KPI atau Key Performance Indicators merupakan konsep pengukuran kinerja yang lazim digunakan dalam dunia manejemen bisnis.
Namun sejatinya, konsep KPI ini juga bisa digunakan untuk mengukur sukses hidup pribadi Anda. Dengan kata lain, dalam kehidupan personal yang Anda jalani, selayaknya Anda juga punya serangkaian KPI yang terukur dan layak diwujudkan.
Apa saja jenis KPI yang layak digunakan untuk mengukur keberhasilan hidup personal Anda?
You can not manage what you can not measure. Demikian sebuah pepatah tenar dalam dunia manajemen kinerja.
Sama juga, Anda tidak akan bisa mengelola kehidupan personal Anda jika Anda juga tidak punya indikator keberhasilan yang terukur (measurable). Itulah kenapa kita juga perlu memiliki semacam KPI yang terukur dalam beragam dimensi kehidupan yang kita jalani.
Apa tujuannya? Agar kita tahu apakah progres hidup kita makin maju atau stagnan? Dengan indikator yang terukur (dan bukan hanya perasaan yang abstrak) kita bisa menelisik sejauh mana progress yang sudah kita raih.
Dan ini yang penting : setelah tahu, ternyata kita belum meraih KPI yang kita tentukan, maka apa langkah perbaikan yang harus dilakukan? Improvement plan apa yang layak dikibarkan agar hidup Anda menjadi sedikit lebih menggetarkan?
Berikut 5 TIPE KPI PERSONAL yang bisa Anda desain untuk beragam dimensi dalam kehidupan Anda.
Tipe KPI 1 : Dimensi Spiritual
Ada banyak KPI yang bisa ditabalkan dalam dimensi ini. Berikut beberapa poin KPI yang layak dipertimbangkan :
- Berapa kali Anda sholat berjamaah di masjid selama seminggu ini? (Dengan asumsi, kondisi sudah normal)
- Berapa halaman Al Qur’an yang Anda baca tiap minggu?
- Berapa jumlah dzikir yang Anda rapalkan tiap hari?
- Berapa kali Anda shalat Tahajud dalam sebulan ini?
- Berapa banyak Anda sedekah dalam bulan ini?
Semua KPI di atas bersifat terukur dan powerful. Kita sebaiknya punya “performance dashboard” yang mencatat 5 poin di atas secara rutin. Semakin banyak angkanya, semakin bagus.
Dan jika Anda masih merah dalam 5 KPI di atas – apa yang harus Anda lakukan untuk melakukan perbaikan?
Tipe KPI 2 : Dimensi Kesehatan
Dalam KPI kesehatan personal, ada beragam KPI yang juga bisa dirancang. Berikut beberapa KPI yang bisa menjadi pilihan :
- Berapa berat ideal tubuh Anda, dan apakah Anda sudah mencapainya?
- Berapa lama Anda melakukan olahraga dalam seminggu ini, dan berapa sering? (Durasi dan frekuensi olahraga yang optimal adalah kunci kesehatan)
- Berapa gelas Anda minum air putih selama sehari (target KPI idealnya 8 – 10 gelas isi 300 mili)
- Barapa kadar gula darah, asam urat, kolesterol dan tekanan darah Anda dalam cek kesehatan yang terakhir? Semua harus sesuai angka standar. Inilah KPI utama kesehatan kita.
- Berapa jam Anda rata-rata tidur dalam sehari (target ideal adalah antara 7 – 8 jam tiap malam)
Lima KPI diatas juga bersifat terukur dan mudah dilacak pencapaiannya. Targetnya juga jelas dan terukur. Silakan Anda lacak bagaimana pencapaian KPI Anda dalam dimensi kesehatan ini.
Ingat : sehat itu mahal harganya.
Tipe KPI 3 : Dimensi Sosial
Dalam kehidupan sosial kita sebaiknya juga memiliki KPI. Beberapa poin KPI yang layak dipertimbangkan dalam dimensi sosial ini adalah :
- Berapa kali kita telah berbuat kebaikan dalam seminggu ini? Target idealnya adalah satu hari satu kebaikan (slogannya : one day, one kindess). Jenis kebaikannya apa saja dan kecil skalanya. Ndak masalah kecil skala kebaikan yang kita jalankan, yang penting kita berbuat kebaikan minimal satu kali setiap harinya.
Contoh kebaikan : kasih tips pada gojek driver, share artikel positif seperti yang Anda baca ini, mengucap salam dan senyum kepada rekan kerja, membantu rekan kerja menyelesaikan tugas, dll.
- Berapa kali kita memberikan apresiasi dan dukungan apresiatif pada orang lain (rekan kerja, teman, anak, atau pasangan hidup kita)? Semakin sering, semakin bagus.
Selama ini kita agak jarang memberikan apresiasi positif pada orang lain. Banyak orang yang lebih mudah melihat kekurangan orang lain, dan pelit dalam memberikan pujian tulus dan apresiasi.
