Dua pekan lagi kita akan segera meninggalkan tahun 2018.
Lalu peristiwa atau kejadian bisnis apa yang paling layak dikenang di sepanjang tahun 2018 ini?
Momen bisnis apa yang layak ditabalkan sebagai Business Moment of the Year 2018?
Mari kita napak-tilasi sejumlah kejadian bisnis paling dramatis di sepanjang tahun 2018 ini.
Ada beragam peristiwa bisnis yang layak dikenang di sepanjang 2018 ini, baik yang membawa kabar positif ataupun juga yang membawa kabar kelam nan dramatis.
Dari beragam momen bisnis itu, terdapat 4 peristiwa bisnis yang epik dan layak dinominasikan sebagai Business Moment of the Year 2018.
Mari kita ulik satu demi satu.
Klik gambar untuk akses free KPI software.
Business Moment # 1 : Kejatuhan Rupiah yang Dramatis
Bulan Oktober 2018 layak disebut sebagai Black October, Oktober kelam – sebab di bulan itulah, nilai rupiah mengalami kejatuhan paling terdalam sepanjang 10 tahun terakhir, yakni nyungsep pada angka Rp 15.250.
Dibanding anga rupiah pada tahun 2013 (atau lima tahun lalu) yang berada pada nilai Rp 10.000 artinya rupiah telah kolaps sebanyak lebih dari 50% – sebuah kejatuhan yang terasa begitu perih.
Bayangkan jika gajimu dipotong 50%. Anda pasti akan shock dan terkaing-kaing.
Kejatuhan rupiah terutama dipicu oleh defisit neraca perdagangan (impor kita lebih banyak dibanding ekspor) dan juga naiknya suku bunga FED (Suku bunga acuan Bank Sentral Amerika).
Tak pelak kejatuhan rupiah hingga angka 15.000 dan masih belum juga pulih hingga saat ini, merupakan salah satu momen bisnis yang layak dikenang akan masih akan terus membayangi langkah kita ke depan.
Business Moment # 2 : Awan Gelap dalam Bisnis Airline Akibat Kejatuhan Lion Air
Bulan Oktober kembali layak dikenang sebagai Black Month pada sejarah tahun 2018 ini.
Persis pada tanggal 29 Oktober, pesawat Boeing 737 MAX Lion Air jatuh terempas di laut Karawang, membuat 188 anak manusia harus pulang ke alam baka – meninggalkan sejuta duka dan air mata.
Safety Management memang sudah lama menjadi bayang-bayang suram bagi bisnis low cost airline, terutama bagi Lion Air.
Berbagai insiden kecil (minor incidents) yang menyangkut safety terjadi disana sini pada maskapai sejuta umat ini. Semua insiden kecil ini adalah simptom yang suatu saat pasti akan meledak menjadi fatal crash.
Jika Lion Air tidak melakukan perubahan operasional yang fundamental (dan sejauh ini belum ada tanda-tadanya), maka kejadian pada Oktober Kelam itu hampir pasti akan terjadi kembali.
Pada sisi lain, bisnis low cost airline adalah bisnis yang amat sulit dengan margin yang super tipis. Pembelian pesawat baru seperti Boeing 737 NG butuh waktu hingga 30 – 35 tahun untuk balik modal.
Sementara harga Avtur sangat fluktuatif dan sukar dikendalikan, padahal biaya BBM ini merupakan 40% dari biaya operasional airline.
Low cost airline memang sebuah bisnis yang scary, sulit dan melelahkan.
Sudah banyak low cost airline yang kolaps. Adam Air. Batavia Air. Mandala. Dan kini menyusul Sriwijaya Air yang termehek-mehek keuangannya.
Jika Lion Air tidak berbenah, boleh jadi kelak mereka juga bisa mengalami kebangkutan finansial yang berdarah-darah.
Apapun, peristiwa kejatuhan Lion Air di Oktober 2018 kembali memberikan noda hitam pekat dalam perjalanan sejarah transportasi airline di bumi Nusantara.
Business Moment # 3 : Dilan dan Ledakan Bisnis Film Indonesia
Dilan adalah simbol ikonik yang mungkin mewakili booming bisnis film Indonesia di tahun ini.
