Dalam sajian dua minggu lalu, saya mendedahkan ulasan tentang 3 skenario kenapa hidup kita gagal dan stagnan.
Lalu minggu lalu kita sudah mengulik skenario stagnasi itu dalam dunia kerja.
Dalam sajian pagi ini, kita akan membedah skenario stagnasi dan kegagalan dalam dunia bisnis – berlaku bagi Anda yang punya usaha sendiri, atau juga sedang berencana membangun usaha sendiri.
Pertanyaannya yang acap dilontarkan bagi para new entrepreneur yang gagal adalah kenapa bisnisnya stagnan dan pelan-pelan menuju kematian yang tragis dan terasa begitu perih?
Tentu saja ada begitu banyak variabel yang menjadi penyebab kenapa sebuah bisnis stagnan. Namun jika dipadatkan dalam variabel yang paling fundamental, stagnasi bisnis seringkali disebabkan oleh hanya dua elemen berikut ini.
Mari kita bedah satu demi satu sambil ditemani secangkir kopi susu hangat pake gula aren layaknya kopi kekinian itu.
Penyebab Stagnasi Bisnis #1 : Produk atau Layanannya Tidak Memiliki USP yang Jelas
USP adalah singkat dari Unique Selling Propositions. Maknanya, produk atau jasa yang Anda jual memiliki penawaran yang unik dan menarik bagi calon pelanggan.
Klik gambar untuk akses free KPI software.
Faktanya, begitu banyak bisnis yang stagnan dan akhirnya gagal karena memang produk atau layanan jasanya sama sekali tidak punya USP yang nendang, yang bisa membuatnya rise above the crowd.
Artinya : produk atau layanan yang dijual itu tidak memiliki kelebihan, baik dari sisi fungsi utama produk, fitur produk, manfaat, hingga aspek harga dibanding produk lain dari pesaing.
Kalau produk yang akan Anda jual memang sama sekali tidak memiki keunggulan, keunikan atau kelebihan, maka bagaimana akan laku dan terjual laris di pasaran?
Solusinya adalah pastikan bahwa penawaran produk bisnis Anda telah memiliki USP yang valuable.
Secara spesifik, ada tiga langkah yang layak dilakukan dalam proses pemetaan USP ini.
Langkah pertama, pastikan dulu bahwa pasar untuk produk atau jasa bisnis Anda ini memang cukup luas dan tinggi potensi permintaannya. Atau setidaknya ada niche market yang layak dimasuki, dan cocok untuk produk yang Anda jual.
Langkah kedua, temukan keunggulan spesifik produk Anda dibanding milik pesaing. Dalam langkah ini ada tiga pilihan :
1. product leadership
2. value for money
3. price advantage
Kalau mau fokus pada product leadership, maka tentukan fitur atau benefit yang benar-benar wow dari produk atau jasa yang akan Anda pasarkan. Curahkan segenap energi untuk benar-benar bisa menghadirkan produk dengan premium quality.
Value for money diambil sebagai pilihan jika produk atau jasa yang Anda jual mampu memberikan benefit yang oke namun dengan harga yang reasonable.
Sementara dalam price advantage, Anda bisa mendapatkan biaya produk yang murah sehingga bisa menjual produk dengan harga kompetitif, namun tetap bisa mendapatkan profit meski mungkin tipis. Price war sering terjadi dalam pilihan ini. Karena itu sejatinya value for money dan product leadership lebih bagus menjadi pilihan.
Langkah ketiga dalam pemetaan USP adalah Anda memang benar-benar memiliki kapabilitas pada pilihan USP yang telah Anda ambil.
Dengan kata lain, Anda bisa men-deliver produk atau jasa yang Anda jual sesuai dengan USP promises. Artinya jika Anda memilih pendekatan value for money, maka kualitas produk yang Anda tawarkan itu memang benar-benar worth it, atau sebanding dengan harga yang dibebankan.
Kalaupun Anda menjadi reseller, maka pastikan produk yang Anda jual itu juga telah memiliki USP yang bagus. Dengan demikian Anda juga menjadi relatif lebih mudah melakukan penjualan. Jangan menjadi reseller dari produk yang tidak punya USP yang nendang dan bisa menjadi pembeda diantara ribuan produk pesaing lainnya.
Penyebab Stagnasi Bisnis #2 : Proses Pemasarannya Tidak Kreatif
Dalam tahapan pertama di atas, kita kudu memastikan bahwa produk atau jasa yang kita jual memang benar-benar memiliki USP yang lumayan wow. Tujuannya agar bisnis kita punya peluang untuk survive, dan tidak nyungsep di tengah jalan.
Namun USP saja kadang tidak cukup, jika tidak disertai dengan proses pemasaran dan promosi yang agresif dan kreatif.
Faktanya, banyak mereka yang merintis bisnis sendiri gagal usahanya karena tidak PANDAI MENJUAL.
Sesungguhnyalah, SELLING SKILLS itu merupakan kecakapan kunci yang bisa membuat kita kaya, namun sayangnya tidak banyak diajarkan di bangku kuliah dan sekolah.
Di era digital ini, banyak bisnis yang stagnan karena gagal mempromosikan dirnya secara cerdik. Kesalahan pemasarannya terletak pada dua arena.
Yang pertama, kesalahan tidak bisa atau tidak cakap melakukan promosi secara online di semua kanal online, baik melalui Google Ads, SEO Marketing, Facebook Ads, Instagram Marketing hingga Youtube Marketing dan WhatsApp Marketing.
