Artikel ini merupakan kontribusi dari guest blogger bernama Edward Rhidwan.
Passion is just bulshit. Begitu sebuah komentar terngiang. Passion is over-rated, komentar yang satunya lagi.
Namun coba perhatikan kalimat-kalimat heroik dari para legenda dibawah ini :
“Nothing great ever achieved without enthusiasm.” –Emerson
“Men is only great when he acts from passion.” –Benjamin Disraeli
“Do what you love and the money will follow!” –Marsha Sinetar
“The only way to do great work, is to love what you do.” –Steve Jobs
“Passion is the genesis of genius.” –Galileo Galilei
Passion is not bulshit. Seperti para legenda itu bilang : passion mungkin adalah pilar dari sebuah perjalanan panjang menemukan kesejatian hidup.
Saya teringat apa yang selalu dikatakan Mas Yodhia: kunci keberhasilan adalah daya resiliensi. Semacam daya tahan atau kegigihan menjalani setiap proses, tantangan bahkan kegagalan.
Sebab memang, langkah menuju nirwana keberhasilan itu tidak main-main. Sekedar perbandingan, kebetulan penulis Malcolm Gladwell pernah melontarkan hukum 10.000 jam.
Itulah waktu yang diperlukan untuk mencapai international stardom. Sebuah tempo yang tidak sedikit yang hanya bisa ditempuh dengan daya resiliensi tinggi.
Klik gambar untuk akses free KPI software.
Tak usah jauh-jauh. Kita ambil contoh Blog Strategi + Manajemen ini. Blog ini mulai online pertama kali pada Juli 2007 silam.
Sampai hari ini sudah tercatat online selama 9 tahun. Dan selama itu belum pernah sekalipun telat meng-update konten berkualitas. Jika dihitung-hitung, Mas Yodhia sudah menghabiskan puluhan ribu jam terbang dalam dunia blogging. Wajar jika sukses seperti sekarang.
Itulah daya resiliensi. Itulah kegigihan menjalani proses terjal menuju kursi kesuksesan.
Pertanyaannya, akankah kita mampu menjalani semua proses itu jika tidak bahagia dengan yang kita lakukan? Silahkan dijawab sendiri. Rasa-rasanya sih mustahil!
Hebatnya, dengan passion, kita seperti sedang tidak bekerja keras. Kita bersenang-senang. Plus dibayar untuk itu.
Konon, Pablo Picasso pernah berujar, “Ketika saya bekerja, saya rileks. Seperti tidak melakukan apa-apa.” Demikianlah karena ia betul-betul enjoy pekerjaannya.
Nah, dalam kesempatan kali ini saya ingin suguhkan sejumput prinsip yang bisa dilakoni untuk menemukan real passion kita. Suatu bidang yang benar-benar kita cintai, jiwai dan semangati. Sehingga dengannya kita bisa menjemput kesuksesan yang diimpikan.
Pasalnya, dari beberapa pembaca blog dan buku saya, tak sedikit yang mengaku belum ketemu real passionnya. Kemudian tak berbuat apa-apa karenanya.
Tapi, benarkah mindset semacam itu? Bolehkah kita malas-malasan hanya lantaran alasan belum ketemu passion? Ah jangan ngawur begitulah!
Nah, berikut 6 prinsip kunci yang bisa dirajut untuk menemukan real passion tersebut.
#1. Be Enthusiastic in Everything you do!
Inilah prinsip pertama dan utamanya. Selalu antuasias dalam apapun yang kita lakukan. Kita tidak pernah tahu, kapan, di mana, dan bagaimana kita menemukan passion itu. Tapi yang pasti, kalau kita sendiri tidak bersemangat, bagaimana mungkin kita bisa tahu mana yang benar-benar membuat kita bersemangat.
Asbab itu, sulutlah gairah dan gelorah membara dalam setiap langkah anda!
“Berikan hati, pikiran dan jiwamu,” Ungkap Swami Sivananda, seorang bijak dari India, “Ke dalam bahkan setiap langkah terkecilmu. Itulah rahasia kesuksesan.”
Hasil riset pun memang membenarkan. Para pekerja yang antusias, jauh lebih produktif, lebih customer-oriented, lebih loyal, dan lebih jarang sakit dibanding yang lain. Mereka tidak masalah melakukan lebih dari tanggung jawabnya. Karena itu peluang dapat promosi pun terbuka lebih lebar.
#2. Enlarge your Wings!
Prinsip KOENTJI yang kedua: bentangkan sayap Anda! Perluas wawasan, pandangan dan jaringan!
Satu hal yang bikin kita tidak menemukan passion, karena memang kita tidak tahu ada hal yang lebih challenging di luar sana. Faktanya, di sanalah passion acap menyeruak.
Mas Yodhia pernah menulis, “Boring job will kill your potential softly.” Pekerjaan yang tidak menantang dan membosankan bisa membuat potensi Anda pelan-pelan terbunuh mati.
Di sinilah dibutuhkan kerelaan untuk keluar, menembus tembok zona nyaman yang selama ini membelenggu. Kelak, satu demi satu hal menggairahkan akan bermunculan.