Film Dilan dirilis Januari 2018 lalu, dan kemudian menjadi film terlaris no 2 sepanjang sejarah (dengan 6,3 juta penonton, hanya kalah oleh Warkop Reborn Part 1 dengan 6,7 juta penonton).
3 tahun terakhir ini dunia bisnis sinema film Indonesia memang seperti mengalami ledakan yang maha kencang. Jumlah penonton film Indonesia sepanjang 3 tahun terakhir ini terus melesat terbang tinggi.
Sebagai misal, jumlah total penonton film Indonesia di sepanjang 2018 sudah tembus angka 50 juta orang – pencapaian tertinggi sepanjang 50 tahun sejarah film Indonesia. Sebuah pencapaian yang gokil nan epik.
Fenomena Dilan semoga bukan tren sesaat. Harapannya, kebangkitan Dilan menandai kebangkitan permanen film-film lokal untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Tak pelak, sukses film Dilan merupakan catatan bisnis manis yang layak dikenang di sepanjang tahun 2018 ini.
Sukses Dilan dengan segera meningkatkan ekspektasi publik terhadap masa depan bisnis sinema di tanah air. Semoga Dilan kuat menahan beban itu.
Business Moment # 4 : Valuasi Tokopedia Tembus Rp 100 Triliun
Kejadian valuasi terbaru Tokopedia baru terjadi minggu lalu, yakni pada tanggal 12 Desember 2018 saat mereka mendapatkan pendaaan putaran ke 7. Jadi masih fresh.
Dalam putaran funding yang ke 7 ini, Tokopedia kembali mendapatkan investasi dari aliansi Alibaba dan Softbank (venture capital terbesar di dunia), dengan new funding sebanyak Rp 15 triliun.
Dalam ronde pendanaan ke 7 ini, valuasi Tokopedia sudah dihargai senilai Rp 100 triliun – sebuah angka valuasi yang sangat epik dan masif.
Angka valuasi Rp 100 triliun tentu saja bukan angka yang main-main. Dengan valuasi segede ini, maka artinya value Tokopedia dinilai investor lebih tinggi dibanding raksasa bisnis seperti Mayora, Wings ataupun Group Indofood (yang valuenya hanya Rp 60 triliun).
Angka valuasi Rp 100 triliun barangkali adalah lambang keyakinan terhadap potensi ledakan Digital Economy di tanah air.
Valuasi terbaru 100 triliun Tokopedia ini mungkin juga semacam optimisme bagi prospek pertumbuhan e-commerce Indonesia dalam 25 tahun ke depan.
Semoga saja bisnis Tokopedia bisa terus tumbuh, dan membantu menciptakan jutaan lapangan kerja bagi UKM di tanah air.
DEMIKIANLAH, empat momen bisnis yang paling layak dikenang di sepanjang tahun 2018 ini, yakni :
1. Kejatuhan Rupiah
2. Terhempasnya Lion Air JT 610 dan Low Cost Airline
3. Dilan dan Kebangkitan Bisnis Film Indonesia
4. Tokopedia Menembus Rp 100 Triliun
Mana dari 4 momen diatas yang layak dipilih sebagai Business Moment of the Year 2018?
Atas dasar sejumlah pertimbangan yang barangkali bersifat subyektif, saya cenderung memilih peristiwa Valuasi Tokopedia Tembus Rp 100 Triliun sebagai Business Moment of the Year 2018.
Akhirnya artikel ini muncul juga, sesuai request saya 3 hari yang lalu via facebook mas hehe.
Cukup menggelikan juga sih sebenarnya momen2 bisnis yang tercipta sepanjang tahun ini, mengingat momen terbesar adalah berupa hal yang tidak mengenakkan, yakni kejatuhan Rupiah yang begitu dalam.
Sebelum membaca artikel ini tadi, aku pikir kisruh soal minyak sawit kotor oleh Greenpeace akan dimasukkan, karena imbasnya sangat besar kami rasakan di Sumatera Barat, yang komoditas utamanya adalah Perkebunan Kelapa Sawit,
Soalnya harga sawit petani anjlok hingga +-70% dari harga panen sebelumnya, walaupun sekarang udah mulai normal lagi.
