Jika Anda Ingin Terus Jadi Pegawai Rendahan, Please Jangan Baca Tulisan ini….

Tulisan saya minggu lalu yang bertajuk : Kenapa UMR Harus Menjadi Rp 2,5 juta/bulan menuai sejumlah komentar. Beberapa komentar memberikan counter-argument (yang isinya bahkan lebih panjang dibanding tulisan yang saya posting). Counter argument itu masuk akal dan layak diapresiasi. Toh, sejarah jua yang akan jadi saksi : apakah tulisan saya atau counter argument itu yang mengandung sekeping kebenaran.

Namun yang lebih getir adalah fakta ini : bahkan meski angka Rp 2,5 juta itu disetujui, jumlah ini mungkin belum juga memadai. Dalam tulisan berjudul Berapa Penghasilan yang Harus Anda Dapatkan untuk Hidup dengan Layak, saya menghitung angka penghasilan minimal agar Anda bisa hidup sejahtera dan bisa beli rumah sendiri, adalah sekitar 15 juta per bulan.

Ingat, harga emas naik 3 kali lipat dalam lima tahun terakhir. Jika gaji Anda tidak naik dengan skala yang sama, ya wasalam : tanpa Anda sadari gaji sampeyan itu sudah dicuri oleh perampok bernama inflasi.

Jadi mari di pagi ini, kita bicara tentang cara supaya penghasilan Anda bisa naik secepat harga emas.

Perdebatan mengenai eksploitasi buruh dan pegawai rendahan dengan upah murah (lengkap dengan segala justifikasinya) sejatinya telah berumur ratusan tahun. Dua abad silam, paman Karl Marx pernah menguliknya dengan sangat memukau dalam buku Das Kapital (dulu ketika jaman masih kuliah, kami rajin mengunyah pemikiran Marxisme yang elegan itu, sambil ditemani dua bungkus nasi kucing. Dulu……ketika kami masih idealis dan hidup susah…).

Marx bilang, untuk memperbaiki nasih buruh yang malang itu, selalu harus dilakukan gerakan demo, pemogokan masal, menggertak kaum borjuis kapitalis, dan bahkan kalau perlu meretas jalan revolusi. Doh.

Namun saran Paman Karl Marx itu terasa melelahkan. Kita jadi terlalu menunggu dan bergantung pada pihak lain (kebijakan negara, kebijakan pengusaha, dll) untuk merawat masa depan anak istri.

Dan persis di titik itulah kita lalu bersua dengan sebuah keyakinan : mengubah nasib Anda harus selalu dimulai dari diri Anda sendiri; tanpa harus terlalu lelah dan frustasi menunggu uluran tangan orang lain (siapapun pihak lain itu).

You must create your own history. You define your own storyline.

Disini ada dua jalan yang bisa ditelusuri. Jalan yang pertama adalah you start your own business (atau side business, jika tetap ingin menjadi pegawai). Pertanyaannya : Apakah buruh dan pegawai rendahan dengan upah pas-pasan bisa membangun bisnis sendiri?

Jawabannya lugas : bisa. Sebab, kita tak pernah kekurangan kisah yang menggugah itu : tentang mantan office boy restoran yang sekarang jadi juragan warung makan dengan mobil Hummer, tentang mantan pemulung yang kini jadi jutawan barang bekas, tentang mantan montir rendahan yang kini punya pemilik jaringan bengkel. And the story goes on and on and on.

It’s all about mindset sodara-sodara : jika mindset Anda terus berpikir tentang kekurangan lantaran jadi pegawai rendahan, maka selamanya Anda akan jadi orang pas-pasan. Namun kalau mindset Anda selalu penuh dengan energi kelimpahan, maka keajaiban rezeki itu diam-diam akan memeluk Anda dengan penuh sukacita.

Jalan kedua adalah tetap bekerja dengan tekun, apapun posisi dan penghasilannya. Sebab : semua layak di-syukuri. Sebab semua mesti di-ringkus dengan keihlasan. Namun, senyampang dengan itu, elan spirit untuk terus maju harus selalu di-kibarkan.

