Setiap tahun kita berharap gaji yang kita terima atau pendapatan dari usaha yang kita jalankan, bisa terus meningkat. Sebab, hey, harga barang-barang di sekitar kita terus merayap naik. Dan diam-diam tanpa kita sadari, selama ini pendapatan kita secara riil terus merosot gara-gara digerus angka inflasi yang tak kunjung henti.
Lalu, berapa penghasilan atau pendapatan minimal yang harus kita peroleh untuk bisa hidup secara layak, ditengah kepungan angka inflasi yang tak pernah kunjung berhenti menari? 10 juta per bulan? 15 juta? Atau 30 juta?
Mari kita sejenak luangkan waktu untuk dengan sungguh-sungguh menghitung berapa banyak kebutuhan hidup kita – demi meraih kehidupan yang penuh sejahtera nan bahagia……
Sebelum menelisik angka demi angka yang tersaji, ada sedikit catatan yang perlu dikedepankan. Hidup layak dalam bayangan saya adalah hidup yang cukup nyaman, mapan, dan tidak kekurangan secara finansial.
Sebab dengan itu Anda baru bisa menikmati hidup dan tidur dengan nyenyak. Sebaliknya, jika Anda masih serba kekurangan, atau apalagi tiap bulan dimaki-maki debt collector lantaran tagihan kartu kredit yang macet; maka itu artinya Anda masih belum hidup layak (bahasa kampungnya : financially incompetent).
Perhitungan disini mengambil asumsi bahwa Anda sudah berkeluarga dengan dua anak (kalau Anda belum berkeluarga, maka angka-angka dibawah inilah yang kelak harus Anda penuhi). Mari kita mulai dengan biaya untuk kebutuhan hidup sehari–sehari.
Biaya Kebutuhan Hidup Sehari-hari
Berapa biaya kebutuhan hidup sehari-hari untuk sebuah keluarga dengan dua anak di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya atau Medan?
Kebutuhan sehari-hari adalah untuk makan (diselingi sebulan sekali makan sekeluarga di mal); untuk membayar iuran keamanan, bayar listrik, air PAM, langganan koran, beli sabun, rinso, odol, dan juga jajan/uang saku anak-anak serta sumbangan kanan kiri.
Estimasi saya, Anda mesti mengeluarkan uang sejumlah Rp 4 juta per bulan untuk kebutuhan ini.
Biaya Pendidikan Anak
Oke, sekarang banyak sekolah SD Negeri yang gratis dan murah meriah (lantaran anggaran pendidikan yang meroket).
Namun kalau Anda ingin menyekolahkan anak Anda di sekolah swasta yang kredibel (seperti Al Azhar, Lab School atau sejenisnya), plus les ini itu, maka dengan dua anak kita akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 1 juta/bulan untuk investasi masa depan ini.
Biaya Transportasi dan Komunikasi
Tarif tol terus merambat naik dan kemacetan makin membuat penggunaan bensin boros. Dengan asumsi Anda membawa mobil ke kantor, dan biaya bensin ndak ditanggung oleh kantor; maka kita bisa menghabiskan sekitar Rp 1,5 juta per bulan untuk bensin, tol dan biaya parkir.
Ditambah pengeluaran pulsa telpon dan langganan internet speedy, kita akan spend sekitar Rp 2 juta untuk pos ini.
Biaya Kredit Mobil
Beruntunglah Anda yang mendapat fasilitas car ownership dari kantor Anda…..Sebab jika tidak, atau kalau ingin menambah mobil sendiri lagi, Anda mesti mengalokasikan anggaran sekitar 130 – 200 jutaan (inilah uang yang mesti kita keluarkan untuk mobil bagi keluarga muda seperti Avanza, Toyota Rush, atau Nissan Grand Livina).
Jika Anda membelinya dengan kredit (65 % masyarakat kita membeli mobil dengan kredit) serta dalam jangka 5 tahun; maka itu artinya kita mesti mengalokasikan dana sekitar Rp 4 juta per bulan untuk keperluan ini.
Biaya Kredit Rumah
Anda tidak ingin selamanya tinggal di Pondok Mertua Indah, bukan? Beruntung kalau Anda dapat warisan rumah tinggal dari bokap atau nyokap.
Sebab, tempo hari saya melihat iklan sebuah rumah mungil ukuran 4 L (lu lagi lu lagi karena saking kecilnya ukuran rumah) untuk keluarga muda di area BSD (Bekasi Sono Dikit, maksudnya) sudah mencapai harga sekitar 400 juta-an.
Dengan jangka waktu 10 tahun, dan dengan suku bunga yang alamak kok makin melangit, maka Anda harus mengeluarkan sekitar Rp 4 juta untuk kredit “istana peristirahatan” Anda yang lu lagi lu lagi ini.
Jadi berapa total dari semua komponen biaya diatas?
TOTAL : Rp 15 juta per bulan. Ya, angka inilah jumlah total dari rincian pengeluaran diatas.
Pertanyaan sekarang adalah : bagaimana kita bisa melakukan percepatan rezeki secara barokah dan melimpah agar bisa memenuhi atau paling tidak mendekati biaya kebutuhan hidup itu?
Strategi percepatan rezeki apa yang mesti dilakukan? Langkah-langkah kunci apa yang harus dijalankan agar level income kita bisa naik secara signifikan? Action apa saja yang layak kita tempuh?
Sebab ingat : Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang jika orang itu tidak mau bergerak secara aktif mengubah nasibnya.
Saya mencoba membedah beragam pertanyaan kunci diatas secara mendalam dalam sebuah Panduan untuk Melakukan Percepatan Rezeki secara Barokah. Didalamnya ada 12 Langkah Kunci untuk Meraih Kebebasan Finansial demi Mewujudkan Keajaiban Rezeki.
Anda bisa mendownload Panduan 12 Langkah Membangun Percepatan Rezeki ini secara gratis. Ada juga 4 ebook tentang pengembangan diri yang siap Anda nikmati.
SEGERA DOWNLOAD 5 BUKU PANDUAN YANG AMAZING INI SECARA GRATIS DISINI.
Baca dan lalu praktekkan isi buku panduannya demi masa depan finansial Anda yang lebih gemilang.
ok masih jauh berarti 😀
Wow, kalau minimal 16 juta/bulan, maka angka penduduk di bawah garis kemiskinan bakal naik nih 😀
Kalau untuk di sebut hidup layak seorang kepala rumah tangga harus memiliki gaji minimal 15jt/bln utuk memenuhi kehidupan keluarganya saya rasa hanya sebagian kecil atau segelintir orang saja yg bisa hidup laayak maka sisanya di sebut melarat.
Kenapa demikian? Karena pemerintah sja menerapkan standar gaji umr ibu kota hanya 2,7jt pr bulan, brpa kali lipat nya dr 15jt, jauh sekali,
Semoga kedepan nya pemerintah bisa lebih memikirkan lagi antara kehidupan yg serba mahal ini dengan di imbangi gaji standar umr yg sekiranya laayak
Tapi, hati-hati terjebak dalam gaya hidup,..berapapun angkanya tak kan pernah cukup..
Komentarnya singkat tapi paling bener.. gaji 15 jt di jkt bs di dapat dlm 5-7 tahun..
artinya kalo lulus s1 usia 22, umur 28 sdh kepenuhin..
apalg kalo 15 jt bagi dua sm pasangan.. tapi gaya hidup inih ni yg slalu jd masalah..
spt komen diatas ini.. gaji 30 jt jg ga akan cukup kalo gaya nya selangit
waduw… kuliah mesti bener2 negh.. target min gaji 16jt yach…
wow….
betul banget Om Yod, kita harus bisa mendapatkan pendapatan lain2 kalau mau bisa hidup layak…
masalahnya, tidak semua karyawan punya keberanian dan bisa membaca peluang yang berseliweran di sekitar mereka
Hehehe, ternyata cukup banyak ya kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menjadi sejahtera. Rincian pengeluaran seperti disajikan oleh pak Yodhia, selayaknya dapat dipenuhi oleh karyawan selevel manejer di negara kita. Kalau pada kenyataannya masih banyak manejer yang bergaji jauh dibawah itu memang harus lincah berusaha mendapatkan tambahan penghasilan. Suatu tantangan, hehe. . .
Kalo masih bujangan, gak pake mobil, serta masih ngekost, biaya hidupnya gak sampai segitu khan…?? Hehehe…
Akan lebih baik bila kita meminimalisir pengeluaran yang tidak perlu. Hidup layak bukan berarti hidup mewah. Trims estimasinya mas, masih perlu perjuangan untuk membangun keluarga baru nih. (menunda nikah aja ah…)
Layak bisa didefinisikan macam2. Ada orang yang dapat hidup layak dengan angka yang jauh di bawah itu 🙂
Kalo menurut Dirjen Pajak, PTKP = Rp 1.320.000 per bulan 🙂
Waduuh…., masih kurang banyak. Ada ide side job ga ya, buat nambah gaji biar mencapai angka 16 jt tu….
Hallo..ingat ingat krisis global bakal tambah kerasa menghantam kita tahun depan sebaiknya mulai sekarang malah kurangi hutang yah…
*orang tua saya pns, ibu tidak bekerja, saya yakin beliau adalah orang yang jujur tidak pernah korup ambil harta yang tidak berhak, hanya saya bingung juga waktu ayah saya meninggal saya masih sma, dengan semua anak yang masih sekolah 3 kuliah 2 sma dan gaji pensiunan pns 200 ribu, semuanya bisa menamatkan kuliah di perguruan tinggi, semuanya dapat beasiswa ada yang sampai s2, jadi yakinlah gusti allah tidak akan lupa*
Belum buat Liburan, dugem, trus health insurance, wah bisa-bisa sampai 20 jt sbulan.
BTW thanks buat perhitungan estimasinya
Mas klo keluarga baru rinciannya gimana ya …. 🙂
Yaaahhh… Semakin jauh deh harapan punya rumah impian…
‘hidup pd indah mertua..!!’
semua orang punya standar hidup masing2.. 16jt adalah hitungan Pak Yodia, prakteknya pada diri masing2 bisa lebih ataupun kurang, bukan??
yang penting…berani untuk membuat standar hidup sendiri dengan kemampuan yang ada.. 🙂
Tingkat kelayakan hidup dilihat dari tingkat pengharapan dan kriteria tentang hidup layak. Target utamanya menurut saya bukanlah agar tidak kekurangan secara finansial, melainkan agar tidak kekurangan secara kebutuhan. Terlihat sama, tapi akar issuenya berbeda 🙂
haa???? 16 juta??? padahal waktu awal nebak2 paling sekitar 5-6 jutaan udah cukup… 🙂
tapi banyak koq orang yg gajinya minim tapi hidupnya bahagia2 aja…. klo saya lebih setuju dengan pernyataan bahwa kebhagaiaan itu gak tergantung dari sebarap besar gaji kita ato seberapa banyak harta kita….
kalau untuk saya nih sebagai perempuan sendirian, bisa bisa aja hidup dengan gaji 3 juta perbulan…
tapi emang gak kasian ama anak?
minimal untuk pendidikannya harus bagus, untuk les nya dan biaya akomodasi untuk pendidikannya…
saya rasa saya ga boleh egois untuk harus hidup berkecukupan…
kata Anna Quindlen ” jangan rancu dalam memperlakukan hidup dan pekerjaan, karena pekerjaan hanyalah salah satu episode kecil dari kehidupan”
Pada rasa syukur itulah letak kekayaan sebenarnya. Berangkat dari rasa
syukur pula kita merasa kaya, sehingga melahirkan keinginan membagi
apa yang dipunya kepada orang lain. Kita miskin karena tidak pernah
mensyukuri apa yang ada. Meski dunia berada di genggaman namun kalau
tak sedikit pun rasa syukur terukir di hati dan terucap di lisan,
selamanya kita miskin.
