Komentar Menarik tentang Standar Gaji 2010

Ada sejumlah tulisan di blog ini yang menuai banyak komentar. Salah satu yang paling banyak adalah tulisan berjudul Standar Gaji 2010 (yang bisa dibaca DISINI). Hingga hari ini tulisan tersebut telah mendapat komentar lebih dari 190 pembaca.

Tulisan itu juga yang paling banyak dibaca di blog ini. Tema tentang standar gaji mungkin memang topik yang ingin diketahui oleh banyak orang. Informasi itu barangkali bisa dijadikan semacam pembanding dan juga untuk mengetahui harga yang pas untuk sebuah pekerjaan.

Dari ratusan komentar itu, banyak yang menawarkan perspektif yang menarik. Disini saya hanya akan mencuplik tiga komentar, yang mungkin bisa memberikan sekeping atau dua keping pembelajaran tentang bagaimana mencari nafkah demi membesarkan keluarga.

Komentar pertama yang mau saya petik datang dari Mas Sino. Berikut isi komentarnya :

“Saya bekerja sebagai Office boy di salah satu perusahaan, gaji 850rb/bulan, tapi saya punya toko kelontongan omzetnya perbulan rata-rata 40 jutaan”.

Hmm cukup menarik. Pertama, mas Sino tentu office boy yang rajin belajar. Buktinya ia rajin browsing dan membaca blog ini. Yang, kedua ia hanya bekerja sebagai office boy, dan tentu gajinya juga relatif kecil. Namun ia cukup cerdas mencari penghasilan sampingan dengan membuka toko kelontong.

Hasilnya lumayan mak nyus. Dengan profit margin sekitar 10 % berarti dalam sebulan ia bisa mendapatkan laba sekitar 4 jutaan, atau nyaris lima kali lipat gajinya sebagai office boy. Pelajarannya : bahkan seorang OB-pun bisa menjalankan bisnis sendiri dengan cukup sukses. Kalau OB bisa, kenapa Anda tidak bisa?

Komentar kedua datang dari Mas Khaka. Berikut isi komentarnya :

“Tahun 2002 pertama saya kerja setelah menyelesaikan S1 Teknik Sipil dengan status site manager sebuah kontraktor di Jakarta utk project jalan di Pantura. Total perbulan yang saya dapat = Rp. 800.000,-

Tahun 2003 saya diajak teman ke-Jambi dengan status sbg freelance utk project2 pemerintah sebagai konsultan, rata2 perbulan yang saya dapat Rp. 1.250.000,-

Tahun 2004 bekerja pd kontraktor lokal di Samarinda dgn gaji per bulan Rp. 2.000.000,-

Tahun 2005 pindah bekerja pd mining and Fabricator di Balikpapan dgn gaji per bulan Rp. 6.500.000,- kemudian tahun 2006 naik menjadi Rp. 7.500.000.  Tahun 2008 naik menjadi 10.500.000,-

Pertengahan tahun 2008 sampai sekarang pindah ke Mining Company di Jakarta dengan gaji + tunjangan perbulan Rp 22.500.000,- dan sekarang sudah Rp 35.500.000,-“

Hmm, sebuah cerita yang menarik. Hanya dalam waktu delapan tahun (dari 2002 s/d 2010), penghasilan mas Khaka naik sebanyak 40 kali lipat lebih. Dia beruntung kecantol bekerja di perusahaan oil and mining; sebab standar gaji di industri ini memang sangat tinggi.

Pesan dari dia : selalu jaga sikap kerja yang positif, punya spirit belajar yang kuat, dan banyak beribadah serta berdoa kepada Sang Khalik.

Komentar terakhir datang dari Mas Mardi. Berikut isi komentarnya :

“Saya adalah seorang guru SD di desa dengan gaji 3,8 jt ditambah dengan tunjangan sertifikasi 2,5 jt total rata-rata 6,3 juta. Istri saya juga guru SD dengan gaji selisih sedikit dengan saya plus tunjangan sertifikasi”.

