Apakah Anda happy dengan pekerjaan Anda?
Pertanyaan itu amat penting sebab mayoritas waktu yang kita habiskan di dunia ini adalah untuk bekerja. Sejak jam 8 pagi hingga jam 5 sore, kita bekerja, dan begitu terus diulang tiap hari hingga puluhan tahun lamanya.
Karena itu akan cukup muram jika kita menghabiskan jatah waktu yang amat signifikan itu dalam kondisi yang kurang membahagiakan.
Menemukan kebahagiaan dalam pekerjaan merupakan hal yang amat penting bukan hanya karena kita menghabiskan waktu yang amat banyak di dalamnya.
Kebahagiaan dalam bekerja juga penting karena : 1) studi membuktikan kinerja dan produktivitas yang maksimal hanya akan bisa dicapai jika Anda bisa merasakan kebahagiaan dalam pekerjaan Anda (job happiness); dan 2) kebahagiaan dalam kerja juga sangat efektif untuk melawan ancaman stress karena pekerjaan — sebuah ancaman maut yang jika tidak diatasi akan membuat kesehatan fisik tubuh kita mudah menurun.
Lalu bagaimana cara agar kita bisa makin happy dengan pekerjaan kita? Berikut tiga solusi untuk menemukan kebahagiaan dalam pekerjaan yang Anda jalani tiap hari dengan penuh dedikasi.
Pertama, selalu berikhtiar untuk menemukan dan merasakan hal-hal positif (betapapun kecilnya) dari pekerjaan yang Anda lakukan.
Solusi pertama ini simpel namun acap dilupakan banyak orang : yakni selalu berusaha to find positive things dalam dunia di sekitar kita, termasuk pekerjaan yang kita jalani.
Selama ini kita mudah merasa sedih atau kurang happy dengan pekerjaan di kantor, karena mungkin juga tergoda oleh negativity bias. Pikiran kita lebih mudah dan lebih terobsesi untuk melihat aneka kekurangan yang ada dari dunia kerja yang kita jalani. Akibatnya, perasaan dan hati kita menjadi amat mudah kecewa karena otot pikiran selalu terfokus pada hal-hal yang negatif.
Ubah sudut pandang itu. Mulai besok, mencobalah untuk melatih otot pikiran Anda demi melihat hal-hal positif dari pekerjaanmu dan semua aspek yang ada di dalamnya. Gali, temukan dan renungkan hal-hal kecil yang layak disyukuri dari dunia kerjamu.
Melatih otot pikiran untuk peka dan mudah mensyukuri aneka hal positif akan membuat jiwa kita menjadi lebih apresiatif pada kehidupan, dan dengan itu, ikut merawat harapan positif akan masa depan.
Solusi praktikal kedua adalah temukan pekerjaan atau aktivitas kerja yang menantang (challenging), memberikan job autonomy yang cukup luas, dan mampu memberikan feedback (umpan balik hasil) yang konkrit.
Studi yang dilakukan Hackman (2007) menemukan bahwa Anda akan cenderung lebih happy dalam pekerjaan Anda jika Anda merasakan tiga hal di atas yakni : challenging tasks, job autonomy dan job feedback.
Tugas yang menantang atau challenging tasks adalah serangkaian tugas yang cukup menantang, dan benar-benar menguji potensi kemampuan Anda ke titik yang paling optimal. Tugas yang menantang bukan hal yang harus ditakuti atau dihindari. Tugas ini justru amat bagus bagi pengembangan diri Anda.
Your are what you do.
Jika jenis pekerjaan Anda terlalu monoton dan tidak menantang, maka proses pertumbuhan diri Anda malah akan mandeg. Sebaliknya, kapabilitas Anda akan makin mekar jika terus digempur dengan aneka tugas yang kompleks dan menantang.
Sebab ingat : pengalaman adalah guru terbaik untuk membuat Anda makin kompeten. Dan ini hanya akan terjadi jika pengalaman kerjanya adalah tugas-tugas yang makin menantang. Bukan tugas yang sama namun tiap tahun diulang-ulang.
Job autonomy maknanya adalah Anda cukup punya ruang otonomi dan kebebasan untuk bisa menyelesaikan pekerjaan itu dengan tuntas. Jadi ada ruang bagi Anda untuk melakukan improviasi atau kreasi yang inovatif demia tuntasnya pekerjaan.
Sementara job feedback artinya adalah secara berkala Anda bisa melihat progress kemajuan dari tugas yang Anda lakukan. Memahami progress kemajuan tugas adalah hal yang amat krusial untuk menumbuhkan motivasi kerja.
Solusi ketiga untuk menemukan kebahagiaan dalam pekerjaan adalah ikut menumbuhkan iklim kerja yang menyenangkan.
Tak pelak faktor lingkungan kerja (hubungan dengan atasan, bawah atau sesama rekan kerja) merupakan hal yang amat penting untuk menumbuhkan kebahagiaan dalam dunia kerja.
Anda selayaknya secara proaktif, bersama atasan atau rekan kerja yang lain, melakukan beragam aktivitas untuk menumbuhkan kebersamaan, kekompakan dan teamwork dalam lingkungan kerja yang Anda jalani. Ciptakan berbagai ritual bersama atau aktivitas kolektif, dimana Anda bersama segena anggota team lainnya bisa merajut interaksi sosial yang produktif dan menyenangkan.
Misal ada sebuah organisasi bisnis di luar negeri, yang menerapkan ritual sederhana namun powerful. Mereka menyebutnya sebagai Friday Gratitude Week. Jadi setiap Jumat sore sekitar jam 4, masing-masing bagian atau departemen diminta berkumpul dengan para anggotanya masing-masing.
Dalam pertemuan tiap Jumat sore itu, secara berkala tiap anggota yang hadir diminta untuk menyampaikan dua hal/kejadian/aktivitas kerja yang layak mereka syukuri dan apresiasi, yang terjadi di sepanjang minggu itu. Dan juga apa pelajaran positif yang bisa diambil darinya.
Melalui ritual sederhana itu, pelan-pelan tumbuh kultur apresiatif dalam organisasi tersebut. Saat dilakukan survey tahunan, para karyawan menyebut ritual ini memberikan dampak positif bagi tumbuhnya rasa syukur dan kebahagiaan mereka dalam bekerja. Iklim kerja semacam ini tak pelak mampu memberikan sumbangan berharga bagi munculnya lingkungan kerja yang kondusif dan produktif bagi para karyawannya.
Anda bisa mencoba melakukan hal yang serupa di kantor Anda.
Ritual kolektif seperti di atas sejatinya merupakan pengembangan dari sebuah prinsip : bahwa memberikan ruang apresiasi yang lebih banyak pada hal-hal positif dalam kehidupan, niscaya akan memberikan dampak bagus bagi masa depan (dibanding hanya melulu fokus pada hal-hal negatif).
Demikianlah 3 solusi praktikal agar Anda lebih menyukai pekerjaan Anda. Tiga solusi ini penting dijalankan, sebab jika Anda selama ini lebih banyak bete atau kurang happy dengan pekerjaan atau profesi Anda, maka kebahagiaan Anda bisa kian terpelanting.
Dan saat kebahagiaan kerja Anda termehek-mehek, maka hidup Anda juga bisa kian tenggelam dalam duka dan kenestapaan yang perih.