Tipe KPI 4 : Dimensi Keuangan Pribadi
Ini dia KPI yang juga amat fundamental. Bagi banyak orang, KPI ini juga merupakan hal yang layak digapai. Sebab siapa yang mau hidupnya serba kekurangan uang dan dikejar hutang?
Berikut beberapa poin KPI yang layak dirancang dalam dimensi keuangan personal ini.
- Berapa target income bulanan dan tahunan Anda? Target idealnya punya income bulanan di atas Rp 15 juta, seperti yang pernah saya ulas disini. Kalau lebih banyak ya lebih bagus lagi.
- Berapa target aset kekayan bersih Anda (atau personal net worth)? Kalau usia 30 tahun, idealnya sudah punya aset kekayaan bersih senilai di atas Rp 250 juta. Ini KPI yang menantang dan layak digapai.
- Berapa sumber income yang sebaiknya Anda miliki? Idealnya punya sumber income lebih dari satu (multiple income stream). Jadi sumber penghasilan tidak hanya satu dari gaji saja, tapi ada sumber lain yang menghasilkan juga.
Tipe KPI 5 : Dimensi Pengembangan Diri
Ini tipe KPI yang terakhir, yakni sejauh mana Anda sukses dalam melakukan pengembangan diri. Ada banyak pilihan KPI dalam dimensi ini. Berikut beberapa diantaranya.
- Berapa skills baru yang ingin Anda kuasai tahun ini, dan sejauh mana progresnya? (Setidaknya ada satu skills baru yang Anda kuasai dengan ekselen setiap tahunnya)
- Berapa banyak buku yang Anda baca tahun ini? Target KPI yang ideal minimal baca satu buku setiap bulan, atau 12 buku setiap tahun.
- Apa personal project yang ingin Anda lakukan tahun ini, dan sejauh mana progressnya? Personal project bisa macam-macam bentuknya, bisa berupa ingin menulis buku, membuat blog, melakukan personal branding, merintis usaha sampingan, atau menekuni hobi yang menghasilkan uang. Personal project juga bisa berupa projek khusus yang Anda ingin kerjakan dalam pekerjaan Anda di kantor.
DEMIKIANLAH, 5 tipe KPI yang selayaknya Anda rancang untuk sukses hidup Anda secara personal. Secara rinci, ada 18 pilihan KPI yang diuraikan. Anda bisa memilih semua KPI tersebut, atau sebagian saja.
Saya pribadi selalu mencoba melacak pencapaian kehidupan saya dalam 18 KPI di atas.
Harapannya, Anda juga bisa merumuskan KPI PERSONAL Anda. Dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana semua target KPI yang sudah Anda susun, bisa terus diraih dengan penuh ketekunan.
Inspiratif banget Pak, josss!
Penyemangat di awal pekan.
Mugo-mugo berkah. Aamiin
Kalau Pak Yodhia mengukur KPI dengan 5 poin, saya sendiri menganut 8 Aspek kesuksesan hidup, yaitu dimensi finansial, spiritual, kesehatan, social life, keluarga, pengembangan diri, rekreasi dan karir..
anyway, tulisan yang sangat inspiratif dan menambah wawasan saya pagi hari ini
Jozzz, Alhamdulilah, semoga menjadi pahala. amin
Terima kasih pak Yodh
OK… Mari kita ukur bareng2 spy sukses bareng kita
Tulisan yang menarik. Saya punya saran mengenai penggunaan kata KPI yang mungkin menurut saya kurang tepat, namun sayangnya hal ini sudah menjadi pemahaman banyak orang.
Dulu saya sempat bingung mengenai perbedaan antara KPI dengan OKR (Objective Key Result). Dimana banyak orang menganggap KPI dan OKR adalah sama.
Setelah saya mencoba melakukan searching, menurut saya ada jawaban yang sangat masuk akal, yaitu
KPI : hal ini berhubungan dengan measurement/dimensi ukurnya
OKR: hal ini berhubungan dengan target atau objective yang ingin dicapai.
Kalau dengan sampel mengenai dimensi financial mungkin akan jadi seperti ini
KPI: jumlah pendapatan bulanan
OKR: mendapatkan pendapatan 20 juta per bulan
Dengan perbedaan hal tersebut berdampak pada KPI mungkin akan relatif sama dari waktu ke waktu, namun OKR akan berbeda, dimana idealnya Target OKR mengalami peningkatan seiring waktu karena bisa jadi OKR di rentang waktu tertentu sudah berhasil tercapai.
terima kasih om, sudah mengingatkan pentingnya KPI dalam segala aspek kehidupan. kadang kita berjalan tanpa parameter yg jelas.
menginspirasi bgt kak
Joss Pak Yodh… ternyata tidak hanya diperusahaan / dunia kerja saja KPI diperlukan… bahkan dari diri kitapun perlu menyusun KPI agar hidup lebih berorientasi tujuan
makasih pencerahannya.mulai skrg berusaha dicatat x ya,di excel juga okee