#3. Remember your childhood excitement
Kenanglah masa kecil anda. Masa-masa di mana anda bebas bermain dan melakukan apapun yang anda senangi. Tak ada beban. Tak ada batasan. Anda bebas berkhayal dan menjadi siapapun yang anda inginkan.
Ingat-ingat pula, apa yang menjadi hobi anda sedari dulu.
Tak jarang, hobi-hobi masa lalu masih mengendap di relung bathin kita dan mencuatkan kerinduan untuk dilakoni kembali. Mungkin saja, some of them are your real passion. Who knows siapa tahu?
#4. Who is Your Idol Figure?
Kalau anda nge-fans sama Tora Sudiro, Vino G. Bastian, dan Abimana Aryasatya, yang ulasan filmnya kemarin sudah direkahkan Mas Yodhia di sini, kemungkinan besar anda punya passion menjadi aktor. Tapi kalau anda pengagum dan pembaca setia tulisan blog ini, bisa jadi passion anda adalah blogging.
Demikianlah, salah satu kunci ketemu passion adalah dengan melihat idol figure yang menginspirasi kita. Di bidang apa mereka berkarya? Apa yang dilakukannya untuk meraih posisi puncak? Bagaimana sikapnya menjalani kehidupan?
Semua itu bisa menjadi clue untuk kian mendekatkan dengan real passion kita.
#5. Do what you wanna do, right now, right here!
Jika AA gym punya 3M – mulai dari diri sendiri, dari hal kecil dan dari sekarang; maka itupun berlaku dalam mencari jejak passion. Tepatnya, lakukan apa yang ingin anda lakukan dari dulu.
Kita semua pasti punya semacam angan-angan yang ingin dilakukan sedari lama, tapi lantaran berbagai hal, tak jua kunjung terlaksana.
Nah, kinilah saatnya. Lakukan saja! Semampu anda. Pada gilirannya, anda akan kian tercerahkan.
Sebab perlu dicacat, terkadang bukan passionnya yang belum ketemu, melainkan kitanya yang belum yakin dengan pilihan yang ada. Kalau sudah begini, urusannya bukan lagi mencari, tapi melakoni. Seiring waktu, kita akan semakin teryakinkan.
Dalam hal ini, turuti saja apa pesan Nike: Just do it!
#6. Destroy Your Mental Block!
Di lain sisi, passion hanya bisa bersemi, jika sang empunya hidup bebas tanpa terkunkung ketakutan. Takut salah, takut gagal, dan takut rugi. Sulit rasanya bisa merangkai antusiasme kalau sehari-hari kita masih terpenjara mental blok tersebut.
Dobraklah tembok mental blok Anda! Kubur ketakutan anda! Jangan hiraukan apa kata komentator! Lepaskan hidupmu! Bebaskan imajinasimu! Lakukan segala sesuatunya dengan keberanian.
Iwa K pernah bersenandung, “Bebas, lepas, kutinggalkan saja semua beban di hatiku…..Melayang ku melayang jauh….Melayang dan melayang….”
Demikianlah 6 prinsip kunci yang layak digelar demi sebuah real passion. Sesuatu yang bikin hidup lebih hidup.
Sebagai penutup, mari kita renungkan ucapan penulis Kristin Hannah ini: “Menemukan passion bukan hanya tentang uang dan karir. Melainkan tentang menemukan diri yang sejati. Diri yang selama ini Anda kubur dalam bayang-bayang keremangan.”
Penulis artikel ini adalah Edward Rhidwan – anak muda yang memiliki blog bagus tentang Personal Growth. Klik blognya DISINI.
Mantap
Cara yang ditawarkan memang tidak biasa
ulasan postingan yang bagus mas, point pertama itu memang bener yg saya rasakan sih mas cmn kadang jadi menghambat jga.
kadang kalo antusiast nya ke banyak macamnya biasanya jadi bingung milih mana, jadinya gak jalan-jalan krna saking bingung nya.
Nah itu dia mas Enas.. Kalau sudah antusias harusnya gak usah bingung lagi. toh bikin semangat juga. Terima kasih sudah komen mas. 🙂
happiness is inside U ….iyaaa…. you, Be a happy leader, be a happy person
bener. be happy mas cahyo 🙂
Artikelnya bagus buat yang masih bingung passion nya apa..saya setuju passion itu penting walopun skrg bnyk artikel kontra passion..
skrg saya ud move on dari passion, go to the next level..saya nemu insight baru, kalo niat dan tujuan mulia bisa menggerakkan daya resiliensi
contoh posko bencana pks dan fpi selalu ada, gw taunya sejak bencana tsunami aceh sampe kmrn di garut. sudah 10 taun lebih msh konsisten dan istiqomah walopun dibully abis2an, ga diekspos..ga ngaruh. krena niat mereka mulia,. dan yakin..
wah ini lebih hebat lagi mas. kalau sudah niat dan tujuannya diluar kepentingan sendiri, passion mah lewat. makasih sudah menambahkan mas 🙂
Keren banget nih…
Poin 1 saya cool, antusias dalam segala hal yang kita lakukan. Bikin meringing aja baca tulisan ini…
Sejujurnya saya juga punya blog personal tentang pengembangan diri, tapi gak begini2 amat tulisannya…harus banyak belajar dan praktek hingga 10.000 jam biar makin keren
Terima kasih mas Daniel.
artikel-artikel blognya juga keren mas. 🙂 saya suka sama blognya. apalagi penulis buku juga. salam sukses mas.
