Tulisan ini kontribusi Herman Yudiono dari TipsPengembanganDiri.com.
Kebanyakan dari kita pernah mengalami kegagalan yang bila dirasakan sangatlah pahit. Tak sedikit yang kemudian bisa memperbaiki kegagalan itu, namun tak sedikit juga yang masih terpuruk. Anda termasuk yang terpuruk?
Keterpurukan tersebut bisa menimbulkan tekanan batin yang kuat. Fisik Anda sehat namun mental Anda sakit. Hidup pun menjadi sulit dijalani. Move on tampak seperti sesuatu yang impossible.
Namun, percayakah Anda bahwa kebangkitan bukan hal yang mustahil? Ya Anda bisa bangkit menghadapi hari esok dengan lebih baik. Untuk membantu Anda, Â berikut ini 10 cara bangkit dari keterpurukan mental.
1. Bertumpu pada Tuhan Yang Maha Kuasa
Orang-orang yang terpuruk akan mendapati sebuah fakta getir bahwa tidak ada yang bisa diandalkan kecuali diri sendiri dan Tuhan. Bahkan saudara atau pasangan kita pun belum tentu bisa menjadi tumpuan kebangkitan kita.
Karenanya, janganlah terlalu berharap pada orang lain. Syukuri bila ada yang membantu, namun jangan terlalu berharap.
Harapan Anda sebaiknya diarahkan kepada Tuhan seorang dan diri sendiri. Berdoalah pada-Nya dan ikhlaskan diri Anda. Niscaya beban Anda akan terasa lebih ringan.
2. Maafkan Diri Sendiri dan Orang Lain
Belajarlah untuk memaafkan. Maafkan diri Anda dan orang lain yang Anda anggap berbuat salah. Memberikan maaf akan membuat pikiran lebih tenang dan nyaman.
Bila Anda memiliki kebiasaan menyalahkan diri sendiri, hentikanlah sekarang juga. Segera istighfar (bila Anda muslim), berdoa (bagi yang non muslim), dan ucapkan kata-kata motivasi ketika otak Anda mulai menyalahkan diri sendiri.
(Bila Anda butuh kata-kata motivasi, silakan lihat Kata-Kata Motivasi Hidup: 220 Kutipan Bijak dari Tokoh Dunia)
Demikian juga bila Anda merasa orang lain bersalah. Maafkan saja ia dan tutup lembaran hidup Anda dengan orang itu.
Sebab bila Anda tak mau memaafkan, Anda akan terus merasa jengkel. Anda akan memupuk dendam yang tidak sehat yang justru menyulitkan Anda untuk bangkit.
3. Jangan Menahan Tangis
Menangis bukanlah aib. Jadi menangislah untuk bisa bangkit dari keterpurukan mental. Tak peduli lelaki atau perempuan, jangan menahan rasa sesak dalam dada Anda itu.
Menangis pada dasarnya adalah sebuah proses di mana tubuh mengeluarkan berbagai emosi negatif. Ketika proses ini ditahan, emosi negatif itu akan tertimbun dalam diri Anda.
Dan ini sama sekali bukan hal yang baik. Selain membuat Anda makin terpuruk, Anda bisa saja nekat melakukan hal-hal yang membahayakan diri sendiri atau orang lain.
4. Curhat
Coba buka kontak ponsel Anda. Siapakah di antara kenalan Anda yang bisa menjadi tempat curhat?
Pilihlah kenalan yang memiliki sikap dewasa dan bijak. Katakan padanya bahwa Anda ingin minta waktu sebentar untuk sekadar didengarkan.
Curhat, sebagaimana menangis akan mengangkat sebagian beban Anda. Tapi ingat ya, jangan curhat ke sembarang orang.
Pasalnya, beberapa orang cenderung menyepelekan masalah. Selain itu, ada juga kalangan yang merasa pintar sehingga kurang empatik atas masalah yang Anda hadapi. So, curhat pada orang-orang seperti ini hanyalah buang-buang waktu saja.
5. Refleksikan Hidup Anda
Refleksikan cara hidup Anda sebagai langkah awal bangkit dari keterpurukan mental. Sebab keterpurukan yang Anda alami pasti ada penyebabnya.
Bisa jadi kesalahan utamanya ada pada diri Anda sendiri, tapi bisa jadi juga kesalahannya ada pada orang lain.
Di saat-saat seperti ini Anda sangat perlu berinstropeksi. Pikirkan apa yang harus ditinggalkan dan apa yang harus ditingkatkan menurut pengalaman pahit ini.
Ambillah waktu sebentar di hari minggu yang cerah untuk memikirkannya. Duduklah di tempat yang membuat Anda nyaman sambil minum teh atau memakan camilan kegemaran Anda. Merenunglah sebentar untuk melangkah lebih baik di kemudian hari.
