Apa Kontribusi Dunia Bisnis bagi Disaster Management?

Ketika badai Katrina menghantam dan meluluhlantakkan kota indah New Orleans beberapa tahun silam, segenap jajaran pemerintah AS yang bertanggungjawab menangani bencana mengalami kepanikan dan gagal dalam mengambil tindakan penanggulangan yang responsif.

Namun persis pada momen itu, sejumlah perusahaan besar Amerika bergerak cepat dan serentak memberikan respon. Perusahaan Fedex yang ahli dalam logistik langsung bergerak dan dalam hitungan jam mampu mendistribusikan bantuan bagi jutaan penduduk yang terkena kemalangan. Sementara perusahaan retail raksasa Walmart langsung menginstruksikan jaringan gerainya disekitar kejadian bencana untuk memasok ribuan item bahan makanan secara gratis bagi para korban.

Tanpa banyak cakap, para ahli logistik yang bekerja sebagai karyawan di kedua perusahaan itu bahu membahu menolong ribuan korban yang terjebak dalam badai. Banyak pengamat yang tertegun dengan kecepatan kedua perusahaan itu dalam mengelola logistik dan supply chain bagi daerah bencana. Sebagian yang lain lantas menyebut kisah heroisme mereka dalam tragedi badai Katrina itu sebagai contoh terbaik tentang bagaimana menjalankan disaster management (atau manajemen kebencanaan). Continue reading “Apa Kontribusi Dunia Bisnis bagi Disaster Management?”

Why Most Customer Service Sucks?

Sebagai konsumen atau pembeli, kita semua hampir pasti pernah mengalami pengalaman pahit berkaitan dengan pelayanan pelanggan yang memilukan. Mungkin ada di antara kita yang pernah pesawatnya delay hingga 3 jam dan setelah itu hanya diberi sebungkus nasi kotak dengan lauk ala kadarnya (plus ditambah basa-basi “karena alasan operasional, pesawat kami ditunda blah, blah…..).

Atau juga kita pernah dongkol lantara koneksi internet di rumah macet, dan ketika kita menelpon bagian call center untuk komplain, tidak pernah ada yang mengangkat. Dan ketika akhirnya diangkat, yang menjawab adalah mesin (doh). Atau mungkin kita pernah datang ke rumah sakit, dan dilayani dengan sekadarnya, tanpa senyum, tanpa empati, seolah-olah kita semua adalah pesakitan. Plis deh.

Cerita demi cerita sendu semacam itu mungkin tak akan pernah kering membentang di hadapan kita. Pertanyaannya : kenapa pengalaman yang kelabu semacam itu sepertinya selalu terus berulang? Disini kita mau mendiskusikan dua faktor kunci yang membuat kebanyakan customer service gagal memberikan “moment of truth” yang indah dan layak dikenang. Continue reading “Why Most Customer Service Sucks?”

Knowledge Management : Jalan Menuju Keunggulan Inovasi

Inovasi kini barangkali telah menjelma menjadi sebuah mantra yang kudu diusung kala sebuah organisasi bisnis hendak terus mengibarkan kejayaannya. Tanpa inovasi, sebuah perusahaan bisa terpeleset dalam ambang kekalahan.

Produk smartphone keluaran Nokia misalnya, siapa mengira bisa begitu cepat terpeleset dalam pasar domestik di tanah air. Inovasi agresif yang telah dilakukan oleh para pesaingnya telah membuat relevansi Nokia menjadi begitu cepat pudar dalam persaingan pasar ponsel yang begitu keras.

Lantas jika inovasi memang telah menjadi begitu penting, dimensi apa yang mesti diracik untuk menopang keberadaannya? Disinilah kita mesti menoleh pada konsep tentang knowledge management. Atau sebuah proses untuk menciptakan, mengelola, dan mengaplikasikan pengetahuan demi tumbuhnya parade inovasi yang membikin para pesaing kehilangan nyali. Continue reading “Knowledge Management : Jalan Menuju Keunggulan Inovasi”

Solution-based Communication Skills

Berapa banyak program kerja kita macet hanya gara-gara kegagalan komunikasi diantara orang-orang yang terlibat didalamnya? Berapa kali kita terperangkap dalam konflik dengan departemen lain hanya lantaran rajutan komunikasi yang berantakan?