Mas Yodhia, sy tinggal di Bali dengan pekerjaan Branch Manager salah satu perush nasional… wah kalo 16jt sama bonus aja nggak sampe segitu mas… kalo plus income istri baru sampe.. itupun nggak tiap bulan… saya tinggal di Bali.. wah jadi pingin pindah kerjaan ni mas
Negara Indonesia, boro-boro mensejahterakan rakyatnya, wong pegawai negerinya saja digaji kurang dari 16 juta/bulan, jadi ya gmn mau mensejahterakan rakyat. Minimal PNS disejahterakan dulu dengan gaji standar tuk bisa sejahtera, baru deh rakyatnya. ya gak…..
16 juta per bulan itu belum termasuk menabung dan investasi selain pendidikan anak lho.. dan memang yang dipakai itu standar Jakarta. Bisa jadi untuk yang bertempat tinggal di luar Jakarta, biaya yang dibutuhkan lebih sedikit.
Dan memang, lebih dari itu, yang paling penting adalah kepuasan pribadi. Misalnya pendapatan keluarga bersama 16 juta sebulan pun, kita belum bisa punya mobil sekelas Civic atau Camry, rumah di Menteng atau Kebayoran, punya baju atau sepatu branded Paris. Jadi memang kebahagiaan bisa diukur dari berbagai segi.
Satu lagi, melihat komentar-komentar sebelumnya, saya melihat ketidaksetujuan karena kebutuhannya. Ada yang bilang PNS bisa sekolahin S2.. oh ya, orang tua dulu gak bayar bensin 6000/liter, dollar tidak 12,000, dan beras seharga 6000/kg. Bukankah bunga tabungan cuma 2-3% setahun sedangkan inflasi itu >10% pertahun? Memang rejeki dari Tuhan, kita semua tau, tapi tentunya kita harus well prepared dan financial savvy 🙂
Ya..ampun besar juga yah.
tapi apapun yang terjadi life must go on.
jalanin aja yah. toh rezeki sudah ada yang mengatur, sejauh kita terus berusaha. Rezeki akan datang..
terus berusaha dan berdoa agar Allah senantiasa memberi rezeki yang berlimpah dan barokah..Amiiin.3x
Banyak bersyukur dan tetap mempunyai harapan, mungkin akan menolong kita.
Untung saya sudah nggak punya utang kredit mobil dan rumah. Itung-itungan di atas masih tergolong “basic need” ya belum memasukkan budget budget untuk tabungan hari depan, asuransi. Atau bahkan anggaran di luar kebutuhan sehari-hari seperti ke cafe, clubbing, atau piknik. Makin jauh jalan ke Roma ya………….
ini sepertinya hanya berlaku untuk Jakarta saja, di Bandung saya rasa tidak seekstrim itu
untuk dapat gaji 16 jt per bulan ……. rasa2nya sulit dicapai kalau hanya jadi karyawan, mesti membangun bisnis ..
dan satu hal lagi, bagi saya, “layak” itu = lebih besar pasak daripada tiang, kenapa ?, karena banyak saya melihat orang yang penghasilannya besar, namun hutangnya juga besar …… akibat tidak bisa mengendalikan pola konsumsinya, salah satu yg paling mengerikan itu dari kredit, orang sering nekat, punya penghasilan 5 jt … mengambil kredit pun bebanya yg mepet2 angka itu, ya jelas aja bisa stress
Wah, kalo itu sih udah hidup mewah di negara kita mas. Mobil baru, rumah baru, fasilitas hidup dari primer – tersier terpenuhi…mmm. Klo rumah dah ada, mobil juga, trus anak – anak dah pada lulus, dah enak donk.
Jadi intinya biar hidup layak bagi keluarga muda saat ini ya subsidi ortu, kan pendapatan mereka cuman buat bea hidup doank, bea lain2 udah ga ada, hehe…
Hidup bapak & simbok!!!
Wah orang gila duit kali y ? masa income untuk hidup layak musti 16 jt/bln ? pa bukan mustahil tu ? kalo gitu sebagian besar atau hampir 85 % rakyat indonesia belum di katakan hidup layak dong
? hahahaahaha …… !!!! Mas … mas ? tergantung pinter2 nya kita aj ngatur keuangan kita untuk hidup sebulan. berapapun besarnya income kita,kalo manajemen keuangan kita bagus.Kita isa hidup layak kok ? manusia tidak akan pernah puassss atau terkecukupi sebelum sampai rumah kita tinggal berukuran 2×1 m2 aj.
Layak menurutmu lum tentu layak buatku..
Dan layak untukku blm tentu layak bagimu 😛
ya..kl gitu…berdoa dan berusaha adalah jalan terbaik, kita bersyukur atas apa yang kita terima, tp juga harus terus berusaha untuk meraih yang lebih baik…
16 juta/bulan ? Angka yang sangat menarik. Dan sepertinya ini bisa jadi pembenaran saya untuk semakin gigih meningkatkan penghasila. Demi Keluarga tokh 🙂
Tuhan Maha Kaya bung! 16 jeti mah cetek 😀
16juta??? wah, kayaknya saya gak cocok hidup di darat nih. weton saya salah kali ya mbah? :]
kalo jumlahnya segitu…..ya gak bisa dipenuhi kalo cuma jadi pegawai…..bayangin aja, jangankan cuma PNS…..yang manajer kelas sedeng aja gajinya cuma 5-8 juta perbulan…..so the solution is punya bisnis atau investasi. kita pacu kinerja kita biar dapat profit yang banyak (kalo punya bisnis sendiri), kalo investasi ya…..kita diversifikasi investasi itu…..di saham, valas, deposito, obligasi, inves untuk pengembangan usaha kecil dengan manajemen yang berkualitas dan tersebar diberbagai wilayah (kita menjadi penyandang dananya dan orang lain yang menjalankan terus kita bagi hasil). ya…..kayak punya depot/rumah makan, salon, dlll tapi banyak dan semuanya memiliki power untuk bersaing. saya pikir begitu………..
Waduh … para pengusaha juga bakalan bingung kalo gaji minimnya 16 juta. Itupun masih termasuk biaya primer, sedikit sekunder, belum tertier … waduh. *itung-itung lagi*
Yang penting apapun level gaji anda, harus tetap berusaha untuk maju, kerja keras 2x. Saya masih heran kalo orang ditawarin lemburan, eh ga diterima.
Gampang atuh… jadi menantunya pak Harto atau aburizal bakrie aja… he..he..he..
Topik yang “hangat” yah, karena sementara ini realita di sekitar kita tidaklah seperti itu…
Dulu saya juga berpikir mustahil untuk hidup layak seperti diatas, tetapi beruntung setelah menemukan “formulanya” sekarang tidak lagi… saya masih single dan mudah2an akan menikah tahun depan, saya beruntung sudah bisa mempunyai kebutuhan pokok seperti rumah, mobil, pekerjaan utama, sampingan dan bisnis… saya sering berbagi formula itu di blog saya sebenarnya…
Tadi saya menuliskannya disini, tapi terlalu panjang jadi saya batalkan, nanti saya akan sharing di blog saya saja, semoga bisa membantu yang lain…
Intinya adalah kita harus menemukan “formula” yang baik dan benar untuk mendapatkan apa yang kita inginkan… jangan pernah berpikiran untuk dapat “instant” dan “tanpa kerja keras” hal itu hanya akan membuat kita “bodoh” karena sudah dibodohi yang lain. Banyaklah belajar dari orang lain yang sudah benar-benar sukses, dan dengarkanlah mereka…
Cheers.
ALWAYS THINK POSITIVE….be brave…..
sudah seharusnya manusia menjadi “manusia”, tapi 16 juta bukan level indonesia. tapi tetap ada harapan mengupayakan yang seharusnya, bukan yang seadanya seperti sekarang ini, yang kata Mas Yod “financially incompetent”. kalo mengacu kategori diatas masyarakat kita masuk posisi pada posisi “kerentangan” kalo dipaksakan jadi pemiskinan.
“Gaji” ya? Buruh dong… Kenapa gak pilih kata “penghasilan”???
alhamdulillah…saya berani meninggalkan gaji…
karena pusing terus mikirin gaji dan kenaikannya yang kalau dihitung secara matematis selalu minus….
Maaf.. kesalahan pendidikan mental
“Kebanyakan orang tua atau kita, berharap kepada anaknya atau anak kita agar sekolah yang pintar dan bisa cepet cepet mendapatkan pekerjaan dengan gaji tetap bulanan ….”
so mari kita rubah menjadi “sekolahlah yang pintar agar bisa menciptakan peluang pekerjaan” t
Hmm…jadi tertarik untuk tahu juga gimana “layak” untuk yang single.
Setelah saya itung2, pos – posnya benar juga. Berhubung nolnya kurang sebiji, yah terpaksa untuk tiap pos nolnya diilangin sebiji juga..
>Bea hidup jadi 400 rebu, alias tahu tempe tiap hari, ato suami istri seranjang, makan sendiri – sendiri.
>Bea anak 200rb, dicukup – cukupinlah..
>Bea transport & komunikasi 200rb. Sering nebeng buat kerja, bensin bagi 2. Telp ga sering2, yg penting pernah aja.
>Kredit kendaraan 400rb, cukup utk mio jangka 48 bulan.
>Kredit rumah 400rb, syaratnya cuma sebagian kecil & tidak boleh dimiliki. Kos 1 kamar maksudnya.
Setelah dihitung hitung ternyata 16 juta/bulan, tp nolnya dikurangi satu. Hidup yang cukup layak. Layak ditangisi maksudnya. Jd pingin sedih…
Setelah membaca tulisan Bapak, saya berpikir positip dan berprasangka baik saja bahwa apa yang bapak sampaikan semata ingin memotivasi kita semua agar tidak mudah puas dengan gaji saat ini dan berusaha menambah penghasilan lain untuk dapat hidup layak di kota besar.
Kita juga jangan terlalu focus pada target yaitu “gaji 16 juta” sehingga membuat kita kena stres-struk-selesai. Kata pak Ustadz saya bahwa manusia hanya sebatas berusaha sedangkan hasil adalah urusan Alloh.
Manakala kita hidup serba kekurangan, jangan pula kita mudah menyerah mengatakan “Mungkin inilah rejeki yang ditakdirkan Alloh”. Karena tidak ada manusia yang tahu akan takdirnya, sehingga kitalah yang menciptakan takdir itu sendiri. Dengan demikian dalam mencari rejeki tidak ada kata menyerah, berusaha terus sambil berdoa (menjaga hubungan vertikal).
Kita juga harus rasional dalam menilai potensi yang ada pada diri kita sendiri, jika sekolah hanya lulusan SD, jangan bermimpi cepat menjadi Direktur perusahaan besar atau menjadi pejabat tinggi negara, kecuali kita dapat mengembalikan waktu ke masa lampau untuk dapat bersekolah lebih tinggi.
