7 KPI Paling Fundamental Bagi Sukses Bisnis Anda

Jika Anda ingin bisnis Anda atau kinerja perusahaan di kantor Anda meraih sukses masif, maka Anda harus punya 7 KPI yang fundamental ini.

Apa saja 7 KPI fundamental bisnis itu? Dan kenapa 7 KPI ini merupakan indikator paling menentukan bagi sukses masa depan bisnis Anda?

Mari kita ulas dalam sajian renyah pagi hari ini.

KPI sendiri kita tahu merupakan singkatan dari key performance indicators – atau serangkaian indikator kinerja kunci yang bersifat terukur.

Tanpa KPI yang dipantai secara konsisten setiap minggu atau setiap bulan, maka kinerja bisnis atau perusahaan di kantor Anda bisa termehek-mehek. Kenapa? Sebab Anda tidak pernah tahu sejauh mana progress kinerja bisnis Anda. Dan tanpa informasi ini, maka Anda tidak tahu langkah improvement apa yang mesti menjadi prioritas kerja.

Sejatinya, ada ratusan jenis KPI yang bisa diracik dalam menentukan arah kinerja bisnis. (Saya pernah menyusun katalog 300 KPI untuk 25 jenis industri yang ada di tanah air. Anda bisa mendapatkannya DISINI).

Dalam sajain kali ini, kita akan mengulik 7 KPI paling fundamental bagi sukses sebuah bisnis. Apa saja 7 KPI sakti ini? Mari kita bedah satu demi satu.

KPI Bisnis #1 : Sales Revenue

Ini adalah ukuran paling fundamental bagi sukses sebuah bisnis. Berapa omzet penjualan atau sales revenue tiap tahunnya? Apakah naik atau stagnan?

Dalam beragam industri di tanah air, angka pertumbuhan revenue yang menjadi standar acuan (benchmark) adalah sekitar 10%. Sebuah bisnis dianggap sehat jika pertumbuhan sales revenue-nya bisa double digit, atau 10% ke atas.

Sebuah bisnis dianggap cemerlang kinerjanya jika sales revenue bisa naik di atas 20% per tahun atau bahkan lebih. Pencapaian ini biasanya diraih oleh perusahaan baru yang dalam fase high growth. Atau oleh perusahaan yang memasuki area pasar baru.

KPI Bisnis #2 : Profit Margin

Sales revenue yang tinggi bisa menjadi omong kosong jika ternyata marginnya nol, atau bahkan minus. Maka KPI kedua ini menjadi penting, yakni berapa persen laba yang didapat setelah dipotong beragam biaya. Namanya profit margin.

Setiap industri punya acuan profit margin yang berbeda-beda. Misal dalam bisnis retail seperti Indomart dan Alfamart, profit marginnya hanya sekitar 7%. Artinya jika omzet Rp 1 milyar, maka laba bersih sekitar Rp 50 – 70 juta saja.

Sebaliknya, dalam industri kuliner seperti Hokben atau Pizzat Hut, maka profit margin bisa sekitar 20%.

Untuk industri telco seperti Telkomsel, profit marginnya sekitar 25% – sebuah angka margin yang masif mengingat sales revenue mereka sudah di atas Rp 100 triliun.

Untuk bisnis yang jualan aplikasi atau produk digital seperti kursus online, maka profit margin tentu lebih besar lagi, bisa sekitar 60% – 70%.

KPI Bisnis #3 : Net Promoter Score (NPS)

KPI ini sejatinya merupakan titik puncak dari gabungan beragam KPI lain seperti skor kepuasan pelanggan, brand image hingga level loyalitas pelanggan.

Angka Net Promoter Score (NPS) merujuk kepada sebarapa tinggi keinginan seorang pelanggan untuk merekomendasikan produk tersebut ke teman atau kerabatntnya. Angkanya 1 – 10. Makin tinggi artinya makin besar kesediaan pelanggan tersebut untuk melakukan “gethok tular” dan merekomendasikan produk atau layanan tersebut kepada semua teman dan kerabatnya.

Studi-studi ilmiah menunjukkan KPI NPS merupakan indikator paling krusial bagi masa depan bisnis. Sebuah perusahaan yang punya NPS tinggi dipastikan akan meningkat volume penjualannya di masa depan. Dan sebaliknya.

Skor NPS yang tinggi menunjukkan bahwa pelanggan Anda puas, loyal dan sekaligus mau ikut mempromosikan produk atau layanan yang Anda jual.

Artinya hanya dengan KPI NPS, maka sesungguhnya kita juga merangkum indikator penting lainnya seperti kepuasan dan loyalitas pelanggan.

KPI Bisnis #4 : Quality Product Score

KPI ini merupakan tipe KPI leading indicator yang berperan dalam pencapaian dua KPI yang sudah kita ulas di atas, yakni KPI sales revenue dan NPS.