Begitulah, ada kisah tentang porter (kuli) hotel yang sambil bekerja terus berjibaku melanjutkan kuliah. Ada klerk yang tiap malam belajar kursus perpajakan. Ada salesman jalanan yang tekun membaca buku dan mengumpulkan ilmu.

Dan keajaiban rezeki itu akhirnya jatuh menebarkan parade kemakmuran : porter itu kini menjadi GM hotel terkemuka dunia, klerk itu kini menjadi manajer pajak yang handal, dan salesman rendahan itu itu kini jadi Direktur Penjualan.

Pakemnya sama : mindset berkelimpahan dan spirit untuk terus maju yang harus terus dirajut. Yang harus selalu dipatrikan dalam sekujur tubuhmu. Dan impian tentang hidup yang sejahtera itu perlu terus diyakini.

Sebab, remember this : what you believe is what you get.

Author: Yodhia Antariksa

Yodhia Antariksa

90 thoughts on “Jika Anda Ingin Terus Jadi Pegawai Rendahan, Please Jangan Baca Tulisan ini….”

  1. Menurut almarhum paman Jim R. Kita punya tangga gaji dalam pasar pekerjaan.

    Apakah kita akan meniti gaji dengan menunggu belas kasih pa bos, atau belas kasih hasil rapat penetapan UMR. Atau kita sendiri yg merubahnya menjadi gaji yg naik 2 kali, 3 kali, bahkan 10 kali lipat.

    Tentu ini membutuhkan pengorbanan yg konsisten seperti yg disampaikan mas yodhia, tentang si klerk, si ob dan si sales, yaitu Pengembangan Diri.

    Saat ini, saya bekerja dengan tekun, tapi blajar, seminar, baca buku lebih tekun lagi.

    Karena itu pendapatan saya 12 kali lebih dari gaji saya( but i still love my job).

    Kata om Jim R, klo mau cepet naik gaji atau pendapatan ” Hard to your self than hard to your job”

  2. Alhamdulillah, saat ini juga saya terus berjibaku untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Terimakasih pencerahannya.

  3. (2)rizal ” Hard to your self than hard to your job”. Akur. Bila “mengetahui” apa arti kekurangan. Insya Allah, bijaksana pula bila kelak dihinggapi berkelebihan. Terimakasih Pak Yodh!

  4. bener sekali pak, memang kita bekerja awalnya dari bawah dulu, namun nantinya jika mindset kita seperti yang dikatakan diatas, tetap bisa merubah jalan hidup nasib yang telah digariskan.

  5. saya tidak ingin mengomentari artikel tapi ingin memberi masukkan jualan bahan presentasi nya kok ga nambah materinya ya apa sudah habis ilmu barunya atau belum muncul …. atau saya tidak mengikuti perkembangan maaf mas yodhi

    salam

  6. yak betul sekali pak Yodh sdh saat nya memulai bisnis sendiri
    krn pertumbuhan ekonomi 6 % no 2 dbwh china kt hrs bs manfaatkan mbgun bisnis.

  7. Terima kasih atas konsistensinya mas dalam menulis Blog ini.

    Saya selalu berusaha konsisten untuk membaca blog ini setiap Senin pagi jam 07.00, kalau saya lagi berhalangan dan menunda membacanya; yg selalu saya ingat adalah “klo mas Yodhia yang menulis blog inspiratif ini aja bisa konsisten masa yang cuma membacanya aja gak bisa konsisten….”

    Terima kasih atas tulisan2 yang selalu me-recharge dan membuka pikiran saya. Sukses terus mas

  8. Terima kasih Bung Yodhia, saya memang seperi yang anda selalu sampaikan, jabatan saya sudah manager di sebuah perusahaan di kota saya, kota saya kota kecil dengan penduduk 54 ribu jiwa.

    saya sangat ingin jadi entrepeneur namun sampai saat ini saya belum dapat ide bisnis yang baik. tolong beri saya sebuah bisnis yang signifikan yang mungkin saya laksanakan. terima kasih sebelumnya.