Jika di lahan mencari nafkah saat ini (sebagai pekerja) kita belum mendapatkan gaji yang diharapkan, carilah alternatip lain misalnya dengan nyambil wirausaha. Jika tidak ada modal besar, mulailah dari modal kecil jangan dipaksakan.
Keberhasilan itu bukan suatu mujizat tapi memerlukan usaha maksimal dan waktu cukup panjang (banyak orang Sukses baru pada usia diatas 50 tahun).
Carilah rejeki yang halal dan barokah, karena kehidupan dunia bukan terminal akhir, masih ada kehidupan akherat.
Ukuran cukup dan layak bukan nilai pasti yang dapat dihitung secara matematika, melainkan bagaimana kita dapat menerima dan mensyukurinya. Semoga Alloh meridhoi apa yang kita usahakan didunia, amiin.
wah…berarti supir kantor saya yang ada di pasar minggu itu hebat banget ya….,
soalnya dengan gaji di bawah 3 juta (gaji atawa penghasilan 16 jeti/bulan mimpi kali ye… buat dia)
beliau bisa hidup dengan 2 anak kuliah di jakarta plus 1 istri…
hm…hm…ini fenomenal…
gimana tuh mas…?
alhamdulillah gajiku dah 15,5. nanti aku cari yg 0,5 jt dengan nyambi : loper koran, ngetik, tukan parkir. hidup layak sejengkal lagi tercapai.
ha ha ha, really good note !!
matematisnya 16jt !! yehaaaaaa !! mari kita optimalkan diri kita. that’s all.
if still not reached 16jt then, be happy but still pursue the best of us.
@ Ceria Jogja…..hahahaha…..that’s very funny…..!!
ThiNK POsitiVe…..DrEam HArd, Work HarD, PRAY HarD…….
Memang betul, hidup di kota besar sangat mahal. Yang paling penting adalah pola hidup itu sendiri. Saya pribadi mempunyai pandangan kalau pengeluaran yang paling banyak adalah dari biaya kontrakan rumah atau membayar cicilan. Dan itu sebaiknya tidak melebihi 32% dari gaji bersih setiap bulannya.
Hidup jangan berlebihan sebab mendapat uang lebih banyak belum tentu dapat mencukupi apa yang diinginkan.
Great post!
mas yodia, ikutan urun rembug..
bagaimana kalo konsep kita selama ini kita rubah. Dari income oriented menjadi cost oriented.
Langkah awal nya adalah bagaimana kita hidup dengan 85% dari gaji kita. (yg 15% kita tabung untuk investasi yang menghasilkan income).
Yang membedakan antara orang kaya dan orang miskin (kata pakar2 keuangan) bukan dilihat dari seberapa besar penghasilannya,tetapi berapa nilai tabungan dan investasi yang dimiliki.
Jadi, bagaimana kalo kita mulai belajar untuk mengelola keuangan pribadi dengan lebih cermat.
Gitu dulu pak dosen, maaf rada panjangan.
makasih.
sy paling susah menabung, pengeluaran awal bulan lumayan banyak. kdg sy bingung memutuskan kebutuhan apa yg lbh penting krn semua kebutuhan sama pentingnya. mohon bantuannya…
wah…kl masalah keuangan bikin pusing mas…..lebih besar pasak drpd tiang mulu tp bulan..
kl gaji kita pas2an gmn mau nabung pak?
aduuuhhh… gaji saya aja gak sampai setengahnya….
berarti harus ketik REG SPASI WETON
Hidup di dunia hanya 1 kali, jadi kalo ada pilihan menjadi kaya kenapa memilih menjadi miskin.
terima kasih pak Yodhia..
ini menjadi bahan pertimbangan bagi saya untuk memilih istri yang berkerja atau tidak..heheheh ** kidding ajah..
topiknya menarik, dan saya akan mencoba memposting sesuai ukuran kebutuhan tempat tinggal saya..
16 jt untuk ukuran indonesia, kalau negara kaya berapa ya?
ENAM BELAS JUTE….PER BULAN…..????
PANTASAN KORUPSI DI INDONESIA MAKIN RAME AJA….SOALNYA GA CUKUP TERUS GAJINYA…..AKHIRNYA …..NYOLONG DEHHHHH…..
aku sih cuma pengen nanya surveynya dimana???semua golongan terwakili ga???
kasihan banget ya berarti sebagian besar masyarakat Indonesia masuk golongan menengah ke bawah….
kayaknya ga segitu besar deh…tinggal kitanya aja pinter – pinter mengatur keuangan dan meminimalisasi pengeluaran…
pengeluaran dilakukan sesuai dengan kebutuhan…ga usah mentingin prestise deh…yang penting nyaman dan aman dipakai….
Setuju
Berapa Besar Gaji yang Harus Anda Peroleh untuk Bisa Hidup dengan Layak?
Versi lain dari judul tersebut adalah: Hiduplah secara pas-pasan:
Pas untuk rumah di pondok indah, Pas untuk beli alphard, Pas untuk pendidikan anak-anak sampe S2/S3, Pas untuk jalan2 ke LN setahun 4-5 kali, Pas buat bayar tabungan, investasi dan asuransi (biar 8 turunan aman dan terjamin), Pas untuk naek haji…dst dst….
Anyway busway…Sayangnya hidup ini tidak sesederhana Pompa Bensin: Tidak semua “Pasti Pas!!”
Ini semacam filosofi bensin: Pas tidaknya bensin yang anda butuhkan, tergantung sebarapa jauh jarak yang anda akan tempuh. Ukuran tengki, jenis mobil dan bahan bakar, jalan mana yg mau dilewati, warna dan bendera pompa bensin mana yg mau kita samperin untuk ngisi, semuanya menjadi relatif bagi setiap orang.
Ingat petuah lewat lagu kasidah ala Kool & the Gang: …Cherish the life we have…we should cherish the life we live…yang artinya kurang lebih bisa dijabarkan hanya dalam satu kata: Alhamdulillah….
Intriguing article…
Regards,
Catur.
Nambah lagi deh, jumlah orang miskin di Indonesia ini
Nach pertanyaannya , pekerjaan apa yang bisa mendatangkan pendapatan seperti itu.
yang paling mapan hidup itu adalah “MENSYUKURI” nikmat yang ada nanti TUhan akan Tambah Rezekinya. dan ingat setelah rezekinya bertambah maka sedekahnya harus ditambah2 pula
Penghasilan sih udah segitu, tapi pengeluaran satu setengah kali itu. Akhirnya masih aja harus jungkir balik cari tambahan.
Eh, Mas… hati-hati lho. Nanti semakin banyak bujangan yang gak berani berumahtanggan!
‘ Kalo mo dapet gaji tiap bulan 16 jt kerja di amrik aja jadi tukang cuci piring or jadi anggota DPR kali yak.. Secara UMR nya di Indo hrs besar juga DUNK! BENER TUH hidup itu harus di SYUKURI apa yg dah kita dapet “SEMAKIN BANYAK PENDAPATAN KITA SEMAKIN BESAR PENGELUARAN KITA tentunya” tAPI buat yang pinter pinter nyari duit tambahan Bole juga tuh jadi broker misalnya or jualan minuman’ BERARTI HIDUP INI Memang UUD Ya…
pertama,.. bersyukur atas sgala yang telah kita trima
kedua,.. berusaha sampai tetes kringat terakhir
ketiga,.. smangat, smangat,.. di dalam kesempitan slalu ada kesempatan,..
(mode menghibur diri : on)
JANAGAN KAU HITUNG HITUNG KEKUASAAN ALLAH UNTUK MEMBERI RIJQI KEPADA HAMBANYA ………….YANG BANYAK YANG SEDIKIT SAMA KEBUTUHANNYA….
SAYA MEMPUNYAI PENGALAMAN KERJA WAKTU ITU SEBAGAI TUKANG PUTUS LISTRIK YANG NUNGGAK……..99 % MANUSIA YANG MENUNGGAK LISTRIKNYA DIATAS 3 BULAN, DAN TERUS BERULANG2, DENGAN JUMLAH TAGIHAN YG TIDAK BESAR DIKARENAKAN MANUSIA ITU LUPA DENGAN YANG MEMBERI RIJQI KEPADANYA….
Tulisannya cukup menarik Mas Yodhia. Tulisan seperti ini memang tergantung cara kita menyikapinya. Tapi karena ini dibaca banyak orang dengan cara pandang yang berbeda maka menurut saya akan lebih bijak bila diperhitungkan lebih dahulu : Apakah akan banyak orang yang mendapatkan kebaikan darinya ? Cheers
misi Pak Yodhia adaLah
ThiNK POsitiVe…..DrEam HArd, Work HarD, PRAY HarD…….
Strateginya adaLah
16 jt / bln
eh kebaLik deng…..
Positif thinking…Mantab Artikelnya… kalau bisa 70 juta sebulan …atau jadi pengusaha kaya raya aja…
Kalau kaya raya mau bangun pesantren atau mesjid nggak usah minta derma sana sini kan….
ya apa iya…ya iyalah….
Klo gaji sebulan 375rb bisa buat apaan ya? Di tempat saya bayaran cuma segitu, itu aja klo target, klo ndak ya pedih…ndak ada bayaran
Yth Bpk Yodhia,
Parameter tentang standar kelayakan bersifat subyektif.
Bagaimana kalau pertanyaannya dibalik, bisa hidup layak dengan berapapun besar gaji?
Memainkan hidup akan jadi lebih seru…!
Tidak sekedar dimainkan gaya hidup…!
Blog Cantik
https://pyramid-online.blogspot.com
Pak Yodhia, mungkin anda bisa membuat lanjutan dari post ini seperti “daftar pekerjaan dengan penghasilan diatas Rp 16 juta” mungkin? 😉
SEDIKIT cukup , BANYAK kurang .
Saya setuju dengan angka yang Bapak berikan. Sekarang penghasilan saya belum mencapai angka itu. Tapi saya bersyukur masih bisa mengaturnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan tiap bulannya, bahkan masih bisa menabung. Untuk ke depannya memang target saya mencapai penghasilan Rp 16 jutaan. Semoga tidak akan lama lagi. Bukan untuk kebanggaan atau kesombongan semata, tapi supaya saya bisa memastikan saya bisa mandiri tidak merepotkan orang lain. Bahkan mudah-mudahan saya bisa menjadi saluran berkat buat orang lain. Jadi semakin semangat nih Pak. Tuhan pun pasti menginginkan kita hidup dengan layak di bumi ini khan.