Hmm, tak kalah menariknya. Gaji Mas Mardi sebagai guru di desa 6,3 juta; sementara istrinya mungkin mendapat gaji sekitar 5 jutaan. Jadi total mereka berdua mendapatkan penghasilan 11,3 juta – sebuah penghasilan yang lebih dari cukup untuk hidup didesa.

Saat ini profesi menjadi guru – apalagi guru pegawai negeri – memang telah dapat memberikan nafkah yang sangat layak. Karena itu jika Anda lulusan S1, cobalah pilihan menjadi guru di desa kelahiran Anda – ndak perlu urbanisasi ke Jakarta. Kemudian pilihlah pasangan yang juga bekerja menjadi guru. Kelak Anda bisa seperti pasangan Pak Mardi itu. Saya membayangkan mereka hidup tentram sentosa di desa; bangga dengan pekerjaannya sebagai guru SD.

Demikianlah komentar sejumlah pembaca blog ini. Mudah-mudahan Anda semua juga memiliki kisah yang talah mak nyus dengan apa yang mereka bagikan disini.

NOTE : Salah satu pilihan untuk mendapatkan penghasilan sampingan selain gaji mungkin bisa DI-EKSPLORASI DISINI.

Photo credit by : Pasz.nl @flickr.com

Author: Yodhia Antariksa

Yodhia Antariksa

38 thoughts on “Komentar Menarik tentang Standar Gaji 2010”

  1. itu tiga testimoni yang menceritakan tentang kesuksesan mereka, tapi ada tiga puluh juta buruh pabrik yang meradang menuntut kenaikan upah yang layak, mereka ada dengan berbagai permasalahan yang kompleks, yang mungkin tidak selesai dengan kisah tiga saudara kita yang sukses, semoga ini menjadi salah satu inspirator, salam hangat

  2. Sebuah inspirasi yang baik..,
    Intinya berusaha dan berdoa serta NASiB yang beruntung!
    Bagaimana saran anda untuk fresh graduate S1 ?

  3. memang, untuk mendapatkan nasib seperti ketika orang diatas, tak hanya membuthkan energi yang biasa, namun energi yang sangat luar biasa dan keberuntungan yang juga sangatlah besar…………………………

  4. memang unik setiap kisah di atas. kalau kreatifitas bertemu dengan kesempatan yang cukup, maka kemungkinan untuk mencapai kata cukup akan semakin besar.

  5. sebuah gaji adalah sebuah nilai dari diri kita, yang mana nilai ini sangat variatif. tergantung dari banyak faktor misalnya: siapa yang menilai kita, dalm hal apa diri kita dinilai ataupun bagaimana parameter penilaian terhadap diri kita.
    Jadi yang paling mendasar dan sangat berpengaruh adalah potensi apa yang ada pada diri kita. sehingga apapun penilaian dan bagaimanapun cara penilaian itu jika kita berpotensi pasti nilai tawar kita pasti tinggi.

  6. Sy salah satu orang yang sampai sekarang tidak tahu berapa pendapatan saya tiap bulan…Namun alhmadulillah, Allah masih berikan rizki bisa hidup bersama keluarga sejak menikah 2 tahun yang lalu…

  7. wah yang guru desa itu enak banget ya…damai dan tentram dan tidak terbujuk hedonisme perkotaan yang menderu untuk memiliki materi atau sekedar branded yang cendrung memiliki nilai gengsi dari pada sekedar kebutuhan 🙂

  8. Melihat komentar mas Khaka, Ternyata Mas Khaka pernah di Samarinda dan Balikpapan. Saya pun dari Samarinda dan sekarang bekerja di Balikpapan. Hanya saja gaji saya tak sebesar Mas Khaka.