Look. Hari ini semua orang sibuk menatap layar hape. Kalau produk dan jasa yang Anda jual tidak bisa nongol di layar hape mereka melalui online marketing yang cerdik, maka bisnis Anda akan stagnan (entah bisnis Anda jualan kaos, jualan buku bisnis, jualan makanan, hingga jualan jasa sedot WC atau jualan obat kuat lelaki).
Sayangnya, bayak pelaku bisnis mandiri yang tidak menguasai SEO Marketing, FB Ads, ataupun Instagram Marketing secara solid. Mungkin karena malas belajar, atau boleh jadi juga karena enggan mengeluarkan biaya promosi online. Atau dua-duanya.
Akibanya kelam : jualannya tidak laku, dan bisnisnya mengalami kematian prematur.
Jadi itulah kesalahan pertama kenapa banyak bisnis stagnan, yakni karena banyak pebisnis yang tidak menguasai skills melakukan promosi dan jualan di berbagai media online.
Kesalahan yang kedua adalah : tidak mampu membuat materi iklan dan copywriting yang kreatif.
Foto produk yang profesional, desain grafis poster promosi online yang keren, serta kalimat jualan (copywriting) yang kuat – semuanya adalah kecakapan dasar yang kudu dimiliki oleh para pelaku bisnis jaman now.
Tanpa kecakapan membuat materi promosi dan iklan yang menarik, maka jualan bisnis Anda bisa tetap stagnan dalam waktu yang lama.
Solusi dari penyebab fundamental stagnasi bisnis yang kedua ini cukup mudah. Anda bisa pelan-pelan mulai mempelajari secara mandiri (otodidak) beragam teknik tentang online marketing (Google Ads, FB Ads, Instagram Marketing) hingga teknik pembuatan copywriting yang efektif. Dalam keseluruhan proses ini amat dibutuhkan self learning capabilities dan resourcefulness (atau kegigihan untuk menemukan solusi secara mandiri).
Be resilient. Be resourceful. Jangan manja dan mager. Jangan juga berharap hasil yang instan tanpa kerja keras dan tanpa belajar ilmu online selling skills secara tekun.
Pada sisi lain, sekarang juga banyak tersedia layanan yang menyediakan proses pemasaran online yang efektif. Jangan segan untuk mengeluarkan investasi dalam bidang ini, sebab dampaknya bisa membuat penjualan bisnis Anda melejit. Prinsipnya : lebih baik keluar dana promosi Rp 1 juta, demi raih profit Rp 5 juta daripada dana pomosi nol, tapi penjualan juga nol besar.
DEMIKIANLAH, dua penyebab fundamental stagnasi bisnis, dan juga solusi yang bisa dijalankan.
Dalam setiap problem, selalu ada solusi. Dalam setiap kegagalan, selalu ada ruang untuk perbaikan.
Semangat menyambut 2020.
Wow….USP dan kreatifitas
USP memang merupakan kekuatan dari produk yang menjadi alasan mengapa konsumen harus memilih dan membelinya.
Kunci USP adalah keunggulan (advantages), terbedakan (differentiation) dan memiliki manfaat (benefit) bagi konsumen sasaran.
Pemasaran dan penjualan yang kreatif, benar, tanpa kreatifitas yang tinggi, maka penjualan dan pemasaran kita akan mengalami kemerosotan, produk akan semakin ditinggal konsumen yang sudah beralih gaya hidup, salah satu contohnya adalah bagaimana kita memanfaatkan ledakan internet dan smartphone untuk aktivitas bisnis kita.
Artikelnya mencerahkan sekali
Artikelnya sangat mencerahkan, membuat kita ingin terus maju dan selalu berinovasi.
Salam sukses penuh keberkahan..
Dan kalimat yang gua demen ini nih:
” Dalam setiap problem, selalu ada solusi. Dalam setiap kegagalan, selalu ada ruang untuk perbaikan.”
Artikel di awal pekan yang bikin gua untuk terus memanfaatkan kesempatan hidup yang diberikan-Nya.
so, sehebat apapun metode, cara, teknologi, kalau sudah waktunya, pasti akan mati.
itu khusus bagi yang percaya ada kematian, bagi yang ndak pun tak mengapa 🙂
salam sukses penuh keberkahan dan kedamaian.
Terima kasih pak. Artikelnya cukup mencerahkan di pagi hari ini.
pagi pagi dapat pencerahan dari blog ini… selalu renyah dan gurih
Terima kasih atas inspirasi dan remindernya di Senin pagi yg semangat! ?
Terima kasih mas sudah diingatkan bahwa kita masing masing harus bisa evaluasi produk dan marketing usaha kita. Jaman sekarang sudah sangat terbuka. Dalam sekejap cara kita membuat produk dan memasarkannya akan bisa diikuti oleh orang lain. Jadi harus selalu kreatif terus sampai kedepannya.
Setuju bahwa 2 hal itu yang jadi kunci usaha kita secara teknis. Dan jangan lupa juga banyak banyak berdoa agar semua teknik yang kita pakai bisa berjalan sesuai harapan.
Terimakasih Banyak Ya! Artikelnya membuat saya harus memperbaiki beberapa hal supaya hal berkembang.
terimakasih untuk inspirasi senin pagi ini!
bener banget -_-
dan Tim kurang solid
Jadi mengenal Unique Selling Propositions.
Kreatifitas dan Keunikan produk, dua point menawan di senin yang berhujan ini..
Allah SWT memberikan masalah sekaligus solusi nya, tinggal bagaimana manusia nya..
Tapi, jangan lupa kepada Allah SWT ya.
harus banyak banyak Beribadah, Berusaha, Bersyukur