  9. terimakasih pencerahannya pak..

    Senin merupakan hari yg melelahkan bagi saya, tapi tulisan bapak disetiap senin pagi mampu memompa semangat saya lagi.

    fighting!!

  10. Makasih bung Yodhia, pagi ini membuat saya semakin semangat selama 5 tahun menjadi Spv dan sebelumnya menjadi staf 10 tahun

    Perjalanan yang lambat terkadang membuat saya berpikir untuk hengkang, tapi apakah itu akan menyelesaikan masalah sementara bisnis lain belum dibangun.

    Akhirnya suatu ketika saya melanjutkan kuliah saya di S2 dan saya berpikir suatu saat pasti saya akan berhasil entah dikantor saya atau mungkin dibidang pendidikan…

    yang penting bersyukurlah……sambil ikhlas menjalani saat ini yang dijalankan.

    sukses bung Yodhia.

  11. Saya bahkan tidak ingin menjadi pegawai sama sekali πŸ˜€

    Bukan, bukan karena saya sok keren, tapi setelah saya renungi, saya terlalu takut untuk jadi pegawai dengan dunia kerja seram dan gaji kecil, setidaknya dibandingkan dengan penjual gorengan sukses.

    Karena itulah saya memiliki tekad bahwa sebelum saya lulus kuliah saya harus sudah makmur, ukurannya sama dengan yang diulas pak Yodhia yakni 15 juta per bulan πŸ˜€

    Yang sering saya pikirkan, bagaimana merubah atau setidaknya memperbaiki mindset para pegawai dan karyawan atau bahkan pengangguran.

    Thank you pak Yodhia, ulasan yang mantap πŸ™‚

  12. Memang semua berawal dari mental sang Juara. Ada dua metode praktis untuk selalu menjaga mental seorang sukses. Ikhtiar hingga titik darah penghabisan dan tawakkal dengan penuh harap kepada yg Maha Kuasa.

    Insya Allah kelak akan dibuka pintu menuju jalan kesuksesan…

  13. Good Point Bang Yod,

    Menjadi karyawan pun tidak berdosa dan penuh dengan aneka kehidupan sosial di dalamnya, bisa di mulai dari komunitas sepeda yg sama2 ke kantor, atau temen2 di gerbong kereta yang kepergian selalu sama orang2nya…

    Tapi yang pasti kalo melihat tulisan ini, semuanya harus berkualitas, artinya setiap pilihan dalam mencari penghasilan yang menjadi kewajiban bagi para suami (sepertinya mayoritas pembaca blog ini adalah seorang pria beristri) bisa menciptakan proses dan hasil yang menyehatkan, jangan sampai pundi2 semakin menumpuk tapi akirnya pindah ke tagihan rumah sakit…

    HIDUP SEHAT DAN IBADAH LANCAR harus menjadi GOAL tertinggi dalam hidup ini πŸ™‚

  14. Kalau buanyak yg buka bisnis, pencari kerja bakal dikit.
    nah jadinya supply (pencaker) < dari demand (pengusaha/perush)

    Yakin, harga/ gaji karyawan bakal naik, bakal tinggi….

  15. saya setuju dengan kakak rainbownizer.

    apapun pekerjaannya..baik usaha sendiri maupun bekerja kepada orang lain,
    selama kita memiliki impian, hal mustahil menjadi real.
    tekun dan bekerja keras adalah semangat yang harus dimiliki.
    komitmen dan konsistensi adalah komponen penting yg harus dijaga dalam bekerja.

    mungkin saya ingin menambahkan bbrp hal, yaitu berdoa, bersyukur, dan jangan pernah puas..
    : )

  16. Doddy (8) : ya pak, sementara 3 seri itu saja yang ada di http://www.rajapresentasi.com – belum ada seri lain.

    Jalinus (14) : mudah, ya mulai action saja….ndak usah terlalu banyak dianalisa….terlalu banyak analisa, nanti keburu pensiun dong….

