5 Indikator Sukses dalam Perjalanan Karir Seseorang

Bagi para pekerja kantoran yang bekerja dengan penuh semangat tiap hari dari jam 8 s/d jam 5 sore (kadang hingga jam 9 malam), maka karir yang sukses merupakan salah satu detinasi yang hendak direngkuh.

Apa saja sejatinya indikator sukses untuk mengukur perjalanan karir seseorang? Di pagi yang agak cerah ini, kita akan menelisik 5 indikator sukses yang layak ditabalkan untuk menilai keberhasilan karir seseorang.

Mari kita jelajahi satu demi satu 5 indikator ini sembari ditemani sarapan bubur ayam sambil diaduk-aduk hinggga rata.

Indikator Sukses #1 : Job Level (Pangkat Jabatan)

Indikator pertama ini merupakan kriteria yang paling jelas dan mudah dilihat. Karir kita akan dianggap cukup sukses jika memang secara berkala kita bisa menapaki anak tangga yang makin tinggi dalam bentangan career path yang ada. Naik karirnya bisa di perusahaan yang lama, atau pindah ke perusahaan atau kantor lain dengan tawaran posisi yang lebih tinggi.

Idealnya, tiap dua atau tiga tahun, kita bisa mengalami kenaikan pangkat jabatan. Jika seseorang mulai bekerja sebagai fresh graduates mulai usia 24 tahun, harusnya perjalanan karirnya adalah sebagai berikut : menjadi staf atau officer di usia 24; lalu jadi supervisor di usia 26; menanjak lagi menjadi asisten manajer di usia 28; dan lalu menjadi manajer di usia 30 – 32 tahunan.

Jika prestasi tetap bagus, maka dia bisa menjadi GM pada usia 35 – 36 tahun. Kalaupun agak telat, maksimal usia 45 tahun sudah harus jadi GM atau VP (atau posisi di atas manajer, dan satu level dibawah direktur).

Kenaikan pangkat jabatan merupakan hal yang krusial, sebab hanya dengan kenaikan pangkat maka gaji kita akan bisa naik secara signifikan.

Indikator Sukses #2 : GAJI dan Bonus

Pada akhirnya, bagi para pekerja kantoran, besarnya elemen gaji x bonus merupakan  salah satu indikator kunci dalam sukses karir. Sebab kita bekerja secara profesional, bukan kerja sosial.

Dan seperti yang disampaikan di atas, gaji kita akan makin tajir kalau pangkat jabatan kita makin tinggi. Selain itu, tentu juga skala bisnis di kantor tempat kita bekerja akan memberikan dampak signifikan bagi besaran gaji yang kita raih. Jika kita bekerja di perusahaan besar dan ternama, maka biasanya gaji dan bonus kita juga akan maknyuss.

Untuk level manajer, idealnya gaji yang didapat bisa berkisar antara Rp 25 – Rp 35 juta/bulan, plus bonus. Lalu untuk level GM atau VP, harapannya gaji bisa berkisar antara Rp 35 – 50 juta/bulan plus bonus.

Rentang gaji semacam ini merupakan hal yang lazim terjadi di berbagai perusahaan besar yang kebetulan pernah menjadi klien jasa konsultasi manajemen saya.

Indikator Sukses # 3 : Kontribusi

Perjalanan karir kita juga akan dianggap sukses jika kita memang selalu bisa memberikan kontribusi real bagi kantor atau perusahaan di mana kita bekerja. Kontribusi yang berharga inilah yang sejatinya akan bisa memberikan “kepuasan batin” bagi para high performance managers and employees.

Jejak kontribusi yang berdampak masif bagi kemajuan organisasi inilah yang juga bisa menyemangati para pelakunya untuk terus memberikan kinerja terbaik. Sebab selain uang dan bonus, kita juga ingin dikenang sebagai pekerja profesional yang tangguh dan mampu memberikan jejak prestasi yang mengesankan dan layak dibanggakan.