Sialnya, banyak orang menganggap remeh soal komunikasi, dan memandang ketrampilan ini sebagai sesuatu yang “given”, dan karenanya tidak perlu ditelisik dengan penuh kesungguhan. Padahal kita tahu, mayoritas waktu kerja kita berisikan percakapan dengan orang lain.

Dinamika kerja mungkin akan menjadi lebih indah terjalin kalau saja kita mau mendedahkan sedikit waktu untuk mempelajari prinsip sederhana dari komunikasi. Continue reading “Solution-based Communication Skills”

3 Kompetensi untuk Para Profesional Sejati

Roda waktu terus bergerak, dan hidup terus menggelinding. Dalam perjalanan panjang itu kita terus menerus diminta untuk merekahkan segenap potensi dan kapabilitas. Kita terus ditagih untuk membentangkan ruang pertumbuhan agar self-competency bisa selalu bermekaran. Sebab, tanpa spirit untuk melakukan never ending self-improvement, tidakkah itu berarti kita telah membunuh asa untuk menjadi insan yang lebih sempurna?

Dan persis disitulah kita kemudian digedor pertanyaan yang bunyinya begini : adakah kompetensi kita hari ini lebih baik dibanding sebulan atau setahun silam? Adakah kompetensi kita selama ini bisa terus dibentangkan menuju titik-titik kesempurnaan? Atau sebaliknya : selama ini kompetensi kita going nowhere – redup dan kian terkoyak ditengah roda waktu yang terus bergerak?

Namun pertanyaan lain yang mungkin tak kalah penting adalah ini : kalaulah kita masih punya spirit untuk terus bergerak, untuk terus melenting, untuk terus menemukan ruang dimana kompetensi kita bisa menemukan tempat terindah agar tumbuh bermekaran; maka jenis kompetensi apa yang layak dikuasai? Kepingan kompetensi seperti apa yang mesti didekap erat agar kita bisa menjadi insan yang lebih sempurna, insan yang lebih paripurna? Continue reading “3 Kompetensi untuk Para Profesional Sejati”

Silicon Valley, Angel Investor dan Perayaan Inovasi

Silicon Valley, kita tahu, merupakan salah satu lokasi paling legendaris dalam jagat bisnis dan inovasi teknologi. Dari tempat inilah tanpa henti lahir satu demi satu perusahaan inovatif yang kelak selalu dikenang oleh dunia. Di tempat inilah, perusahaan Apple berdiri dan mengibarkan bendera untuk pertama kalinya. Ditempat ini pula Google lahir dan kemudian menjadi dewa. Intel, raksasa prosesor dan Hewlett Packard, raja printer sejagat juga melepaskan nafas pertamanya di kota itu. Tak terkecuali Twitter, media sosial yang kini tengah meledak dimana-mana itu.

Silicon Valley sendiri sejatinya sebuah tempat di pinggiran kota San Fransisco, California sana. Lokasinya berdekatan dengan salah satu kampus terkemuka di Amerika, yakni Stanford University (di kampus inilah, duet Brin dan Page bertemu dan kemudian menemukan algoritma mesin pencarian yang kelak dikenal dengan nama Google). Continue reading “Silicon Valley, Angel Investor dan Perayaan Inovasi”

Pelatihan KPI – Pelatihan Menyusun KPI Karyawan

Jika kantor atau perusahaan Anda membutuhkan house training/konsultasi penyusunan key performance indicators karyawan, silakan dapatkan informasi mengenai tahapan kegiatan dan sampel kegiatannya secara detil DISINI.

Sistem Performance Appraisal yang optimal setidaknya mesti mengevaluasi dua komponen kunci, yakni : 1) komponen kompetensi untuk mengukur aspek kecakapan karyawan dan 2) komponen hasil kinerja (performance) untuk mengukur ouput nyata yang dihasilkan karyawan.

Secara spesifik komponen yang pertama, yakni komponen kompetensi dirancang untuk mengevaluasi aspek kecakapan seorang karyawan. Contoh daftar kompetensi yang lazim digunakan adalah leadership, communication skills, initiative, teamwork, problem solving, dan planning & organizing skills. Untuk penggunaannya bisa dibedakan antara level manajer dengan staf. Misal untuk level manajer, semua contoh daftar kompetensi diatas dapat digunakan. Namun untuk staff, hanya beberapa jenis kompetensi saja yang dievaluasi. Continue reading “Pelatihan KPI – Pelatihan Menyusun KPI Karyawan”