Selamat malam…
Menurut saya, jumlah pengeluaran bulanan amat sangat tergantung dng yang namanya GAYA HIDUP. Sy pribadi, tanpa bermaksud sombong, memiliki penghasilan bulanan hingga jutaan rupiah. Namun, pemasukan yg besar akan terasa kecil jika gaya hidup melangit. Dulu, hmpr setiap siang, sy dan keluarga lunch di restoran. Tiap minggu belanja ke mal, dll. Tp suatu saat sy ditipu rekan bisnis. Kejadian itu membuat kami hrs kehilangan sebagian harta. Mksd sy, ga selamanya kita berada di ‘atas’. so, we must prepare 4 the worse. Jd skrg, kami coba berhemat. Jd saran sy, “please save ur money for the rainy day’ ok”. Hemat, hemat, hemat… tp bukan jd kikir lho he he. Trims
Ko cuma 16 jt mas? estimasi saya 20 jt..
pak Yod jangan terlalu sempit berpikir hidup layak hanya bsa si dapet dengan gaji 16 juta secara jaman sekarang msih bsa hidup aja udah syukur alias ga stress, depresi trus bunuh diri he he gara2 krisis moneter.
ukuran yg pnting bukan 16 jutanya atau jmlah gaji yg di dapat tpi bagaimana meningkatkan kualitas hidup kita sesuai dengan kehidupan yg kita inginkan secara setiap orang pnya latar blakang berbeda, kehidupan yg beda, pemikiran yg bda and gaya hidupnya beda jga kali…………….
sixteen million salary is your standard man! it doesn’t absolutely apply to everybody living in jakarta.
Do you know that many people having much less than 16 million feel that they are financially competent only because they’re happy and comfortable with their lives?
The point IS you know what to live for.
wow..
bener” postingan yang bagus
artikel anda bener” membuka jalan pikiran saya THX yah^^
Kebutuhan akan uang seperti mesin treadmill jadi menurut saya yang paling penting kita bisa menghidupi keluarga kita (> 4 juta perbulan), dengan sedikit menyisakan 10-20% untuk menabung.
wah kalo yg nulis masih dibwah garis kemiskinan ato ga yah??
saya sih setuju
terus UMR kita acuan apa ya?
ada solusi??
Yodhia sendiri penghasilannya dah 16 jt/bulan ya??????????????????. Selamat……
Menurut Anda, apa seh hidup layak? apakah layak sama dg bahagia? apakah dg 16 jt/bulan sudah pasti kita dapat tidur nyenyak? apa seh miskin/kaya?
anda katakan, semua berdasar estimasi anda sendiri, tapi anda bisa mengambil kesimpulan, bahwa yg penghasilan belum sampe 16 jt masih dibawah garis kemiskinan…..
ANDA ORANG PALING NGAWUR DI DUNIA!!!!!!!!!!!
hidup tidak sekedar tentang rumah, mobil, belanja di mall,dll…dll.
banyak yg tdk 16 jt tp bahagia..tidak punya mobil, rumah sederhana tp bisa tidur nyenyak.
Kaya miskin tdk ditentukan dari seberapa uang yg kita miliki…kaya miskin lebih karena masalah mentalitas..
Kaya miskin tdk ditentukan berapa rupiah yg kita dapatkan..tp berapa rupiah yg kita amalkan u yg kekurangan…
kaya miskin bukan krn seberapa hebat tangan kita mampu mendapatkan uang…tp seberapa sering tangan kita terulur memberi ke yg kekurangan.
Jangan ngawur mas..pendidikan anda tinggi dan hebat, tp analisis anda ngaaawwwuuuuuuuuuuuuuurrrrrrrrrrrrr sekali.
Hidup kaya atw miskin tuh tidak perlu dilihat dari penghasilan 16 juta perbulan. Tapi bagimana kita mengatur uang itu berguna so uang bukan segala-segalanya, tapi segala-segalnya butuh uang.Jadi besar kecilnya penghasilan itu tidak ada sangkut pautnya dengan kesuksesan tapi bagiamana kita menyikapinya penghasilan itu dan anda perlu ketahui apapun riski kita kurang dari 16 juta tapi kita mensyukuri pasti hidup kita lebih nyaman dibandingkan dengan penghasilan diatas 16 juta tapi kurang bersukur ya sama aja hidup miskin itu aja mas. Yang penting uang bukan segalanya tapai segalanya butuh uang.
Wah matematikanya hebat…pasti dulu nilai ijazahnya tinggi.
Sayang ada yang lupa sedikit, matematikanya ALLAH SWT doesn’t work that way.
Allah akan melipat gandakan setiap amal,sodakoh,zakat,infaq,dll yang loe berikan. percaya d meskipun gaji2 loe pade cuman segitu2 aja kalo loe ikhlas ngebantu org lain yg gk mampu hidup loe bakal nyaman. percuma juga kalo kaya di dunia tapi investasi akheratnya “Nol” mending jihad aj sono ke Gaza
matematikanya ALLAH SWT doesn’t work that way. kata2 yg bagus banget tuh:)
halo mas yodhia..!
kalo menurut aku sih standarisasi kehidupan seseorang gak bs disamaain (alias relatif)
paling yg bs jd standar cuma keb.pokok itupun bervariasi
kesuksesan dan kelayakan hidup memang harus dicari,tapi mesti disesuaikan jg dg kapasitas diri dan kesempatannya
soal income 16jt/bln,kalo cuma jd pegawai/karyawan kayanya susah deh..!!mesti ada usaha sampingan, tapi apa yaa..??
NB: jgn lupa selalu bersyukur…thx
waduwh,,,,,saya masi kuliah,,,,,,
ngebaca blog nya kaget euy,,,,,
wahhhh..
untung sudah punya stgh penghasilan dr jumlah total dari rincian pengeluaran diatas..
waLopun masih KULIAH..
hehe ^^
lihat pola,,buat teori&solusi,,terapkan!
Umur saya 16 Tahun jajan saya 3jt/bulan…
Berarti kalo sekarang saya mempunyai sebuah keluarga SAYA akan berada di garis kemiskinan Doooooooooong…… Hikkssssssss ????
Wah Streess dah ahh………..
saya S1 kerja di satu RS besar di Bali bag IT, masa kerja dah 7 tahunan. gaji saya skr 2 jtan.. berarti saya sangat di bawah garis kemiskinan dong.
saya masih kos dan ada dua anak yang harus saya sekolahkan…
ada saran kah….
Menurut saya realistis and logis si tulisannya & itu adalah angka yang ideal untuk hidup di Jakarta, tapi sayang blum banyak dari bangsa ini yang bisa menikmatinya (termasuk saya), moga kita yg blum menikmatinya kelak menikmatinya, amiiin.. Mungkin kita harus terus berusaha mengembangkan diri dan bersyukur dengan rizki yg kita dapat. Harta bukanlah satu2nya hal yg bisa membuat kita bahagia (meskipun itu adalah salah satu faktor pendukung). Kebahagian itu datengnya dari hati, apabila kita ikhlas dan beryukur.
Menurut saya ya ga gitu yg bener, itu kan gaji dihitung kalau semua kebutuhan baik beli mobil, rumah, dll datangnya bersamaan. Kan bisa di schedule berdasarkan skala prioritas mana dulu yang penting. Misalkan rumah dahulu, ntar baru yg lain2.
Kalau semua orang mikir semuanya harus didapat dengan berbarengan, makanya ga heran banyak orang stress.
CKckck…Cukup realistis… tapi jadi menyadarkan saya, bahwa saya masih hidup jauh dibawah garis kemiskinan… Cukup Inspiratif
wah kalo 16 juta/bulan, berarti yen bupati – bupati ra korup berarti semua di bawah garis kemiskinan, karena gaji pokoknya hanya 6 jutaan. Ra sah tuku mobil, sekolah Negeri Biasa aja wong jaman sekarang yang dicari bukan pintarnya tapi koneksinya (wk wk wk), rumah yang biasa aja wong cuman nggo kumpul karo turu wk wk wk
betul yg dibilang mas yodhie, Alhamdulillah penghasilan kami lebih dari itu tapi kenapa tetap saja agak kurang.mengingat kita juga harus sisihkan 30% dari salary kita untuk tabungan dan jaga2 kalo ada biaya sakit atau lainnya,belum biaya belanja bulanan,SPP sekolah 2 anak,biaya tak terduga lainnya….insya Allah pinter2 kita menyusun keuangan dalam rumah tangga…
tapi garis besarnya apa yg mas bilang udah benar…
nice sharing mas =-)
Wass
Nice post mas..
Tapi sebaiknya bukan masalah berapa besar penghasilan kita biar di katakan “layak” apalagi menyebutkan angka 16 juta br bs di katakan layak.
Kalo saya, mending mas bikin treathment tentang apa dan bagaimana hidup layak yg pada akhirnya menuju kearah bahagia dan sejahtera tnp melibatkan uang.
Karna sesungguhnya kebahagiaan itu bukan dr apa yg kita miliki, melainkan dr apa yg kita rasa.. Selama semua itu masih mengandung aura positive, saya yakin seseorang itu akan mampu utk selalu tersenyum dan menikmati hidupnya..
Aura positive itu adalah, dimana manusia di haruskan untuk selalu berfikir positive walaupun sedang mengalami keadaan terburuk sekalipun. Ngga akan susah kok, ingatlah bahwa Tuhan ada di dlm dr kita, bicaralah kepadaNYA di keadaan suka maupun duka. Semakin sering kita kontak (doa) semakin kita akan jd org sabar, pasrah dan bijaksana.
Maka,, saat itulah kita akan di sebut bahagia.. Jd tingkat kelayakan itu bukan dr apa yg kita peroleh, lebih2 harta. Kalo kita berpedoman seperti itu, maka yg nasibnya kurang beruntung akan memaksakan diri dan semakin banyak koruptor dan kejahatan lainnya demi kelayakan hidupnya atau biar dia bisa di sebut org sudah layak hidupnya.
Hehehe.. Semoga tulisan saya bisa membuat sedikit penceraha agar dapat berfikir dan menggunakan rasa dengan baik 🙂
Hmm…orang dikatakan layak saya kira orang yg bisa menyisihkan sebagian rezekinya pada fakir miskin ato orang disaekitar kita yang kurang mampu.Klo ukuran 16 jt masuk akal jg sih. PNS aja banyak yg bergaji lebih dari itu bayangin banyak yg cuma kerja kurang dari satu jam sdh digaji 4/5 jt.
banyak yg kecele sama tulisan ini
intinya kang yodhia malah mendetailkan kebutuhan dasar vs financial power supaya klop sehingga dapat angka 16 jt [standard perkotaan dengan 2 anak]
angka itu flexible seperti karet, tergantung masing2 ingin nya seperti apa, karena kecukupan masing2 orang berbeda2 …….. harus disesuaikan dengan financial power nya masing
ada punya rumah RSSSSS dah puas, ada yang maksa harus di real estate dengan kredit seumur hidup
ada yang cukup punya mobil tanpa harus punya BMW ngutang
ada yang sekolah cukup kirim anak2 nya ke sekolah negeri, ada yg harus swasta sampe juta2an
hhmmm untuk saat ini Alhamudulillah baru 600ribu/bulan..hehehe msh jauh bgt yah..hehe ^_^
Wah…kalau standar gaji 16 juta mimpi kali ya? saya guru honorer gaji cuma 300rb alhamdulillah cukup aja mas..sampai kiamatpun ndak dapat gaji 16 juta sebulan..
walah booss!!kapan ya dpt pendapatan sebulan segitu…amin Ya Allah
Pasti banyak orang yang gak mau membaca tulisan ini karena dengan berbagai alasan. Tapi dalam hatinya sebenarnya adanya perasaan kekalahan telak dari kategori ideal (bukan berlebih-lebihan). Kekalahan ini adalah buah dari berkarya yang mungkin 10 tahun sebelumnya atau bahkan lebih. Bagi saya pribadi, setuju banget dg pendapat Mas Yod, dan saya mengaku kalah…!!!
