama ini ada anggapan bahwa working mom akan membuat perhatian dan kasih sayang kepada anaknya menjadi menurun, dan kemudian membuat anak-anak tidak mendapatkan kasih sayang yang optimal. Akibatnya, sang anak dikuatirkan kelak akan tumbuh menjadi anak yang kurang sukses. Ternyata ini anggapan mitos belaka.

Sebuah studi ilmiah justru membuktikan sebaliknya. Anak-anak, terutama anak perempuan, yang ibunya bekerja secara full time sebagai working mom, justru akan lebih sukses kelak ketika dewasa.

Penelitinya bilang : ini mungkin ada kaitannya dengan efek kemandirian yang dicontohkan oleh ibunya sebagai working mom.

Jadi peran ibu yang mandiri secara finansial, akhirnya menumbuhkan role model dan bayangan ini nempel di benak anak-anak perempuan dari sang ibu tersebut. Kelak anak-anak ini ketika dewasa terbukti juga menjadi lebih mandiri, lebih memiliki daya juang, dan akhirnya lebih sukses secara finansial.

Jadi bagi ibu-ibu muda yang sekarang bekerja dan sering merasa bersalah karena harus meninggalkan anaknya yang masih kecil di rumah, jangan lagi merasa sedih. Sebab ternyata peran Anda sebagai working mom yang tangguh ini akan membuat anak-anak Anda kelak juga menjadi pribadi yang tangguh, tidak manja, dan lebih mandiri.

Women Empowerment Reason #5 : Teladan dari Khadijah, Istri Agung dari Sang Nabi

Alasan terakhir kemandirian finansial bagi kaum perempuan lebih bersifat spiritual. Yakni : selayaknya ibu-ibu muslimah bisa meneladani kiprah luar biasa dari Ibu Khadijah, istri pertama Nabi Muhammad.

Kita semua tahu, Khadijah adalah seorang female entrepreneur yang kaya raya, dan banyak memberikan dukungan finansial bagi Nabi saat awal-awal perjuangannya.

Kemandirian finansial Khadijah adalah sebuah kisah inspiratif yang sangat layak diteladani oleh ibu-ibu muslimah masa kini. Sebuah kisah yang menunjukkan betapa kemandirian finansial seorang perempuan bisa ikut memberikan sumbangan luar bisa bagi terbangunnya kejayaan sebuah peradaban.

Kisah Khadijah (istri yang paling dicintai oleh Sang Nabi) yang selayaknya lebih banyak disampaikan kepada jutaan muslimah di negeri ini. Agar mereka juga terinspirasi menjadi perempuan-perempuan tangguh, kreatif dan sukses secara finansial seperti istri kesayangan Nabi tersebut.

DEMIKIANLAH, enam alasan kenapa kemandirian finansial sangat penting ditumbuhkan bagi kaum perempuan di negeri ini.

Enam alasan ini adalah :
1. Siap secara finansial saat mendadak ditinggal pergi suami
2. Biaya hidup keluarga yang makin mahal
3. Agar potensi 50% penduduk bangsa ini tidak hilang sia-sia
4. Kinerja bisnis meningkat jika banyak bos perempuan
5. Anak-anak akan lebih sukses justru jika ibunya bekerja full time
6. Demi meneladani kiprah Khadijah sang Istri Nabi

Selamat bekerja teman. Semoga Anda bisa membangun Keluarga Sakinah ma Wahdah wa Rahmah.

Photo Credit by : Oxford.

SUBSCRIBE TO NEWSLETTER!

14 thoughts on “Kisah #LayanganPutus dan Pentingnya Kemandirian Finansial bagi Kaum Perempuan”

  1. Tertarik dengan anak-anak perempuan yang memiliki ibu yang bekerja secara aktif, kelak hidupnya akan lebih sukses dibanding anak-anak perempuan yang ibunya tidak bekerja.

    Yang dimaksud bekerja aktif ini apakah hanya mereka yang bekerja diluar rumah, wanita karir, ataukah juga berlaku untuk mereka yang punya usaha dirumah ?

    Point ini bagi saya sangat penting, karena menyangkut masa depan anak-anak kita, dan peran orang tua, terutama ibu sebagai role model bagi anak perempuan.

    Mungkin pembahasan berikutnya bisa mengenai jenis pekerjaan apa yang cocok untuk seorang ibu rumah tangga, yang tidak terlalu menyita waktu mereka.

    Thanks banh Yodhia …

  2. Bacaan WOW di awal pekan….

    “Ternyata anak-anak perempuan yang memiliki ibu yang aktif bekerja kelak hidupnya akan lebih sukses dibanding anak-anak perempuan yang ibunya tidak bekerja.”

    Apakah hasil penelitian ini juga berlaku di sini atau hanya di USA dan Eropa Pak Yodhia?

