3 Pilar dalam Merajut Etos Profesionalisme

Dalam bentangan perjalanan hidup yang terus bergulir, ada baiknya kita mencoba untuk sejenak membincangkan cerita tentang etos profesionalisme. Sebab kita tahu, terbitnya etos kerja yang profesional adalah sebuah rute kunci menuju jalan keberhasilan.

Tanpa dilumuri oleh etos kerja yang penuh profesionalisme, kita mungkin akan mudah tergelincir menjadi barisan para pecudang. Tanpa kesadaran batiniah untuk menjejakkan etos profesionalisme dalam segenap raga, kita mungkin akan segera menjadi insan-insan yang gagap dengan dinamika perubahan. Miskin prestasi, dan absen dari perjalanan panjang menuju manusia produktif, mulia nan bermartabat.

Kalaulah demikian adanya, lalu apa yang mesti diteguk untuk menjadi insan yang kuyup dengan guyuran etos profesionalisme? Disini kita mencoba mengeksplorasi tiga pilar kunci yang rasanya layak dicermati manakala ada asa untuk menjadi insan yang profesional. Continue reading “3 Pilar dalam Merajut Etos Profesionalisme”

Bagaimana Cara Mengkloning High Performers?

Peran pengelolaan SDM di banyak perusahaan tampaknya belum bisa dilakoni dengan penuh kecemerlangan. Masih banyak peran pengelolaan SDM yang hanya tergelincir dalam setumpuk tugas administratif, dan tak kunjung mampu memberikan value added siginifikan bagi berkibarnya bendera kejayaan organisasi.

Kenyataan kelam semacam itu mestinya harus segera disibak manakala kita percaya bahwa keunggulan SDM adalah kata kunci menuju kemenangan sejati. Para pengelola SDM di perusahaan mestinya bisa setapak maju menjadi strategic partner, dan kemudian meracik sejumlah inisiatif strategis buat melentingkan kinerja bisnis menuju titik optimal.

Dalam konteks itulah, terdapat satu inisiatif kunci yang barangkali bisa segera dirajut untuk memekarkan keunggulan SDM dan kejayaan bisnis. Inisiatif ini adalah : bagaimana cara mengkloning barisan pekerja unggul (high performers). Mari kita diskusikan tema kunci ini secara ringkas disini. Continue reading “Bagaimana Cara Mengkloning High Performers?”

Seberapa Mahal Harga Pekerjaan Anda?

Pada akhirnya kita semua bekerja untuk merenggut sejumput nafkah. Disana yang segera terbentang adalah berapa penghasilan yang bisa kita bungkus dan bawa pulang setiap akhir bulan tiba. Receh demi receh kita dekap setelah sebulan lamanya kita memeras peluh, berjibaku menggantang pikiran dan menebarkan segenap dedikasi.

Pertanyaannya adalah : apakah gaji atau penghasilan yang kita ringkus setiap bulan demi anak dan keluarga sudah cukup memadai? Apakah jumlahnya sudah sebanding dengan pekerjaan yang hari demi hari kita lakoni dengan sepenuh asa dan pengabdian? Atau sebenarnya berapa sih harga yang paling pantas untuk pekerjaan kita?

Pertanyaan tentang harga sebuah pekerjaan dikenal pula dengan sebutan measuring job value. Inilah sebuah konsep yang hendak memberi informasi mengenai berapa harga yang paling tepat untuk sebuah jabatan. Proses untuk menelisik job value kemudian sering disebut sebagai job evaluation. Istilah ini merujuk pada sebuah ikhtiar untuk mengevaluasi segenap komponen yang melekat dalam suatu jabatan, dan kemudian menghitung berapa harga yang paling pantas untuk pekerjaan itu. Continue reading “Seberapa Mahal Harga Pekerjaan Anda?”

Pay for Position, Person and Performance

Gaji yang diterima barangkali masih tetap merupakan elemen kunci dalam memotivasi orang bekerja dengan penuh kegigihan. Kita bekerja dengan tekun dari pagi hingga petang lantaran berharap imbalan gaji yang kita terima bisa terus merayap naik. Kita pindah ke perusahaan lain mungkin juga lantaran ingin menggapai tawaran gaji yang lebih sumringah. Gaji dengan angka nol yang makin banyak tampaknya memang merupakan sebuah impian indah yang layak untuk terus diburu.

Sayangnya acapkali kita blank dengan besaran gaji yang selama ini kita terima. Maksudnya, elemen apa saja yang mestinya dicermati dalam mendesain skala gaji untuk para karyawan. Disini kita mengenal sebuah slogan keren yang berbunyi 3 P : Pay for position, person dan performance. Mari kita lewati Senin pagi yang cerah ini dengan berbincang tentang gaji dan apa itu 3 P. Continue reading “Pay for Position, Person and Performance”

Teror Bom dan Human Capital Tragedy

Semilir angin di pagi yang cerah itu kembali terkoyak. Kepulan asap itu memerihkan dan meninggalkan luka kemanusiaan yang teramat dalam. Sejumlah nyawa mesti kembali pulang ke haribaannya, menjemput keabadian. Adakah tragedi yang selalu mengguncang akal sehat dan nurani ini akan terus berulang? Adakah tragedi kemanusiaan ini akan selalu mengintai, dan terus mengabarkan sebaris kidung duka lara?

Baiklah. Human capital tragedy ini sejatinya juga segera mengabarkan sejumlah catatan penting kepada kita tentang sejumlah hal. Secara lebih detil, kita ingin mendiskusikan sejumlah catatan tentang bagaimana sebaiknya kita mengelola crisis management dan juga siasat untuk menjaga agar tragedi ini tak kembali terulang. Continue reading “Teror Bom dan Human Capital Tragedy”

Merindukan a Competent and Inspiring Boss

Apakah boss atau atasan Anda sekarang merupakan an inspiring person? Jawabannya sungguh penting, sebab an inspiring boss ternyata merupakan salah satu elemen penting mengapa karyawan betah bekerja untuk sebuah organisasi. Sebaliknya, amburadul and brekele boss acap disebut sebagai salah satu faktor kunci kenapa karyawan hengkang dan mengucapkan salam sayonara.

Pada akhirnya, munculnya an inspiring boss/leader pada semua level merupakan indikasi penting tentang kejayaan organisasi yang langgeng. Sebuah organisasi yang selalu mengibarkan bendera kegemilangan pasti selalu ditopang oleh barisan leader yang tangguh pada semua level. Lalu, aspek apa saja yang mesti mesti dimiliki oleh seseorang agar ia mampu menjadi an inspiring boss? Ada banyak dimensi namun dalam tulisan ringkas ini kita hanya akan menelisik dua elemen kunci diantaranya. Continue reading “Merindukan a Competent and Inspiring Boss”

Kisah Talent Management dari King of Pop

Jacko sang legenda pop itu telah tiada. Dunia kehilangan salah satu musisi paling berbakat yang pernah dilahirkan sepanjang sejarah masyarakat modern. Kita mengenang suaranya yang mengalun memukau dalam lagu Heal the World. Kita mengenang tarian moonwalk-nya yang ajaib dalam dentuman irama lagu Thriller. Dan kita mengenangnya sebagai musisi fenomenal dalam videoklip bertajuk Black or White.

Dibalik reputasinya yang begitu melegenda, sosok penyanyi yang selalu bermimpi tinggal di Negri Neverland itu sesungguhnya juga memberi dua pelajaran penting bagi wacana human capital. Dua tema penting ini adalah tentang multiple intelligence dan konsep talent management. Mari kita membahasnya secara ringkas disini. Continue reading “Kisah Talent Management dari King of Pop”