Justru yang saya perjuangkan saat ini adalah saya bisa mendapatkan ke-ideal-an itu untuk kebahagiaan saya dan berbermaknaan bagi sekitar. Dan pastinya karena inflasi, angka 16 juta itupun akan terus naik. JIka 16 juta adalah untuk tahun 2008, Kalo 2010 berarti bisa naik 30% (menyesuaikan kenaikan harga emas) menjadi 21 juta. Semoga ini bisa jadi pemicu semangat, bukan malah bikin stress dan menyerah.
gaji saya ga nyampe setengahnya. berarti saya orang miskin dong. betul juga sih. soalnya gaya hidupku padahal udah hemat banget sampai sering dikatain pelit sama teman2,sedih juga sih, tapi mau gimana lagi..aku kan mesti nabung untuk jaga2 kalau terjadi hal2 yang mendesak butuh uang. tapi capek juga sih sebenarnya hidup ngirit itu,kemana2 harus naik busway yang berjubel antriannya.makan lebih sering di warteg tapi tetep aja tuh tabunganku ga banyak2 amat. baru mulai nabung lumayan, ada aja mesti keluar lagi. kata orang mesti manage duit yg bener,tapi apanya yg mau dimanage.
1. isi dari topik sangat menarik perhatian, menarik hati bg siapapun dan sangat telak (terlebih saya)
artinya bukan sebuah pengandaian pada suatu taraf hidup seseorang. namun bagaiman cara meraih pada suatu jenjang yang lebih tinggi dan mapan. sehingga seseorang dapat mengukur atau bahkan bahkan harus “melempar” pandangan lebih jauh. dan akhirnya akan tercipta suatu hasil maksimal, dan sesuai dengan keinginan.
2. setiap manusia telah dikaruniai kemampuan (hanya saja tiap manusia memiliki ukuran kemampuan yang berbeda, sehingga hasil yang dia capai, sesuai dengan apa yang ia usahakan). bila kemampuannya 20%, minim hasil yg harus ia hasilkan 30-50%, kemampuan 50%, minim apa yang harus ia hasilkan 100
dan orang yang memiliki kemampuan 100% akan lebih jauh mendapatkan apa yang ingin ia capai 200-500 atau bahkan 1000%.
3. awal garis kehidupan setiap manusia sangatlah berbeda (misal: saya anak seorang petani, keseharian ikut kesawah…
andai kata kita ukur dengan awal garis kehidupan (kemungkinan sangat kecil untuk meraih 16 juta perbulan). berbeda dengan awal mula seorang anak yang hidupnya udah bertopang pada lingkungan(keluarga) serba ada, “kaya” ….maka ia sangat mudah untuk mengawali pada capaian bulanan 16 juta.
capek nyari kosa katanya….dah lama nggak makan buku (alias sarjana DO drop out) jadinya ngalor ngidol…. maaf…….
terim kasih….
Ehm…perhitungan yang cukup menarik.
Tapi permasalahannya, pekerjaan seperti apakah yang bisa menghasilkan minimal Rp 16 juta?
Karena mayoritas penduduk Indonesia adalah buruh dan karyawan.
Mungkin bisa ada artikel lain untuk menjawab pertanyaan ini.
Seperti: Langkah Demi Langkah Menjadi Milyuner oleh Tung Desem Waringin
Setuju, pak Yodha.
Sebentar lagi kalau anak saya sekolah, uang pembangunan 45 juta + uang kuliah 8 juta + lain2 7 juta. Selanjutnya harus kirim uang bulanan untuk kos, makan, dll sekitar 5 juta.
Kira2 bakal dapat gaji berapa kalau dia sudah lulus sekolah ? Makin susah aja kayaknya hidup sekarang.
Wah benar banget tuh. Tapi gimana caranya dapatin uang 16jt per bulan jika gaji cuma standart ump. Nasib nasib…
waduhh…brarti gaji sy perbulan mesti ditopang dgn krja sampingan lagi neh
brarti klo dari pernyataan diatas pendapatan di bawah 16juta perbulan, brarti brapa pesen ya penduduk indonesia yang berada dibawah garis kemiskinan???
Untuk ekspektasi dan motivasi kerja saya setuju.. tapi Allah maha Kaya, dan kebutuhan hidup kadang tercukupi dari banyak hal yang tidak diduga dan tidak bisa dikalkulasi.. Hemat, shadakah… berapapun penghasilan kita tentu jauh lebih bermanfaat ..
mestinya jangan dilihat dari kacamata: “kita butuh minimal 16 juta sebagai nilai nominal perbulan untuk hidup layak”, tapi dari kenyataan bahwa “kita butuh bijak me-manage kebutuhan hidup kita untuk hidup layak”. Jadi nilai 1 juta atau 16 juta atau bahkan 160 juta per-bulan menjadi nilai yang relatif bagi tiap orang, tapi kemampuan me-manage kebutuhan menjadi nilai yang mutlak bagi semua orang agar “hidup layak”.
itu mah..cuma hitungan sampean…hitungan Allah SWT beda..kita memang perlu usaha pastinya halal juga dsertai ibadah..dan jeli meliat pluang….insya Allah tercukupi…Allah SWT tak pernah tidur!!
Nice share… membuat saya menjadi lebih semangat untuk mencari dan mencari penghasilan tambahan lain…
Its a real fact Mr.Yodia but still so far….? bravo Pak.Yodia
Mantab…
bagi saya, apa yg digambarkan oleh pak yodhia adalah sebuah cita2. dimana pada akhirnya akan mengarah pada kehidupan keluarga yang berkecukupan. tidak ada salahnya mematok dengan suatu nilai penghasilan perbulannya, meskipun sekarang belum mencapai 16jeti… kita akan tetap berusaha dan berdoa demi kesejahteraan keluarga…
🙂
Coba bayangin kalo punya istri dua, anak empat,….. berarti harus punya penghasilan 32 juta dong… masa mau istri tinggal dalam satu rumah? wih berantem TERUS.
” masih jauh dari angan-angan….”
mohon izin kopi ya Pak… artikelnya bagus
artikel yang menarik… meskipun banyak pro kontra dari para pembacanya.
satu hal yang wajar karena pastinya seratus kepala akan ada seratus pemikiran… akan tetapi artikel ini dapat kita jadikan sebagai inspirasi dan motivasi agar kita dapat bekerja lebih giat lagi.
jangan takut kawan…. kehidupan itu terdiri dari 1001 keinginan….
akan tetapi pada akhirnya akan berakhir pada satu hal….
selama kita masih bisa bernafas… masih banyak kesempatan untuk kita semua…. dan tidak ada alasan bagi kita untuk tidak selalu bekerja, berusaha dan terus berdoa……
terima kasih.
adebete
makanya kuliah teknik pertambangan/perminyakan/geology
fresh graduate terima 6 juta dalam 5 tahun…bisa lah nyampe segini…wkwkwkwkw
saya manager, gaji pokok 3,5 juta.
gak ada fasilitas rumah atau pun mobil.
doakan biar saya bisa mencapainya yah. AMIEN
izin copas.
alamat link disertakan.
thanks
Coba berinvestasi didunia maya dengan modal kecil semoga berhasil dan belipat ganda
bersyukurlah dengan yg kita dapatkan,.. n jangan lupa sisihkan 10% dari penghasilan untuk diamalkan,.. yakin dan percaya pasti Tuhan bakalan nambahin berkat bwat kita. amin. 😀
16 juta.wow fantastis.
hmmm…kurang sesuai tuh kayaknya sama saya
gaji kami sekitar 1/2 dari nominal yg disebut diatas
tapi kami masih merasa berkecukupan
padahal sekitar 50% dari pendapatan kami digunakan untuk menyicil KPR
tapi kami masih bisa memberi ke orang tua kami 25% dari gaji yg kami peroleh…
dan masih bisa menolong kerabat2 kami yg kurang mampu
dan msi bisa beloanja setiap minggu….
AJAIB khan??? 🙂
itulah matematika Allah… ^^
indonesian is underpaid, everybody knows it 🙂
not underpaid, because the life cost in Indonesia is cheaper than other cooutry…
you can see, in Indonesia there are so many people have large house!!!
:D…
so it’s maybe better if u live in Indonesia but get Job in other country
😀
waduh ini tulisan udah dari 2008 kmarin. untuk yg 2011-2012 jadi brp dong income bwt hidup layak di jakarta tercinta ini?
tapi tetap, kita jadiin sbg pendorong smangat bwt lbh berprestasi!
wah saya harus berpikir nih biar bisa dapet gaji segitu…
sekarang masih dalam proses kuliah sich…
Untuk para cucu-cucuku yang rada-rada negative komennya, menandakan cucu tidak bisa membaca apa yg tersirat dalam tulisan ini. Maksud penulis adalah baik, kalau mau hidup “layak” berusaha keraslah…
Contohlah para PNS, walau gaji mereka sudah ditambah tunjangan2, TAPI mereka tetap nyambi mencari tambahan, dengan cara menipu, korupsi, memeras, memanipulasi data dsb. BAHKAN ada yg meminta sama dedemit segala agar jabatannya langgeng dan tetap bisa mengeruk uang rakyat/negara agar memperoleh uang untuk hidup yg layak.
Untuk cucu2ku yg bekerja di perusahaan swasta, tidak ada salahnya nyambi juga… pada malam hari istri disuruh jaga lilin agar jangan sampai padam lilinnya, nah untuk mudahnya cucu beroperasi disekitar Peruri atau bank BCA, BRI, BNI & MANDIRI DLL.
Mantap banget, yg hebat lagi yg pengen nambah gaji, klik di sini. Siiip. Sukses, Bang.
Memang sudah menjadi sifat dasar manusia untuk memenuhi keinginannya, entah itu sandang, pangan, papan..
namun yang terpenting dari itu semua yakni bagaimana kita melihat atau dari sudut mana kita melihat semua kebutuhan tersebut apakah semua menjadi kebutuhan yang harus didahulukan atau yang menjadi skala prioritas dengan melihat kemampuan yg kita miliki masing masing (finansial).
Kalau melihat keatas terus, yakinlah akan merasa kekurangan terus, namun sebaiknya kita mesti bersyukur terhadap apa yang kita miliki, tetap berusaha untuk mencapai financial yang diidamkan sehingga dapat berbagi / beramal.
hitung2an matematika biasanya tdk sama dengan kenyataan.
bersikap qanaah perbanyak sedekah..hidup kan berkah.
krn berapa pun kekayaan yg diberikan pasti gak kan puas. puasnya nanti setelah masuk kuburan..
Pendapatan 16 juta/bulan, masih jauh.
Tapi saya yakin dengan memperbanyak sedekah, sholat dhuha dan sholat tahajud, maka Allah pasti memenuhi kebutuhan hambanya.
Sangat mudah bagi Allah untuk memberikan 16 juta/bulan.
Terima kasih Mas Yodia atas artikelnya.
baca artikel ini, jadi merasa miskin banget. hehe…
Kalau melihat kondisi sekarang pendapatan yang layak untuk orang indonesia itu minimal sebanyak Rp 3,5 juta perbulannya, mungkin lebih banyak, karena inflasi harga sembako dan bahan bangunan selalu naik.