    Wahyu (16) : mindset berkelimpahan itu….sederhana : selalu bersyukur…atas semua hal…atas oksigen yang kita hirup, atas gaji yang kita terima, atas rumah yang kita tempati, atas hadirnya anak/istri/suami disisi kita…..

  17. Ariqsami (11) dan yang lainnya : THANKS FOR BEING LOYAL READERS…..

    Saya suka “sedih” kalau tiba-tiba seorang pembaca “menghilang”…..

    Dulu, ketika awal nge-blog, ada sejumlah pembaca yang rajin kasi comment…setelah itu tiada pernah lagi muncul…..

    Setiap kali menemui case seperti itu, saya jadi melankolis : ada sejenis perasahaan sedih yang tak tertahankan lantaran ada sebuah “perpisahan” (dan perasaan kehilangan).

  18. Saat dulu membaca postingan “Berapa Penghasilan yang Harus Anda Dapatkan untuk Hidup dengan Layak” 4 tahun yg lalu, sepertinya perjalanan untuk itu cukuplah panjang, namun ternyata tak ada yg tidak mungkin selama kita mau berusaha dan saya mengalaminya sendiri.

    Dalam 4 tahun salary di adjust 300% dengan 2x pindah perusahaan. Disamping itu bisnis sampingan terus berjalan dan bisa menambah pendapatan. Sungguh blog mas Yodhia sangat inspiratif dan menjadi bacaan wajib saya setiap paginya.

    Maaf jika belakangan jarang comment, karena ditugaskan ke luar jakarta untuk mengembangkan cabang perusahaan.

    salam

  19. kesentil banget baca kalimat bang yodhia
    “You must create your own history. You define your own storyline.”

    pengalaman pribadi dari kecil saya diarahkan oleh orang tua. sisi positifnya hidup saya jadi teratur dan bener/sesuai dengan arahan, dan alhamdulillah arahan orang tua memang bener.

    negatifnya, jadi kurang bisa nentuin keputusan sendiri, kurang percaya diri dalam mengambil keputusan.

    bener-bener ngena kalimat diatas
    inspiratif sekali artikel diatas πŸ˜€

  20. Sipp ma yodhia..tmbh semangatt…pertama baca blog mas yodhia th 2007 sy masih jdi staff hrd. jdi makin inspiratif…

    alhamd skrng sdh jdi manager..sambil coba bbrpa bisnis.namun masih gagal maning..tpi ttp trs berusaha dan bersyukur..moga kelak investasi sy dlm mnuntut ilmu dan merugi di bisnis mmbuakn hasil.

    Masih mengejar impian mnjdi mommy entrepeneur spt artikel mas yodhia sblumnya..tpi ttp bersyur krn Allah titipkan jbatan ini utk trs dpt mmberi manfaat..

    thanks mas yodhia tlh mnjdi guru sy slama ini..

  21. Setahun lalu saya masih karyawan dan sekarang tepat setahun setelah berbisnis sendiri, alhamdulillah penghasilan setahun setara dengan 100 bulan bila menjadi karyawan..

    Intinya, klo mau knaikan gaji 20-30% cukup berikan yg terbaik di kantor yg skrg..

    Bila ingxin naik 50%, segera pindah ke perusahaan lain.. Dan kalau mau lbh dr 100%, berhenti bekerja dgn org lain!

    Ciptakan bisnismu sendiri.. Its all about choice πŸ™‚

  22. Nice Artikel Mas Yod, And Mba/Mas Naylagold sharing dong tips , saya selalu sulit eksekusi shgga sampai saat ini blm ada perubahan yg berarti.

  23. Alhamdulillah…inspiratif.
    Kadang agak miris juga melihat rekan2 buruh yang harus bersusah payah dengan berdemo untuk sekedar mendapatkan perbaikan nasib (pendapatan).
    Smg kedepan menjadi lebih baik..