  9. Memang betul kata mas Khaka disamping keahlian, selalu mendekatkan diri dengan yang khalik atau beridah sangat penting karena bisa mengjaga semangat dan spirit kita dalam bekerja dan dalam menghadapi tantangan kerja.

  10. standar gaji yang ditampilkan di blog ini khan cuma patokan yang nilainya sangat relatif. buktinya kan jelas dalam kutipan yang diambil mas yodhia. bukan latar belakang pendidikan yang menjadi faktor utama penghasilan kita nantinya (meskipun ada orang-orang tua yang berkata seperti itu). yang penting adalah kemauan kita untuk menjadi yang lebih baik dan terus menjadi lebih baik. Allah maha pemberi rejeki. tak ada kesulitan bagi-Nya untuk memberi kepada siapapun yang Dia kehendaki. AYO BERIKAN YANG TERBAIK PADA HIDUP INI.

  11. sangat mencerahkan….
    saya mulai terbuka dengan salah satu komentar dari guru…
    sy punya kakak yg seorang guru juga mudah”an bisa seperti beliau” itu
    dan dengan hal ini saya menjadi percaya akan keberuntungannya kelak…
    semoga… dan dengan blog tentang ini saya belajar, tentang menghargai keputusan orang… salam, danke

  12. Yohan (9) : benar, Pak Guru Mardi itu mungkin indah hidupanya….tinggal di desa, jadi guru, istrinya juga guru, semua dengan penghasilan yang memadai….ah betapa sentosanya. God bless you pak Mardi….

  13. Berusaha, berdoa dan tawakal adalah kunci kesuksesan. Andai semua orang memiliki takdir yang baik. Bagaimana gambar dunia ini?

  14. Informasi mengenai masalah gaji memang akan menarik perhatian banyak orang, setidaknya karena (1)berkaitan dengan duit; (2)berkaitan dengan sifat manusia yg suka membanding2kan “rumput tetangga”; (3)berkaitan dng kebthan pihak2 tertentu (misal: manajemen SDM sebuah perush) dalam penentuan suatu kebijakan/keputusan.

    Karenanya informasi tentang ini jadi memiliki value. Besar kecilnya value tsb bergantung pada tingkat ketepercayaan/validitas informasi tsb.

  15. saya salut ama mas Sino yg tekun dan ulet.. bukan hal yg mudah untuk terus bertahan di pekerjaan tetapnya di saat pendapatan sampingannya sudah jauh melebihi..

  16. agak susah mendapatkan gaji besar, jadi amat sangat beruntung bila seseorang telah mendapatkannya, selamat.. jangan lupa berbagi amal kepada yg membutuhkan dan juga tidak lupa mendoakan yg bergaji kecil spy jg bisa mendapatkan gaji besar 🙂

  17. GoodJob PakDE, yang memberikan celah kaum Pekerja untuk positiv thinking: kita bisa membuka mata untuk selalu belajar n bekerja sepenuh hati …….bravoo!!!

  18. bicara masalah gaji memang tidak akan habisnya,sebagai manusia kita selalu menginginkan penghidupan dan karir yang lebih baik,, sehingga kita membutuhkan pendapatan atau gaji yang terus memingkat atau tinggi,,namun apakah kita pernah berpikir bahwa apakah gaji yang kita terima sudah sesuai dengan apa yang kita berikan ke perusahaan,bisa cukup,kurang atau bahkan terlalu banyak….
    terima kasih

  19. bravo mas sino atas kerja keras & cerdasnya. selamat buat mas khaka atas semangat utk maju, keberuntungan & kedekatannya pd Sang Khalik. Very inspiring pak Yodia. I beleive that they work with love. tks

  20. testimoni/komentar boleh saja…biarpun blm tentu kebenarannya ….
    tapi yg lebih penting bs membangkitkan spirit dan semangat…selamat berusaha…

  21. Yesss. That is good inspirations. Tapi yang menjadi masalah bagaimana agar setiap perusahaan bisa mevaluekan antara kinerja yg dihasilkan dengan personal job / competencies masing – masing karyawan. Tentu masing – masing mempunyai ukuran sendiri – sendiri. Hal inilah yang seringkali menjadi masalah antara karyawan dengan perusahaan. Rata – rata perusahaan sepihak dalam penentuan remunerasi.

