Anak muda yang wajahnya mirip-mirip Tukul itu kembali menghempaskan negeri ini dalam tragedi korupsi yang teramat memilukan. Virus korupsi dan suap mungkin telah bersetubuh dan merasuk ke dalam sekujur tubuh republik ini.
Namun yang membuat saya acap terkesima adalah ini : jika nyanyian korupsi terus menderu dan mengharu biru segenap tanah bumi pertiwi, mengapa negeri ini tak jua kunjung bangkrut? Mengapa ditengah tarian suap yang terus meliuk-liuk, pertumbuhan ekonomi negeri ini (pada tahun 2009) tertinggi nomer tiga di dunia, sebuah prestasi ekonomi yang sungguh spektakuler?
Jawabannya mungkin agak mengejutkan : jangan-jangan korupsi itu memang tidak seburuk yang diduga banyak orang? Jangan-jangan korupsi justru membawa berkah terselubung bagi pertumbuhan bisnis dan ekonomi di negeri ini? Continue reading