  24. membaca tulisan2 bapak menambah wawasan dan memperluas sudut pandang dalam permasalahan managemen baik diri maupun perusahaan.. trims pak..

    tulisan ini mengingatkan dg bukunya pak jamil azzaini tentang marketing rezeki.. πŸ™‚

  25. Kadangkala terasa lelah, jungkir balik melakukan segalanya untuk terus maju dan berkembang. Tapi kalau sudah lihat anak yg lucu2 yang perlu dinafkahi, rasanya semangat itu terus tumbuh dan tumbuh lagi… Apapun hasilnya, yg penting usahanya sudah maksimal.

  26. GW mesti bilang..WOWWWW..

    mas Yodia…semangat semakin membara berjibaku..saya Oktober kmaren resign dari jabatan General Manager perusahaan dan sekarang akan CREATE MY OWN HISTORY..MY OWN BUSSINESS…

    nanti produk ini bisa sambil mendampingi para readers Blog ini dengan segelas kopi dan BOLA’Yaki..yang rasanya GOOLL dimulut nendang di lidah..

    Maju Terusss..Pantang Mundur!!! Teman-Teman..DO something to achieve your dream…BELI BOLA’Yaki Yahh..tungu tanggal mainnya..HEHEHE

  27. dasyat pak yod..mari bersama sama terus belajar serta memiliki impian yang besar dan terus berlari mengejarnya..yakin pasti akan tercapai…

  28. Menarik sekali membaca ulasan saudara, sangat mantap, dan mencerahkan. Analis muda yang perlu didengar, bukan saja kita para blogger, tapi para pengambil kebijakan. Saya yakin sekali Bung Yodhia telah membaca banyak literatur, menganalisa, dan berfikir. Kita butuh anak muda yang punya daya nalar seperti beliau ini. Terus berkarya pak!.

    Yacong B. Halike
    Founder Kaltimtoday.com

  29. tetap bekerja dan sedikit sedikit merilis usaha sampingan untuk masa depan, itu pilihan yang sekarang ini saya jalani.

    saya hidup di kota kecil, bekerja sebagai office boy (istilah kerennya, disini disebutnya tukang sapu) di sebuah pabrik. kerja dari jam 06.00 sampai 15.00 dengan upah UMK (830.000).

    usaha sampingan yang saya jalani: membeli binatang ternak (sapi), selain itu juga terus membuka wawasan lewat internet.
    ini tidak mengada-ada lho mas. senang bisa menemukan blog ini. salam kenal.

  30. “…ketika kami masih idealis dan hidup susah…”
    hehehehe…
    apakah tanpa mengkompromikan idealisme hidup susah terus, tiap hari nasi kucing πŸ˜€

  31. Jujur.. Saya baru pertama kali baca blog ini.

    Saya tau blog ini dr artikelnya O-Om yang mengular tentang Best Bussiness Blog Indonesia.

    Saya penasaran, apasih yang membuat blog ini bisa memenangkan ajang tersebut.

    TERNYATA.. Blog ini isinya memang berbobot. Bukan Blog GADO-GADO seperti yang anda bilang.

    Sebagai artikel pertama yang saya baca dr blog ini, saya cukup terkesan dengan pesan yang terkandung di dalamnya.

    Salam
    ADI

  32. salama kenal buat mas yodha, terima kasih atas semua artikel nya, this blog is fantastic πŸ™‚

    semoga terus semangat menulis ..!! πŸ™‚

    salam
    Indra

  33. Persaingan hidup semakin beratttt…. smg dg spirit dr mas yodha, hidup menjd lebih baik, thanks mas yodha

  34. salut untuk beberapa komen yg punya keberanian untuk berbisnis dan sukses, yg bahkan awalnya pernah jd “pegawai”…

    pertanyaannya.. seberapa besar keberanian yg harus dimiliki dan seberapa besar modal (tidak selalu finance)yg harus dikeluarkan untuk memulai usaha sendiri?

    sy pernah mencoba 3 kali dan alhamdulillah belum sukses…

    “beruntung” sy masih jd pegawai sehingga tidak jatuh berkeping2…

    sebenernya masih punya keberanian, tp jd low speed krn pengalaman terdahulu sehingga jd terlalu banyak perhitungan…

    please share ur success experiencenya..

