Kenapa Harga Saham Telkom Stagnan dan Stuck?

Saham Telkom (TLKM) telah mengalami penurunan yang signifikan sepanjang tahun 2024, mencapai level terendah di 3.020 pada 26 April 2024. Penurunan ini mencolok mengingat kinerja profitabilitas perusahaan yang terus tumbuh. Meskipun perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih, pergerakan harga sahamnya menunjukkan adanya ketidakpuasan pasar.

Ini menandakan bahwa investor mungkin mempertimbangkan faktor-faktor lain di luar kinerja keuangan, seperti proyeksi pertumbuhan masa depan dan strategi bisnis yang diterapkan oleh manajemen.

Untuk memahami penyebab stagnasi harga saham Telkom, kita perlu menganalisis berbagai faktor yang memengaruhi, mulai dari tren harga yang terlihat di pasar hingga kinerja keuangan yang terus meningkat. Aspek eksternal, seperti kondisi ekonomi makro, perubahan regulasi, dan persaingan dalam industri telekomunikasi juga memainkan peran penting dalam penentuan harga saham.

Continue reading

Investasi Telkomsel di GoTo Tak Sekadar Investasi Portofolio, Lalu Membeli Apa?

Artikel ini ditulis oleh Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Institute.

TIDAK sedikit jalan menuju Roma. Banyak jalan membangun ekosistem. Itulah yang dilakukan oleh Telkomsel, anak emas PT Telkom, ketika masuk menjadi salah satu pemegang saham Gojek-Tokopedia (GoTo). GoTo merupakan decacorn nomor wahid di Indonesia dalam ekonomi digital.

Langkah Telkomsel berinvestasi di GoTo searifnya jangan hanya dilihat sebagai investasi portofolio dan berjangka pendek. Namun, setidaknya harus dilihat jangka panjang – membeli masa depan ketika ekonomi digital tumbuh pesat. Jadi, investasi Telkomsel di GoTo tidak bisa dilihat satu sisi dan jangka pendek.

Menurut catatan Infobank Institute, ada tiga hal penting. Satu, industri start up di Indonesia selain butuh dukungan banyak pihak, juga sekaligus diharapkan meraih peluang di masa yang akan datang. Perusahaan teknologi akan menjadi tulang punggung perkembangan industri digital ke depan.

Continue reading

Bonus 70M untuk Direksi Telkom : Kisah Kelam tentang Reward and Performance

Disengaged-Employees reBerita kecil ini membuat saya tercenung agak lama. RUPS Telkom memutuskan untuk memberikan total gaji + tunjangan + tantiem (bonus) sebesar Rp 8.8 milyar kepada SETIAP anggota direksinya. Karena anggota direksi Telkom ada 8 orang, maka total remunerasi yang diberikan 70M. Luar biasa.

Padahal 4 minggu lalu saya menulis kinerja Telkom yang biasa-biasa saja (Flexi gagal, Telkomvision dijual). Layanan andalan mereka Indihome juga masih jauh dari memuaskan. Sekarang tiba-tiba, anggota direksinya dapat total bonus + gaji sebesar 8.8 M per orang. #Makjleb.

Kisah pemberian bonus ini mungkin mendedahkan pelajaran kelam tentang reward and performance. Mari kita jelajahi dengan renyah di pagi yang cerah ini. Continue reading

Telkom dan IndiHome : Raksasa Digital yang Kehilangan Arah dan Kebingungan

old-phone reDitengah gemuruh revolusi digital yang terus melaju, Telkom Indonesia seperti raksasa yang limbung dan berjalan terhuyung-huyung.

Setelah layanan tv kabel Telkomvision-nya dijual ke Trans Group, lalu Flexy-nya lenyap (yang hingga kini belum juga tuntas mengurus migrasinya seluruh pelanggannya), kini Telkom juga akhirnya memutuskan untuk “membunuh” brand Speedy.

Kisah muram seperti itu mungkin wajah dari kegagalan beradaptasi dengan revolusi bisnis digital yang berubah dengan cepat. Kisah Telkom barangkali juga memberikan pelajaran krusial tentang change management. Continue reading