Btw thanks ulasannya pak, lengkap sekali soal Kaleidoskop Momen Bisnis untuk tahun ini.
Mudah-mudahan di tahun 2019 mendatang tantangan bisnis dapat kita hadapi dan menjadikan bisnis kita berkembang lebih baik lagi. Tingkatkan skill dan kualitas produk agar kita mampu bersaing di tahun depan.
Dowload gambar 3D rumah, gambar kerja, dan RAB gratis di>> http://www.desaingriya.com
Epik banget mas, menurut saya yang paling epik yang Tokopedia.
Mungkin momen yang paling kelam adl kejatuhan rupiah.
Parahnya adl BI selalu ambil jalan pintas dg cara menaikan suku bunga acuan 7 days rate untuk menaikan kembali nilai tukar rupiah.
Jika kondisinya seperti ini mungkin tahun depan Indonesia mulai akan gagal bayar.
Menaikan 7 days rate itu seperti 2 sisi mata pedang.
Di satu sisi bs menahan dana investasi di dalam negeri, di sisi lain pengusaha mulai tercekik dg hutang yg menggunung krn bank2 juga mulai tercekik dg kenaikan suku bunga acuan.
Padahal pajak tertinggi itu ya dari pengusaha… dan berputar lagi buat bayar utang… terus berputar seperti itu.
Klo sdh seperti ini, keputusan apapun yg diambil menjadi serba salah.
Satu keputusan salah yg dibuat akan membuat keputusan berikutnya mjd lbh buruk… krn modal hutang.
Mau pengetatan anggaran ato menaikan investasi… dua2nya sdh tdk bs lagi menyelamatkan bangsa ini.
Ga nyangka dilan fenomenal, tokopedia sudah g heran lagi.. bikin nagih belanja onlen..
Next Moment pergantian pemimpin Republik..
Terima kasih artikel yang renyah dan sangat bagus.
Sama saya juga pilih Valuasi Tokopedia tembus Rp 100 Triliun, ini luar biasa sekali. Semoga masa depan bisnis online di Indonesia semakin berjaya dan dahsyat, Amin
Beberapa momen sangat menyedihkan, beberapa memberikan harapan baru yang lebih terang, seperti bangkitnya industri perfilman Indonesia dan valuasi Tokopedia yang tembus 100T.
Valuasi Tokopedia yang begitu tinggi, semoga sebagai sinyal bangkitnya bisnis online dan lahirnya para pengusaha baru di tanah air yang tentu akan memberikan dampak positif bagi perekonomian kita.
epick dan dramatis
berarti masih positif bisnis di indonesia… maju terus Indonesia…
Saya pilih Tokopedia
Mencoba peruntungan seperti Tokopedia.
Saya mengembangkan aplikasi baru Selada.
Aplikasi mesin cari penjual TERDEKAT.
Download GRATIS di Google Play Store: https://bit.ly/selada
Nomor 1 dan 2 itu lunayan dampak terhadap dunia travel khususnya umroh dan haji. Dengan kurs 15000, biaya umroh naik sekutar 20% dari tahun lalu
Yang buat takjub adalah tokopedia. Ini bukti bahwa industri online semakin kuat dan customernya sdh jadi pasar tersendiri
Salam,
https://umrahjogja.com
Inspiratif sekali, saya selalu membaca blog ini sudah kurang lebih selama 7 tahun karena isinya sangat menarik, semoga Pak Yodhia selalu diberi kesehatan dan keberkahan, dan tetap berkarya untuk menginspirasi kami2 ini..salam dari saya?
Inspiratif sekali, saya selalu membaca blog ini sudah kurang lebih selama 7 tahun karena isinya sangat menarik, semoga Pak Yodhia selalu diberi kesehatan dan keberkahan, dan tetap berkarya untuk menginspirasi kami2 ini..salam dari saya?
Tokopedia emang gila banget keren
kereeeen bgt tokopedia..memang benar itu peristiwa bisnis paling keren tahun ini. selamat deh buat tokopedia dan bagi saya yang suka belanja juga di tokopedia hehehe