  35. alhamdulilah pa pencerahan anda sangat membantu saya yang kerja sebagai ob di perusahaan LG electronics di cabang cirebon.

    sebetul nya sya ogah banget bekerja dibidang ini. tapi apalah daya cuma ini yang bs sya lakukan bwt mncukupi kbutuhan anak istri saya buat sementara.

    dengan gajih kecil saya syukuri dan saya janji kelak sya harus berhenti jadi ob dan jadi orang sukses ntah itu dengan cara apa.

    saya ob yang bermimpi jadi orang sukses

  36. cukup mengena ke sy pribadi tulisan panjenengan pak yodhia.. πŸ™‚

    utk ukuran gaji memang sy sudah jauh diatas UMR.. tp tetap utk “create My own history and define my own storyline” masih belum cukup keberanian saya, masih banyak ketakutan-ketakutan dalam pikiran yg menghantui selama ini.

    Mudah2an dengan membaca tulisan ini sy dapat petunjuk mengatasi ketakutan2 ini.. amiin

    terima kasih tulisannya pak Yodhia… salam kenal

  37. pastikan kita mensyukuri apa yang sudah kita miliki saat ini, lalu tetap berusaha n berdoa mencapai rizkiNya, thanks share nya, mengingatkan kita semua yang saat ini lagi santai di zona nyaman

  38. jangan pernah melihat rumput tetangga…. jaman sekarang rumputnya palsu semua, buat tampilan doank.. isinya belum tentu seindah itu hehehe
    lebih baik tanam dan rawat rumput sendiri, meskipun masih belum lebat, yang penting bisa tumbuh terus ^^

  39. Masa depan ditentukan dari sekarang..
    Jangan pernah menyerah untuk mencoba, karena jika kita sudah menyerah untuk mencoba maka disaat itu pula kita telah menyatakan untuk GAGAL..

    Usaha yang sukses pasti dimulai daribawah, maka itu jangan pernah menyerah untuk berusaha dan mencoba.

  40. Alhamdulillah bisa bertemu dengan Blog ini

    isinya selalu mencerahkan..termasuk postingan yang satu ini.

    terima kasih pak Yodhia, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kelimpahan rezeki untuk Anda dan keluarga.

    *mohon izin utk saya share

  41. Sangat setuju dengan mindset berkelimpahan nya pak yodha..!

    Gaji seberapapun kita tidak akan pernah merasa cukup kalau kita tidak pandai bersyukur..

    Seperti para koruptor..yang kalau memang mentalnya sudah koruptor

    mau digaji berapapun tetap korupsi..karena tidak pernah bersyukur dg apa yg di dapat..

    Karena kita semua tau..semakin tinggi status sosial, akan semakin banyak kebutuhan dan godaan..

    Semoga semua yang ada di sini termasuk orang orang yang pandai bersyukur.

  42. Sangat inspiratif. Selalu mensyukuri keadaan saat ini. Walau masih setia menjadi karyawan krn masih nyaman dgn gajinya tapi selalu investasi rutin di reksadana siapa tahu kayak Om Lo Kheng Hong hihihi ngarep.com

  43. Ulasan yang menarik bro ^_^
    benar adanya, apa yang kita yakini pasti akan kita dapatkan, karena disitulah proses terjadi secara konsisten…
    terimakasih… ulasan ini telah membuat ane tambah semangat.. πŸ˜€

  44. Sangat menginspirasi.
    Senang sekali ketemu blog ini.
    Semakin membulatlan tekad untuk meningkatkan penghasilan lebih dari 100% (encang irul)

  45. benar sekali, dulu saya bertekad, umur 30 tdk lg jadi wartawan, mengejar2 sumber berita tanpa kenal waktu. sekarang umur 40, saya sudah punya PH sendiri dgn 25 karyawan, 25 orang itulah yg menjadi semangat terus berkarya. tekad, niat, semangat & doa.

  46. Hmm, pengen sekali mewujudkan ‘retire young, retire rich’…tulisan dan komen-komennya sangat menginspirasi, terbukti yang komen dari tahun 2012 sampai tahun 2015

Comments are closed.