Surprise Boss…Yodha..dalam calculate biaya hidup….tetapi anda terlalu kaku dalam memandang hidup ini bos…
kelayakan selalu anda presentasikan dalam bentuk materi…….jadi orang yang pengahsilnya Rp. 15.999.999,- apakah belum dapat hidup layak…………
saya penghasilan 1 juta/ bulan …dapat makan enak, tidur nyenyak…ibadah dapat …aman tentram…gak dikejar2 debt collector……
berapapun yang diberikan rezeki oleh yang oleh-Nya patut kita syukuri, karena dengan bersukur nikmat akan bertambah……….
Dapat sedikit cukup, dapat banyak malah kurang.. sing penting Syukur atas semua Nikmat Allah SWT.
Alhamdulillah ane sudah dapet segitu gan…. tapi kuq rasane ga cukup terus ya gan… hehehehe padahal ane masih single dan belum banyak tanggungan, tapi syukur rumah ane dah ada… hehehee
Sungguh Bahagia Istri yang suaminya punya penghasilan Rp 16 juta per bln.
duh….
wes tidur ae..
rejeki itu hanya dua, yg blm kita dpt bismillah, yg telah kita peroleh alhamdulillah. Mulai bisa mendefiniskan apa itu KEBUTUHAN apa itu KEINGINAN
tergelitik juga untuk komentar nih. menurut saya hitung2an di artikel ini penuh mark up. pada intinya sih penulis ingin mengarahkan pembaca untuk klik link di akhir artikel.
saya tinggal di tokyo jepang, kota termahal di dunia. 16 juta rupiah perbulan adalah pengeluaran perbulan saya dengan istri dan satu anak.
itupun masih bisa shopping , makan enak dan jalan2. rata2 barang2 dan jasa di sini 10 kali lipat harga di jakarta.
kalau di jakarta semestinya 5 juta rupiah perbulan sudah sangat layak. jadi standar di atas itu untuk hidup supermewah kali ya.
pada intinya pendapatan berapapun tdk akan cukup kalau manajemen keuangannya tdk baik.
what?? 16 juta itu ctar bangettt..berapa pun gaji yang di dapat,semua bergantung pada kepandaian mengelola uang.lebih2 hidup di jaman yang semakin hari semakin ditekan untuk mengikuti budaya konsumtif..
ingat, budaya konsumtif & kesalahan mengelola uang, itu yang sering menjadi penyebab utama gaji berkurang
Saat ini gajiku cm 2jt dg 2 anak Insya Allah Mau 3. ttp bisa menikmati hidup, walau kemana2 cm naik motor, rmh kecil di kampung kadang makan sego kucing aku istri dan 2 anakku masih bs tersenyum, tertawa gembira.
kalau dg gambaran di atas aku kok malah jadi ngeri melihat gaya hidup dg hrs pakai mobil baru dll.
toh yg di cari dlm hidup ini bahagia dunia dan akhirat betul g? kalau dg motor dan makan sego kucing aja udah bahagia knapa hrs menyiksa diri dg naik mobil mewah hehehehe
assalam mualaikum wr.wb
saya dgn penghasilan 1.200.000 perbulan bisa mencukupi untuk membantu adik saya sekolah smk dan untuk kebutuhan orang tua plus biaya kos saya intinya kita selalu bersyukur dgn apa yg kita dpt satu lg sisihkan zakat penghasilan untuk saudara kita
wasaalam mualaikum wr.wb
wah mantab duwek sak munu, duwek cap gareng
hahaha… bagi saya yang masih hidup di dibawah gaji UMK merasa … huft..
haduh cek gede ne rek biaya sing gudu tak entokno gawe urip layak
tapi alhamdulillah meskipun tidak seberapa tapi masih bisa saving meski 50 – 100 rb
keep head up and keep moving…
kalau ukuran dunia pasti susah mas yang penting mah semua cukup aja alhamdulillah dan banyak bersyukur
Adakah update untuk tahun 2013 pak? saya penasaran dengan angkanya.. 🙂
what? 16 juta?
bisa dicermati dari artikel tsb, bahwa pengeluaran dan pendapatan seseorang atas hidupnya tidak bisa dijadikan acuan untuk dapetin paketan kebahagiaan.
sifat merasa “kurang” juga dilatari dengan rasa tidak bersyukur, bagi saya walopun pendapatan minim namun kalo kita bisa me-manage-nya dengan baik juga akan memberikan hasil yang optimal.
Kalkulasi buatan manusia tidak akan sama dengan karunia PenciptaNya 🙂
salam
Menurut pandangan saya, artikel ini sangat bagus meskipun tidak semua orang dapat mencapainya. emang benar penghasilan tinggi tidak menentukan hidup orang tersebut enak dan nyaman. akan tetapi hal ini dijadikan alat untuk mendorong manajemen diri untuk berusaha agar tercapai hidup yang maksimal. itupun tidak terlepas dengan karunia tuhan
Jika anda sudah berkata: tidak perlu gaji gede untuk hidup nyaman. anda sudah membatasi kemampuan maksimal anda… dan pada umumnya sesuatu tidak akan berhasil secara maksimal …. jadi bolehlah kita berkata bahwa gaji 16 juta tersebut sebagai capaian maksimal dan hasilnya ditentukan diri kita sendiri dan Tuhan
16 jt/month, masuk akal juga pak, memang harga rumah dijakarta makin mahal..ane hrus lbh giat kerja agar dpt uang segitu…makasih masukannya
ane sdh lama meninggalkan gaji,
jd berani membenarkan rincian kang yodhi
ane pernah mencoba irit
tapi hati terasa terplirit…
nelangsone rek…
kl pingin hidup layak emang itulah ukuran nya
moga saudara2 bs mendapatkan…amien
jadi inspirasi ae..
Wah banyak banget ya tanggapan atas tulisannya mas yodhia (penulis).
Sepintas ada yang marah2, ada yang bersyukur dll.
Menarik sudut pandang penulis untuk masalah brp nilai uang yang diperlukan untuk hidup layak.
Masing-masing orang memiliki standar tersendiri dalam hidupnya. Kebetulan penulis punya standar angka segitu…ya gpp. Bagus untuk penulis.
Dan untuk orang lain yang gak nyampe segitu gajinya, ya gak usah marah2 sama penulis.
Anda syukuri saja penghasilan anda sekarang.
Yang penting berapa pun penghasilan anda, berbahagialah.
cheerss….
bentar lagi gaji saya 16jt….cihuiiiii
sedih, utk mencapai standar minimal 16jt aja sebagian besar kita tak mampu. gimana may bersaing dengan negara negara lain gaya hidup dan produktifitasnya. tapi tetap saya bingung. kalo segitu aja ga pada mampu kenapa di jalan kita banyak berseliweran mobil2 jepang dan bahkan tiap orang punya hp yg canggih2.
bener, gusti Allah memang gak sare.
duit 16jt/th utk hidup layak kecukupan ato mewah, seandanya semua pekerja dan perantau di jkt dgn standar gaji 16jt/bln ……berapa juta karyawan setiap perusahaan keluar duit buat gaji tok, bangkrut lgs gulung tikar perusahaan
kasian yg di luar jkt,pengeluaran sama beda pendapatan,..jaman skrg harga merata ga di kota besar ato kecil, malah di jkt mahal di poperty sj
cek harga gorengan di jawa tengah kampung asalku sdh 700/biji di jkt ada msh 500/biji, mie instan, daging ayam dan segala brg2 cutamer good asalnya dr kota besar yg byk industrinya, seharusnya lebih mahal di daerah…tp org2 daerah bisa lebih sejahtera dgn gaji/pengasilan yg minim
sebenarnya sich dari manusianya, sj mau hidup hemat dan prihatin tetap sehat…ya puasa, ga bakal mati dech…
Pak Yodia, tolong dong kalau memberi contoh jangan yg kira mendorong orang utk konsumtif (mis : beli mobil tambahan, makan di mall, dan sejenisnya).
Tp bantu beri masukan agar pola hidup keluarga muda skrg spy bersahaja dan sederhana.
Saya rasa itu jauh lebih baik apalagi di tengah kondisi negara kita skrg. Terimakasih.
Kunci kebahagiaan ada di keberkahan harta,,
sedang keberkahan harta bukan terletak pada banyak sedikitnya harta,,
akan tetapi bagaimana cara kita mendpatkan hartanya.. dan untuk apa harta tersebut digunakan….
gaji saya mungkin 30% dari standart gajinya bapak..
Tapi sy merasa hidup layak…dengan 1 anak masih kredit motor + rumah dikota solo..but nice sharing pak… 🙂
Gaji di Indonesia koerelasi dengan gaji luar negeri berbeda jauh karena Rupiah kalah kuat.
ini menurut pengetahuan saya selama ini.
tahun 1997
1SGD = sekitar Rp 1000,-
1AUD = sekitar Rp 1.500,-
tahun 2013
1SGD = sekitar Rp 7000,-
1AUD = sekitar Rp 10,000,-
contoh
Gaji per bulan
pegawai bank junior yang baru lulus di Indonesia gaji awal Rp3jt
pegawai bank junior yang baru lulus di Singapura gaji awal SGD 3000
pegawai bank junior yang baru lulus di Australia gaji awal AUD 2500
5 Tahun kemudian gaji per bulan
Manager bank di Indonesia gaji sekitar Rp 5-7jt
Manager bank di Singapura gaji sekitar SGD 6000-8000
Manager bank di Australia gaji sekitar AUD 5000-7000
Begitu terasa bedanya kan?
ini artikel lama tapi masih maknyus aja dibaca. isinya juga masih relevan kayaknya. yang tidak maknyus adalah mikir gimana caranya bisa dapet 15 juta perbulan. huhuhu… 🙂
selama masih jadi karyawan utk dapat 15jt perbulan saya kira memang susah, kecuali kalau jadi pimpinan perusahaan
16 juta sebulan! Kalo hidupnya dikalimantan tuh bisa uenak tenan mas!
kita sama sama berdoa saja semoga semua yang komen disini bisa berpenghasilan 15jt perbulan… 🙂
Artikel ini berlaku untuk yg sudah berumah tangga kan?
Perhatikan saja kebutuhan pendidikan anak, kredit mobil, dan rumah.
Memank kalo sudah berkeluarga biaya yg dikeluarkan tentu lebih banyak.
Disesuaikan saja dengan kebutuhan dan penghasilan masing2.
sebenarnya, ilustrasi di atas itu khan untuk yang berada di kota besar, klo di kota2x kecil di luar dki jakarta, seperti msial di jatim atau jateng atau jogja misalanya.
dengan gaji 2 juta mekre abisa hiduo layak, punya rumah, pendidikan dan kesehatan masih dapat yang layak buat anak dn keluarga.
So. pd pointnya jakarta bkn tempat yg bagus utk bertempat tinggal kawan2x semua, living cot yg cukup tinggi, lingkungan yg buruk, gaya hidup yang jaauh dari norma agama jd salah satu sumber kenapa uang di jakarta yg susah payah dicari gk jelas jluntrungnya…
klo liat prinsip para pendatang di jakarta .
