Cara Ampuh Menjalani “The Million Dollar Morning Ritual”

Menjalani ritual atau habit istimewa semenjak pagi hari atau bahkan dini hari, selepas bangun tidur adalah salah satu penentu sukses masa depan.

Sebutannya adalah : million dollar morning ritual. Maknanya adalah saat kita telah memiliki beragam kebiasaan atau ritual hebat sejak bangun tidur, maka niscaya kita akan bisa menjalani hari itu dengan super produktif.

Para pakar habit dan produktivitas bilang : saat kita mampu menjalani ritual pagi yang hebat, maka ritual ini akan mampu membawa “domino effect” di sepanjang hari yang kita lalui.

Dengan kata lain, ritual hebat pagi hari akan menular dan memberi energi yang dahsyat bagi kecakapan kita untuk menaklukkan tantangan di hari itu. Kalau kita ulangi ini tiap pagi, dijami hidup kita akan jadi top markotop dan jos markojos.

Jadi apa saja your morning ritual? Apa saja million dollar morning ritual Anda?

Continue reading

6 Tips Praktikal agar Sel Otak Anda Tidak Menjadi Ambyar, Stuck dan Tulalit

Sel otak kita itu tak pelak merupakan salah satu pilar kunci untuk membuat kita bisa meraih sukses.

Saat sel otak kita macet, stuck dan ambyar, maka otomatis daya kreativitas dan problem solving skills kita juga akan menjadi termehek-mehek.

Faktanya, begitu banyak orang yang stagnan nasibnya karena memang daya kemampuan otaknya amat terbatas. Karena sel otaknya mampet, maka kreativitas untuk melahirkan solusi perubahan nasib menjadi lenyap.

Alhasil jalan hidup menjadi tetap kelam.

Continue reading

5 Jenis Hobi yang Layak Anda Miliki demi Hidup yang Fun dan Meaningful

Apa saja hobi atau kegemaran Anda selama ini?

Hobi tak pelak merupakan salah satu aktivitas yang paling menyenangkan untuk kita lakukan. Sebab hobi memang maknanya sesuatu yang kita gemari dan kita sukai.

Saat seseorang tenggelam dalam hobi yang dia lakukan, maka orang ini bisa lupa waktu atau bahkan menjadi lupa dengan segalanya.

Lalu apa saja hobi yang selayaknya kita tumbuhkan agar hidup kita menjadi lebih sukses dan produktif?

Continue reading

Kenapa Tesla, Google dan Netflix Tidak Lagi Mensyaratkan Lulusan S1 dalam Lowongan Kerjanya?

Perusahaan-perusahaan high tech raksasa seperti Tesla, Google, Netflix hingga Apple kini tak lagi mensyaratkan lulusan S1 (college degree) untuk bisa mendaftar lowongan kerja yang mereka sediakan.

Anda tidak perlu ijasah S1 untuk bergabung dengan kami, begitu kata Elon Musk, pendiri Tesla. Sepanjang Anda punya skills yang ekselen dalam pekerjaan yang kami butuhkan, silakan saja daftar. Kami tidak akan melihat apakah Anda lulusan S1 atau SMA. Kami tidak peduli dengan gelar akademik ini, yang lebih penting Anda terbukti punya SKILLS yang tangguh (proven skills).

Begitu pengumuman yang pernah dirilis Elon Musk. Manajer HRD di Google dan Tesla dan juga Apple juga menyatakan hal yang sama. Seseorang kini tidak perlu lagi lulus S1 untuk bisa mendaftar menjadi highly capale employees di berbagai perusahaan terkemuka itu.

Apakah itu artinya gelar dan ijasah S1 akan menjadi kian tak relevan di era Revolusi Industri 4.0 ini? Apakah gelar S1 itu sesungguhnya sesuatu yang “over-rated”?

Continue reading

Kenapa Anak Bodoh dari Keluarga Kaya akan Lebih Sukses Dibanding Anak Pintar dari Keluarga Miskin?

Lahir sebagai anak bodoh dari keluarga kaya ternyata lebih menguntungkan daripada lahir sebagai anak cerdas dan pintar tapi dari keluarga miskin. Sebuah fakta yang rada muram dan layak direnungkan.

Namun itulah fakta yang terungkap dari sebuah studi saintifik yang dilakukan oleh para peneliti pada Center on Education and Workforce, Georgetown University, USA.

Penelitian itu memang dilakukan di Amerika, namun tampaknya hasil serupa juga akan terjadi jika riset itu dilakukan di berbagai negara lainnya di dunia, termasuk di Indonesia.

Continue reading

3 Solusi Jitu untuk Menaklukkan Mentalitas Playing Victim

Mentalitas playing victim pada dasarnya adalah sikap seseorang yang suka menjadikan dirinya sebagai “korban”, dan cenderung selalu menyalahkan pihak lain jika terjadi masalah. Misal jika nasib dirinya stuck, maka orang ini akan cenderung menyalahkan keadaan, dan merasa dirinya adalah korban yang tak berdaya.

Contoh yang sangat klasik dari cerminan mentalitas playing victim adalah seperti ini. Misal saat karir dirinya mentok, dia langsung bilang : yah saya kan gak kenal baik dengan big boss sih; atau yah, saya gak punya kenalan orang dalam sih.

Atau kalau melihat orang lain yang karena prestasinya bisa bekerja di perusahaan bonafid, orang-orang seperti ini langsung komen, yah soalnya dia punya kenalan orang dalam sih…… (Saya suka garuk-garuk kepala kalau mendengar komen semacam ini).

Atau contoh lain lagi seperti ini. Saat mau bisnis tapi gak pernah jalan-jalan, alasannya : yah saya nggak punya ortu kaya yang bisa modalin saya sih. Atau : saya nggak punya koneksi orang-orang yang punya duit sih.

Continue reading

1 Habit Ajaib yang akan Mengubah Hidup Kita Selamanya

Dalam sajian dua minggu lalu kita sudah mengulas 3 jenis habits kunci yang amat perlu kita jalani, yakni habit olahraga, habit membaca buku, dan habit menjalani laku spiritual.

Lalu minggu lalu, kita mengulik satu jenis habit yang juga amat penting bagi kebugaran otak dan tubuh kita yakni healthy eating habit.

Dalam sajian pamungkas tentang Serial Habit ini kita akan membahas satu habit ajaib yang juga secara fundamental bisa membawa perubahan yang masif dalam perjalanan hidup kita.

Apa satu habit ajaib ini? Dan kenapa dampaknya sangat fundamental? Mari kita ulas sambil ditemani segelas jus belimbing tanpa gula.

Continue reading