Nice share mas Edward..
Jalan menemukan passion kita memang terkadang penuh liku dan perjuangan.. namun ketika sudah dapat, memang benar apa yang di tulis mas Edward.
Kita ga akan capek melakukan apa yang menjadi passion kita. Dan uang pun dengan sendirinya mengikuti..
Cari rumah tanpa BI Checking?
https://www.rumahsyariahberkah.com
terima kasih mas Nasuha.
bener mas. passion memang worth it diperjuangkan.
salam sukses 🙂
Sejalan dengan apa yang saya pikirkan, khususnya nomor 3 Kenangan yang menyenangkan di masa kecil.
Waktu itu saya senang sekali menulis cerita tentang kehidupan teman-teman sekolah. Akhirnya kesenangan ini pun hilang seiring berjalannya waktu dan tertutupi oleh rutinitas.
Hingga, akhirnya gairah di masa kecil ini muncul, menyeruak diantara tumpukan pekerjaan dan didorong oleh masifnya tentang tulisan tentang kisah perjalanan hidup.
Nice sharing.
https://aksi2manajemen.com/
wah contoh nyata. terima kasih sudah berbagi pengalaman mas willy. salam sukses.
Terima kasih atas inspirasinya. 🙂
sama-sama mas.
Artikel di blog legendaris ini selalu menampilkan kualitas yang muantab!
Next time, semoga ada masa dimana giliran tulisan saya yang dimuat di sini. Aaaamiin..
Sukses mulia selalu untuk Mas Yodhia dan Mas Edward Rhidwan. 🙂
amin, segera saja kirim tulisannya mas.. jangan ragu-ragu. Mas Yodhia orangnya baik hati dan tidak sombong kok. hehe.
Salam sukses mulia juga mas Nurul
Setuju, setiap orang punya cara tersendiri untuk menemukan passion nya.
Suka sama yg nomor #3. Bener sih, kayaknya mesti mulai mengulik apa yg disuka pas kecil 🙂
terima kasih mas Timo. Mari berburu passion. 🙂
Setuju banget mas, Saya juga saat ini sedang menjalani passion lama saya yang terkubur sejak bangkrut selepas lulus kuliah lalu. Sekarang udah kerja, mulai bangun bisnis lagi dengan passion yang sama namun semangat dan alasan yang lebih besar.
Follow juga ya blog saya di http://www.adlanmuslim.com
mantap… sukses mas menjalani passionnya. 🙂
Maknyoss
Passion dpt dilacak dg melihat hal apa yg kita lakukan sehari hari dengan penuh gairah, semangat, dan enjoy, hampa rasanya tanpa melakukannya.
Nah yg bikin bingung, jika Passion nya banyak.. Pilih semua ga kuat, pilih salah satu terasa bingung jg
http://www.Kasamago.com | berkarya dalam imajinasi
hehe… sebenarnya ada benernya juga sih kalo orang bilang passion is over-rated. kadang dibikin complicated sendiri. padahal mah, tinggal jalani aja. toh bikin bahagia juga. bukan begitu mas?
Artikel yang benar-benar renyah dan inspiring Mas Edward Rhidwan.
Bila kita sudah menemukan passion kita,
apakah langsung fokus di situ dan meninggalkan apa yang selama ini telah dijalani namun bukan passion kita?
Padahal memulai dan membangun sesuatu yang baru, walaupun itu passion kita, namun diperlukan perjuangan yang tak kenal menyerah.
Dan hasilnya belum bisa langsung dinikmati, bisa jadi perlu beberapa bulan atau tahun baru bisa menuai hasilnya.
Dan selama periode waktu memulai-perjuangan-hasil kan perlu biaya, lalu bagaimana cara yang paling pas dan logis untuk menekuni passion kita?
Terima kasih
https://manajemenkeuangan.net/
Referensi Lengkap Bidang Manajemen Keuangan+Akuntansi.
Makasih mas Wadiyo.. 🙂
Mas Wadiyo pakar manajemen keuangan mah pasti tahu lah jawabannya. Kita juga butuh hidup. Bukan sekedar berpassion-passion ria. Kalau saya sih nggak mau bikin susah mas. Kalau belum memungkinkan full time, ya part time-part time aja dulu. contoh kasusnya banyak kok. Seperti saya bilang, “seiring waktu kita akan kian tercerahkan.”
Guest blog tulisannya jg tak kalah mantabbb. thanks for share mas edward
Wah, makasih mas. tapi menurut saya masih jauh daging tulisannya Mas Yodhia dan kawan-kawan lainnya kok.
keren euy inspiring bgt 😀 hehe
slagi masih sempet dan masih banyak opsi buat dipilih, segera pilih mau jadi apa kita..
bener.. dan kemudian menjalani… terima kasih mas.