.jakarta tempat cari uang, klo buat belanja , wah mereka mending di kampung, tinggal ya enak di kampung..tyhats the point..hehehehe…So. cepet2x tinggalin jakarta dah..wkwkwk
wah mantaaapppp, kalo gini caranya harus usaha alias bisnis, klo kerja gajian sih susah untuk dapat 16juta/bulan 😀
apalagi di kantor tempat saya bekerja dan teman2 kampus saya dulu, rata2 rata gajinya mulai dari 2jt sampai 8juta rupiah.
bayangkan s1 ada yg gajinya 2jutaan ??? parah bener. jadi kuli, bukan bekerja itu namanya tapi kuli, bahkan saya pernah pertama kali lulus kuliah, kemudian kerja dengan gaji 2,5 juta ?? buseettt
(tapi buat iseng2 nambah pengalaman sih kerja di luar jawa)
alhasil saya jadi karyawan paling baik menurut manager disana, tapi saya resign hahaha, udah gaji kecil, cuaca disana panas, kadang sabtu-minggu aja masih masuk kerja.. aarrgghh bagai disiksa kerja rodi.
alhamdulillah sekarang bisnis saja, yuk yang mau ikutan belajar bisnis, silahkan, kesini
https://www.farhanfh.com/p/usaha-kecil-menengah.html
salam dahsyat super
Intinya cuma Ngiklan?Nyampah.
boros thu, aq aj sejuta mlh cukup, sisax cuma kesombonga yg ada..kr hidup berlebihan
Anda benar sekali. perhitungan yang sangat tepat..
semoga Allah memberi kemakmuran dan rezeki yang berlimpah tapi bagi orang yang ingin merubahnya. bukan hanya berdiam diri menerima nasip.
ingat.. semuanya seperti dadu. ada malam ada siang. ada kesedihan dan ada kegembiraan. semua mengalir apa adanya. kadang secara tiba2. begitu juga rezeki yang datang kadang tiba2 sangat cepat. dan kadang daya angkut cash flow yg kurang. bertawakal adalah jalan yang tepat..
hahahaa
persiapkan modal dasar keuangan anda dengan tepat. hidup tidak selalu sehat. akan ada hari sakit. rumah sakit mahal bungg.. panti pijet aja mahal. hahahaa
pegawai vs pengusaha..
berapan pun gaji yang kita terimah,klau kita tidak bisa mensyukuri akan kurang terus
klau ngomomgin duit ga ada habis nya
Yes, Betul memang perkiraan diatas. 16 juta layak untuk hidup di jakarta.
Dengan catatan itu belum termasuk biaya dp rumah.
Untuk bisa punya DP Rumah harus minimal gaji diatas 30 juta per bulannya.
Tapi intinya segala sen yang dimiliki harus disyukuri, karena punya banyak uang tapi ga punya seseorang untuk menghabiskannya, sama aja percuma.
^_^
luar biasa, dari rata rata comment yang saya baca masyarakat Indonesia ini memiliki rasa bersyukur yang sangat besar dan mungkin bisa membawa kebahagiaan.
ya saya khawatirnya rasa syukur ini membuat kita sulit untuk maju, kita kehilangan semangat untuk menghasilkan lebih.
jika semua bangsa Indonesia bersyukur semua, kapan hutang bangsa kita ini bisa lunas, kapan kita bisa jadi negara yang membanggakan di mata dunia.
sekarang bukannya saatnya bersyukur tapi berjuang
Tulisan yang bagus membuat banyak persepsi di setiap pembacanya
kalo saya beranggapan hitungan pa yodha cukup bagus untuk memotivasi saya untuk meningkatkan apa yang memang belum sesuai perhitungannya
namun dilain anggapan saya juga musti bersyukur tidak selamanya UANG menjadi tolak ukur nya
silahkan pikirkan masing-masing persepsi anda apakah itu untuk kemajuan anda atau hanya sebagai kelemahan anda. Mindset yang positif yang akan memberikan solusi yang positif juga.
salam
Waw gaji 16 juta perbulan…
menurut saya gaji itu terlalu tinggi kalau hanya untuk hidup layak (sehat)..
bapak memang sekolah tinggi sampai S3 tapi rumus bapak salah rezeki datang dmana saja dan tidak bisa dirumuskan
saya hanya lulusan SMK mempunyai penghasilan rata2 4 juta, 2 juta dkantor 2 juta dari bisnis sampingan.. semua kebutuhan saya tercukupi koq bayar kontrakan, bantu orang tua, plus sekolahkan adik saya.. walaw itu hanya mengandalkan gaji kantor pun sudah cukup asal pandai mengolahnya..
Tuntutan istri:
Beras 250rb perbulan
Lauk 300rb/bln
tahu tempe tiap hari,sesekali ayam sayur.
>Bea jajan anak 200rb,
>susu 2 anak 300rb
>Bea transport & komunikasi 200rb. Telp ga sering2, yg penting pernah aja.
>Kredit kendaraan 500rb, mio jangka 48 bulan.
>listrik 100rb
> samphoo sabun 200rb > diTabung sendiri 400rb sewaktu2 bisa diambil buat kondangan.dll.
Wah tinggi juga ya ampe 16 Juta. Dulu waktu jd karyawan penghasilan cmn separonya dari angka itu yaitu 8 Juta.
Trs Resign n ngerintis usaha sendiri di bidang konstruksi & perumahan alhamdulillah sekarang penghasilan sebulan 40-50 Jt.
Tapi dl waktu dari gaji karyawan 8 juta cukup2 aja sih, itu soal gmn kita ngaturnya aja. Dr gaji segitu sdh bisa KPR rumah tipe 36 di Bekasi, cmn ya gak pnya mobil, motor doang.
Sebenarnya waktu itu gaji msh cukup buat kredit Mobil, tapi kelebihan gaji & bonus2 perusahaan sy pilih ditabung buat modal sambil trs menjaga mimpi untuk jd Pengusaha. Ketika Modal cukup + mental bnr2 siap + kesempatan ada, langsung Resign & terjun Total jadi Pengusaha.
Kalo jd Pengusaha jgn separo-separo pak/bu, harus berani ninggalin profesi karyawan. gak ada kerja separo-separo yg hasilnya bs maksmimum.
Tapi kalo mental anda mental cari aman, happy dgn pendapatan fix tiap bulan, & takut dgn ketidakpastian, ya berarti anda gak cocok jd Pengusaha.
Sampe skarang sy masih pake mobil Hyundai Avega thn 2007 yg hrgnya cuman 70 Jt, padahal sebenarnya untuk Beli Pajero Sport pun sy bisa.
Untuk apa Mobil mewah, lbh bagus dibelikan excavator atau dozer buat bisnis, hehe…
Tergantung ngaturnya aja…
sependapat sama Bpk…
untuk hidup layak dan normal dikota besar ya memang harus segitu
mau kita lulusan SD, lulusan SMP, S3 sekalipun klo belum segitu maka belum bisa dikatakan hidup nyaman ya pa?
tinggal bagaimana kita memaksimalkan usaha kita, ingat USAHA
tapi ingat juga hidup nyaman itu tergantung persepsi kita masihng2, jadi jangan dipaksakan
klo sudah nyaman segitu yang nikmati saja
Mungkin cetak uang atau buat uang sendiri saja seperti rothschild
betul, apalagi jaman sekarang ini kebutuhan makin meningkat. produk prduk juga kian mahal maka gaji pun harus lebih baik atau berwirausaha untuk menambah gaji. hehe
intinya bersyukur dan cari peluang usaha yang unik dan mudah
kita harus bisa mendapatkan pendapatan lain2 kalau mau bisa hidup layak… masalahnya, tidak semua karyawan punya keberanian dan bisa membaca peluang yang berseliweran di sekitar mereka
Yah.. kira2 segitu.. minimal..
harus semangat… jangan pernah menyerah..
Gaji 15 juta mah InsyAlloh pasti bisa..amiinn
Gaji gw 29 juta per bulan nett, baru naik sih pas bulan maret. 6 bulan sebelumnya 16 juta sebulan.
Sebelum itu sekitar 12 juta sebulan. Baru bisa nafas yah sejak gaji 16 juta sebulan, mayan bisa nabung.
Sekarang emang udah lumayan banget, tapi tetep aja cekot2 ini kepala gimana caranya bisa beli rumah.
Kalau nabung, baru bisa 400 juta paling akhir tahun depan. Nah harga rumah udah naik berapa kali lipat tuh tahun depan. Rasanya emang gak wajar nih hidup si jakarta biayanya.
Padahal gw dah kebut banget karir gw, bisa naik pangkat malah sebelum waktu-nya. Tapi tetep aja rasanya hidup masih susah.
Gw gaji 29 juta aja pusing hidup di jakarta. Gak kebayang gw orang yang gaji cuman 4 juta gimana bisa hidupnya.
Gw gak pernah sih gaji 4 juta jadi gak tau juga gimana rasanya.
Pas pertama kerja gaji udah 6 juta. 8 taun lalu gaji 6 juta masih bisa nabung banyak.
Dipake buat usaha 3 tahun kaga jalan, abis dah tabungan. Kerja lagi ternyata jaman udah rubah banyak.
Gaji 12 juta aja gak bisa nabung malah kadang tekor.
Ambil 200 ribu di atm, besok sore dompet dah kosong.
Sampe bingung gw itu duit lari ya kemana. Jadi gw setuju sih sama article diatas, butuh biaya hidup 15 juta sebulan.
Itu padahal udah ngirit2, kaga pernah jalan jalan ke luar kota apalagi luar negeri. Nyewa rumah juga cari yang murah banget. Tetep aja duit kayanya menguap entah kemana.
Tau sih sebenernya nguap ke ortu, bensin, biaya hidup sehari hari dan biaya anak. Tapi yang paling sakit ati sih pajaknya.
Pas gaji gw 16 juta aja bayar pajak di akhir taun sampe cengo itu pajak saking gedenya tertulis di spt taunan.
Trus rasa rasanya sih pajak yang dibayar malah abis dikorupsi pejabat. Dasar monyet memang pejabat.
Gw kerja kadang sampe gak pulang rumah berhari hari, mereka enak aja tinggal korupsi dari pajak yang gw bayar.
Insyaalloh dengan kerja keras dan tetap mensyukuri gaji tersebut segala akan terasa lebih bermanfaat dan menentramkan hati.
Rezeki yang paling tinggi nilainya bukan lah rezeki yang diukur dari angka-angka melainkan rezeki yang membawa berkah bagi pemiliknya.
Tetap optimis.
terima kasih sudah sharing juragan
artikel dan infnya berguna sekali 😀
Thanks..artikel” anda sangat berguna dan menambah pengetahuan khusunya dalam hal money management..
mending modyarrr wae nyemplung kawah merapi tp sakdurunge ngendat kenthu wong paling ayuuuuu sak jakrta nek wis lego gek modyarrr ben ra mikir golek duit xixixixixixixixi
perbanyak sedekah salah satu solusinya
Itu benar skali yg diposkan mas yodhia.. Utk hidup “layak ” pnghasilan kt minimal 10 jt/ bln..
Krn sya dah menghitung2 pngeluaran saya 10 jt/ bln … Dngn asumsi anak 4 n dan sekolah swasta.. Klo utk hdp bhagia mmang ga diukur dr materi…
Tp sbagian org akan bhagia jk bs beliin ini itu utk kluarga & ortunya..
Krn dgn gaji minimal 16jt/ bln kt akan bs bhagian mereka.. Pasti ortu akan bngga jk anak2 mereka suksessss… Jadi jgn hnya dizona aman tp kluarlah dr zona aman anda..
Itu blom termasuk asuransi jiwa bro. Dan biaya perawatan kecantikan/tampan.
