Gaji dan Karir Saya Tidak Naik-naik, So What?

Secara berkala, saya kadang menerima email dari para pembaca blog ini. Isinya bermacam-macam. Ada yang sekedar ingin menanyakan judul buku manajemen yang paling mutakhir, ada yang minta pendapat mengenai strategi pengembangan SDM, hingga konsultasi minta advis bagaimana caranya membesarkan bisnis.

Namun tak jarang saya menerima email yang isinya curhat dan keluhan yang sarat dengan sembilu kegusaran. Isinya terpaku pada sebuah isu klasik : kenapa gaji dan karir saya tidak naik sepesat yang saya harapkan.

Seperti minggu lalu, saya menerima sebuah email yang isinya kurang lebih seperti ini : pak, saya sudah bertahun-tahun bekerja di perusahaan ini dan telah memberikan kerja terbaik; namun kenapa gaji yang diberikan perusahaan rasanya tidak sebanding dengan apa yang telah saya kerjakan. Di perusahaan ini, karir saya sepertinya mentok, berjalan ditempat, karena manajemen tidak punya kebijakan karir yang jelas. Semuanya serba tertutup dan remang-remang. Jadi kira-kira apa yang harus saya lakukan, pak? Continue reading

4 Top Public Speakers di Tanah Air

Jagat pengetahuan manajemen dan bisnis di tanah air terus tumbuh dengan sumringah. Pelan-pelan, jagat pengetahuan itu kemudian juga menjelma menjadi sebuah industri yang tak kalah sumringahnya. Dalam gemerlap “bisnis pengetahuan” itulah, muncul deretan para public speakers yang terus datang menghentak.

Masing-masing datang dengan keunikan gaya dan talentanya. Masing-masing mungkin juga memberikan sumbangan yang penting bagi kemajuan ilmu manajemen dan bisnis. Namun yang pasti, bagi mereka, “bisnis pengetahuan” adalah sebuah profesi yang elegan, dan ternyata mendatangkan financial benefit yang mak nyus.

Mari kita simak kiprah empat public speakers yang tergolong top dalam jagat “bisnis pengetahuan” di tanah air. Continue reading

Berjibaku menjadi Manusia Pembelajar

Perjalanan hidup terus menggelinding; dan roda peradaban zaman terus bergerak menyusuri jalan yang teramat panjang. Dalam putaran itu, pengetahuan terus bermekaran dan rajutan ilmu tiap hari selalu hadir menyapa tanpa kenal letih.

Itulah kenapa segenap insan dituntut untuk bisa menjadi manusia-manusia pembelajar  : menjadi insan yang selalu terbuka dengan segenap wawasan baru dan limpahan informasi yang terus melaju. Menjadi insan yang selalu rindu untuk merengkuh sejumput pengetahuan, dan menjemput sekeping kebajikan dari bentangan ilmu yang terus mengalir.

Belajar disini tentu saja tidak hanya terbatas pada dinding-dinding sekolah atau kampus atau ruang seminar. Menurut pengalaman saya (yang mungin bersifat subyektif) menjadi pembelajar sejati justru paling efektif dilakukan melalui model self-directed learning. Bahasa kampungnya : belajar sendiri secara otodidak. Jika bicara mengenai self-directed learning (atau belajar secara otodidak), maka ada dua sumber fundamental yang hadir untuk merekahkan proses pembalajaran secara optimal. Continue reading

3 Pilihan untuk Bisa Working @ Home

Dalam tulisan sebelumnya tentang teleworking (yang bisa dibaca disini), kita telah mendedahkan sejumlah manfaat atraktif yang bisa direngkuh dari konsep bekerja dari rumah. Selain mampu membuat kita terhindar dari kemacetan lalu lintas yang acap membikin stres, bekerja dari rumah juga membuat kita bisa lebih dekat dengan anak-anak di rumah. Bagi ibu-ibu yang masih punya anak kecil, duh alangkah eloknya jika bisa tetap bekerja mencari nafkah namun tetap dekat dengan si buah hati.

Sayangnya, tidak banyak atau bahkan nyaris tidak ada organisasi di tanah air yang berani mengadopsi pendekatan teleworking itu. Padahal dengan beban lalu lintas di kota besar yang kian membikin miris, konsep bekerja dari rumah adalah salah satu solusi jitu yang layak diterapkan. Continue reading

Bekerja dari Rumah, Siapa Takut?

Setiap pagi dan sore di hari kerja, pemandangan di jalanan kota-kota besar tampak selalu membikin miris : gemuruh suara knalpot dalam balutan kemacetan yang kian tak tertahankan. Ribuan pengendara sepeda kotor terus menderu membelah jalanan. Para penumpang bis angkutan umum saling bergelantungan dalam rona keletihan yang membuncah. Sementara para pengendara mobil pribadi hanya bisa menghela nafas, kenapa jarak 5 km harus ditempuh dalam waktu satu jam.

Tentu saja salah satu penyebab kemacetan adalah kian meledaknya jumlah penduduk di perkotaan (urbanisasi yang kian menggelontor makin membuat kota-kota besar limbung menahan beban). Namun sebab lain adalah ini : banyak perusahaan – menengah dan besar – yang memilih kantornya di pusat kota, atau paling tidak di tengah pusat keramaian. Continue reading

Human Capital Flight : Terbangnya Insan-Insan Brilian ke Negeri Seberang

Fenomena terbangnya manusia-manusia cerdas nan brilian dari sebuah negeri (biasanya dari negeri berkembang) ke negeri lain yang ribuan kilometer jaraknya (rata-rata negeri maju) acap disebut sebagai human capital flight. Modal insani (human capital) yang harganya amat mahal dan berperan penting bagi kemajuan sebuah bangsa, mendadak lenyap tak berbekas. Mereka terbang jauh melintas benua.

Dalam skala yang masif, terbangnya sumber daya manusia brilian itu disebut sebagai brain drain. Atau hilangnya kumpulan otak cerdas yang ramai-ramai hijrah ke negeri lain yang lebih menjanjikan : ke negeri seberang tempat dimana land of hope masih bisa diejawantahkan.

Indonesia bukan satu-satunya negeri yang mengalami fenomena brain drain. Dua negeri lain juga mengalami hal ini, dengan skala yang lebih fantastis : India dan China. Continue reading

Merajut Etos Spiritualitas dalam Dunia Kerja

Hari-hari ini, serpihan peristiwa demi peristiwa yang melukai azas spiritualitas dan kemuliaan hidup terus bertebaran disana-sini. Padahal dunia kerja di negeri ini – tempat dimana setiap hari jutaan orang merengkuh sejumput nafkah – niscaya akan menjelma arena yang indah kala ruh spiritiualitas bisa memancar di setiap sudutnya.

Dunia kerja di negeri ini mungkin bisa terus melenting menuju kemuliaan kalau saja setiap pelakunya bisa merajut etos spiritualitas dalam sekujur raganya. Dunia kerja di negeri ini mungkin bisa terus mendaki menuju puncak keagungan kalau saja setiap pelakunya basah kuyup dengan siraman ruh spiritualitas yang terus mengalir.

Jadi ketika telah ada niatan untuk membangun dunia kerja yang penuh kemuliaan, lalu apa yang bisa disumbangkan oleh etos spiritualisme? Disini kita mencatat dua jenis kontribusi penting yang bisa disumbangkan bagi kemajuan dunia kerja dan praktek manajemen. Continue reading