    Jadi alangkah baiknya kalau mas YODYA bisa memberikan gambaran / memvaluekan agar didapatkan standart gaji yang jelas disetiap fungsi / job title / setiap perusahaan. Walaupun kadang2 perusahaan tersebut besar apalagi tbk. Kok rasa – rasanya yang lebih dominan hanya sepihak saja dari manajemen.

    Terus bagaimana cara meng LINK ed kan antara competencies dg kinerja sehingga ada output berupa salary yang jelas, pantas, logic. dan yg paling penting bisa diterima setiap karyawan. Mohon penjelasannya mas ya . .

  22. komentarnya menumbuhkan semangat untuk berusaha…untuk mengentaskan kemiskinan/membangkitkan ekonomi kita harus berusaha untuk berwirausaha…chayo… :))

  23. waduh , kok penghasilannya gede2 ya. Baru nyadar kalo penghasilan ane masih kalah sama mas sino ( office boy ) . Di ambil nilai (+) nya dari artikel ini , lebih bersyukkur dan bekerja lebih keras dengan tidak melupakan ibadah .Amin

  24. 3 pelajaran kehidupan … yang membuka mata jiwa kita …
    setiap darinya ada proses luar biasa yang tak bisa di lihat kasat mata

  25. Awalnya saya hanya tamat Politeknik jurusan teknik Mesin,Alhamdulillah saya sdh menyelesaikan S2 di Universitas Indonesia dgn jurusan berbeda,yaitu Ekonomi Manajemen Bisnis. Saya sekarang berumur 36 tahun. alhamdulillah penghasilan/omset dari bengkel saya setiap bulan antara Rp 450jt sd Rp 600jt/bln,karyawan saya ada 15 orang. kepala bengkel saya gaji Rp 10jt/bulan,sedangkan mekaniknya 14 orang saya gaji Rp 4jt/bln/orang. Total penghasilan bersih saya dapat selalu diatas Rp 200jt/bln. Maka kepada kalian semua kalau mau penghasilan sangat luar biasa,salah satu caranya adalah ber WIRAUSAHA. Insya Allah BISA…

  26. kenapa udah ada penghasilan 40 juta masih jadi ob juga ya? mestinya buka lapangan pekerjaan untuk orang lain aja,,,
    tapi pilihan orang memang unik2 yah…

    saya dari dulu slalu dapet posisi yang standar aja, mau dipromosi pun saya malah pindah ke posisi yang standar2 aja,,,area secretarial atau administrasi, ,,,kayaknya dah 13 tahun kerja, masih posisi sama aja, walau gajinya naik turun dan naik lagi

    tapi di indonesia ini kejam juga d, atau sayanya yang ngga bisa ngatur uang,,,kayaknya mau nabung susah jg,,yah,,,heran juga sama orang jaman dulu yang hebat bisa ngasih warisan yang banyak buat anak cucu:)

  27. Ass.Alaikum…Postingannya cukup bagus dan bisa memberi insfirasi, namun yg sangat dibutuhkan di republik ini adalah bagaimana merubah mindset dari memikirkan “berapa seharusnya gaji saya” menjadi “bagaimana saya bisa menggaji orang”….

    artinya bagaimana “seharusnya” menjadi entrepreneurs bukan hanya memikirkan sebagai pekerja yang akan menerima gaji..

    Namun tidak terlepas pada tatanan tetap menggaji diri sendiri bila telah menjadi entrepreneurs, karena bila tidak akan terjadi pemborosan alias tidak disiplin dalam memanfaatkan uang tersebut….Salam sukses sobat…Amin

Comments are closed.