Dan kesehatan. (Cosmetict & multi vitamin) trus biaya tabungan bulanan yg harus buat keperluan mendadak.
Dan biaya untuk liburan keluar negri atau mudik setiap tahun.
Jadi kayaknya 20 juta baru pas.. semoga umr indonesia bisa sampai 20 juta. Biar setara dengan negara maju.
Tapi saya lebih sarankan rakyat indonesia untuk belajar mendirikan usaha sendiri atau bisnis. Ini lebih menjamin untuk bisa berpenghasilan puluhan juta. Daripada harap UMR naik.
Oleh sebab itu gaji pns maupun suasta harus benar-benar di perhatikan. Semoga yang membidangi hal ini melihatnya/membacanya..!!!
Thats right.. yang disebutkan diatas merupakan nominal untuk hidup layak. Khususnya layak di kota besar.
Jika pekerjaan kita sekarang masih belum mencapai nominal itu, berrti harus mencari alternatif pendapatan lain y?? 🙁
sepertinya itu semua kebutuhan hidup yg diatas rata2,ingatlah kawan kita hidup di dunia bukan hanya untuk mengejar materi dan kehidupan mewah semata.
Perih banget bacanya…. 🙁
Iya… Sama gan
sya rasa anda terkesan menggurui dan kurang down to earth pada para pembaca anda..harusnya anda memberikan solusi bagimna caranya pembaca yang punya penghasilan yang belum sejahtera ( dibawah 15jt-red) bisa sejahtera
Wow…. 16jt..
Untung aja saya uda nikah sebelum membaca tulisan bapak. Bisa jadi saya batal nikah pak. Haha.. 😀
Pendapat pak Yod benar juga. Sekarang Apa apa semua mahal. Cuma bagi yang belum berpenghasilan seperti itu, jadi tambah tantangan(kaya saya)..
Zaman kuliah dulu saya beranggapan gaji 4jt itu dah bisa buat hidup layak. Tapi seiring berjalannny waktu. Jadi aware kalau ternyata masih kurang.. 😀
Gaji sy baru 3,3 juta om. cuma sedikit diatas umr. pendidikan s1 ipk diatas 3,5 tapi gaji cuma segitu. hikzz 🙁
kosan aj 800 ribu. ongkos sebulan 400rb.
sisanya buat makan, nabung sama ongkos pulang kampung sebulan sekali.
beneran gali lobang tutup lobang doang. padahal idup udah berasa mpot2an mau makan enak aj selalu ditahan2 dengan alasan “ngirit” padahal yg diirit juga kadangan gk ada.
capek si om sebenernya. makanya sekarang lagi susun rencana mau wirausaha atau apa nih buat tambah penghasilan.
karna kalo gini beneran cuma jadi robot kelas bawah. hidup jadi gk bermakna banget kyknya. 🙁
Yang terpenting jangan lupa bersyukur atas rizki yang diberikan 🙂
Bener banget pak Ridho, mengucap syukur dalam segala hal membuat kita lebih bahagia.
Tadinya saya juga berpikir angka ini terlalu tinggi dan tidak mudah di capai, namun saya bersyukur ternyata saya bisa melewatinya, yg terpenting adalah jgn menyerah dan berdoa karena rezeki Tuhan yg mengatur.
Silakan mampir di blog saya https://coffetrader.blogspot.com
Saya percaya, kekuatan keyakinan. kita semua pasti bisa
Dari artikel tersebut kita harus bisa mengambil hikmah bagaimana kita bisa menjadi pribadi yang layak di gaji mahal, mau 10 atau 30 juta semua kembali ke pribadi sendiri, soalnya action untuk mendapatkan gaji yang siiiip
Waw, banyak juga kalau harus mencari uang sampai 15 juta, bisa buat refrensi kedepan nih stelah slsai kuliah
saya sepakat pak memang rincian bapak cukup akurat untuk kota besar, apalagi saya hidup di pinggiran surabaya, hanya saja tidak semuanya harus dipenuhi dalam satu waktu, dan item pengeluarannya bisa disesuaikan kw-nya sesuai kantong kita. masalah utama negara kita memang inflasi terlalu besar (coba hitung sendiri bisa diatas laporan BPS lho) sehingga kita dituntut selalu meningkatkan penghasilan untuk mengimbanginya.
alhamdulillah, insyaallah saya sekeluarga akan segera melewati angka yang dihitungkan bapak tapi dengan item biaya yang saya modif sesuai kebutuhan kami sendiri. wassalam
maaf pak saya bisa dikirimi artikel bapak yang lain karena saya tertarik untuk pengembangan diri saya dan keluarga.trims
Woowww…..berarti dgn gaji PNS gol 3 hanya bisa untuk kebutuhan hidup sehari2 plus biaya sekolah anak.
Untuk kredit mobil dan rumah…..mimpi kali yeee….. :), artinya perlu pekerjaan sampingan.
Tapi jangan takut…Tuhan kita luar biasa kaya… dan akan memenuhi segala kebutuhan kita.
AMIN…AMIN…AMIN…
Percayalah pada kuasa Tuhan.
lha gimana kl swasta tiap bulan pendapatan tdk pernah sama kadang lebih kadang cukup
Wah ini artikel 2008 dan admin sudah memberikan angka untuk hidup layak di jakarta 15 jt. Jadi berapa angka ideal tuk 2015?
#mikirkeras
hmm artikel 2008 yang masih menjadi perdebatan hingga saat ini dan sangat menarik untuk saya / yang lain merefleskikan diri perjalanan hidup.
Untuk tulisan 15 jt / bulan diatas saya kira betul sekali krn sy merasakan perjalanan karir dan gaji di angka posisi mana baru bisa merasa tercukupi ( papan sandang pangan ) dan bisa menabung utk masa pensiun
Sekedar sharing pengalaman pribadi…
Yang saya ingat di sktr tahun tsb 97/98 gaji sy sktr 4 – 5jt ( karyawan ).
Dan pd tahun itu juga sy baru memulai berikan uang untuk orang tua, setelah sempat bekerja 5 tahun sebelumnya 🙁
Dan th 2015 ini… gaji saya sdh mencapai angka di Rp 35 jt an / bulan ( sebagai karyawan ).
Dan setiap sy bertemu kolega yang se angkatan, saya selalu menyarankan usahakan sisihkan dari pendapatan anda untuk orang tua dan iklhas ada ingin membantu orang tua.
PLUS!!
Giat selalu bekerja tanpa menyerah pasti ada jalan + doa tentunya 🙂
note : sy bukan dari anak orang kaya.. orang tua saya pengangguran dari semenjak saya SMP.
semoga bisa membantu cerita singkat saya, untuk dibukakan pintu rejeki kepada yang lain.
kalau mau ngirit bisa, ekolahin anak di sekolah negeri, suruh pinter biar dapat beasiswa, cicil rumah sederhana, cicil mobil bekas, kalau perlu pakai motor aja
untuk ebutuhan poko pakai merek-merek yg murah meriah saja tp tetap layak pakai.
Menu makanan disesuaikan penghasilan, jangan terlalu banyak gaul sana sini alias banyak jalan krn biaya persaingan gengsi itu juga lumayan besar
gak usah sok dermawan kalau memang belum mampu. by Naga
busettt
10 kali lipat dari gaji ane skarangg
gawattt
Perhitungan yang lengkap. menjadi gambaran untuk masa depan ^^…
JAUH BGT DR GAJI AKU SKNG T.T
Semoga tuhan menunjukan jalan ke depan… Amin
ini artikel 2008 , tpi gw ngerasa cocok malah
dengan kehidupan skr mmg harus 16 jtan
gile aje 2008 gaji gw 1,9 njirrrr skr mmg sudah diatas itu tapi belum 16 juta fuck . nyesek gw
semangat 20 jt / bulan yeahhhhh
Nikmati syukuri jalani… Brfikir positif/prasangka baik sma Allah…
Bagaimana Kita bisa menikmati hidup kalau hanya mikir gaji pemasukan, kerja, ..
Klau brsyukur ya tinggal nikmati aja hidup ini jgn sampai Kita menua tapi tak mengenal diri tak menikmati waktu saat ini..
ujung hidup Itu mati sebelum Semua cita” akan trcapai byak yg kmatian trlebih dahulu
Dan saat Itu Kita baru bagaikan baru bangun Dari tidur…
tahun 2008 saat artikel ini ditulis biya hidup dijakarta udah 15 jt, gimana sekarang ya?
Saya hidup dipontianak, gaji 6 jutaan aja udah bersyukur mas.
mau dapat lebih ya usaha lebih tentunya
Tulisan dan analisa yang menarik pak Yodhia. Semoga kita bisa tetap memperoleh penghasilan yang melimpah dan berkah 🙂
Sukses pak Yodhia.
Saya di Jakarta, biaya belanja dapur gk smpe 4 jt ah. Walau udhmenikah.
Bahkan paling besar biaya sebulan untuk masak, alat² mandi, ongkos Suami ke kantor, pulang pergi Jakarta bandung tiap bulan, bayar kontrakan, beli pulsa, jalan², beli cemilan.
Paling besar cuma menghabiskan 2,5jt.
Tp itu mah gmn pribadi aja sih, yg ngatur keuangan nya hehhe..
Yg penting bisa ngatur mana yg harus di beli karena bermanfaat sama mana yg gak terlalu di butuhkan. Apalagi semua pegawai kantor an, awal masuk kerja kan 3jt an.
Pasti cukup buat diri sendiri mah
Sepertinya pengertian hidup layak ini yang sifatnya masih banyak perdebatan.
Sampel item-item syarat hidup layaknya diambil secara jeneral.
Di kota besar,,,
– Banyak keluarga sudah merasa hidup layak dgn pendapatan < 5 juta
– Ada yang merasa layak klu hidup sudah pendapatan 10 jutaan
atau bahkan ada juga yang udah punya pendapatan 15 juta ternyata masih aja gak bisa nabung tiap
bulannya..
– Ada yang menganggap layak dgn parameter bisa ajak hiburan keluarganya datang dan wisata ke mall
ada jg yang tidak suka wisata ke mall tapi merasa hidup sudah layak
– ada yg merasa layak klo keluarga sudah punya mobil keluarga sekelas avanza, rush, livina, ertiga
ada juga yang merasa cukup puas, layak dan nyaman dgn cukup punya kijang tua/sedan tua
bahkan sebagian keluarga menganggap tidak punya mobil pun masih merasa sudah hidup layak.
Yang pasti
klo gak pinter2 jaga hati dan klo memang “belum dapat hidayah” kehidupan kota besar itu bisa menjauhkan individu dengan Tuhannya
boro-boro mau bersyukur hidup layak
yang ada, kerja mati2an, penghasilan puluhan juta pun
hidupnya masih aja kurang.
Orang yg kaya adalah yg merasa dirinya cukup… karna seberapa banyak pun harta yg telah dimiliki nya pasti akan terus merasa kurang kalau tidak di imbangi dg rasa bersyukur
menarik..
Profesi saya sbg konsultan insurance. Des 2015 ga punya uang. Januari februari dapat project besar income 100 juta.
Kalau melihat konsultan hukum, KAP, arsitek, dan konsultan lain nya yang tidak digaji tapi bisa sewa kantor di the plaza, bursa efek.
Artinya mereka selalu dapat klien dan project besar. Saya pun berpikir pasti bisa juga. Aminn