Ada rasa personal pride yang tumbuh jika kita memang benar-benar bisa memberikan kontribusi yang mengesankan bagi kantor di mana kita bekerja. Ini indikator sukses yang juga amat penting.

Indikator Sukses #4 : Skills yang Terus Tumbuh

Indikator sukses ini mungkin lebih berlaku untuk para pekerja kantor yang masih muda usia, atau fresh graduates yang baru bekerja.

Sebuah perjalanan karir dikatakan sukses, jika dalam serangkaian prosesnya, kita merasa skills dan kompetensi kita bisa terus tumbuh. Sebaliknya, perjalanan karir kita akan menjadi kelam manakala saat bekerja kita merasa skills kita stuck dan stagnan, going nowhere.

Itulah kenapa kadang amat penting untuk menemukan tempat kerja yang bisa membuat kita terus bisa belajar mengembangkan skills, bahkan jika gajinya belum begitu memuasakan.

Dulu saya pernah bekerja di sebuah perusahaan konsultan, dengan gaji yang agak mengecewakan. Namun saya tetap bertahan, karena saya merasa ilmu dan skills yang saya pelajari saat kerja di perusahaan ini sungguh amat mahal harganya (bahkan mungkin lebih berharga dibanding ilmu yang saya dapat saat kuliah S1 dan S2 sekalipun).

Akhirnya dengan bekal skills berharga yang saya pelajari saat bekerja di perusahaan itu, saya bisa resign dan mendirikan perusahaan di bidang yang sama, yakni usaha jasa konsultasi manajemen.

Maka berupayalah untuk bisa bekerja di tempat yang bisa terus memberikan tantangan-tantangan baru, dan membuat skills Anda bisa terus tumbuh dengan cetar membahana.

Indikator Sukses #5 : Work-Life Balance

Ini juga indikator yang krusial. Daripada gaji tinggi tapi kerja lembur terus dan selalu pulang jam 9 malam, lebih baik gaji lebih kecil 20% namun bisa pulang jam 16.30 sore.

Kesehatan mental kita itu amat penting. Jika tiap hari kita dipaksa untuk menjalani “toxic culture” (yang salah satunya adalah kebiasaan aneh pulang kerja jam 9 malam; atau tetap dikontak meski libur akhir pekan), maka kesehatan mental dan batin kita pasti akan terganggu. Dan dalam jangka panjang, ini akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik kita juga.

Btw, pulang kerja jam 9 malam itu bukan tanda produktif, namun tanda manajemen waktu yang buruk dan sistem kerja yang tidak efisien (sebuah ironi kelam di era digital yang serba otomatis). Dan studi menunjukkan jam kerja yang panjang justru membuat kita makin tidak produktif.

Life is too short, man. Hidup ini bukan hanya urusan kantor dan kerja. Ada saatnya kita rehat sejenak, dan memikirkan something beyond work office. Sebab saat kita bisa merajut work-life balance dengan optimal, maka karir kita justru akan makin sukses di masa depan.

DEMIKIANLAH, lima indikator yang layak dicermati untuk menilai sukses karir seseorang. Lima indikator ini adalah :

  1. Job Level
  2. Salary x Bonus
  3. Level Kontribusi
  4. Skills yang Terus Tumbuh
  5. Work-Life Balance

Semoga Anda bisa menemukan kelimanya dengan gemilang, sehingga perjalanan karir Anda menjadi top markotop dan jos markojoss.

5 thoughts on “5 Indikator Sukses dalam Perjalanan Karir Seseorang”

  1. Kurang setuju point 1 krn tdk semua industri memarginalkan posisi specialist/expert. Di oil gas posisi sr engineer, advisor gajinya diatas managerial. Utk dpt minyak gas bukan si GM nya tp senior geologist. Sy sendiri engineer pernah ditawari posisi direksi di persh lain, tp gajinya malah ditawar dibawah.

  2. Sajian yang amat sangat bergizi pak Yodh, skill yang terus bertumbuh memang paling penting kalo menurut saya, agar masa depan kita makin sumringah. betul?

Comments are closed.