6. Upayakan Hidup Sehat
Apa yang masuk ke dalam tubuh kita pasti akan memengaruhi diri kita, termasuk cara berpikir kita. Pola makan yang tidak sehat seperti konsumsi kafein dan lemak berlebih bisa membuat kita mudah stres.
Sebaliknya, pola makan sehat akan membuat otak kita mengeluarkan hormon-hormon yang bisa membuat diri ceria.
Hal yang sama berlaku dengan pola istirahat dan olahraga. Luangkan waktu yang cukup untuk beristirahat ataupun berolahraga. Raga yang sehat sedikit banyak akan membantu Anda menghadapi masalah mental yang sulit.
7. Buat Tujuan Baru
Masa lalu tak bisa diulang. Namun masa depan masih bisa kita rencanakan. Jadi, sekiranya Anda merasa gagal di masa yang telah lewat, belajarlah menata diri Anda untuk tujuan hidup baru.
Contoh bila Anda tidak bisa masuk universitas unggulan, belajarlah lebih giat menurut tips kawan Anda yang lulus. Sedangkan bila karir Anda tak berkembang, aturlah strategi khusus untuk tahun depan.
Dengan memfokuskan pikiran pada masa depan, Anda juga bisa lebih produktif. Pelan namun pasti, ketika rencana Anda sukses dijalankan, kegelisahan dan keterpurukan yang Anda alami bisa disembuhkan.
8. Lakukan Hal yang Menyenangkan
Melakukan hal yang menyenangkan bisa membantu meringankan beban Anda. Karenanya, bila Anda ingin lekas bangkit dari keterpurukan mental, janganlah menahan diri Anda untuk mencoba sesuatu yang Anda sukai.
Misalnya, bila Anda suka naik gunung, ikutlah kawan-kawan Anda yang sedang berencana mendaki. Bila Anda suka berenang, ajaklah keluarga atau sahabat Anda untuk menemani berenang.
Selama kegiatan itu tidak ekstrim dan masih dalam taraf wajar, memanjakan diri bukan hal yang salah. Kegiatan-kegiatan tersebut bisa memicu sekresi hormon kebahagiaan Anda, sehingga bisa menyeimbangi pikiran-pikiran negatif yang kadang masih mampir.
9. Pergi ke Psikiater atau Psikolog
Skala kesedihan dan trauma yang dialami tiap orang berbeda-beda. Ada yang bisa menyembuhkan luka di hatinya sendiri, namun ada juga yang tidak.
Sekiranya, Anda benar-benar terpuruk, jangan pernah malu untuk pergi ke psikolog dan psikiater. Apalagi bila Anda sampai berpikir untuk bunuh diri, membalas dendam dengan melakukan tindak kriminal, hingga tak bisa fokus pada kegiatan sehari-hari.
Meminta bantuan profesional adalah pilihan terbaik dalam situasi tersebut. Sebab kadang Anda tinggal di lingkungan yang kesadaran akan kesehatan mentalnya rendah.
Daripada Anda sakit hati gara-gara curhat ke orang yang salah, sebaiknya Anda menguatkan diri untuk ke psikolog atau psikiater.
10. Jangan Tergesa-gesa
Berikan waktu untuk diri Anda agar bisa bangkit. Jangan terburu-buru karena eksesnya hanyalah perasaan yang mengendap dan belum selesai.
Jangan pula terlalu keras pada diri sendiri. Misalnya, ketika terpuruk, Anda tidak produktif sama sekali. Karir Anda stagnan dan Anda tak bisa membanggakan orang tua.
Sangat bisa dimengerti bahwa hal itu memang tidak mengenakkan. Namun ingat, Anda sedang berada pada fase yang sangat berat. Bila Anda tak mau memberikan kelonggaran pada diri sendiri, lantas siapa lagi?
Penutup
Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Setelah kepahitan yang Anda rasakan, Anda harus percaya bahwa Anda bisa menyongsong hari depan yang lebih baik.
Belajarlah memaafkan diri sendiri dan mendekatkan diri pada Tuhan. Selain itu, usahakan gaya hidup yang sehat dan temukan tujuan hidup baru.
Dengan kesepuluh cara bangkit dari keterpurukan mental di atas, Anda pasti bisa melewati masa-masa sulit ini dengan baik. Tetap semangat!
Tentang Penulis
Herman Yudiono adalah mantan karyawan yang jadi full-time blogger sejak 2011. Ia tinggal di Makassar, suka pengembangan diri, dan lagi menggeluti self-publishing.
Terima kasih Mas Yodhia atas di-publishnya tulisan saya. Ini kali ketiga saya jadi guest blogger di blog legend ini. Senang banget tentunya.
Oke Man……judul sedikit saya ubah agar lebih eye catching 🙂
Salam sukses mulia