    Banyak orang sukses dan sangat sukses (dalam ukuran materi) di negeri ini yang ibunya ‘hanya’ sebagai ibu rumah tangga.

    Salam sukses penuh keberkahan, kaya raya, mati masuk surga (bagi yang percaya ada kematian 🙂 )

  3. Subhanalloh… sangat mencerahkan pak Yodia, terimakasih atas inspirasi paginya. Menebarkan semangat meraih finansial bagi perempuan Indonesia. Ayo perempuan Indonesia kita berlomba-lomba mencari finansial yang barokah untuk keluarga.

  4. Di balik pria sukses seharusnya ada wanita hebat di belakang nya..
    Kaum ibu memang sudah seharusnya menyiapkan bekal kemandirian nya, entah berbisnis bersama suami.. maupun memiliki pasif income..

    Senin pagi yang mencerahkan.. dan Azab pedih laknatullah bagi suami / istri yang tega menelantarkan anak anak nya..

  5. Sangat menarik.. tapi harus diperjelas lagi women empowerment ini hanya berlaku untuk ibu yang bekerja dan meninggalkan anaknya dirumah? Saya kurang sepakat dengan tulisan kali ini karena belum ada riset di Indonesia sepengetahuan saya yang menunjukkan bahwa anak2 dari ibu yang bekerja dan meninggalkan anaknya akan jauh lebih sukses dibanding ibu2 yang fokus mendidik anak di rumah… Dan menurut saya pak Yodhia fokus bahas business management atau sdm aja, tidak usah bahas yang berhubungan dengan parenting karena bapak tulisanna terkesan dipaksakan menurut saya.. tabik

  6. Kaum perempuan memang sebaiknya juga pintar dan belajar soal finansial. Sebab, kesuksesan finansial didalam rumah tangga juga bergantung bagaimana perempuan mengatur pengeluaran…Inilah yang saya alami dalam menjalani berumah tangga selama ini…

  7. Selama ini saya mengajar istri untuk mampu mandiri. Bukan apa-apa, jika sesuatu yang tak diinginkan terjadi, istri tidak serta merta kalang kabut..

    Banyak suami yang demikian ego melarang istrinya bekerja. Alasannya, fokus ngurusin anak. Hati-hati jangan sampai ini cuma ego!

  8. saya sangat mendukung sekali mengenai kemandirian finansial bagi seorang perempuan. Jaman now wanita perlu mencari penghasilan sampingan meskipun suami tetap bekerja. Hal ini untuk mengantisipasi seperti cerita layangan putus ini. Namun bukan berarti mengabaikan peranan mereka sebagai ibu rumah tangga dan kodrat sebagai seorang istri.

  9. Ada beberapa catatan yang dapat kita diskusikan kembali mengenai istri yang bekerja:
    1. Istri boleh bekerja (tidak wajib) jika suami tidak mampu secara finansial memenuhi kebutuhan keluarga.
    2. Siti Khadijah istri Rasulullah adalah seorang entrepreneur bukan karyawan atau pekerja yang diikat dengan banyak aturan.
    3. Perlu dipikirkan sebuah wadah bisnis yang dikelola oleh perempuan, selain akan mempunyai bargaining position yang kuat juga akan nyaman bagi mayoritas umat muslim.

  10. Sekarang makin banyak peluang bagi womenpreneur karena sikonnya sangat mendukung, bisa usaha gak perlu repot ke kantor, acara2 formal dll. Dengan bsinis atau marketing online semua nya jadi lebih mudah

    Salut buat ibu ibu yang benar benar masih berjuang mencari nafkah untuk keluarga, apakah karena single parent atau untuk membantu suami. Tapi jangan sampai lupa peran sebagai ibu jangan dikuasakan dengan mudah ke pihak lain spt daycare atau baby sitter daripada menyesal kemudian hari

    salam
    https://umrahjogja.com

  11. Alternatif pilihan hidup, memang sebaiknya meniru seseorang yang sudah sukses sebelumnya. Seperti Khadijah yang kaya raya sangat baik untuk dijadikan teladan wanita saat ini.

    Menurut saya pekerjaan yang lebih cocok bagi seorang wanita yaitu di bidang investasi. Seperti membangun sebuah kontrakan atau kos-kosan yang mana ini menjadi passive income setiap bulan bagi seorang wanita tanpa harus kehilangan waktunya yang berharga untuk keluarga.

    Salam insipiratif,.
    >> Download inspirasi desain rumah, gambar kerja dan RAB lengkap di http://www.desaingriya.com

  12. Dibalik sebuah peristiwa menjadikan hikmah baik untuk korban maupun pembaca yang mengetahui agar wanita juga dapat mempersiapkan diri dari sisi finansial. Terima kasih banyak Nice share

    Salam
    Jika membutuhkan cetak dll dapat mengunjungi https://www.cetak.co

Comments are closed.