5 Cara Ampuh Atasi Decision Fatigue

Pernah merasa kelelahan hanya karena harus membuat banyak keputusan dalam sehari?

Itulah yang disebut decision fatigue—kelelahan mental akibat terus-menerus membuat keputusan, mulai dari yang remeh seperti sarapan apa, hingga yang besar seperti strategi bisnis atau keuangan keluarga.

Akibatnya, kita bisa jadi lamban berpikir, impulsif, bahkan menunda keputusan penting. Berikut lima cara ampuh untuk mengatasinya:

1. SIMPLIFIKASI RUTINITAS HARIAN

Semakin sedikit keputusan kecil yang Anda buat, semakin banyak energi mental yang bisa disimpan untuk keputusan besar. Itulah mengapa banyak tokoh sukses seperti Steve Jobs atau Barack Obama memilih memakai pakaian yang hampir selalu sama—mereka ingin mengurangi jumlah keputusan remeh tiap hari.

Coba mulai dari hal sederhana: sarapan yang sama tiap hari, jadwal olahraga yang tetap, atau menyusun pakaian kerja seminggu sekaligus. Saat rutinitas berjalan otomatis, otak Anda bisa fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.

2. BUAT KEPUTUSAN PENTING DI PAGI HARI

Energi mental kita berada di puncaknya pada pagi hari, setelah tidur malam yang cukup. Inilah waktu terbaik untuk membuat keputusan penting—baik yang berkaitan dengan pekerjaan, keluarga, atau finansial.

Hindari membuat keputusan besar di sore atau malam hari, ketika otak sudah lelah dan rentan mengambil jalan pintas atau menunda. Jadwalkan “sesi berpikir” di pagi hari untuk memutuskan hal-hal yang krusial, seperti strategi bisnis atau rencana minggu depan.

3. BATASI PILIHAN YANG TERLALU BANYAK

Terlalu banyak pilihan justru memperburuk kelelahan mental. Fenomena ini disebut choice overload. Contohnya, memilih di antara 50 model sepatu bisa lebih melelahkan daripada hanya memilih dari 3 opsi terbaik.

Untuk mengatasinya, kurasi pilihan Anda. Misalnya saat belanja online, gunakan filter dan batasi waktu mencari. Dalam bisnis, buat daftar opsi yang masuk akal dan eliminasi sisanya. Semakin sederhana proses memilih, semakin ringan beban otak Anda.

4. GUNAKAN ATURAN DAN KERANGKA KEPUTUSAN

Buatlah prinsip atau kerangka dalam mengambil keputusan, agar Anda tidak perlu berpikir dari nol setiap saat. Contohnya, Anda bisa punya aturan: “Jika meeting tidak berdampak langsung pada target mingguan, saya akan tolak.” Atau, “Saya hanya akan berinvestasi di bidang yang saya pahami.”

Kerangka ini membantu mempercepat proses pengambilan keputusan sekaligus mengurangi beban emosional. Anda tak perlu ragu atau merasa bersalah karena sudah memiliki acuan yang jelas.

5. ISTIRAHATKAN OTAK SECARA TERATUR

Decision fatigue seringkali memburuk karena otak yang terus dipaksa bekerja tanpa jeda. Istirahat singkat di sela hari bisa sangat membantu menyegarkan pikiran dan memperbarui fokus.

Cobalah teknik Pomodoro—bekerja 25 menit, istirahat 5 menit. Atau lakukan mindful break seperti jalan kaki singkat, napas dalam, atau sekadar memejamkan mata 3 menit. Jangan remehkan kekuatan istirahat singkat ini untuk mengisi ulang energi mental Anda.

KESIMPULAN: PILIHAN YANG BIJAK DIMULAI DARI KEBIASAAN YANG TEPAT

Decision fatigue adalah masalah nyata di era modern yang penuh dengan pilihan dan distraksi. Namun dengan menyederhanakan hidup, menyusun kerangka keputusan, dan mengelola energi otak secara cerdas, Anda bisa menghindarinya.

Ingat, bukan hanya soal berapa banyak keputusan yang Anda buat, tetapi bagaimana Anda mengelola prosesnya. Dengan lima cara di atas, Anda bisa mengambil keputusan lebih bijak tanpa merasa kewalahan.