Artinya : jika skor kualitas produk kita memang benar-benar ekselen, maka pelanggan pasti akan puas dan merekomendasikan produk tersebut. Ini akan membuat NPS naik. Dan saat angka NPS naik, maka otomatis sales revenue juga akan naik.

KPI Quality Score bisa diterjemahkan ke dalam product defect rate atau juga product reject rate. Makin rendah angkanya maka makin bagus.

Jangan terpukau dengan angka defect yang hanya 1%. Kenapa? Misal sebuah layanan internet menjanjikan keandalan 99%. Kelihatannya bagus. Namun 1% down dalam sebulan itu sama dengan down selama 7,2 jam. Lama banget.

Demikian juga jika sebuah produsen bikin 1 juta unit, maka kerusakan barang 1% sama dengan rusak 10.000 unit. Bangkrut bisnisnya.

Idealnya, kalau ada 1 juta produksi, maka yang rusak maksimal hanya 100 unit, atau sekitar 0,01% saja. Sukur bisa hanya 10 unit yang mengalami defect, atau hanya 0,001%.

KPI Bisnis #5 : Innovation Score

Skor inovasi ini merujuk tidak hanya berapa jumlah produk baru yang diluncurkan (atau fitur layanan baru apa yang dikembangkan). Namun juga merujuk pada jumlah inovasi proses internal yang telah dilakukan.

Dengan kata lain, inovasi sesungguhnya tidak hanya berkaitan dengan produk baru atau fitur baru, namun juga mencakup proses baru yang dikembangkan sehingga menjadi lebih efisien dan optimal.

Contoh kecil inovasi proses : bagaimana proses penilaian kinerja karyawan bisa dilakukan melalui app di layar smartphone. Jadi tidak lagi pakai form atau tabel excel yang jadul. Dengan demikian proses monitoring pencapaian KPI cukup melalui tap tap dan klik klik di layar hape.

Pada sisi lain, inovasi produk atau layanan baru tetap amat krusial. Sebab sebuah bisnis bisa terkaing-kaing jika jarang melakukan inovasi produk. Tanpa inovasi produk, lama-lama layanan atau produknya makin tidak relevan dengan minat pelanggan.

Lalu pelan-pelan, bisnis Anda bisa mati dalam kesunyian yang perih.

KPI Bisnis #6 : Manager Competency Score

Level kompetensi SDM terutama yang berada pada level team leader (supervisor/manajer/GM) memiliki dampak yang amat krusial bagi kinerja bisnis. Sebab team leader inilah yang akan bertanggungjawab membangun sistem dan mengelola kinerja anak buahnya.

Jika kompetensi team leader temehek-mehek, maka bisnis mereka juga akan makin nyungsep dalam lembah kenestapaan.

Maka dari itu, menjadi penting untuk mengukur skor kompetensi para team leaders dalam perusahaan Anda. Tipe kompetensi yang diukur tidak hanya berupa soft competency (managerial competency seperti leadership dan teamwork skills); namun juga level kompetensi fungsional mereka yang berkaitan dengan teknis pekerjaan yang ditekuninya.

Ingat pepatah ini : great business selalu dibangun oleh great people.

KPI Bisnis #7 : Skor Kepuasan Kerja Karyawan

Studi-studi ilmiah telah menemukan fakta menarik : kepuasan karyawan ternyata memberikan dampak signifikan bagi kinerja bisnis di masa depan. Jika skor kepuasan kerja karyawan saat ini bagus, maka kinerja masa depan bisnis pasti akan bagus. Dan sebaliknya.

Saya tidak tahu bagaimana level kepuasan Anda di tempat Anda kerja saat ini. Semoga hapyy-happy saja ya. Sebab kepuasan kerja Anda (bersama puluhan atau ratusan rekan kerja Anda) memang akan menentukan level kinerja bisnis masa depan.

DEMIKIANLAH 7 KPI BISNIS yang paling fundamental bagi sukses masa depan bisnis Anda.

7 KPI ini adalah :

1. Sales Revenue
2. Profit Margin
3. Net Promoter Score
4. Quality Score
5. Innovation Score
6. Manager Competency Score
7. Employee Satisfaction Score

Semoga bisnis Anda atau perusahaan dimana Anda bekerja bisa selalu melacak 7 KPI Paling Fundamental ini.

One thought on “7 KPI Paling Fundamental Bagi Sukses Bisnis Anda”

  1. Menarik uraian Major KPI for business.
    Masih sedikit yg menerapkan NPS, Leadership/Managerial score dan EX (Employee satisfaction/Engagement) Score sbg komponen KPI.
    Trims sdh berbagi ilmu.

Comments are closed.